Spesial for Sweet Drabbles of Art Couple
Sasori dan Deidara milik bang Masashi Kishimoto
.
Sasori terus saja mondar-mandir di depan kamarnya, dengan tangan memegangi kepalanya yang pusing. Wajahnya dengan jelas menunjukan dia sedang bad mood.
Lalu dia berhenti, bersandar di tembok, dan menjambak rambutnya pertanda frustasi.
Tak ada satupun orang di dunia ini tau kalau Sasori itu sedang jatuh cinta. Mungkin karena Sasori lebih kelihatan seperti orang yang patah hati daripada sedang jatuh cinta. Tapi percayalah, dia sedang jatuh cinta! Jatuh cinta pada...
"Deidara!"
Cowok yang lebih bisa didefinisikan dengan kata 'cantik' menoleh saat Sasori memanggilnya dengan nada frustasi. Cowok berambut pirang panjang itu tersenyum lebar karena akhirnya setelah seminggu menghindar darinya, dannanya akhirnya memanggilnya.
"Ada apa danna un?" Demi Tuhan suaranya manis banget. Sasori tidak sadar dirinya sedang blushing begitu mendengar suara Deidara yang oh luar biasa indah itu. Apalagi sekarang Deidara berjalan mendekati Sasori dengan senyum tiga jarinya yang bikin wajah Sasori semakin memerah.
"Aku mencintaimu, Dei-chan!"
Blak-blakan sekali kan Sasori? Tapi itu tidak gampang lho. Sasori harus mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk mengungkapkan perasaannya, karena itu dia frustasi bukan main. Yang ia harapkan Deidara itu blushing, gugup, dan semacamnya setelah mendengar pernyataan cinta Sasori. Eh, ternyata reaksi yang didapatkan oleh Sasori hanya...
"Maksud danna un?" tanya Deidara lugu mendekati bodoh.
"Argh, lupakan saja!" Dengan begitu Sasori pergi begitu saja dengan wajah merah seperti kepiting rebus.
Nah ini dia masalahnya. Jatuh cinta sih memang indah, apalagi kalau jatuh cinta pada cowok manis dan cantik dengan suara indah dan mata yang bisa menenggelamkan Sasori. Tapi jatuh cinta jadi beban berat kalau jatuh cinta pada cowok yang terlalu lugu yang tidak mengerti apa arti dari 'aku mencintaimu.'
Catat! Sudah lima kali Sasori mengatakan itu tapi respon Deidara tetap sama. Dan kenapa Sasori tidak mau menjelaskan? Ya mungkin karena Sasori juga tidak bisa menjelaskan apa itu cinta. Tapi Sasori yakin kok dia sedang jatuh cinta. Mungkin karena setiap detik yang ia pikirkan itu hanya Deidara seorang. Mungkin juga karena setiap melihat senyum dan mata Deidara, rasanya jantung Sasori berdetak cepat.
"Danna un! Kau harus jelaskan padaku!" Deidara berlari mengejar Sasori ke luar markas.
Sasori dengan gayanya seperti biasa, tidak berhenti ataupun menoleh ke belakang. Tapi Sasori terpaksa berhenti melangkah saat Deidara menarik tangannya dari belakang.
"Jangan pergi seenaknya dong un!"
Sasori akhirnya menoleh. "Kau mau apa?"
Deidara cemberut. "Danna! Aku mau tanya maksud danna."
"Deidara, kau ini lugu atau bodoh? Arti kata cinta saja kau tidak tau."
"Siapa bilang aku tidak tau!"
"Hm? Lalu?"
Blush.
Wajah Deidara memerah.
"Y-yang aku tanya itu...um...k-kata cinta yang danna maksud itu sebagai t-teman atau apa?"
"Oh?"
Giliran Sasori yang blushing.
"Setiap aku tanya, danna malah pergi. Jadi aku kan tidak tau un."
"Aku tidak bisa menjelaskan. Jadi aku ulang sekali lagi. Tapi kali ini kau harus mengerti."
Deidara mengangguk.
Sasori mengangkat dagu Deidara.
"Aku mencintaimu, Dei-chan." Kata Sasori lalu memberi kecupan ringan di bibir Deidara. Jelas Deidara blushing karenanya. "Sekarang mengerti kan?"
"Un!" jawab Deidara yang langsung memeluk Sasori sampai mereka berdua jatuh di tanah.
"Aku juga cinta danna un!"
Setelah berminggu-minggu frustasi, akhirnya Sasori bisa tersenyum kembali.
Owariiii
Gomen gaje minna-chan, hehe vii pengen banget ikut ini event tapi karena emang gak bakat bikin penpik akhirnya jadi gaje begini. Tapi gapapa deh yang penting ikut event.
Review yak :*
