Dorm XOXO
-chap 1-
a/n: hai, aku newbie disini:3 ini FF pertama yang aku publish._. semuanya, mohon bantuannya ya~ kamsa~^^
.
.
.
.
.
.
SM Boys Senior High School.
Siapa yang tidak kenal dengan nama sekolah elit itu? Sekolah dengan murid yang di-khususkan untuk laki-laki dan segunung prestasi murid-muridnya menjadikan sekolah itu dikenal oleh masyarakat. Tidak sembarang orang bisa masuk dan menjadi murid di sekolah itu. Hanya murid yang berbakat saja yang bisa lulus dan menjadi murid disana—karena sekolah ini mengutamakan bakat bukan kepintaran. Aneh bukan?
Mereka menggunakan sistem asrama bagi para muridnya. Satu asrama mempunyai dua kamar dan dua leader. Satu asrama diisi dua belas murid yang artinya satu kamar diisi enam orang siswa. Kamar itu luas dan tentu saja mempunyai enam kasur—tidak mungkin satu kasur desak-desakan. Oh ya, setiap dorm itu mempunyai nama.
Salah satunya—Dorm XOXO.
Dorm yang paling tenar seantero sekolahan. Ketenaran mereka bukan karena prestasi. Kenapa mereka bisa tenar? Karena penghuni dorm itu jarang sekali—mungkin tidak pernah akur. Kadang teriakan para penghuni dorm itu bisa sampai keluar dan terdengar oleh petugas keamanan yang lewat. Oh ya, juga ke-badungan, tampang, dan kebodohan mereka.
Kamar pertama berisi enam namja tampan—Kris, Suho, Chanyeol, Chen, Sehun, dan Kai. Penghuni kamar pertama itu bisa akur. Tapi mereka sangat susah untuk akur dengan penghuni kamar kedua. Penghuni kamar kedua berisi namja yang tampangnya cenderung manis daripada tampan. Sebut saja Baekhyun, Lay, Luhan, Xiumin, Kyungsoo, dan Tao.
Sebut leader mereka—Kris dan Suho.
Kris—yang mempunyai nama asli Wu Yi Fan ini leader berwajah bak model, tidak ada wibawa leadernya sama sekali, keras kepala, terlalu santai, dan sok cool. Asli warga China.
Leader ini bukan memberi contoh yang baik malah buruk. Contoh kecilnya, ia sering menaruh bungkus makanan ringan di sembarang tempat dan tidak dibuang. Ia memakai pierching dan men-cat rambutnya menjadi blonde. Rapping adalah bakatnya.
Suho yang mempunyai nama lahir Kim Junmyeon ini leader yang kaya—bahkan tajir, sedikit punya wibawa sebagai leader, mempunyai hati bak malaikat, kulit seputih susu, dan dia panikkan.
Tidak beda jauh dengan Kris, dia lebih sering memberikan contoh buruk ketimbang baik. Contohnya, dia sering panik ketika keadaan mendesak dan tidak bisa memberikan solusi. Ia memodifikasi celana panjang seragamnya menjadi celana selutut. Bakatnya bernyanyi.
Itu leadernya.
Disini ada Park Chanyeol atau Chanyeol atau Chen yang selalu memanggilnya dengan nama Yeollie—menurut Chanyeol itu menggelikan. Senyum sejuta watt, tinggi tak jauh beda dari Kris, reaksinya yang berlebihan, suara seduktif, dan telinga lebarnya. Penghuni paling berisik pertama—setelah itu Baekhyun. Dia sangat pemalas bahkan hanya untuk memakai kaos kaki saja. Bakat rapping bersama Kris.
Kim Jongin yang inginnya dipanggil Kai. Penghuni berkulit tan, gila game, dia jarang ribut tapi kalau sedang berdebat kata-katanya menohok hati, dan tukang tidur atau kebo, mempunyai anjing bernama Monggu. Penghuni yang paling damai bersama Sehun dan Luhan. Bakatnya dance—ballet, hip hop, dsb. Dia mengecat rambutnya menjadi abu-abu yang sering diejek bahwa itu uban. Tapi dia tetap pede.
Kim Jongdae as known as Chen. Mungkin bisa dibilang penghuni paling damai dan jarang membuat keributan. Dia bisa akur dengan penghuni kamar satu dan kurang bisa akur dengan penghuni kamar dua. Terajin di dorm XOXO—semuanya sudah meminta dia saja dijadikan leader tapi dia menolak. Kejahilannya yang membuat ribut antar penghuni. Membuat iri warga dorm XOXO karena rambut coklatnya sudah permanen dari lahir. Bakatnya bernyanyi.
Oh Sehun yang dipanggil masyarakat Sehun. Penghuni paling muda setelahKai. Paling akur dengan Kai, sering adu mulut dengan Luhan, sering diejek cadel—padahal tidak, dan juga mempunyai julukan albino. Dia ini agak manja. Musuh besar Luhan. Sehun melakukan pelanggaran—gonta ganti warna rambut sekarang rambutnya merah. Bakat dance dan sedikit rapping. Oh ya, dia mantan ulzzang.
Ada Zhang Yixing, warga negara China ini lebih senang jika dipanggi Lay—entah apa alsannya. Mempunyai dimple yang—entah kenapa membuat Suho agak terpana melihatnya, sering disebut Pangeran Changsa, lumayan bisa memasak, dan selalu melempar sesuatu kearah lawan bicara yang membuatnya naik darah. Rambutnya blonde hasil warna. Bakatnya dance dan sedikit bernyanyi.
Byun Baekhyun aka Baekhyun atau Kyungsoo memanggilnya Baekkie. Dia tidak protes karena memang Kyungsoo adalah sahabatnya ketika SMP sampai sekarang. Bisa dibilang satu-satunya penghuni yang berhubungan baik dengan penghuni lainnya. Senang memakai eyeliner, sering merawat jari-jarinya, fans Girls Generation, dan protes kalau dibilang cantik—dia lebih senang jika dibilang tampan. Agak terpana melihat senyum Chanyeol. Bakatnya bernyanyi.
Luhan—yang nama lengkapnya belum diketahui dengan jelas siapa oleh penghuni lain. Ada yang bilang Xi Luhan, Xiao Lu, Xia Lu, dsb. Tapi Luhan bilang mereka semua salah. Wajah dan umur tidak saling melengkapi, kapten bola di sekolah, kalau sudah marah ia akan menendang bola kearah lawan bicara, dan berwarga negara China. Rival Sehun dalam segala hal—termasuk warna rambut. Bakat bernyanyi dan sedikit dance.
Do Kyungsoo aka Kyungsoo aka D.O. Namun disini kita akan emnyebutnya Kyungsoo. Bermata bulat, chef sekaligus umma di dorm XOXO, pernah menyambit Kris menggunakan teflon, dan kalau sedang emosi akan mengancam sambil membawa pisau dapur. Memiliki cita-cita chef handal. Sahabat Baekhyun. Dia mengoleksi banyak dasi kupu-kupu da menjadikan itu dasi seragamnya. Bakat bernyanyi.
Kim Minseok yang lebih rela dipanggil Xiumin. Ia akan mengizinkan beberapa orang memanggil nama aslinya—orang tuanya, Luhan, dan guru. Kenapa Luhan? Kalau Luhan kapten sepak bola maka dialah wakilnya. Berpipi chubby yang sekarang sudah tirusan, sering dibilang mirip Sohee Wonder Girls, memiliki badan yang agak gemuk, dan jarang ribut dengan penghuni lain. Bakatnya rapping dan sedikit dance.
Huang Zi Tao, maknae di ruang nomor dua. Dia jarang sekali mencari ribut. Malah dia paling sering menengahi jika teman sedormnya tu bertengkar. Mata pandanya yang ada sejak lahir memberi kesan mengerikan juga cute, dia master wushu seantero sekolah dan asrama, kalau kau membaut dia emosi jangan harap kau akan terhindar dari wushunya. Dia dijuluki 'Blue Panda' karena rambut toskanya. Bakat rapping.
Dan itulah penghuni dorm XOXO. Kenapa mereka melakukan pelanggaran tidak di hukum atau tegur? Karena mereka semua adalah orang yang paling disegani di sekolah-asrama itu.
.
.
.
.
PRAAANNGG
"ASTAGA JONGIN! PELIHARAANMU MEMECAHKAN GELAS!"—Kyungsoo
"MONGGUU!"—Kai
"Oh tidak. Terkutuk kau Kai!"—Suho
"Ya Tuhan aku ingin cepat-cepat lulus.."—Chen
"AAAAAAAKH MONGGU MENGGIGIT KAKIKUUU!"—Chanyeol
"Chanyeol suaramu...ukh..."—Luhan
"Cih, sampai kapan aku akan satu atap dengan makhluk-makluk ini."—Sehun
"Aku juga tidak tahan satu atap dengan orang-orang seperti ini"—Xiumin
"EYELINERKU! YA TUHAN, MONGGU!"—Baekhyun
"B-Berhentilah berteriak Tuan Eyeliner! Aisssh, BB cream-ku!"—Kris
"Oh tidak. Aku lupa mengerjakan tugasku—OHTIDAK MONGGU!"—Lay
"AAAAAA MONGGUUUU!"—Tao
Pagi yang cerah. Di luar, matahari bersinar, burung berkicau, angin berhembus.
Di dorm XOXO, Monggu berulah. Menyebabkan keributan yang ributnya tiada tara(?).
Yah, seperti diatas. Monggu berulah dengan memecahkan gelas. Itu membuat Kyungsoo panik. Kai ikut panik karena peliharaannya itu berlari-lari mengelilingi dorm. Suho yang sedang konsetrasi mengerjakan PR—ya, dia mengerjakan PR ketika mau berangkat itu tidak berhenti mengutuk Kai ketika ia menumpahkan susu di sampingnya dan membasahi bukunya.
Chen sudah frustasi dengan pagi yang selalu sama. Entah karena apa, Monggu tiba-tiba menggigit kaki—atau lebih tepatnya betis Chanyeol dan membuatnya menjerit. Luhan yang sebal dengan suara Chanyeol yang sekarang memekik itu. Sehun dan Xiumin, mereka tidak tahan ingin segera keluar dari dorm itu.
PYARR
Suara itulah yang membuat Baekhyun memekik. Monggu masuk ke kamar nomor dua dan menumpahkan eyeliner Baekhyun yang tinggal satu-satunya. Lalu, Kris kenapa? Itu karena Monggu berlari ke kamar nomor satu dan menginjak-injak BB cream milik Kris Wu itu muncrat-muncrat(?) keluar. Lay yang mau mengerjakan tugasnya dan ternyata—bukunya sudah dicakar-cakar Monggu.
Dan Tao? Dia yang baru selesai tiba-tiba diterjang Monggu dan membuat Tao terjengkang kebelakangan karena kaget.
Pagi yang ricuh.
"Kau tidak membantu Kyungsoo?,"ucap Luhan melirik Sehun yang sedang membaca komiknya. "Untuk apa? Peliharaan Kai yang bodoh itu juga tidak terlalu menggangguku. Aku tidak bisa apa-apa," balas Sehun dengan nada sinis.
"Hah, sudah kodratnya anak manja, tidak bisa melakukan apa-apa," sindir Luhan seraya tersenyum sinis. Sehun memutar bola matanya malas. "Kau memang membantu Kyungsoo?"
"Aku sudah membantunya membereskan pecahan gelas. Memang kau, tidak bisa apa-apa hanya bisa menyusahkan. Anak ibu yang paling disayang," ejek Luhan masih mempertahankan senyum sinisnya.
Sehun tersenyum miring. "Memang. Dan aku bangga dengan julukan itu. Dibanding kau, tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sama sekali"
Namja warga negara China itu sedikit tersedak susunya ketika mendengar ucapan Sehun. "Aku benar?," kata Sehun dengan nada mengejek. Luhan menatap Sehun dengan wajah datarnya yang malah terlihat cute. Luhan menaikkan alis kanannya. "Tahu apa kau tentang diriku?"
"Haha, siapa yang tidak tahu jika Xi Luhan adalah anak haram yang dibu—"
PLAK
Luhan membulatkan matanya ketika ucapan Sehun terpotong ketika ada yang menamparnya menggunakan majalah. Sehun menoleh ke kanan.
Kai sedang bersiul santai seraya memainkan gulungan majalah—yang sepertinya ia gunakan untuk menampar Sehun. Dia menoleh ke Sehun.
"Sudah selesai? Cepat ambil tasmu. Aku sedang malas kena ceramah guru Kim karena telat," kata Kai santai sembari berjalan kearah beranda dorm dan melempar majalah itu ke sembarang arah.
Sehun berdecak. "Dasar seenaknya," lalu ia menoleh kearah Luhan yang sedang terbengong-bengong. Merasa ditatap, Luhan menoleh. "Apa?"
"Selamat. Kau punya pahlawan," ucap Sehun seraya menunjukkan smirk lalu menyambar tasnya. Luhan yang melihat itu hanya menghela nafas dan menelungkupkan wajahnya ke meja.
Puk
"Yo!"
Luhan menoleh keasal suara. "Apa?"
Itu Xiumin yang tadi menepuk bahunya. "Kau mau sampai kapan sarapan, huh? Karena aku sedang baik, aku menunggumu. Cepat sebelum baik hatiku hilang"
Luhan mengangguk. "Baiklah, baiklah. Tunggu aku."
Lalu Luhan berjalan menuju kamar untuk mengambil tasnya.
Apakah semuanya sudah berangkat? Haha, belum.
"CHANYEOL MANUSIA IDIOT! BERANINYA KAU!"
"DIAM KAU KERDIL PENYUKA EYELINER!"
"SERAGAMKU JADI LECEK BODOH!"
"KAU JUGA MEMBUAT RAMBUTKU HANCUR!"
"ERRRRHH! RASAKAN INI!"
"AAAAAA BYUNBAEK SAKIT!"
Yak. Masih ada dua anak manusia di dorm ini. Beda dengan Sehun dan Luhan yang saling adu mulut. Kalau Baekhyun dan Chanyeol, adu mulut serta adu fisik. Tapi adu mulut mereka tidak sepedas Sehun dan Luhan. Adu fisiknya juga tidak menyebabkan memar parah.
Paling hanya membuat mereka berantakan. Oh ya, untung aku hanya bilang memar karena mereka pasti di wajah keduanya akan terdapat cakaran. 'Mereka'? sepertinya lebih tepat jika kita menggantinya dengan 'Chanyeol'. Karena hanya Chanyeol yang akan mendapat cakaran dari Baekhyun.
Entah karena alasan apa, Chanyeol tidak tega menggoreskan kukunya pada wajah mulus Baekhyun. Yah, hanya tidak tega.
Dan kenapa sudah pukul 06.30 pagi begini mereka tidak berangkat dan malah main kuncing-anjing di dorm? Alasannya, tadi saat Baekhyun sibuk mengurusi eyelinernya, ia tidak sengaja menendang tulang kering Chanyeol yang tadi digigit Monggu.
Baekhyun hanya minta maaf dan Chanyeol mengangguk karena fokus ke kakinya yang sakit. Lalu saat ia mau mengambil salep, Chanyeol terpleset air yang entah dari mana dan jatuh terduduk dengan kaki menjulur karena depannya ada Baekhyun, Baekhyun ikut jatuh sebab kakinya tertendang kaki panjang Chanyeol. Terbayang? Ah sudah pokoknya begitu.
Ternyata air itu air yang menetes dari pel yang Baekhyun gunakan untuk membersihkan eyelinernya yang tumpah. Sial sekali mereka.
"AAAAAKKKKK! LEPAASS!", pekik Baekhyun pada Chanyeol yang menarik rambut bagian belakangnya atau singkatnya menjambak.
Chanyeol menggeleng cepat. "TIDAK AKAN SEBELUM KAU MENGOBATIKU!"
"APA—AAAW! ENAK SAJA EMANG AKU PERAWATMU?! AKU MAU KE KELAS!"
Chanyeol menggeleng lagi. "TIDAK AKAN KUIZINKAN! TANGGUNG JAWAB—"
HUP!
"—GYAA KAKIKU!", sekarang kedua kakinya diinjak oleh kedua kaki Baekhyun karena Baekhyun melompat keatas kakinya.
"HAHAHA—AAAAA"
"MAMAAAAAAAA!"
BRUKK
Yak. Mereka terjatuh dengan posisi Chanyeol menindih tubuh Baekhyun. Tadi Baekhyun yang berpegangan pada bahu Chanyeol tiba-tiba lepas dan ia tidak bisa mengimbanginya karena kedua kakinya berada diatas kaki Chanyeol. Refleks ia menarik dasi Chanyeol dan jadilah seperti diatas.
Nafas mereka tersengal. Tatapan Chanyeol seolah mengunci tatapan Baekhyun agar ia tidak menatap yang lain. Entah refleks atau sengaja. Chanyeol mendekatkan wajahnya pada wajah Baekhyun yang menatap mata Chanyeol lekat.
10 senti...
9 senti...
Baekhyun rasanya ingin pulang dan memeluk ibunya.(?)
8 senti...
7 senti...
Oh, bahkan Baekhyun bisa merasakan deru nafas Chanyeol.
6 senti...
5 senti...
Jantung mereka berdegup tidak karuan.
4 senti...
3 senti...
.
.
.
.
2 senti...
.
.
.
.
.
.
"Wah, ada pasangan baru ternyata"
DEG
Saat mendengar suara itu, Chanyeol spontan bangkit dari atas tubuh Baekhyun berdiri—bahkan ia lupa kakinya yang masih berdenyut. Baekhyun juga ikut berdiri, ia lupa akan seragam dan rambutnya yang berantakan. Wajah mereka berdua memerah seperti orang yang habis berjemur di pantai.
Itu Kris—sang leader.
Kris menatap mereka dengan smirk juga tatapan seperti tatapan err...menggoda mereka? Ia menyandarkan punggungnya di tembok dan menyilangkan tangannya di dada. Baekhyun dan Chanyeol hanya saling melempar tatapan seolah mereka berkata ini-semua-karena-kau-bodoh.
"Hey Kris hy—ASTAGA CHANYEOL KAU APAKAN BAEKHYUN?!"
Oh, itu Chen. Chen sekelas dengan Baekhyun juga Chanyeol.
Baekhyun membulatkan matanya. "A-a-apa?"
Chen mendekat Baekhyun. "Astaga Baek, kau gak papa kan? sakit?"
Chanyeol dan Baekhyun menautkan alis mereka bingung.
Apa maksudnya Chen?
"Apakah sakit? Kau sungguh jahat Chanyeol," ucap Chen sambil facepalm.
Apa maksudnya?
Kalau sakit karena bokongnya kena lantai iya. Tapi ini sepertinya bermakna ambigu.
"Apa yang kau maksud Chen?", tanya Chanyeol bingung.
Chen memasang tampang shock yang berlebihan. "Kau malah pura-pura tidak tahu? Seme macam apa kau.."
Chanyeol menganga. "S-Seme?"
Sejak kapan Chanyeol jadi seme Baekhyun?
"Kau harusnya beruntung mempunyai uke seperti dia," kata Chen menunjuk Baekhyun dengan jempolnya. Baekhyun mengernyit tidak mengerti. Sejak kapan ia jadi uke Chanyeol?
"Ap-apa yang kau maksud sih?"
"Ck, masih pura-pura lupa"
Pura-pura lupa? Pura-pura lupa apa?
"Kau telah merebut keperawanan Baekhyun, sobat," ucap Chen santai sambil memegang bahu Chanyeol.
Baekhyun dan Chanyeol jawdropped.
Puk.
Chen menoleh ketika ada yang menepuk bahunya. "Chen, mereka tidak—"
"KAMI TIDAK MELAKUKAN APA-APA BODOH!"
Akhirnya Baekhyun dan Chanyeol memekik.
Chen menggaruk tengkuknya. "O-oh begitu"
Baekhyun mempoutkan bibirnya. "Lagipula kenapa kau menuduh kami melakukan yang enggak-enggak?"
Chen menunjuk rambut Baekhyun. "Rambutmu. Sangat mirip sekali dengan orang yang habis ehem-ehem"
Baekhyun mengernyit lalu menyentuh rambutnya. Berantakan. Lalu dia meng-glare Chanyeol.
Chen menunjuk seragam Baekhyun. "Seragammu. Berantakan seperti orang yang melakukan err uhm—foreplay"
"Ini gara-gara—"
"Dan lehermu. Kenapa merah?"
Baekhyun membulatkan matanya. Chanyeol yang daritadi bersidakep(?) ikut membulatkan matanya. Kris menaikkan alisnya.
"Sudah jelas—"
"AKU DICEKIK CHANYEOL SAMPAI MERAH/ AKU MENCEKIKNYA SAMPAI MERAH!"
Pekik Chanyeol dan Baekhyun bersamaan.
"Benar?," kata Kris. Chanyeol mengangguk mantap. "Aku tidak sudi melakukannya dengan kerdil penyuka eyeliner seperti dia. Ukh"
"Hih! Aku juga tidak sudi disentuh oleh raksasa idiot yang memiliki senyum seperti pedofil macam kau"
"SENYUMKU INI MANIS TAU"
"DAN AKU BUKAN—"
Lalu mereka adu mulut lagi sampai Chen bilang bahwa guru Lee sudah datang dari tadi.
.
.
.
.
.
-TBC-
.
.
.
.
.
Review please? /aegyo bareng Monggu/ ;3
