Unusual Love Story

( Hades!Yoongi x Persephone!Jimin, dan mungkin suatu saat akan ada tambahan? Genre kurang jelas, hanya mengingatkan. )


Siang itu cerah, cuacanya amat menyenangkan dan gembira.

Disebutkan sosok penguasa lugu—sebut saja Jimin—dengan riang memetik bunga di hamparan ladang berseri. Ia bersenandung kecil, meletakkan tangkai demi tangkai bunga ke dalam keranjangnya yang ditujukan untuk sang ibu.

Mereka dalam kelompok tiga orang, Jimin dan dua nimfa. Kala matahari naik, Jimin menemukan rimbun bunga yang belum pernah ia petik. Rasa penasarannya tinggi; jadi ia bertanya, "Bunga apa itu?"

"Itu dafodil!" Kedua nimfa tersebut tersenyum. "Ditanam oleh Gaia."

"Daf—odel? Apa?"

Perlu diingat lagi, Jimin itu lugu. Maka kala ia merasa diabaikan sebab dua nimfa itu asik bercakap (itu resiko untuk masuk grup tiga orang; ingat), Jimin melangkahi tangkai-tangkai bunga di sepanjang ladang, ia melangkah menuju rerimbunan bunga milik Gaia tersebut.

"Wah! Benar-benar cantik!" Jeritnya—benaran menjerit, dua nimfa itu sampai tutup telinga. Ia berjongkok, meraba-raba kelopak dafodil yang rekah tertimpa sinar matahari.

Tak jauh dari sana, sosok gelap berkereta kuda hitam keluar dari lubang dunia bawah.

"Sialan, aku ngapain ke sini." Sosok itu mengumpat, mengipas-ngipas wajahnya dengan tameng. "Mataharinya panas banget! Heh Helios, turunin mataharinya!"

"Bego. Kau sendiri tinggal di neraka." Suara lelaki; yang diduga sebagai Helios, tersapu angin hingga mencapai sosok gelap tersebut. "Lagian nanti latar waktunya bakal beda."

Panggil saja dewa gelap satu ini Yoongi. Dia tidak mau punya jenggot dan memutuskan punya tanduk lancip di sisi kiri-kanan kepala untuk keren-kerenan (biar sangar, katanya). Hari ini ia kebagian tugas patroli dunia atas.

Dan mungkin nasib Jimin sedang buruk.

Lewat lagi sosok kurang kerjaan yang sering dinistakan saudara-saudaranya—Cupid, Eros, atau apapun tetapi lebih senang dipanggil Hoseok, melayang dengan sayap di bawah dedaunan pohon. Ia sempat terpesona dengan dewi (atau dewa?) yang tidak kalah cantik dari Afrodit di tengah ladang. Niatnya akan digombal, tapi keburu ngeri saat sadar ada Hades juga.

Jika ini animasi, maka di samping kepala Hoseok akan muncul lampu lima watt dengan efek suara, sayangnya ini fanfiksi. "Kerjain Bang Yoongi, ah!"

Ia mengarahkan busur dan anak panahnya kepada Yoongi yang masih sibuk mengenakan tameng sebagai payung. Lalu anak panah itu dilesatkan, dan sebuah anak panah lagi menancap di jantung Jimin.

"Aduh!" Tameng Yoongi jatuh menimpa bunga-bunga malang yang langsung rusak. Ia menoleh ke arah datangnya panah, sayang, atensinya terpaku duluan pada anak manis di tengah ladang. "Jimin ...?"

Batin Yoongi berkata;

'Nggak salah? Jimin dekil anaknya Demeter jadi secantik itu?'

'REZEKI JOMBLO!'

'Kamera tiga-enampuluh sekarang bisa diaplikasikan pakai sihir?'

'Dia cowok atau cewek sih.'

'Nikah yuk.'

Karena Yoongi orang yang to-the-point, ia pilih opsi instan; membawa Jimin ke rumahnya alias dunia bawah. Yoongi turun dari kereta kudanya, memasang tampang seramah mungkin karena ia tau Jimin akan menangis tiap melihat wajah sangarnya itu.

"Jimin?"

"Ya?"

Jimin menengadahkan wajahnya, mendapati ketakutan terbesarnya berdiri sok bergaya di depan. Pantas dari tadi ada hawa hitam dan banyak bunga layu, ini biangnya.

"Y-Yoongi ... ehehe—Jimin pulang dulu ya, m-mau makan siang—AH!"

Fortuna agaknya tengah memusuhi Jimin, lengannya terlanjur ditarik Yoongi kuat-kuat sampai ia meringis. Jimin menggigit bibir bawahnya dan gemetar ketakutan.

Lalu tanpa kata; Yoongi menyeret Jimin naik ke atas kereta kudanya dan pulang ke dunia bawah.


"Jim—"

"MAMAAAAAA!"

"Jimin—"

"JIMIN DICULIK OM-OM, HUWEEEE!"

"DIEM! TERIAKANMU ITU AMBIGU DAN AKU BUKAN DEWA BEJAT!"

"TAPI YOONGI KAN EMANG OM-OM!"

Ini hari kelima pasca insiden 'penculikan Persefon'. Jimin yakin seribu persen sang ibu tengah keliling dunia mencari dirinya. Siang-malam ia menangis, kadang merengek pada bawahan Yoongi untuk dibebaskan, tetapi semuanya ngeri.

"Jimin, dengar, ayo menikah." Yoongi memasangkan cincin warna hitam di jari manis tangan kanannya. "Ini cincin emas tanda pernikahan kita, oke?" Lalu ia melirik bawahannya dan langsung direspons 'IYAAA PAK BOS SAMA MBAK JIMIN UDAH SAH KOK!'

"Ini emas?" Jimin memandangi jarinya agak takut, "Kok hitam kayak arang?"

"... nggak usah dikomentari. Emasnya dilebur pakai api di sini."

Jimin mengalihkan pandangannya. Ia takut beradu pandang dengan Yoongi, seram menurutnya. Ia perlahan mundur dan duduk di singgasana yang dibuat oleh Yoongi sembari mengerucutkan bibir.

"Oh iya, Jimin." Yoongi menatapnya serius. "Makan buah ini."

"I-ini apa? Kok kulitnya berduri gini?"

"Banyak tanya! Itu durian."

Speechless.

"O-oke ..."

Jemarinya terulur mengambil buah kuning-keemasan yang diberi Yoongi. Jimin meneguk ludah; pasalnya bukan karena tampak lezat, tapi baunya menyengat.

Pantas di pojokan sana bau sekali dari kemarin. Istana macam apa ini?

Oke, ini neraka. Jadi sebenarnya hal itu wajar.

Matanya terpejam erat-erat dan hidungnya diapit dua jari. Pada akhirnya ia luluh juga—atau terpaksa. Jimin mengambil satu gigitan dan menelannya ragu-ragu.

"SELAMAT!"

Jimin menoleh, buah durian di tangannya jatuh dramatis. Astaga, ia lupa dan ini fatal sekali!

Di sana Yoongi telah menabur-nabur konfeti serta memasang pinata. Bawahannya yang bertanduk dan memiliki wajah seram menari riang gembira dengan lagu tema kematian. Harusnya bunga mawar merah bertebaran, tapi Jimin malah ditaburi mawar hitam.

"Kau sudah makan sesuatu dari sini! Kau nggak bisa pulang! HAHAHAHA—KITA RESMI SUAMI-ISTRI YA!"

Wah, om-om sialan ini, batin Jimin mengumpat.

"Kenapa segitunya?!"

"Ada yang bilang Demeter keliling dunia mencarimu, jadi kubuat kau nggak bisa hidup kecuali di dunia bawah!"

Benar, harusnya dari awal Jimin sadar! Faktanya, Yoongi adalah raja neraka dan—

—kini ia akan mengurung Jimin dalam 'neraka' buatannya.

Bersambung?


[ a/n : ini cuma iseng, beneran. Saya gabut.

Bukan humor karena selera saya payah. Harus dilanjutkan atau nggak ya saya nggak tau /eh. Dan ini rasanya, agak kecepetan? Karena niatnya cuma oneshoot sih—haha. Review sangat ditunggu! /u/ ]