Title : The Prince And The Pop Star
Author : Rei Ame
Rate : M
Length : Chaptered
Cast : member Exo
Pairing : HunHan
Genre : Romance*maybe* and Fantasy.
DISC : ini FF asli punya otak saya. Jika ada kesamaan adegan atau kesamaan yang lain saya mohon maaf. Mungkin itu hanya kebetulan saja. para cast hanyalah milik tuhan YME, orang tua, dan SM Ent. Saya hanya pinjam mereka untuk kepentingan FF saya. Ff ini terinspirasi dari film cartoon yang judulnya The Princess and The Pop Star. Tapi sumpah jalan cerita dan alur berbeda! Karena disini tokoh utamanya adalah Sehun suaminya LuhanXD.
Summary: Sehun seorang pangeran yang ingin mempunyai kehidupan seperti seorang penyanyi terkenal internasional. Luhan seorang penyanyi Internasional Korea yang ingin merasakan kehidupan di Kerajaan. Sebuah takdir mempertemukan mereka. Mereka menemukan Sebuah liontin berbentuk hati yang terbelah 2 mempunyai kekuatan mistis. Apa yang akan mereka lakukan agar keinganan mereka tercapai? #badsummary . HunHan. IT'S YAOI!. Ide cerita pasaran!. NC kurang hot.
Warning : BL/ BoysLove/Shonen Ai. Miss typo(s), alur terlalu dipaksakan, gaje bin abal, OOC, bikin mual dan sakit kepala, tidak sesuai EYD. Ide cerita pasaran!. I told you before, if you hate YAOI, you better don't read my fanfic! Deal?
No Flame, No Bash, No SiDers
Let's Start!
Hello everi badeh ! Woy! Rei's back. Back back back*dilemparbaskom* Rei bawa Ff baru nih :D. Mohon bantuannya agar Rei bisa memulai hobi baru ini dengan tekun(?) . OnKey!
DON'T LIKE YAOI?
.
.
.
DON'T READ
.
.
.
JUST GO AWAY!
.
.
.
Rei Ame
.
.
.
(Mohon di Baca): settingnya zaman modern, kerajaan Sehun sama kayak istana di London, Inggris. Jadi sistem pemerintahan/monarki nasional korea masih Kerajaan kayak di Inggris ne*demi kelancaran cerita*. Beberapa marga , Rei ganti demi kelancaran cerita ._.v. Hubungan Yaoi gak akan dipermasalahkan di FF ini.
Chapter 1
Istana
Pagi yang indah di sebuah ibu kota Korea selatan, Seoul. Di sebuah ruangan megah terlihat seorang pelayan sedang mengetuk sebuah pintu bercat coklat sedikit gelap dengan desain sedikit ala eropa.
"pangeran... saatnya keluar dan menyambut tamu kerajaan" ucap seorang pelayan sambil mengetuk pintu kamar sang pangeran.
"biarkan sehari saja aku bebas dari kegiatan kerajaan!" balas sang pangeran dari dalam kamarnya dengan nada sedikit memelas.
"tidak bisa. Pangeran cepat keluar sekarang" ucap sang pelayan sedikit mulai kesal melihat tingkah sang pangeran yang sedikit kekanak – kanakan.
"kau pikir kau siapa? Berani memerintahku?!" balas sang pangeran lagi kali ini dengan nada sedikit membentak. Sang pelayan hanya bisa menghela nafasnya. Menghadapi sikap pangeran yang sedikit ah ani! Sangat kekanak – kanakan.
"ada apa?" tanya sorang namja dengan pakaian resminya yaitu jas berwarna putih bersih, dengan mata tajamnya dan berambut pirang.
"ya-yang mulia?" gagap pelayang itu langsung menunduk saat melihat Oh Yi Fan sang penguasa tertinggi di istana tempat dia bekerja.
"aku bertanya padamu ada apa dengan pangeran?" tanya Yi Fan ramah dengan senyumnya yang mampu membuat semua yeoja dan namja yang berstatus uke meleleh.
"a-anu.. p-pangeran tak ingin keluar yang mulia" jawab pelayan itu sedikit gugup. Yi Fan menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya mengingat anak semata wayangnya itu bersikap seperti itu setiap acara kerajaan.
"pergilah... pangeran biar aku yang urus" ucap Yi Fan. Pelayan itu langsung meninggalkan sang raja yang berada di depan pintu sebuah ruangan. Yi Fan meraba saku celananya dan BINGO! Dia mendapatkan kunci kamar pangerannya. Ternyata kunci duplikat yang ia buat tidak sia – sia ternyata.
KRIET
Yi Fan membuka pintu itu sedikit pelan dan kembali menutup pintu itu setelah ia berhasil masuk. Tanpa sebuah lemparan bantal kali ini. Biasanya setiap pelayan yang mempunyai kunci duplikat kamarnya dan masuk dengan paksa maka akan mendapat serangan bantal gratis dari sang pangeran.
"Sehun-ah..." panggil Yi Fan saat melihat sang putra tunggal masih meringkuk di balik selimutnya dan berjalan menuju ranjang yang berukuran king size itu. Kamar yang sangat mewah untuk seorang pangeran kecil kita.
"ayolah... ini sudah yang 105 kalinya kau berbuat seperti itu" ucap Yi Fan duduk di pinggir ranjang itu.
"jadi appa ingin aku keluar dan berkata 'halo semua aku Oh Sehun pangeran kalian'. Itu kah yang appa ingin kan?" ucap Sehun bangkit dari tidurnya dengan sedikit nada dingin di kalimatnya pada Yi Fan yang notabennya adalah appanya.
Hei! Bukankah tidak baik jika berbicara dengan nada dingin pada orang tua mu? Dimana sopan santun kerajaan yang kau pelajari Oh Sehun?. Yi Fan hanya menghela nafasnya dalam.
"setidaknya kau lakukan itu dan menyambut tamu kita. Kau ingin keluarga kita berakhir di jalan dan sejarah kekerajaan Korea akan berakhir. Kau ingin seperti itu?"
Sehun hanya diam dan menundukkan kepalanya tak berani menatap mata appanya yang sedikit mulai kesal. Percayalah jika Yi Fan sudah mengamuk maka takkan ada yang selamat dari amukan naga sepertinya.
"jadi mau keluar sekarang dan berkumpul bersama eomma mu?" tanya Yi Fan lagi saat melihat keterdiaman sang pangeran. Sehun sedikit mengangkat kepalanya dan menatap appanya.
"setelah ini aku boleh nonton konser?" tanya Sehun dengan mata berbinar lucu. Sangat manis, ternyata pangeran kita ini dapat bersikap dingin dan manja di saat yang bersamaan. Membuat siapa saja tak bisa menolak apa yang diinginkan olehnya. Yi Fan hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang kadang – kadang terlihat lucu dan menggemaskan.
"kau sangat ingin nonton konser itu?" tanya Yi Fan sambil mengelus pucuk kepala Sehun sedikit mengacak rambut anak itu tidakk apa – apa kan?. Sehun hanya menganggukan kepalanya dengan senyum lebar bertengger di wajah tampannya warisan dari sang appanya.
"sore ini kau boleh pergi"
Sehun yang mendapat izin dari sang appa semakin girang dan ber-yes ria dengan tangan yang ia kepalkan sambil terus tersenyum.
"tapi..." sambung Yi Fan lagi membuat Sehun menghentikan kegiatan ber-yes rianya dan kemudian mengerucutkan bibirnya sambil melipat kedua tanganya di dadanya.
"maid akan ikut dengan mu... appa akan pesankan tiket untuk mu" sambung Yi Fan lagi yang membuat Sehun menyesal telah meminta izin pada appanya. Jika pergi dengan maid maka percuma saja bukan?.
"gege...Sehunnie... kenapa lama sekali?" tanya seorang namja manis nan imut masuk kedalam kamar Sehun dengan senyum yang terpatri di wajah manisnya itu.
"kami sedang bernegosiasi eomma..." jawab Sehun dan kemudian beranjak ke ruang salah satu ruangan yang ada dikamarnya yang agak besar tempat dimana semua bajunya, dan aksesoris lainnya seperti jam tangan dll.
Huang Zi Tao si namja manis kini tengah berjalan dan kemudian duduk di pangkuan sang suami tercinta#eeaa. Tao mengecup bibir Yi Fan kilat dengan wajah memerah.
"panda gege mulai nakal" ucap Yi Fan seduktif di telinga Tao. Tao yang blushing parah hanya bisa tersenyum.
"gege...kenapa masih disini? Tidak mau keluar?"
"kaja... keluar, Sehun sedang ganti baju" ajak Yi Fan. Tao yang hendak berdiri dari pangkuan saang suami dikejutkan ketika Yi Fan menarik tangannya. Tao menatap Yi Fan dengan alis terangkat.
"ada ap- kkkyaaa!" ucap Tao terputus saat Yi Fan menggendongnya ala bridal style dan berjalan keluar dari kamar Sehun. Sehun yang 'sedikit' mengintip orang tuanya hanya tersenyum sambil geleng – geleng kepala.
"dasar appa mesum"
.
.
.
Seoul Internasional Convertion Center(ngarang banget tempatnya ._.v)
"Luhan! Ayo cepat! Sebentar lagi saatnya tampil" teriak seorang crew(?) sambil sesekali mengetuk pintu ruangan yang tertulis 'Xi Luhan'.
"iya! Sebentar lagi!" balasnya dari dalam tanpa mau mebuka pintu ruangannya. Xi Luhan seorang penyanyi terkenal dari yang berhasil menembus tangga lagu Internasional di Amerika(ngarang). Sehingga membuat lagu dan Luhan tentunya, menjadi sangat terkenal di dunia. Dan ia menjadi penyanyi yang paling populer di dunia. Lagunya selalu menduduki tangga lagu no.1 di acara – acara music Internasional di Amerika.
"seandainya aku seorang pangeran... huft" gumannya sambil melihat ke jendela ruangannya. Dari sana ia dapat melihat kerajaan megah Korea yang berdiri kokoh.
"huft... mengkhayal... tapi aku juga pangeran jika aku di atas panggung" gumannya lagi sambil berjalan ke cermin dan memperbaiki rambutnya. Kini ia siap untuk menghibur fansnya yang ada di luar sana.
"Luhan! Kau bisa membuatku gila! Keluar sekarang! Waktumu 5 menit lagi!" panggil crew itu lagi. Sungguh crew yang cerewet, pikir Luhan sambil memasang wajah sangarnya. Tapi tetap saja itu tak berhasil.
"iya – iya aku keluar... dasar noona cerewet!" ucap Luhan sambil mengumpat diujung kalimatnya. Dan berjalan keluar ruangan menuju stagenya yang bisa di bilang sangat luas dan mungkin terkesan sedikit berlebihan bagi Luhan.
"ya! Aku cerewet demi kepentinganmu!" ucap noona cerewet itu lagi mengikuti Luhan dari belakang.
"baiklah... It's Show Time" guman Luhan sambil menarik nafasnya. Gugup? Tentu saja gugup, walaupun kau sudah melakukan konser beberapa kalipun rasa gugup itu akan tetap datang.
Luhan sedikit mengintip dari balik panggung dan ia dapat melihat lautan biru maksudnya para penonton yang menggerakkan ligh stick mereka yang berwarna biru sambil beberapa kali memanggil 'Luhan' 'Saranghae' de el el. Tak bisa di bayangkan penonton kian hari makin banyak dan itu membuat hati Luhan lega karena musiknya makin digemari oleh masyarakat luas.
"are you ready dude?" tanya seorang yeoja yang berpakaian seperti penari latar. Luhan hanya tersenyum dan mengangguk.
"Hyoyeon noona dan teman – teman lainnya juga siap?" tanya Luhan pada Hyoyeon yang menjadi penari latarnya nati.
Beberapa yeoja dan namja disana hanya mengangguk dan tersenyum sambil mengacungkan jempol mereka. Luhan juga melakukan hal yang sama dengan mereka.
"baiklah.. kami siap" uacap noona cerewet melalui earphonenya sambil mengacungkan jempolnya pada sang penata lampu beserta hal – hal lain yang berhubungan dengan panggung.
"Luhan... buat kami bangga" ucap Hyoyeon sambil menepuk pelan bahu Luhan. Luhan hanya mengangguk dan semua orang berkumpul di back stage. Mereka semua berdoa. Setelah berdoa mereka meletakkan salah satu tangan mereka di depan mereka.
"go go Fighting!" ucap mereka semangat sambil mengayunkan tangan mereka keatas dan kebawah kemudian mereka bersiap measuki panggung.
.
.
.
'astaga! Neomu yeppo!' batin Sehun saat sang penyanyi itu mulai menyanyikan lagunya yang energik. Sungguh Sehun sangat ingin berdiri di panggung itu. Bernyanyi dan menari bersama Luhan pasti sangat menyenangkan pikirnya.
Sehun duduk di kursi VVIP dan betapa beruntungnya ia karena ia dapat melihat sang idola menyanyi dengan jarak yang agak dekat. Sungguh betapa ia mneyukai Luhan. Dari senyumnya, suaranya, tariannya, bahkan wajahnya yang cantik.
'sedikit mirip denganku' pikir Sehun saat meilihat penampilan Luhan di atas panggung. Matanya tidak terlalu besar terlihat imut, warna rambutnya sama – sama pirang.
Luhan selesai menyanyikan lagu pertamanya dan ia mulai mneyapa penonton dengan ramahnya.
"evening... everyone..." sapa Luhan sambil melambaikan tangannya daan tersenyum. Beberapa yeoaja ada yang teriak histeris saat Luhan menunjukkan senyumnya.
"evening... Prince" sapa Luhan pada Sehun yang dari tadi terpesona oleh senyuman Luhan. Salah satu maid di samping Sehun menyenggol lengan Sehun membuat Sehun sadar dari alamnya(?).
Sehun hanya membungkukkan badannya sedikit dan tersenyum membalas senyum Luhan. Bahkan semua kamera yang merekam konser Luhan langsung menyorot Sehun beserta maidnya. Para penonton pun histeris saat mereka melihat Pangeran negri ini tengah duduk di anatara mereka.
"karena acara ini Live maka aku akan mengajak salah satu dari kalian semua menari bersamaku disini" ucap Luhan.
'tuhan...semoga aku...'batin Sehun deg degan*eeaa.
"kalian ingat? Sebelum memasuki gedung besar ini kalian harus memasukkan nomer ponsel kalian kedalan kotak ini?" ucap Luhan sambil menunjukkan sebuah kota hitam yang tak terlalu besar.
"yang beruntung aku akan menelponnya dan bersedia naik ke panggung ini... aku akan menarik 10 nomer. 9 nomer akan mendapatkan hadiah dariku... sedangkan yang terakhir akan bersamaku di panggung ini hingga satu lagu berakhir" jelas Luhan mulai mengaduk – aduk(?) kotak hitam tersebut.
Hening... semua penonton tengah memegang ponsel masing – masing dengan keadaan khusyuk(?) termasuk sang pangeran kita Oh Sehun menunggu panggilan masuk di ponsel mereka.
08-6758xxx*nomor apaan coba? -_-*. Nomor yang keluar dari kotak di tampilkan di layar besar di belakang Luhan. Bukan nomer sepenuhnya sih yah mereka menghilangkan sekitar 3 atau 4 nomor saja.
"halo?" sapa Luhan.
"kkyyaaa... itu aku" histeris seorang yeoja berambut panjang berjalan menuju panggung. Luhan terlihat memegang sebuah bungkusan tas berwarna biru langit tak terlalu besar memang.
"untuk untukmu..." Luhan menyerahkan tas tersebut pada sang yeoja.
"thank you.." yeoja tersebut meninggalkan panggung dengan perasaan gembira. Dan begitu seterusnya. Sehun setia menunggu walaupun tak mungkin dapat kesempatan. Dari puluhan ribu penonton dan yang beruntung hanya 10 orang. Bagaikan 1:. Jika di persenkan maka keberuntungan Sehun hanyalah 0,0005% saja. Tapi berharap sedikit itu tidak masalah bukan?.
"nah sekarang untuk yang terakhir..." ucap Luhan sambil terus mengaduk kotak hitam tersebut beberapa kali dan kemudian manarik secarik kertas keluar dari kotak tersebut.
08-876xxx*ngarang banget-_-*
"Halo?" ucap Luhan. Bahkan ucapan Luhan bisa didengar oleh penonton karena memang microfon yang masih bertengger di pipinya. Panggilan kali ini Luhan men-loudspeaker kannya bahkan di beri mic juga agar penonton dapat mendengarnya juga bahkan penonton menebak bahwa yang beruntung adalah seorang namja.
"eum... halo" jawab sang pemilik ponsel.
"naiklah ke panggung..." ucap Luhan bersemangat.
"kau yakin?" tanya suara di seberang sana.
TBC~ or... END aja?
Gimana? Bagus gak? Heum... mau TBC or END aja? Rei gak yakin ama ni Fic. Review please... karena kalo responnya bagus Rei bakalan lanjut kalo gak yah... Rei Delete pasti. yang Review orang baik deh*kedippin mata*
Review Please~
