Disclaimer: Fiuh akhirnya selesai juga Fic kedua saya,(walaupun belom complete)

the new journey yang menjadi fic pertama saya, lagi dalam tahap chap 10 dan itu masih dikit(digebukin)

Ok ini lah Fic kedua Saya so please enjoy

Shin Megami Tensei Series © ATLUS


Back to Home

Yasoinaba station

TING-TUNG-TING-TUNG

Terdengar suara seperti bel berbunyi dan muncul suara petugas informasi yang tentu memberitahukan sebuah informasi"Perhatian-perhatian kereta jurusan Yasoinaba-Tokyo akan berangkat sekitar 5 menit lagi, saya ulangi kereta jurusan Yasoinaba-Tokyo akan berangkat 5 menit lagi,terima kasih" jelas si petugas informasi tersebut

"Cih,kenapa cuman 5 menit sih, kenapa enggak 1jam aja sekalian?" gumam cowok berambut coklat susu yang membawa sebuah headphone di lehernya

"Dasar bodoh, mana mungkin ada kereta yang menunggu selama itu?" tanya cewek berambut coklat yang menggunakan jaket hijau kesayangannya

"Ada, kalau masinisnya kebelet boker" tanya cowok itu ngasal tentu aja ngebuat orang lain sweatdropped

"Kau memang selalu bodoh Yosuke" kata cewek itu dingin. Cowok yang bernama Yosuke langsung menanggapi perkataan cewekitu dengan.."Gak usah muna deh Chie, kau sendiri juga sering bertindak bodoh dan ceroboh dalam mengambil keputusan yak an,Satonaka?" timpal Yosuke sambil senyum ngejek

"KAU BILANG AKU INI APAA!" tanya Chie geram

"Hey,.hey,hey ngapain sih kalian berdua berantem, gak enak nih diliatin orang,lagi pula Yosukepasti cuman iseng" sahut cowok berambut abu-abu mangkuk yang dari tadi celingukan ngeliat keadaan sekitar

"KENAPA KAU SELALU MEMBELANYA SIH SOUJI?" tanya Chie sambil berteriak-teriak gak tau malu

"Kau seharusnya tau diri Satonaka, enggak baik teriak-teriak di tempat umum jadi orang gak tau malu banget si" celetuk Yosuke yang gak nyadar kalau bahaya sedang menghadang dirinya

"DIAAM KAU HANAMURA BRENGSEK !" teriak Chie sambil menendang sang raja milik Yosuke

"UUUAAAAAAAAAAAAAAA" teriak orang malang yang jadi korban ke tomboyan Chie, yap memang Chie cewek tomboy yang suka sekali Martial Arts, saking cintanya ia udah ikut Taekwondo sampe sabuk merah. Sayangnya setiap kali ia Sparing ngelawan Souji ia selalu kalah teknik dan skill, mengapa demikian jelas dong Souji tuh udah sabuk hitam alias master di tiga buah seni beladiri yaitu Karate,Taekwondo dan Aikido.

"BERANI SEKALI LAGI KAU BERKATA SEPERTI ITU, KAU TAK AKAN PUNYA MASA DEPAN! " Ancamnya sambil mengeluarkan Aura membunuh yang bisa dirasakan orang-orang yang ada disekitarnya

"Tenang,tenang. Tarik nafas dalam-dalam keluarkan" intruksi seorang perempuan dengan baju serba merah dan rambut hitam panjang. Chie mengikuti intruksi cewek itu dan mulai tenang" Terima kasih ya, Yukiko kau memang sahabatku yang paling pengertian"

"Sama-sama, lagi pula sahabatkan selalu saling membantu" kata Yukiko sambil tersenyum dan mereka berdua pun berpelukan 'Kalian dari dulu seperti pasangan lesbian' pikir Yosuke takut kalau ngomong nanti madesu

"Yo senpai, kalo mo buat baju,syal,karpet ato apa yang berhubungan sama jahit dateng aja ke toko keluarga gw yak"kata cowok berambut putih spike A.K.A tepung kanji(Ditinju) err.. maksudnya Kanji. "Ho oh Kanji, kalo emang ada entar gw telpon lu dah" jawab Souji dimulut doang, aslinya nih-nih 'Lu gila ngapain gw dateng jauh-jauh ke Inaba cuman buat jahit?'(Kejamnya kau nak)

"Senpai, kalo aku udah terkenal lagi kita ketemuan di Tokyo yuk!" seru Rise, Souji cuman tersenyum lalu mengangguk

"Senpai, terima kasih atas segalanya ya." kata cewek maskulin bernama Naoto. Souji menengok ke arah sang detektif lalu tersenyum jahil "Kalau ada kasus seperti yang dulu hubungi aku yak." Naoto cuman menanggapinya dengan tertawa

"Sensei, nanti datang ke Inaba lagi yak, Kau selalu di terima disini" kata cowok berambut pirang yang bernama Teddie " Ya tentu saja, kita kan sudah punya janji dengan Nanako untuk pergi kepantai nanti sewaktu musim panas, ya kan Nanako?" tanya Souji ke Nanako lalu melirik keteman-temannya, mereka semua tersenyum lalu mengangguk

"Sungguh kita akan pergi Big bro? Bolehkah aku pergi dengan mereka ayah" tanya Nanako yang masih polos "Tentu saja Nanako, kenapa tidak" jawab ayahnya Yaitu Ryotaro Dojima" Yay terima kasih ayah" Nanako terlihat senang. Semua yang ada disitu ikut tersenyum

TUUUUUT

Terdengar bunyi sirine kereta berkumandang(Halah dikira Adzan), Souji berbalik menaiki tangga kereta lalu berbalik lagi sebelum pintu kereanya menutup

" Yukiko-san, bukanya kamu mau ikut aku pergi ke Tokyo?" tanya Souji iseng yang ngebuat muka Yukiko memerah" A-apa maksudmu Souji-kun, jangan berkata yang aneh-aneh" jawab Yukiko bohong sementara Souji cuman tertawa kecil yang lainnya cuman bingung. Yah itu seharusnya menjadi rahasia mereka.

Pintu kereta pun menutup dan kereta pun mulai berjalan" Souji-kun jaga kesehatan ya"kata Yukiko yang berlari mengejar pintu kereta diikito yang lainnya"Sensei aku selalu akan mengingatmu" kata Teddie

"Partner jangan lupa hubungi kita ya!" teriak Yosuke "Ajari aku teknik-teknik beladiri yang lain ya!" teriak Chie yang juga ikut berlari"Jangan lupa dengan kami ya Senpai!" kali ini Rise yang teriak

"Senpai, apapun yang terjadi kau tetap leader kami!" kata Kanji " Senpai, kalau ada waktu aku pasti akan mengunjungimu! teriak Naoto sambil memegang topinya

"SELAMAT JALAN !" teriak mereka semua "Ya, Jaga kesehatan ya kalian semua!" teriak Souji dari jendela yang ia buka

mujihina kotoba dake ga detarame ni machi ni afureteru

never more, setsunaku nagareteta koe

The streets are filled with senselessly cruel words.

Never more, that voice was hushed and washed away...

Souji menaruh tasnya dibangku kosong yang menghadap dirinya lalu melihat pemandangan Inaba sekali lagi

nanigenai nichijou ga sayonara wo tsuge

bokura no kakegae no nai hi ushinawareteta.

taiyou wo kakusu kirisamehikari wo ubai

shinjiru mono nakushitetaboku wa nayami da kedo.

It's time to say goodbye to this casual everyday life.

Our irreplaceable day was lost somehow.

This drizzling fog hides the sunand steals the light.

I was lost,with nothing left to believe in, but...

Sementara teman-temannya masih menatap kearah kereta Souji walaupun kereta itu telah menghilang dari pandangan

wasurenai yo daiichi na minna to sugoshita mainichi

never more, kurai yami mo hitori ja nai

mitsukedasu yo daiichi na nakushita mono wo

never more, kimi no koe ga kiku sou, boku wo michibiku yo

I won't forget, most of all, the days we all spent together.

Never more; no matter how dark it gets, I know I'm not alone.

I'll find it, the most precious thing I lost.

Never more, it's as if I can hear your voice - it's guiding me.

"Well, dia sudah pergi, *huft* apa dia akan kembali ya?" gumam Yosuke "Tentu saja dia akan kembali.. kau kira dia mau mati apa?" tanya Chie sewot" Aku tidak berpikir seperti itu Satonaka"

"SHUT THE HELL UP, YOU TWO!" Naoto tiba-tiba teriak(Tumben). "Tenang Nao-chan, mereka kan memang seperti itu" Teddie menepuk pundak Naoto maksudnya supaya nenangin

"Senpai akan mengingat kita gak ya?" tanya Rise yang masih menghadap tempat kereta Souji menghilang

"Tentu saja sensei akan mengingat kita" jawabnya sambil memegang rambutnya" Kau yakin sekaliTeddie,darimana kau tau?"tanya Kanji " Karena…."

Sementara itu

'*Huft*kenapa aku harus meninggalkan mereka ya, aku jadi tak ingin kembali keTokyo.' Pikiran Souji masih enggan kembali ke Tokyo 'tapi kalo di ingat-ingat kejadian setahun yang lalu memang aneh ya' memang bagi setiap orang yang mengalami kejadian seperti Souji pasti tak bisa di lupakan termasuk Souji. Kisah tentang pertemuannya dengan Igor dan Margaret, mendapat kekuatan bernama Persona dan juga Wildcard Power. Ia juga harus mengungkapkan pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di Inaba dan Akhirnya harus berhadapan dengan biang keladinya yaitu Izanami the Goddess of Death.

'Padahal itu pengalaman yang seru dan aku mendapat kekuatan Persona, tapi aku sudah tak bisa menggunakan kekuatan itu karena hanya bisa dipakai di dalam TV.' Souji melamun tanpa sadar ia memasukan tangannya kedalam saku celana hitamnya dan merasakan sesuatu yang halus dalamnya. Dengan cepat ia menarik benda asing iru dan melihat sebuah foto yang bergambar dirinya dan teman-temannya(itu loh foto yang ada di normal and true ending) "Teman-teman" gumamnya melihat foto itu "aku tak akan pernah melupakan kalian karena.."

"Sejauh apapun kita terpisah antara jarak, tempat dan waktu. Hubungan kita akan semua akan selalu terhubung menjadi satu, karena itulah arti sahabat." kata Teddie dan Souji secara bersamaan


Balik ke Yasoinaba Station

"Kau benar Teddie, Souji akan selalu bersama kita walaupun ia pergi sejauh apapun" sahut Yosuke sambil menepuk pundak Teddie "Kalau begitu ayo kita ke Junes aku traktir kalian makan…kecuali Steak" Yosuke langsung meralat kata-katanya karena melihat wajah Chie yang sepertinya ingin memesan Steak yang mahal "Yosuke gak bisa begitu dong, masa Steak gak mau lo bayarin? Gerutu Chie "Karena kalo gw ngebolehin Steak dalam daftar yang gw traktir elo bakal milih Fillet Mignon yang harganya mahal itu dan gw yakin lo bakal mesen tuh makanan lebih dari satu." Celetuk Yosuke gak peduli dan langsung kabur "Tunggu lo YOOOOSSSUUUUKKEEEEE" Chie mengejarnya sambil teriak-teriak kayak orang ayan(Didepak), sementara yang laennya cuman sweatdropped ria dan mengikuti dua orang yang lagi kejar-kejaran itu.


Back to Souji

DRRRRT-DRRRRT

Souji yang dari tadi bengong meratiin foto yang ada di tangannya tersadar karena Hpnya bergetar, ia langsung mengambil Hpnya yang bermerek Blackberry Storm(Iye dia udah ganti Hp). Tanpa bingung lagi ia membuka SMSnya yang masuk dan bertuliskan Oka-san langsung aja dia buka tuh SMS

Souji-kun sepertinya aku dan ayahmu tak bisa pulang sekarang.

Mungkin musim panas nanti kami baru pulang.

Oh ya uang jajanmu akan aku kirimkan ke rekeningmu setiap bulan dan uang buat kebutuhan sehari-hari hari ke Theodore-san.

Oh ya Kaori-chan juga akan tinggal bersamamu, karena orang tuanya yang juga sahabat ayahmu itu juga berada di luar negeri sekarang.

Sepertinya dia juga membawa temannya yang sudah Mahasiswa untuk tinggal bersama denganmu yang kudengar mereka kuliah di Universitas Tokyo.

Maafkan ibu ya Souji-kun karena tak bisa pulang sekarang dan jaga dirimu baik-baik.

Souji terpaku melihat SMS yang baru dia lihat dan juga pada kata-kata 'Kaori-chan akan tinggal bersamamu' yang membuatnya mengernyitkan dahinya."Si Kolot akan tinggal bersamaku?" gumam Souji tak percaya. Souji dan Kaori adalah sahabat sejak TK,SD dan SMP hanya SMA saja mereka pisah sekolah. Kalau Souji bersekolah di Tokyo dan Inaba, Kaori bersekolah di Tatsumi Port Island. Mereka juga bertemu sewaktu Souji School trip ke Port Island, ia bertemu dengan Kaori saat ke Chagall Café bersama mereka bukan cuman sahabat, mereka tuh juga Rival. Mereka berdua sama-sama berotak emas dan jago olahraga,bedanya Souji menang di pelajaran sementara Kaori menang diolahraga. Mengapa demikian? Ya jelas nilai rata-rata academic Souji selalu tertinggi seangkatan sementara Kaori selalu dibawah Souji yaitu tertinggi kedua seangkatan,tapi Kaori selalu menang dari Souji soal olahraga apalagi kalo Sparing karena ia menguasai 4 jenis beladiri yaitu Karate, Taekwondo, Aikido dan Jiu-jitsu. Kaori selalu mengalahkan Souji sewaktu sparing karena selalu menggunakan teknik Jiu-jitsu yang bisa dibilang kelemahannya Souji, sebenernya Souji bisa aja langsung ngebanting dia tapi karena cewek ya dia ngalah deh.

'*huft* Sudah deh setidaknya dirumah bakal dikit rame' pikirnya sambil menutup mata lalu tertidur


Tokyo station

DRRRT-DRRRRT

Hp Souji bergetar lagi dan bikin cowok berambut abu-abu ini membuka matanya melihat keadaan sekitar 'Hm? sudah hapir sampai toh' "Mwaaaaaaahhm~" dia sedikit menguap lalu merenggangkan otot-ototnya sambil mengambil Hpnya di saku celananya.'Huh, si Kolot' dia dapet SMS dari Kaori kalo ia nunggu di Main Lobby

Sambil turun dari kereta Souji celingak-celinguk dulu kali-kali ada kenalan yang kebetulan lewat, dan ternyata gak ada. Sambil menuruni tangga ia jadi kebelet BAK yowes situ ngibrit kekamar mandi deket Main Lobby(Sempet-sempetnya). Setelah selesai menunaikan tugasnya dan cuci tangan, ia keluar dari tempatnya beribadah(Baca:kamar mandi)

"Lama amat lo sotoy" tiba-tiba telinga Souji meneggang mendengar kata Sotoy. Begitu ia menyelidiki siapa tuh pelakunya (walaupun dia udah tau sih), tenyata sang pelaku tak lain dan tak bukan adalah Kaori Nagisa. Nih cewek berambut coklat dengan jepitan tambut bertulis huruf romawi XXII dikiri kepalanya juga bola matanya merah, dia juga make sweater putih dan syal merah dilehernya, sedangkan bawahannya ia make rok kotak-kotak warna hitam-merah dan juga memakai legging berwarna hitam serta memakai sepatu coklat(Readers:banyak bacot lu*ngelempar sandal jepit*)

"Hah,kolot lo emang gak pernah berubah ya " Emang sih nih dua orang selalu maen kata-kataan, tapi aslinya mereka sohibpan abis layaknya Souji ama Yosuke.

"Males ah gw ribut disini, ayo ikut gw" Kaori langsung narik cowok berambut abu-abu didepanya ini, mereka sampai kepintu keluar dan nemuin 3 orang yang lagi ngobrol. Souji mengenali cowok berambut putih dan bola mata berwarna kuning yang berdiri di samping cewek berambut pirang sebagai butlernya(Gila! Punya Butler!) yang bernama Theodore, ia memakai baju layaknya butler yaitu kemeja putih ditutupi Jas hitam serta celana dan sepatu hitam, bedanya ia tidak memakai dasi kupu-kupu.

"Ah, Souji-san, anda sudah sampai rupanya" kata Theodore sambil membungkuk hormat lalu berdiri lagi "Tak usah terlalu Formal Thedore-san,biasa aja" kata Souji lalu menengok kearah dua orang wanita yang tadi sedang mengobrol "Maaf anda berdua siapa ya?" tanyanya dengan sopan

"Mereka berdua adalah temanku sewaktu di Port island dan mereka sekarang sudah mahasiswa di Universitas Tokyo" jelas Kaori yang belum melepaskan genggamannya ke Souji, Souji langsung connect karena ingat apa yang ia baca di Hpnya."Yang berambut hijau rada kebiruan ini bernama Yamagishi Fuuka" kata Kaori sambil menunjuk ke Fuuka"Hai, namaku Yamagishi Fuuka salam kenal" sambil menjulurkan tangannya" Aku Seta Souji, salam kenal" sambil menjabat tangan Fuuka "Dan yang ini Aigis" Kaori menunjuk perempuan berambut pirang yang mengenakan Headset aneh yang bisa dibilang cukup besar menurut Souji"Namaku Aigis, salam kenal" Aigis juga menjulurkan tangannya " Seta Souji,samal kenal" Souji juga menjabat tangan Aigis

"Kalau begitu ayo kita masuk mobil!" aja Kaori yang terlihat semangat "Lo semangat banget,padahal kita cuman pergi ke rumahgua" celetuk Souji sambil menaruh tasnya di bagasi mobil, sementara Fuuka terlihat kagum melihat kendaraan milik Souji"Kau kenapa Fuuka-san?" tanya Souji bingung "Tidak apa-apa cuman kagum saja dengan apa yang kau punya Souji-san." Mendengar perkataan Fuuka barusan Souji cuman tersenyum "Yang kaya bukan aku tapi orangtuaku Fuuka-san" jawab Souji enteng "Hmm, benar juga sih.." Fuuka diam sejenak "Yaudah kita berangkat yuk" ajak Kaori


Seta Mansion

"Hwuaa~ gede banget rumahnya!" teriak Kaori kagum sementara Souji cuman sweatdrop sambil menaruh tasnya di ointu depan "Norak bet si lo, Lu kan sering kerumah gw, gimana si?" tanya Souji sambil ngadep belakang(Iye dia duduk didepan). "Kenapa si? Gw kan mau bikin kesan doang" Balas Kaori membela diri "Kesan? Kesan gimana, lo yang sering kerumah gw mo nimbulin kesan gimana?" yap Souji kalo ngadepin Kaori hilang sudah sifat coolnya, yang ada juga nyolot-nyolotan sama Kaori.

"Ah,elu Telmi banget sih,ih" gerutu Kaori di belakang Souji. "Siapa yang Telmi, yang ada cara ngomong lu yang biking w bingung" jawabnya tanpa perlu ngeliat lawan debatnya

BUG

Tinju Kaori ditahan dengan tangan kanan Souji tanpa perlu ngliat kebelakang, sementara orang yang nonton(Baca:Theodore,Fuuka,Aigis) cuman bisa shock plus sweatdropped. " jangan berantem disini,bahaya." Fuuka mencoba menengahi tapi malah dia yang kena amu Kaori"Biarin aja Fuuka-senpai kalo perlu aku patahin pala nih orang." teriak Kaori yang masih nendang ama mukulin Souji yang dari tadi gak pernah kena."Biarkan saja mereka berdua seperti itu Fuuka-san, Souji-san dan Kaori-san emang sering bertengkar seperti itu." Fuuka menatap Theodore gak percaya. "Apa orangtua mereka berdua setuju kalau mereka bertengkar seperti terus?" tanya Aigis bingung. "Ahahaha, orangtua mereka berdua memang setuju-setuju aja malah senang kalau mereka berdua seperti itu, mereka berpikir kalau anak mereka bertengkar seperti itu berarti hubungan mereka berdua akan semakin akrab atau mungkin mereka akan menjalin cinta," jelas Theodore yang disambut dengan anggukan dari Fuuka dan Aigis, ia juga mendapat teriakan dari Souji dan Kaori "APA MAKSUDMU KAMI AKAN MENJALIN CINTA,HAH? GAK AKAN PERNAH!" sang penonton alias Theodore,Fuuka,Aigis cuman bisa nyengir kuda.'Mereka berdua cocok' pikir mereka bertigaa sementara Souji dan Kaori lagi Sparing yang keliatannya cukup serius


Dining room

"Theodore, makanan buatanmu memang selalu enak ya?" puji Kaori yang masih memakan Cream Soup buatan Theodore "Terima kasih Kaori-san" Theodore menunduk mengucapkan terima kasih "Mm, Theodore-san bisa ajarin aku memasak gak?" tanya Fuuka yang juga terlihat kagum dengan makanan buatan Theodore,begitu juga Aigis. Sayangnya cuman Souji yang terlihat merenggangkan otot-ototnya karena abis di jiu-jitsu Kaori. "Kau memang selalu memakai Jiu-Jitsu ya Kolot, tubuhku jadi sakit nih" gerutu Souji sementara Kaori cuman senyum ngejek "Salah sendiri nantangin gw,Sotoy bodoh." Souji cuman mendengus 'Dasar kolot brengsek' gerutu Souji dalem ati

"Eh,sudah malam nih, aku punya jadwal kuliah besok pagi jadi aku kembali duluan kekamar ya" kata Fuuka langsung berdiri. "Oh ya,aku juga ada jadwal kuliah besok pagi,jurusan kami memang sama" kata Aigis yang juga ikut berdiri. "Kalo pada bubaran gini si, aku juga balik deh" Kaori malah ikut-ikutan. "Alah,bilang aja lu mau ikut-ikutan." ejek Souji dan dia juga ikutan berdiri(?). "Terus ngapain lo ikutan berdiri?" Tanya si cewek berambut coklat. "Hm? ya gw mau balik aja, gak ada kerjaan si, dagh" abis ngomong kayak gitu Souji langsung kabur "Brengsek, dasar muna lo Sotoy"


Souji bedroom

Terdengar suara yang menurut Souji berisik dari kamar para cewek. 'katanya ada jadwal kuliah besok pagi, tapi kok masih berisik?'pikirnya yang sekarang lagi nonton film Raidou Kuzunoha vs. The Soulless Army gara-gara gak ada kerjaan. Tanpa sengaja Souji melihat jam dinding di kamarnya yang menunjukan pukul 11:59 pm.'Hm, sebentar lagi tengah malam ya. Biasanya akan ada midnight channel kalo di Inaba.' Souji termenung mengenang kejadian di Inaba lagi. 'Huh, lagi pula tak mungkin ada midnight channel di Tokyo, apa lagi aku sudah mengalahkan izanami dan aku tak bisa memanggil Persona lagi' pikirnya sambil menelentangkan tubuhnya di kasur. Tiba-tiba Souji merasakan sesuatu yang ganjil, ia melihat kesekitarnya untuk mencari tahu sesuatu yang menurutnya ganjil

Sementara itu di kamar Kaori

Para cewek sepertinya masih belum tidur, entah kenapa mereka menerima ajakan Kaori untuk tidur di kamarnya."Aku dan Sotoy memang selalu sparing sehabis adu nyolot, bisa di bilang si aku yang sering menyerangnya duluan" kata Kaori menjelaskan.",Sejak kapan kamu bisa beladiri Kaori-chan?" tanya Fuuka yang duduk dilantai "Aku belajar beladiri karena Sotoy juga ikut beladiri, dan aku tak mau kalah olenya" jelas Kaori yang lagi duduk di kasurnya "Tapi kok kamu ikut beladiri yang sama dengan Soujii-san? Tanya Aigis yang duduk di kursi belajar Kaori "Gak apa-apa kan, biar kalo sparing tehknik dia pakai bisa terbaca olehku." Kaori tersenyum sehabis menjelaskan -tiba Fuuka berdiri secara-tiba-tiba, tatapanya waspada. "kamu kenapa Fuuka-senpai?" tanya Kaori bingung dan ikut berdiri "Aku.. merasakan.. sesuatu yang aneh" jelas Fuuka dengan waspada, Kaori yan masih bingung tetap tak mengerti sementara Aigis yang mengerti juga ikut waspada.

Back to Souji room

"Perasaan ini.. seperti waktu di Inaba.." guman Souji dengan melihat keadaan sekitarnya lalu ia melihat TV yang masih menayangkan Film yang baru ia tonton.

11:59:58

11:59:59

00:00:00

BWUUUSSHH,PRANK

"UAAAHHRGGG" teriak Souji yang terlempar kekasurnya, ia tak bisa melihat karena diterjang sebuah angin yang sangat kencang 'A-a-ada apa ini' pikirnya, ia membuka matanya sedikit dan melihat bayang-bayang hitam keluar dari dalam TV dan keluar ke alam bebas melalui jendela kamarnya 'apa itu?' ia hanya bisa melihat sebentar lalu matanya tertutup lagi 'Uh,tak bisa bernapas' kepalanya terasa berat dan akhirnya ia pingsan seketika itu juga.

Ketika Souji membuka matanya,ia melihat sebuath ruangan berwarna biru,ia melihat sekelilingnya baik-baik. Banyak buku yang tertata rapih di rak buku sepeti dinding layaknya sebuah perpustakaan pribadi,didasarnya terdapat botol minuman keras yang tak terasa asing bagi Souji.

"Welcome to Velvet Room" sambut Suara yang tak asing bagi Souji

"I-Igor?" tanyanya lemas


TBC

Fiuh akhirnya selesai juga nih Fic kedua, yah walau pun tetep gaje tapi fic yang ini rada serius dibandingin fic saya yang pertama.

Mungkin banyak kesalahan yang dalam cara penulisan jadi mohon di Review