Saya newbie. Sangat baru sekali mencoba bikin fanfic. Kalo dilihat dari judul yaa... sudah taulah terinspirasi dari mana. sepertinya ini T semi M tapi saya ga berani bikin yang M-M an padahal suka baca yang M.

Selamat membacaaaa...!


The Conjuring: Vongola Family Ver.

Chapter 1

Pagi hari yang cerah di depan Namimori chuu, terlihat sekumpulan anak kelas 3 -3 sedang bersiap-siap untuk melakukan perpisahan kelas. Mereka akan melakukan perpisahan di sebuah vila yang terletak tidak jauh dari kokuyo land. Mereka akan menginap di sana selama empat hari.

Di kelas 3-3 terdapat satu geng yang paling terkenal seantero Namimori yang bernama Vongola. Beranggotakan enam orang, yaitu Sawada Tsunayoshi atau Tsuna, Hayato Gokudera, Takeshi Yamamoto, Sasagawa Ryohei, Rokudo Mukuro, dan... orang yang paling ditakuti senamimori, ketua komite kedisiplinan Namimori chuu, Kyoya Hibari. Asal kalian tau, geng ini juga ditakuti karna ada seorang Kyoya Hibari, si karnivor tukang kamikorosu, sekaligus pemegang tonfa terbaik.

Sesampainya di tempat tujuan, terlihat sebuah vila yang sebesar mansion itu. Memiliki banyak kamar, aula yang besar, dan berfasilitas lengkap. Namun, ada yang aneh dengan vila ini. Terlihat angker. Seperti sudah tidak pernah dihuni selama ratusan tahun. Saat memasuki vila, vila itu justru terlihat sangat terawat dan sangat bersih. Para murid menuju kamar masing-masing untuk menaruh barang bawaan mereka. Setelah menaruh barang-barang, kebetulan sudah masuk jam makan siang. Para murid menuju ruang makan untuk menyantap makan siang.

Di meja geng Vongola,
"Hei, kalian tau tidak? Aku dengar di sini ada satu ruangan yang tidak boleh kita masuki.", Ryohei memulai pembicaraan.

"Masa sih? Itu pasti hanya cerita jaman dulu.", Tsuna menyangkal, karna memang dia sudah merasa feeling yang tidak enak.

"Iya benar, itu pasti hanya cerita.", Gokudera ikut menyangkal.

"Haha. Memangnya kalau kita masuk ke sana, apa yang akan terjadi?", tanya Yamamoto.

"Katanya kalau kita berani masuk ke sana, kita akan kena malapetaka.", jawab Ryohei.

"Hn. Aku tidak percaya dengan hal seperti itu.", ucap Hibari di sela-sela kegiatan makannya.

"Kufufu... Daripada kalian penasaran kenapa tidak kita coba saja nanti malam ke sana?", usul Mukuro.

"Apa?! Ti-tidak mau! Aku tidak mau", Tsuna langsung menolak.

"Apa kau takut Tsunayoahi-kun? Kufufu..."

"Yak! Sudah ditentukan kita akan ke sana malam ini!", ucap Ryohei bersemangat.

"Setuju!", Yamamoto langsung menyetujuinya.

Tsuna dan Gokudera hanya bisa sweatdrop, Hibari hanya mendengus, dan Mukuro malah tersenyum iblis.

Pada malamnya, mereka pun jadi mengikuti jejak Ryohei dan Yamamoto ke tempat yang terlarang itu. Tempat itu terletak di lantai basement. Sampai di sana, ternyata tempat itu hanya gudang. Tapi barang-barang yang diletakkan di sana terlihat antik, namun berdebu. Gudang itu juga terlihat seperti lorong yang cukup panjang. Merekapun menulusurinya, sampai akhirnya mereka sampai di ujung lorong tersebut.

Ternyata ujung lorong tersebut adalah sebuah ruangan kosong. Dan ada satu hal yang menarik perhatian mereka. Di tengah ruangan itu terdapat sebuah tali menggantung.

"Ta-tali itu...?", entah mengapa Tsuna mudah sekali takut.

"Apa tali ini bekas... orang gantung diri...?", ucap Ryohei yang sepertinya mulai ketakutan.

"Masa sih? Mana mungkin ada orang yang gantung diri. Haha.", ucap Yamamoto yang masih bisanya tertawa.

"Hei, tukang baseball! Jelas-jelas tali itu seperti untuk mengikat leher manusia!", Gokudera mulai kesal juga mendengar tawaan Yamamoto di tempat seperti ini.

Lagi-lagi Hibari hanya menanggapinya dengan mendengus. Mukuro hanya memerhatikan tali gantungan itu lalu,

"Tsunayoshi-kun sebaiknya, kau jangan melihat tali itu lagi.", ucap Mukuro seperti habis melihat sesuatu.

Ucapan Mukuro malah menarik perhatian mereka semua untuk melihat ke arah tali gantungan itu lagi. Tiba-tiba saja mereka melihat seorang wanita berambut panjang yang sudah mati gantung diri di tali itu dan tergantung di atas mereka.

"Huaaaaa!", Tsuna langsung menjerit. Mukuro menutup mata Tsuna dan mencoba menenangkannya.

"A-apa itu?!", Gokudera terkejut dengan pemandangan yang ada di atasnya.

Setelah mereka mengedipkan mata beberapa kali. Tiba-tiba wanita itu menghilang dan hanya tersisa tali gantungannya saja.

"Hanya penampakan saja.", ucap Hibari yang masih bisa tenang sehabis melihat penampakan. Yang lain hanya bisa berekspresi shock.

Terdengar suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Saat langkah kaki itu mulai mendekat. Terlihatlah sosok wali kelas mereka, Reborn-sensei.

"Apa yang kalian lakukan di sini? Di depan pintu sudah ada peringatan dilarang masuk kan?", ucap Reborn-sensei.

"Maaf sensei, kami tidak sengaja masuk.", Ryohei merasa bertanggung jawab dengan semua ini. Tapi yang lainnya hanya bisa sweatdrop dengan alasan yang diberikan Ryohei.

"Sekarang sudah jam berapa? Bukannya kalian harus sudah ada di kamar masing-masing?"

"Ba-baik. Kami akan segera kembali!", ucap Ryohei.

Akhirnya mereka kembali ke kemar masing-masing. Diikuti oleh Reborn-sensei. Saat berada di situ, Reborn-sensei merasakan perasaan yang tidak enak.

Sampai di kamar, Mukuro langsung mengantar Tsuna ke tempat tidur. Tsuna terlihat masih berkeringat dingin. Mukuro hanya bisa beruasaha menenangkannya dan mengelap keringatnya yang terus menerus mengucur.

Ya, satu kamar dihuni dua orang. Dan Tsuna sekamar dengan Mukuro. Gokudera dengan Yamamoto dan Ryohei bersama dengan teman sekelas yang lain. Betapa egoisnya Hibari ingin satu kamar hanya untuk dirinya sendiri.

Setelah Tsuna sedikit tenang,

"Bagaimana? Sudah baikan?", tanya Mukuro.

"I-iya.. aku sudah tidak apa-apa.", jawab Tsuna yang sudah terbaring di ranjang.

"Minum dulu, agar lebih tenang.", Mukuro memberinya segelas air.

"Terima kasih...", Tsuna langsung meneguk habis segelas air itu.

"Sepertinya kau kelelahan, tidurlah.", saat Mukuro akan beranjak dari posisi duduknya di sebelah Tsuna, Tsuna menarik baju Mukuro. Menimbulkan pertanyaan di kepalanya.

"Tsunayoshi-kun...?"

"Aku mohon, malam ini saja. Tidurlah bersamaku.", ucap Tsuna dengan menundukkan kepala.

Mukuro mengeluarkan senyuman khasnya. "Oya, kau masih ketakutan rupanya. Boleh saja. Tapi dengan satu syarat."

"Apa...?", saat Tsuna ingin bertanya, Mukuro menarik dagu Tsuna agar ia menatapnya, lalu mencium lembut bibirnya sampai Tsuna terbaring dan Mukuro berada di atasnya. Tanpa melepas ciumannya, Mukuro mulai membuka kancing kemeja Tsuna dan meraba apa yang ada di balik kemeja Tsuna. Dan... (Author tidak berani menggambarkan apa yang dilakukan mereka). Sebenarnya sudah ada hubungan khusus di antara mereka.

Pukul tiga pagi, Gokudera terbangun dari tidurnya. Dan ternyata ikut membangunkan Yamamoto juga.

"Gokudera, kau belum tidur?", tanya Yamamoto yang terbangun karenanya.

"Aku terbangun.", Gokudera beranjak dan berniat ingin ke toilet. Tiba-tiba Yamamoto ikut beranjak dan terduduk di ranjang terpaku melihat sesuatu di atas lemari di depan ranjang mereka berdua. "Go-Gokudera... Ada wanita di atas lemari..."

"Tidak mung-", Gokudera langsung terdiam melihat wanita yang ia lihat di gudang basement tadi berada di atas lemari di kamarnya. Lagi-lagi setelah beberapa kali mengedip wanita itu menghilang lagi.

"Kenampakan apa barusan...?", Gokudera panik.

To be continued.


Chapter 1 selesai...!

Tolong doakan untuk chapter berikutnya. Semoga bisa dilanjutkan...!