💏Our Wedding💏

By : AdrianaaAdalson

Draco Malfoy x Hermione Granger

Disclaimer : Harry Potter milik J.K Rowling

Rated : T

Warning !

Typo (s), GaJe (banget), plot dan alur yang sangat membingungkan dan OOC pake banget

MUGGLE WORLD. THERE IS NO MAGIC IN HERE


Chap 1

"Kau yakin untuk menikahinya, Mione'?" Tanya seseorang di samping perempuan yang berbalutkan gaun pengantin.

"Tentu. Aku sangat yakin. Kenapa ibu menanyaiku seperti ini? Apa ibu tidak senang anakmu ini akan menikah?" Tanya perempuan itu sedikit kesal kepada seseorang di sampingnya yang ia panggil ibu tersebut.

"Ibu sangat senang kau akan menikah. Tapi-" ucapannya terhenti.

Jeda lama.

"Tapi apa ibu? Kau tahukan aku sangat mencintainya dan begitu pun sebaliknya. Draco mencintaiku. Sangat mencintaiku, Mom" katanya dengan bercucuran air mata. Ia tidak tahu kenapa mengapa ia seperti ini. Ibunya kelihatan tidak senang dengan pernikahannya ini. Padahal, Hermione sendiri sangat senang dan menanti kapan hari ini tiba. Tapi, ibunya seperti menyembunyikan sesuatu.

"Ibu, kau kan sendiri yang menjodohkan kami. Kau dan ayah. Tapi kau malah tidak senang dengan ini semua" katanya kembali. Matanya mulai sembab dan eye liner-nya luntur sudah.

"Watch your mouth, sweetheart. Lagipula ibu sangat senang sebentar lagi kau akan menikah" ucap ibunya seraya mengelus-elus punggung anaknya yang terekspos. Menampilkan kulit halus dan bersih.

"Sudah. Jangan menangis lagi. Mari, ibu akan membersihkan wajahmu."

Ibunya membantu Hermione untuk membersihkan wajahnya yang kotor dan sembab itu.

'Tok' 'tok' 'tok'. Terdengar suara ketukan pintu. Masuklah sahabat Hermione. Ginny Weasley. Ia melangkahkan kakinya untuk mendekati Hermione. Ia tersenyum melihat sahabtnya itu. Tampak memukau dengan balutan gaun pengantin putih.

"Kau tampak cantik, Mione'" ucapnya dengan muka berseri-seri.

"Terima kasih, Ginny" is berusaha untuk tersenyum kepada sahabatnya itu walaupun sekedar senyuman yang amat di paksakan.

"Ada apa, Ginny?" Tanya ibu Hermione tanpa memalingkan mukanya ke arah Ginny. Ia sibuk dengan mendandani kembali putrinya.

" Pesta pernikahannya akan segera dimulai, Mrs. Granger?"

Keduanya tersentak. Dengan cekatan Mrs. Granger memperbaiki Gaun Hermione yang menjuntai di lantai.

Mr. Granger memasuki ruangan tersebut, lalu " Kau sudah siap, Mione'?"

Hermione menatap ibunya meminta persetetujuan. Ibunya mengaggukkan kepala dan tersenyum kearahnya.

"Ia, ayah"


Halaman Malfoy manor telah diubah menjadi Garden Party. Di sekeliling Altar terdapat meja bundar yang diberikan Candle Light Dinner di tengahnya. Bunga-bunga menghiasi setiap tempat yang ada di sana. Lampion-lampion tergantung indah. Udara musim semi yang sejuk membuat Hermione senang.

Hermione berjalan di altar dengan iringan instrumental lagu "a Thousand Years". Mengalun lembut di telinga Hermione membuat senyum yang merekah di wajahnya. Sahabatnya Di sana. Harry, Ron, Ginny duduk melingkar di salah satu meja. Mereka tersenyum kearahnya. The Weasleys Menempati salah satu meja. Ibu hermione tersenyum ke arahnya. Suasana musim semi sangat terasa.

Dia di sana. Berdiri dengan tegap. Ia terlihat semakin tampan dengan Tuxedo hitam yang Ia kenakan.

Hermione melepaskan pegangan tangannya di lengan ayahnya lalu menghampiri dan Draco berdiri menatap Pendeta dihadapannya.

"Apa kau Draco Lucius Malfoy akan menjadi Suami dari Hermione Jane Granger dan akan menjaganya. Selalu ada baik suka maupun duka?"

"I do" jawab Draco datar.

"Dan apakah kau Hermione Jane Granger akan menjadi istri dari Draco Malfoy yang akan melayaninya. Selalu Ada baik suka maupun duka?"

" I do" jawabnya dengan senyuman yang merekah. Menghiasi wajahnya yang mempesona.

"Dengan ini, saya nyatakan kalian sah menjadi suami-Istri di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Ciumlah mempelai wanita mu".

Hermione dapat melihat Draco di sampingnya bergidik mendengar ucapan sang pendeta. Tapi, dengan cepat ia membalikkan tubuhnya kearah Hermione lalu menciumnya sekilas.

Hermione sungguh kecewa. Ciuman yang ia harapkan tidaklah begini. Matanya terasa panas. Tapi, dia tidak boleh bertingkah seperti ini. Di hadapan banyak orang. Dengan terpaksa, Hermione tersenyum kearah Draco. Hatinya terasa perih ketika Draco memalingkan wajahnya. Dengan berat hati, ia menoleh ke ibunya. Ia tersenyum kearah Hermione.

Sorak-sorakan para hadirin berdengung di telinganya.

Ia sempat menangkap siluet Draco di kejauhan. Sedang berbincang dengan sahabatnya.

Narcissa, ibu Draco memeluknya. "Hermione sayang" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Suaminya sekaligus ayah Draco melingkarkan tangannya ke pinggang sang istri. "Tenanglah jangan menangis" kata Lucius menenangkan Ibu mertuanya.

"Permisi, Mr. Granger. Saya ingin menyapa teman kantor saya" Ibu dan ayah mertuanya melenggang pergi.

"Hey, Hermione" sapa Ron.

"Hi, Mione" sapa Harry dengan memeluk Hermione.

"Kau tampak luar biasa, Mione" ucap Ron terpukau dengan penampilan Hermione.

"Tatapanmu seperti akan melumat habis istriku, Weasley"

Dengan cepat Ron membalikkan kepalanya dan medapati Draco berdiri di sana. Mukanya tampak serius, lalu beralih kepada Hermione. Kontan, Muka Ron terlihat pucat pasi. Draco berjalan mendekat, tidak menghiraukan Ron. Lalu membisiki Hermione "Ikuti aku" hembusan nafas Draco terasa menggelitik di leher Hermione. Mukanya bersemu merah. Ginny seperti terkikik pelan menatap Hermione.

Dengan langkah pelan ia mendekati Draco yang tengah menyandar di salah satu pohon .

"Kau tahu, Granger. Kau tidak boleh seperti itu lagi" ucapnya datar.

"Sekarang aku Malfoy! Draco" ralat Hermione

"Kalau begitu bersikaplah layaknya seorang Malfoy. Kau tidak boleh seperti itu lagi"

Hermione mendengus pelan " seperti apa, Draco?"

"Kau dan Ron"

"Ada apa aku dan Ron"

"Jangan berpura-pura tidak tahu. Aku tahu kau itu genius, My wife" ucapnya dengan penuh penekanan pada 'my wife'.

"Da aku memang tidak tahu, My Husband" ucap Hermione sarkastik.

"Kalau begitu ku beritahu kau. Kau tidak boleh bermesraan di depan umum. Sekarang kau istriku" ucapnya dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Apa? Ron itu temanku, Draco! Dan kau tahu itu!. Lalu apa kau juga tidak boleh bermesraan dengan Parkinson itu. Kau pikir aku tidak melihatnya!" Hermione mulai merasakan emosi menyelubungi diri dan kepalanya.

"Itu beda, Mrs. Malfoy. Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa. Sedangkan kau dan si Weasley itu Terlihat bermesraan. Dan si Weaselbee itu sewaktu-waktu akan melahapmu!" Draco mengucapkan Mrs. Malfoy dengan nada mencibir.

"Begitu pula denganku. Ron sudah punya kekasih. Dan aku sudah menikah, Mr. Malfoy" sama halnya dengan Draco, Hermione mengucapkan 'mr. Malfoy' dengan nada mencibir dan sarkastik.

"Nah itu dia. Sebagai sahabat kau seharusnya tahu kalau Ron dan kekasihnya yang notabene itu adalah Brown sudah putus. Aku semakin curiga dengan Weasley itu"

"Cukup Draco! Kau tidak boleh Begitu! Dia itu sahabatku"

"Terserah. Ku ingatkan padamu, kau tidak boleh berdekatan dengan Weasley. Kecamkan itu" setelah mengucapkannya ia melenggang pergi Lalu Bergabung dengan konco-konconya.

Entah mengapa, Hermione merasa Draco yang dulu bukanlah Draco yang sekarang. Draco yang sangat mencintainya berubah menjadi Draco yang kasar kepadanya.

"Hai, Hermione" suara seseorang mengintrupsi pikirannya yang sedang kacau balau. Ia membalikkan tubuhnya. Dia mendapati seseorang dengan siluet Dirty blonde-nya yang terlihat keemasan diterpa cahaya matahari musim semi.

"Oh, Hi, Luna. Kau mengagetkanku" kata Hermione seraya berjalan berdampingan dengan Luna Lovegood ke salah satu meja yang terdiri dari sahabat-sahabatnya.

"Maafkan aku. Soalnya, daritada kau kuperhatikan diam saja setelah Malfoy meninggalkanmu. Kau ada masalah dengan suamimu?"

dugaan Luna selalu tepat sasaran. Ia bingung untuk menjawab apa.

Dan untungnya Ginny penyelamat bagi Hermione.

"Hi, Mione, Luna. Kemarilah" ucapnya

"Hi Ginny, Ron, Harry" sapa Luna, lalu mengambil kursi disamping Ron dan Hermione di samping Ginny.

"Hebat. Garden party mu sangat memukau. Kau yang melakukannya sendiri, 'Mione?" Ucap Harry terpukau.

"He-eh" Hermione mengaggukkan kepalanya.

"Kau mau kan menjadi Wedding Organizer Kami, Mione?" Harry melingkarkan lengannya di pinggang Ginny. Yang dipeluk malah tersipu malu.

"Memangnya kapan kau akan menikah, Harry? Kau masih belum serius dengan adikku. Dan sekatang kau ingin mengajaknya menikah? " celetuk Ron yang sedari tadi menjadi pendengar.

"Pasti. Aku akan menyusul Hermione. Kau sendiri sudah dapat pengganti Lavender?"

Muks Ron berubah menjadi masam. Lalu memalingkan wajahnya dan melahap kembali Green Tea Cupcake-nya.

"Sudah kuduga" kata Harry merasa menang.


Sore harinya, para tamu yang diundang Hermione dan Draco, berangsur-angsur pergi. Baru saja Harry dan Ginny pamit pulang untuk kembali ke Appartement mereka.

Hermione melangkahkan masuk kesalah satu Kamar di Malfoy Manor. Kamar Draco terlihat luas dan gelap. Rupanya Draco belum kembali. Hermione menekan saklar yang berada di samping pintu. Warna merah maroon menghiasi dinding-dinding kamar Draco. Tempat tidur King size terletak di depan jendela besar. Lampu kristal tergantung indah di tengah ruangan tersebut. Meja rias terletak di dekat salah satu pintu besar yang Hermione duga adalah kamar mandi. Hermione memutuskan untuk menutup kain horden lalu duduk di ujung tempat tidur. Pintu terbuka menampilkan Draco yang berjalan mendekati Hermione. Draco memilih untuk duduk di samping Hermione. Lalu, melepaskan dasi yang Melekat di lehernya. Lalu menatap Hermione sesaat. Dan menyeret kakinya menuju pintu besar.

Gemercik-gemercik air terdengar. Memberi sensasi tersendiri untuk Hermione. Tak lama Draco keluar dengan lilitan handuk melingkari pinggangnya.

Hermione merasakan pipinya memanas. Draco Tampak menyeringai kearah Hermione yang memalingkan wajahnya.

"Kau suka? Heh?" Tanya Draco tanpa menghilangkan seringainya.

"Mimpi kau, Draco!"

"Mengaku saja! Mukamu semakin memerah. Dan telingamu"

Hermione tidak dapat berkutik sama sekali. Membuat seringai Draco semakin lebar.

"Mandilah" ucap Draco duduk di samping Hermione.

"Emm, kau bisa membuka restletinh gaunku?"

Seringai Draco semakin menjadi-jadi. Membuat Hermione merutuki diri sendiri. Tapi, akhirnya Draco menyanggupi pernintaan Hermione. Setelah Draco membuka restleting gaun pengantinnya. Hermione buru-buru memasuki kamar mandi diiringi dengan Kekehan kecil Draco.

Hermione melangkahkan kakinya ke dalam Walk in closet Draco. Rambutnya yang basah menitikkan air. Ia Melihat kesekeliling. Yang Tergantung hanya pakaian Draco. Hermione menangkap lingerie tetgantung di sana. Nampaknya, ibu mertuanya sudah menyiapkan kebutuhannya. Beberapa Drees, stiletto, wedges, perfume, sekotak alat make up dan perlekapan wanita lainnya.

Hermione keluar dengan Memakai lingerie berwarna hitam yang Menampilkan lekuk-lekuk tunuh Hermione, sekaligus menampilkan bra hitam yang ia kenakan.

Draco tercengang dengan tampilan Hermione yang terlihat sangat menggairahkan. Seringai menghiasi wajah Hermione.

"Kau suka, Draco?"

Terlihat Draco menelan ludahnya. Lalu mencoba untuk mendatarkan kembali wajahnya.

"Bilang saja. Tak usah malu" Hermione duduk menyandar di samping Draco.

"Kau mau tidur sekarang Draco?" Tanya Hermione memperhatikan Draco yang tengah mengutak-atik smartphone-nya.

"Tidak" jawabnya datar.

"Tidak? Apa yang akan kau lakukan? Kau tidak lelah?"

"Aku belum lelah"

"Ya, sudah. Aku akan tidur"

Hermione membaringkan badannya membelakangi Draco.

Terasa hembusan nafas di leher Hermione, "Kau tidak ingin melakukan tugas suami istri, Mione?" Ucapnya seperti anak kecil yang merengek kepada ibunya.

"Kau tidak mendengar perkataan pendeta tadi? Kau sebagai istri harus melayani suami"

"Tidak. Aku tidak ingin menikah denganmu hanya sebagai budak seksmu, Draco!"

"Ayolah, Hermione. Kau tidak ingin melakukan malam pertama kita?"

Hermione menggelengkan kepalanya. Lalu membalikkan badannya ke posisi semula.

"Come on, Hermione"

"Tidak, Draco! Aku tidak mood untuk melakukannya"

Keheningan menyelimuti mereka berdua.

"Hermione?"

"Um?"

"Kau tahu sebenarnya aku tidak mencintaimu"


haaaH*BernAfas lega. Finally, I can finish my second story, though only up to the first chapter Hihii😁. Mind to review my second story? Haha... jangan lupa untuk memberikan kritik dan sarannya. Dan maap banget pernikahannya ngg' jelasin terlLu banyak.. soalnya aku ngg' Pernah liat Kakakku menikah^O^ Love you guys!❤❤