Coffee prince

Main cast : SHINee member

Genre : romance

Disclaimer : SHINee © SM Entertaiment

A/N : typo, OC, Taemin and Key gender switch. Terinspirasi dari boyfriend parody^^ Happy reading!

OnKey, JongKey n 2Min fic

.

Seorang namja berambut pendek rapi tengah berjalan menyusuri pinggiran jalan Seoul. terpasang sebuah earphone putih ditelingannya, sesekali namja itu mengikuti lirik lagu yang keluar dari earphonenya. Mata besarnya memandang kesekeliling mencoba mencari suatu objek yang bagus untuk difoto. Pandangannya berhenti pada satu sosok dihadapannya. Satu sosok dengan tubuh yang kurus, berkulit putih pucat ditambah rambut yang diikat asal. Tapi dibalik semua itu terlihat jelas wajahnya begitu cantik.

Klik!

Namja itu tersenyum bangga melihat hasil potonya itu. Dilihatnya lagi sosok didepannya lalu ia pun berjalan mendekatinya. "Hai!" sapa namja itu ramah.

Sosok didepannya terlihat terkejut namun akhirnya ia tersenyum. Tebakan namja itu tepat, yeoja yang kini ada dihadapannya memang sangat cantik bila tersenyum. "Sedang apa kau disini sendirian?" namja bermata besar itu mulai membuka pembicaraan.

"A,aku sedang bingung. Tempat tinggalku baru saja dijual oleh sahabatku sendiri. Seluruh uang dan tabunganku pun ia ambil. Sekarang aku tak punya apa-apa lagi dan juga ..."

"Ya?"

"Dan juga aku lapar," ucap yeoja itu malu-malu.

Namja itu tertawa. Dipandangnya wajah yeoja manis dihadapannya. "Ya, kau terlihat kelaparan. Bagaimana kalau kau ikut aku? Aku akan memberimu makan dan juga tempat tinggal."

Yeoja itu terlihat ragu tapi akhirnya ia mengangguk dan berjalan mengikuti namja yang sudah berjalan duluan. Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam hingga akhirnya langkah namja itu berhenti.

"Ah ya,aku lupa untuk memperkenalkan diri. Kenalkan aku Choi Minho, tapi kau boleh memanggilku Minho saja. Aku bekerja disebuah cafe, ya mungkin kau bisa bekerja disana juga. Bosku orang yang baik, kemarin dia bilang membutuhkan seorang waitress. Kalau boleh tau, siapa namamu?" tanya Minho.

Yeoja itu sepertinya pemalu, tak pernah sekalipun ia memandang wajah Minho. "Aku Lee Taemin," jawabnya.

Minho mengangguk. "Yap kita sudah sampai ditempat kerjaku! Ayo, aku akan kenalkan kau dengan bosku!"

Mereka berdua pun masuk kedalam sebuah cafe dengan ornamen cokelat yang menghiasi depannya. Sebuah papan bertuliskan "Sun Coffe" terpajang diatas pintu masuk.

.

Terlihat seorang namja tengah berlari mengejar yeoja berambut sebahu. Yeoja itu sepertinya mencoba menghindari namja yang mengerjarnya. Beberapa kali yeoja itu terjatuh namun ia kembali bangkit dan berlari lagi. Hingga namja itu berhenti mengejarnya karena kelelahan. Namja itu terjatuh dijalanan sambil sesekali menarik napas dalam. Yeoja yang berlari itu pun akhirnya berhenti dan ikut duduk dijalanan sama seperti sang namja.

"Kau berniat membuatku pingsan ya? aku rasa jantungku akan copot karena mengejarmu," ucap namja itu.

"Tak ada yang menyuruhmu berlari mengikutiku. Bukannya sudah kukatakan, aku akan membayar barang-barang itu nanti," balas yeoja berwajah feminim itu.

Namja bermata sipit pun bangun dan berjalan mendekati yeoja tadi. "Kalau kau tak bekerja, darimana kau mendapat uang?"

Yeoja itu terdiam, lalu matanya terpejam. "Aku tidak tau! Jangankan membayar hutangku padamu, bayar apartemenku pun aku tak bisa!" teriak yeoja itu, membuat beberapa orang yang tengah asik menikmati keindahan taman didekat sana menatap kearahnya.

Namja itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Akhirnya ia pun ikut-ikutan duduk dijalanan sambil memandang yeoja disampingnya. "Kalau sudah begini mana aku tega padamu. Tunggu, bagaimana kalau kau bekerja di cafe tempatku bekerja. Kalau tak salah kemarin bosku bilang kalau dia membutuhkan seorang waitress."

Yeoja itu berpikir lama sebelum akhirnya mengangguk dengan pasrah. "Tapi hanya sampai aku mendapat pekerjaan lain," ucapnya.

Si namja mengangguk senang lalu membantu sang yeoja untuk berdiri. "Nah, sekarang kita ke pergi ke tempatku bekerja. Akan aku perkenalkan kau dengan bosku. Tenang dia orang yang baik, aku yakin dia akan menerimamu. Ok Kim Kibum! Hahaha.."

"Kau bisa saja Lee Jinki! Panggil aku Key saja."

"Baiklah, dan panggil aku Onew saja. Aku tidak terlalu senang dipanggil dengan nama asliku."

Mereka berdua pun menuju ke restoran tempat Onew bekerja.

Dan sampailah mereka didepan sebuah cafe dengan ornamen cokelat didepannya. Diatasnya tertulis "Sun Coffe". Onew mengajak Key masuk juga kedalam restoran yang dipenuhi dengan aroma berbagai macam kopi.

.

Minho memasuki sebuah ruangan yang tertata rapi. Tepat disamping jendela berdiri seorang namja berkacamata tengah membaca koran. Matanya langsung tertuju ke Minho saat pintu ruanganya terbuka.

"Jonghyun- hyung, aku berhasil mendapatkan seorangpelayanuntuk cafe ini. Yeoja cantik dan manis pula, kelihatannya baik. Bolehkan dia bekerja disini?" cecar Minho begitu memasuki ruangan.

Namja yang dipanggil Jonghyun itu pun mendekati Minho. "Kau yakin dia baik? Ya setidaknya aku ingin melihatnya dulu."

Minho mengangguk lalu berjalan keluar ruangan. Saat masuk dibelakangnya turut pula Taemin dengan wajha malu, dia selalu menundukkan kepalanya entah kenapa. Dengan bangga Minho memperkenalkan Taemin kepada Jonghyun, padahal dia belum terlalu mengenal Taemin. Mereka baru saja berkenalan sekitar 30 menit yang lalu, tapi anehnya Minho bercerita layaknya dia sudah mengenal Taemin lama sekali. Sayangnya Minho terpaksa berhenti bercerita karena tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka untuk yang ketiga kalinya.

"Jjong! Aku dapat! Aku dapat!" teriak Onew dengan begitu bersemangat. Sedangkan semua yang berada diruangan itu hanya terdiam memandang Onew.

"Dapat apa hyung? Jangan bilang kau berhasil mendapat paha ayam super besar secara gratis!"ucap Minho dengan mata menyelidik.

Bletak!

Terdengar ringisan dari mulut Minho yang kini tengah memegangi kepalanya yang baru saja menjadi tempat yang bagus untuk sebuah pukulan dari Onew. "Aku tak sedang membicarakan masalah sebuah paha ayam! Yah, walaupun aku berharap mendapatkannya."

Jonghyun menghela napas keras, "Lalu apa yang ingin kau katakan sampai harus berlari ke kantorku?"

Onew menoleh dan tersenyum, menunjukkan dua gigi kelinci yang menambah kesan lucu diwajahnya. "Ah ya aku lupa! Aku datang ke sini membawa seorang pelayan untuk cafemu."

Minho terkejut. Diliriknya Key yang berdiri tepat disamping Onew. "Kau telat hyung! Aku sudah membawa seorang pelayan lebih dulu," ucap Minho menarim Taemin kesisinya.

"Tidak bisa! Aku sudah membawanya sambil berlari kesini. Lagipula kalau dia tak bekerja disini dia tak akan bisa membayar apartemennya dan dia juga tak bisa bayar hutangnya padaku," balas Onew.

"Dan dia!" Kini Minho menunjuk Taemin. "Dia bahkan belum makan dari pagi. Dia kehilangan tempat tinggalnya, uang dan juga tabungannya. Apa hyung tidak merasa kasihan padanya?" lanjut Minho.

Sekarang giliran Onew yang menunjuk Key. "Kalau Key tidak bekerja disini dia tak bisa membayar hutangnya padaku," ucap Onew dengan wajah penuh harap.

"Tapi Jonghyun hyung, Taemin lebih kasihan. Lihatlah badannya yang kurus, apa kau tidak kasihan padanya?" Minho tak kalah harap sekarang.

Sedangkan Taemin dan Key yang berdiri dibelakang mereka hanya bisa diam dan menggelengkan kepala. Dan Jonghyun yang daritadi hanya bisa memperhatikan tingkah dua orang coffee prince di cafenya itu akhirnya menyuruh mereka berdua berhenti. Setelah menarik napas cukup panjang dan melirik Onew dan Minho, ia mulai berbicara.

"Kalian bisa lebih tenang sebentar? Dari semua yang aku dengar tadi sepertinya kedua teman kalian memang membutuhkan pekerjaan dan tempat tinggal. Hmmm... sebenarnya aku hanya membutuhkan satu orang pelayan, tapi kalau kejadiannya seperti ini... baiklah, Taemin dan Key boleh bekerja di cafeku dan juga tinggal di apartemen bersama kalian berdua. Itu berarti biaya apartemen kalian akan ditanggung oleh empat orang, kupikir itu bagus."

Wajah Minho, Onew, Taemin dan Key terlihat senang. Mereka berempat berpelukkan layaknya teman lama, tapi tiba-tiba Key diam lalu terlihat berpikir. Dipandangnya wajah Jonghyun didepannya dengan tatapan bingung. Ketiga temannya pun ikut bingung melihat tingkah Key yang tiba-tiba diam seperti itu. Key sepertinya sedang mengingat sesuatu, gayanya sekarang mirip layaknya sherlock holmes yang sedang memecahkan sebuah kasus.

"Ada apa Key?" tanya Onew. Key memandang Onew lalu beralih memandang Jonghyun. "Maaf Jonghyun-ssi, tapi apa kau bisa kembali mengulang kata-katamu tadi?"

Jonghyun mengangguk dan kembali mengulang kata-kata yang baru saja ia katakan. Dan barulah Key menyadari sesuatu. "Jadi maksudmu kita berempat tinggal bersama dalam satu apartemen? Aku dan Taemin tinggal bersama mereka berdua? Are you kidding?" tanya Key tak percaya.

Onew, Minho dan Taemin yang masihtak mengerti ucapan Key terlihat semakin bingung. "Oh ya! Kalian berempat akan tinggal dalam satu apartemen. Kau dan Taemin akan tinggal bersama mereka yang sdah jelas adalah namja. Masalahnya aku tak mungkin membelikan kalian apartemen sekarang, karena kalian belum bekerja padaku. Jadi itu yang bisa aku berikan, kalau kalian tidak mau berarti kalian tidak akan mendapat tempat tinggal. Itu tergantung kalian mau tinggal bersama mereka atau tidak." Jelas Jonghyun.

Bisa kalian bayangkan bagaimana reaksi Onew, Minho, Taemin dan Key bukan? Mereka semua jelas kaget. Tiba-tiba Key menarik tangan Taemin dan mengajaknya berbicara. "Taemin, apa kau mau tinggal bersama mereka?" tanya Key.

Taemin memandang Key lalu kearah para namja yang tengah memperhatikan mereka berdua. "Karena aku tak punya tempat tinggal lagi ya apa boleh buat," jawabnya.

Key mengangguk. "Baiklah karena kau setuju aku pun setuju untuk tinggal bersama mereka. Tapi kita harus memberi peraturan pada mereka karena kita yeoja." Taemin mengangguk.

Taemin dan Key pun kembali bergabung bersama Onew, Jonghyun dan Minho. "Bagaimana, kalian setuju?" tanya Jonghyun lagi.

"Ayolah Key! Daripada kau diusir lagi dari apartemen. Dan ini kan gratis," bujuk Onew.

"Iya Taemin, kau kan sudah tak punya uang dan tempat tinggal lagi," giliran Minho yang membujuk Taemin.

Key dan Taemin mengangguk. "Tapi kami memiliki syarat."

"Apa itu?"

"Kalian tidak boleh masuk kekamar kami dan tak boleh menyentuh kami apa pun alasannya. Kalau kalian melanggar itu kalian harus membayar pada kami. Setiap pelanggaran 50 ribu won, deal?"

Onew dan Minho berpikir sebentar lalu mengangguk setuju. "Jadi kalian akan tinggal bersama kami kan?" tanya Onew tak percaya. Key dan Taemin mengangguk.

Tiba-tiba Onew memeluk Key yang jelas membuat Key terkejut namun ia tetap tersenyum saat Onew melakukan itu. "Kita akan tinggal bersama Key!" teriak Onew.

"Kenapa kau begitu senang? Jangan-jangan kau menyukaiku ya?" goda Key. Otomatis Onew melepas pelukannya dan menyanggah kata-kata Key itu. "A,Aniyo. Aku hanya senang karena mulai sekarang ada yang memasak di apartemen."

"Hei! Bukannya aku juga sering memasak dan membersihkan apartemen," ucap Minho.

"Ta,tapi kan... AHHH pokoknya aku senang kalau kalian tinggal bersama kita," ucap Onew bingung yang membuatnya tampak lucu dan mereka berlima pun tertawa bersama.

Jonghyun kembali duduk di kursinya lalu memandang keempat pegawainya. "Kalau begitu, bisakah kalian mulai bekerja sekarang karena cafe sebentar lagi buka!"

Mereka berempat pun mengangguk dan segera berlari meninggalkan ruangan itu.

To Be Continued...

Annyeonghaseyo! Cho Neun Kaemi imnida!Ada yang masih ingat dengan ku? Ada yang masih ingat dengan ff ku ini? ya, ff ini aku re-post ulang karena beberapa alasan, yang intinya karena aku lupa password acc yang lama jadi aku nggak bisa ngepost ff lanjutannya -_-v ah ya! ff ini sedikit aku perbaiki dari versi aslinya. Jalan ceritanya masih sama cuma ada beberapa penambahan kalimat. Gamsahamnida buat yang mau baca ff ku lagi dan terutama yang mau komen, karena 1 komentar sangat berarti buatku *apa ini* yang mau ff ini dilanjutin juga bisa di kolom komen^^ ok! segitu dulu basa- basinya. sekali lagi gamsahamnida!