.

.

.

Author Ela JungShim presents

An Alternate Universe fanfiction

"Love Story"

Pairing : HoMin (Jung Yunho X Shim Changmin)

Rate : T

Length : Chapter 1 of 2

Desclaimer : They're belongs to GOD, themselves and DBSK. Ela hanya meminjam nama mereka untuk di jadikan tokoh di ff ini.

Warn : TYPO's! Shonen ai!

This is HOMIN Fanfiction. Jadi pair utamanya adalah HOMIN. Bagi yang tidak suka, silahkan angkat kaki dari fanfic ini.

Ela JungShim is back~!

.

.

.

.oOHoMinOoo.

.

.

.

.

Shim Changmin merasa tidak nyaman.

Amat sangat tidak nyaman, dan ia hanya bisa menatap pada satu obyek yang membuatnya merasa tidak nyaman dengan penuh kebingungan.

Di depan seluruh karyawan hotel tempatnya bekerja, tengah di perkenalkan putra dari direktur utama tempat ini, dan orang itu, entah kenapa, sedari tadi terus memandangi dirinya. Bahkan saat ia sedang memberi kata sambutan pada semua staff karyawan hotel ini, orang itu sedari tadi terus memandangi dirinya. Membuat Changmin jadi merasa tidak nyaman.

Sebuah senggolan pada lengannya membuat ia menoleh pada Kyuhyun, rekan sesama supervisi-nya.

"Min, kau kenal dengan putra direktur itu?" tanya Kyuhyun dengan suara berbisik.

"Tidak. Aku sama sekali tak kenal dengannya. Kenapa?" sahut Changmin dengan suara yang bahkan lebih pelan.

"Kalau kau tidak kenal dengannya, kenapa dia terus memandangimu dari tadi?" tanya Kyuhyun yang penasaran dengan sikap putra direktur tempatnya bekerja.

Changmin menatap temannya itu, dan menggelengkan kepalanya. "Aku sendiri juga tak tahu, Kyu. Dan tatapannya itu dari tadi membuatku sangat tidak nyaman." ujar Changmin yang kembali menatap ke depan, dan sepasang mata Bambi-nya kembali bertatapan langsung dengan sepasang mata tajam milik putra pak direktur...dan senyum tipis yang tiba-tiba menampakkan dirinya di wajah tampan putra direkturnya itu langsung membuat bulu kuduk Changmin meremang.

Tak tahu kenapa, tiba-tiba saja ia merasa seperti seekor rusa yang tengah terpojok oleh seekor harimau.

"Min?" panggil Kyuhyun yang merasa temannya tiba-tiba bersikap aneh.

"E-entah kenapaaku merasa ada hal tak mengenakkan yang akan terjadi, Kyu." bisik Changmin dengan suara yang agak bergetar.

"Huh? Apa maksud—"

"Shim Changmin."

Perkataan Kyuhyun langsung terhenti karena tiba-tiba saja nama temannya itu terdengar di hall tempat semua karyawan bekerja berkumpul. Kyuhyun langsung menoleh ke temannya, dan sekilas ia bisa melihat ada rasa panik terpancar di sepasang mata sahabatnya, sebelum topeng profesional terpasang pada wajah temannya itu. Sepertinya sambutan yang dilakukan putra pak direktur itu sudah selesai, dan kini ia sudah siap untuk memulai tugasnya sebagai direktur sementara di hotel ini.

"Ya. Saya Shim Changmin. Ada yang bisa saya bantu,pak?" sahut Changmin dengan suara yang tenang, meskipun ketenangan itu saat ini hanya ada di luar saja.

Dan rasa panik yang sedari tadi sudah memenuhi hatinya menjadi berkali lipat ketika sebuah senyum—yang di mata Changmin lebih terlihat seperti sebuah seringai—kembali muncul di wajah tampan direktur semetara-nya itu.

"Shim Changmin, mulai hari ini tugasmu sebagai manajer sementara di non aktifkan dulu, karena mulai sekarang kau akan meng-asisteniku." ucap direktur sementara itu dengan nada tegas. "Oh, dan mulai saat ini kau juga berstatus sebagai tunanganku. Setelah ini, aku mengharap kehadiranmu di ruanganku sesegera mungkin."

Bagai petir yang menyambar di siang bolong, rasanya tiba-tiba saja otak jenius seorang Shim Changmin jadi membeku dan tak bisa bekerja. Yang bisa ia lakukan hanya terdiam dengan wajah bodoh, dan sepasang mata yang terus berkedip dengan bingung.

'Apa yang sedang terjadi?!'

.

.

.

.oOHoMinOo.

.

.

.

"Kau bilang kau tak kenal dengannya? Lalu kenapa kau bisa jadi tunangannya?!" tuntut Kyuhyun yang tiba-tiba saja merasa dikhianati oleh rekan kerjanya itu. Bukannya alay atau bagaimana, tapi semenjak ia bekerja disini dan mengenal seorang Shim Changmin,ia merasa sudah menemukan partner in crime dan bestfriend-nya. Dan sebagai seorang sahabat,ia tak pernah menyembunyikan hal apapun dari Changmin,dan ia pikir Changmin pun bersikap sama sepertinya. Tapi sepertinya perasaannya itu hanya sepihak,karena sahabatnya itu berkata kalau ia tak kenal dengan Jung Yunho, tapi ternyata mereka sudah bertunangan! Bagaimana ia bisa menahan diri untuk tidak sakit hati dan menuntut jawaban dari sahabatnya itu.

Changmin menatap sahabatnya, dan langsung mengumpat keras.

"Shit,Kyu! Jangan berani-beraninya kau berpikir kalau aku punya tunangan dan tidak bercerita padamu. Aku bersumpah kalau aku tidak kenal dengan Jung Yunho itu, dan yang pasti, aku juga tidak bertunangan dengannya!" ucap Changmin dengan berapi-api,sebelum ia menghembuskan nafas keras, dan menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi.

Kyuhyun menatap sahabatnya yang kini terlihat benar-benar stress, dan kini ia bisa melihat kalau rasa panik yang sempat ia lihat di mata sahabatnya itu kembali muncul.

"Jadi, kau benar-benar tak mengenal Jung Yunho itu?"

"Bukankah sudah aku bilang dari awal kalau aku tak kenal si Jung Yunho itu? Kalau aku bilang tak kenal, ya aku memang benar-benar tak kenal dengannya. Melihat langsung seorang Jung Yunho yang dari kemarin sudah menjadi bahan pembicaraan di hotel saja baru tadi itu. Mana mungkin aku bisa kenal dengannya?!" cerocos Changmin yang semakin lift yang mereka naiki semakin mendekali lantai teratas, semakin merasa kalau rasa panik, bingung, frustasi dan stress yang memenuhi hati dan pikirannya semakin menjadi-jadi.

Ia benar-benar tak ingin menemui direktur baru-nya itu dan berhadapan langsung secara dekat dengan Jung Yunho. Tapi apa daya, ia hanya seoarang pekerja disana—walaupun jabatannya adalah seorang manajer—dan perintah direktur adalah hal yang harus ia laksanakan.

"Kalau kau tak kenal dengan Jung Yunho, bagaimana bisa kau bertunangan dengannya?" tanya Kyuhyun lagi, yang membuat Changmin jadi semakin naik darah.

"Aku tak tahu Kyu! Dan berhenti berkata kalau aku adalah tunangannya!" tukas Changmin dengan nada keras.

DING!

Suara lift yang menandakan kalau mereka sudah sampai pada tujuan dan terbukanya pintu lift membuat keduanya terdiam.

Changmin menarik nafas dalam dan semua pertahannnya tiba-tiba saja runtuh. Membayangkan kalau harus berhadapan langsung dengan Jung Yunho yang membuat bulu kuduknya meremang benar-benar membuatnya amat-sangat panik.

"Aku tak mau menemuinya. Aku tak mau menemui Jung Yunho. Aku akan kembali ke ruangan saja, dan menulis surat pengunduran diri." Ucap Changmin yang langsung menekan tombol tutup pada lift. Namun Kyuhyun juga tak kalah cepat, dan langsung memencet tomol buka pada lift, dan mendorong sahabatnya itu keluar dari lift.

Kalau Kyuhyun bisa disebut keras kepala, maka Changmin juga sama seperti sahabatnya itu. Meskipun di dorong keluar oleh Kyuhyun, satu tangan Changmin masih berpegangan pada besi kecil yang terpasang pada sisi kanan-kiri lift.

"Jangan bodoh Shim Changmin. Kau sudah bekerja keras dihotel ini dan mencapai jabatan seorang manajer, masa hanya karena akan bertemu dengan direktur baru itu saja kau akan mengundurkan diri? Lagipula kalau kau mengundurkan diri, kau mau membayar cicilan apartement mahalmu dengan uang darimana?" cecar Kyuhyun yang masih saja harus mendorong kuat temannya dari lift.

Kalimat tentang membayar cicilan apartement yang kini ia tempati itu membuat pegangannya sedikit melemah, dan akhirnya Kyuhyun berhasil membuat Changmin sepenuhnya keluar dari lift.

"Kau tinggal masuk menemui Jung Yunho dan meminta penjelasan mengenai tugas barumu, dan tentang statusmu yang bertunangan dengan dia, dan setelah itu semuanya beres. Direktur lama kita lebih tegas dan lebih garang dari Jung Yunho ini kan? Jadi apalagi yang kau takutkan?" ucap kyuhyun yang kini menarik Changmin hingga sampai di depan ruang direktur utama, dan kini mengetuk pintunya.

Sebuah sahutan yang mengijinkan mereka masuk membuat Kyuhyun langsung mendorong Changmin, dan memberikan sebuah bisikan "Semangat, kau pasti bisa!" dan kini Kyuhyun bisa kembali ke ruangannya karena tugasnya mengantar Changmin ke ruang direktur utama sudah selesai.

Disisi lain, Changmin harus menarik nafas panjang saat ia akhirnya memasuki ruang direktur utama itu.

"...iya Appa. Aku setuju dengan usulan Appa, karena aku sendiripun juga bisa merasakannya begitu pertama kali aku melihatnya secara langsung."

Suara bariton rendah itu memasuki gendang telinga Changmin, dan ia mengangkat kepalanya—hanya untuk langsung bertatapan kembali dengan sepasang mata tajam itu.

'Jika Kyuhyun pikir Jung Kangho lebih tegas dan lebih garang daripada putranya, itu memang benar. Hanya saja baginya, tatapan penuh makna dari sepasang mata Jung Yunho jelas membuatnya merasa lebih baik berurusan dengan Jung Kangho daripada dengan putranya' pikir Changmin saat ia kembali merasakan rasa terimidasi itu hanya dari tatapan Jung Yunho kepadanya.

"...iya, aku juga sudah mengumumkan kalau Shim Changmin adalah tunanganku, dan kurasa kita harus segera mengadakan acara bersama keluarga Shim untuk menentukan kapan pernikahanku dengan Changmin akan dilaksanakan."

Nafas Changmin langsung tercekat saat ia mendengar percakapan anatar Jung Yunho dengan appa-nya, yang tak lain dan tak bukan adalah Jung Kangho, direktur sekaligus pemilik hotel tempatnya bekerja ini.

"Aku berharap pernikahannya bisa dilaksanakan akhir bulan ini, atau minimal awal bulan depan, karena Appa, sekarang Shim Changmin sudah berada tepat didepanku, dan aku hampir-hampir tak bisa menahan diri untuk tidak langsung 'menerkamnya' saat ini juga." Ucap Jung Yunho sambil menyeringai dan menjilat bibirnya sambil menatap Shim Changmin dari atas sampai bawah dengan penuh apresiasi.

"Oke Appa, aku tahu. Aku akan menahan diri sampai malam pertama nanti karena kurasa Changmin tak mengingatku sama sekali. Jadi sekarang aku akan berusaha untuk mengingatkannya lagi padaku dan pada janjinya. Bye Appa.

Setelah menutup teleponnya, Jung Yunho memfokuskan dirinya sepenuhya pada Changmin, dan seringainya kembali muncul saat ia melihat kalau tubuh Changmin menjadi tegang dan kaku, dan terutama, sepasang mata bambinya terlihat begitu takut padanya.

"Shim Changmin." Panggilnya dengan suara rendah, dan ia merasakan kepuasan saat melihat Changmin terlonjak kecil, dan mengambil satu langkah mundur.

"Uh..sa-saya akan kembali ke ruangan saja." Ucap Changmin dengan terbata, dan lelaki itu langsung berbalik untuk keluar dari ruangan.

Tapi tentu saja Yunho tak mungkin membiarkan hal itu terjadi. Dengan langkah cepat ia langsung mendahului Changmin, mengunci pintu ruangannya, dan menyandarkan badan tegapnya di pintu.

"Kenapa terburu-buru begitu Shim Changmin? Bukankah sudah kubilang tadi kalau mulai sekarang kau menjadi asistenku? Dan sebagai asistenku, sudah jelas kalau sekarang ruang kerjamu pindah disini juga." Ucap Yunho dengan suara yang rendah dan terdengar lembut. Namun bagi Changmin, ucapan Yunho seolah membuatnya terperangkap dan ia tak tahu dimana jalan keluarnya.

Melihat Changmin yang hanya bisa terdiam, Yunho tertawa kecil.

"Oke, kurasa lebih baik kita langsung ke intinya saja. Jadi, Shim Changmin, apa kau percaya dengan soulmate? Belahan jiwa? Karena jika kau tak percaya, lebih baik kau mulai percaya sejak sekarang, karena kau adalah soulmate-ku. Dan karena kau adalah soulmate-ku, sebelum usiaku menginjak 30 tahun, kau harus berhubungan intim denganku. Dan tanggal 6 Februari besok, adalah ulang tahunku yang ke 30."

.

.

..

..

...

Dan tiba-tiba saja dunia menjadi gelap bagi seorang Shim Changmin.

.

TBC

Ela JungShim is baackk!

Saya akhirnya kembali bisa menulis lagiiiiiii..

Maaf dengan hiatus yang sebegitu lama, laptop Ela sakit parah dan akhirnya bisa punya rejeki buat bawa laptop ke dokter, dan sekarang bisa nulis fanfic lagiiiiiiiii~

Maaf juga soalnya Ela malah bawa ff baru, tapi ff ini cuma 2shot koq, jadi chapter depan itu langsung tamat. Habis itu baru lanjutin ff ela yang lain lag

Sekilas info, ff ini awalnya aja yang rating T, chap depan pindah rate M

Ini fanfic starter buat Ela yang sudah lama nggak nulis nih, semoga kualitas tulisan ela nggak jadi semakin parah setelah lama vakum nggak nulis.

Oh, Buat semua yg udah PM, terima kasih semangatnya, dan ela bakal lanjutin ff HoMin ela koq :)