Friends911

Chapter 1 - Teman-teman Bermasalah

By ShintaroChou

Cast:

-Kuroko no Basuke Charasters as themselves

-Reader/OC as Yuki Mayuzumi

Disclaimer: Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki.

Warning: Typos bertebaran.

.

.

.

"Aku resmi menyerah." Kata Kuroko saat ia memasuki kamar Akashi. Dia terdengar sangat sedih.

"Tetsu-kun, apa yang terjadi?" Yuki bertanya sambil mematikan televisi dengan remote.

"Bukankah sudah jelas?" Kuroko menaruh asal tasnya di lantai lalu membaringkan tubuhnya di samping Yuki yang sedang tiduran santai di tempat tidur dengan posisi tengkurap. "Kagami-kun. Kapan hidupku bukan tentang Kagami-kun?"

"Oh.. Kuro-chin menyatakan cinta hari ini, kan?" Murasakibara berbicara dengan mulut penuh cheesecake. "Kau ditolak ya.."

"Tadi itu buruk sekali. Kagami-kun tidak bicara sepatah katapun setelah aku memberitahunya perasaanku," mata biru Kuroko menatap kosong ke arah depan. "Lalu dia pergi meninggalkanku sendirian di cafe."

"Itu tidak jauh dari perkiraanku," ujar Midorima sambil membenarkan kacamatanya. "Kagami kan tidak gay-Nanodayo."

"Aku tahu itu. Ya, aku mungkin berbeda. Tapi aku juga seorang manusia dan memiliki hati seperti yang lainnya," Kuroko menutup matanya, membayangkan seluruh kenangan indahnya dengan Kagami sewaktu di SMA. "Aku ingin orang yang kucintai, balik mencintaiku."

"Laki-laki gay jatuh cinta pada laki-laki normal benar-benar rumit seperti di film-film BL-Nanodayo."

Kise yang sedang bermain game Angry Bird di komputer meja belajar menoleh pada Midorima dan menyeringai iblis. "Wah.. Ketahuan ya Midorimacchi suka nonton film begituan."

"JANGAN SALAH PAHAM-NANODAYO! TAKAO YANG SELALU SEENAK JIDAT MEMUTAR FILM BERTEMA GAY DI KAMAR ASRAMA!" Aku sungguh sial harus sekamar dengan Takao.

"BERISIK!" Teriak Akashi dari dalam kamar mandi kamar.

Yuki senyum-senyum, dia selalu menikmati setiap kali pacarnya marah.

Akashi membersihkan diri dan segera keluar dari kamar mandi.

"Tetsuya kau terlihat begitu menyedihkan."

Yuki mendudukan tubuhnya untuk membiarkan Akashi tidur di pangkuannya.

"Hari ini tidak berjalan baik untukku." Kuroko memberitahu dengan lesu.

"Tentang Kagami, ya? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menyerah dari jauh hari? Dia normal, Tetsuya. Aku mengerti kau ingin dicintai, tetapi kau tidak bisa memaksa seseorang untuk mencintaimu." Akashi memegang perutnya. Mules lagi. Astaga, ini sudah yang kelima kalinya.

Perkataan Akashi benar. Dan kebenaran itu semakin menyakiti Kuroko.

"Sudahi semuanya. Percayalah. Kau akan bertemu dengan seseorang yang mencintaimu seperti kau mencintainya."

Kuroko tersenyum sendu.

"Sakit lagi?" Yuki mengusap sayang rambut Akashi.

"Ya.. Dan.. Sepertinya aku harus.." Dengan gerak cepat Akashi turun dari tempat tidur dan berlari kembali masuk ke kamar mandi.

Aku ingin dicintai, tetapi aku tidak bisa memaksa dia untuk mencintaiku. Tapi aku percaya, aku akan bertemu dengan seseorang yang mencintaiku seperti aku mencintainya.

Klik POST! Kise mengupdate status fanpage facebooknya, mengcopy kata-kata Akashi. Hanya dalam hitungan menit ratusan komentar dan like sudah membanjiri statusnya itu.

Wajah Akashi yang memucat membuat Yuki khawatir, gadis itu pun keluar dari kamar untuk mengambil air hangat di dapur.

"Midorima-kun," Kuroko mendudukan tubuhnya di pinggiran tempat tidur. "Takao gay kan?"

"Kenapa kau menanyakan itu-Nanodayo, kau sudah tahu jawabannya."

"Aku hanya ingin memastikan kau tidak memiliki masalah dengan fakta itu."

"Tentu tidak-Nanodayo," Midorima menghembuskan napas lesu. "Semua orang bebas memilih untuk menjadi gay, aku tidak peduli dengan pilihan hidup orang lain."

"Jawaban apa yang kau harapkan dari seseorang berhati dingin seperti dia, Kurokocchi." Kise nimbrung.

Midorima menyahut emosi. "AKU TIDAK BERHATI DINGIN!"

"Midorima-kun dan Takao sudah berteman selama bertahun-bertahun seperti aku dan Kagami-kun. Aku ingin kau memberikan jawaban nyata, seandainya Takao menyatakan cinta padamu.. Apa yang akan kau lakukan?"

"Takao tidak akan melakukan itu karena dia menghormati caraku menjalani hidup. Tapi karena ini adalah seandainya.. Hhm.. Homoseksual menyalahi aturan Tuhan, jadi aku akan membakarnya."

Kuroko menelan ludah. "Sadis sekali."

"Kuroko, seandainya aku adalah Kagami.. Sekarang aku akan merasa sangat bingung. Dan sedih karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kagami jelas menyayangimu, meski sayangnya tidak sama dengan rasa sayangmu.. Aku yakin dia tidak mau kehilangan teman baiknya begitu saja. Aku harap sebagai orang yang menyebabkan situasi ini, kau tahu bagaimana menyelesaikan semuanya dengan baik."

Kuroko terdiam beberapa saat, mencerna kata demi kata yang Midorima ucapkan. "Terima kasih Midorima-kun, aku akan memikirkan cara terbaik."

Akashi keluar dari kamar mandi tepat saat Yuki kembali ke kamar.

"Minum ini, Sei-kun."

Yuki memberi minum Akashi. Kehangatan dari air yang diminumnya sedikit membuat perut Akashi merasa baikan. Tapi tubuhnya masih terasa lemas.

"Ihhhhh Aka-chin bocor." Murasakibara meledek Akashi seperti anak kecil.

Akashi membaringkan tubuh lemahnya di atas kasur. Yuki duduk di sampingnya. Sambil menatap khawatir wajah Akashi, dielus-elusnya perut pacarnya itu. "Kau makan apa sih?"

Itu yang sedang Akashi cari tahu. Pemuda bermarga Seijuro itu lalu mengingat-ngingat. Semua makanan yang dia makan kemarin dan hari ini adalah makanan layak seperti biasanya. Kondisinya begini setelah meminum.. Akashi meraih botol minuman di atas meja kecil di samping tempat tidurnya.. "Ini! Ini yang membuatku sakit perut secara terus-menerus." Akashi yakin sepenuhnya.

"Ini," Yuki mengambil botol minuman itu. "Heh! Ini minuman energi tradisional buatan nenek yang kuberikan padamu kemarin!"

Akashi bertambah yakin. "Keluargamu kan memang tidak menyukaiku, nenekmu pasti sengaja melakukan ini."

"Tapi.." Nenekku menyukaimu. Tapi iya sih botol minumannya sempat ada di tangan Mayuzumi sebelum dibawa Yuki pergi untuk diberikan pada Akashi.

"Katakan."

Suara Akashi membuyarkan lamunan pendek Yuki. "Apa?"

"Wajahmu memberitahuku kalau kau mengetahui sesuatu."

"Maaf," Yuki nyengir bersalah. "Sepertinya kakakku mengerjaimu."

Akashi membuang muka dan mengutuk kesal. "Orang itu!"

"Kami datang..." Kata Aomine dan Momoi bersamaan. Mereka tampak sama menyedihkannya seperti saat Kuroko datang tadi.

"Sungguh aura yang sangat buruk-Nanodayo." Mereka pasti habis dijambret, pikir Midorima.

"Hasil tes Satsuki positif." Aomine mengambil duduk di samping Murasakibara dan langsung ikut memakani makanan yang tersedia.

"Heh.. Mine-chin.. Sosis itu milikku." Protes Murasakibara telat. Sosisnya sudah terlanjur dilahap Aomine.

Kise memutar kursi beroda yang ia duduki. "Itu sama sekali tidak mengejutkan. Maksudku.. Kalian memang melakukannya, kan?"

Yuki menoleh kebelakang. "Momoi-chan apa kau baik-baik saja?"

"HAAAAA!" Momoi meloncat histeris ke dalam tempat tidur dan memeluk Yuki dari belakang. "Aku tidak mau memiliki anak dari Dai-chan! Kami hanya tidak sengaja lima kali berhubungan. Kenapa ini harus terjadi?"

Midorima tidak bersimpati. "Lima kali dibilang tidak sengaja-Nanodayo."

Handphone Kise berbunyi tanda panggilan masuk. Managernya meneleponnya. Dengan kening berkerut Kise menekan tombol OK menerima panggilan tersebut.

"BAKA!"

Kise menjauhkan handphonenya dari telinga karena suara managernya terlalu kencang. Apa yang sudah kulakukan sampai membuat dia semarah itu? Kise bertanya-tanya sendiri.

"Kau dalam bahaya! Agensi berencana untuk menendangmu dan otomatis kita akan kehilangan seluruh kontrak kerja kita!"

"Menendangku? Apa yang kau bicarakan Ryomacchi?"

"Status facebook bodohmu membuat Direktur yakin kalau kau baru saja putus dengan pacarmu. Semua orang di agensi menduga selama ini kau pacaran diam-diam dengan seseorang dan itu tentu melanggaran aturan agensi."

Kise panik dan berdiri. "Tapi itu hanya status iseng saja! Sejak bergabung dengan agensi aku tidak pernah pacaran dengan siapapun. Menghanguskan kontrak hanya untuk seorang gadis, kau tahu aku tidak akan sebodoh itu!"

"Mereka masih berdiskusi. Cepat kemari dan jelaskan semuanya!"

Tuttt.. Ryoma memutus hubungan telepon sepihak.

"Ada apa Kise-kun?" Tanya Kuroko.

"Masalah di kantor." Jawab Kise sambil mengambil jaketnya. "Semuanya, aku pulang dulu."

Saat lewat Kise tidak sengaja mendang kaleng minuman kacang merah Midorima hingga isinya tumpah. "Minumanku-Nanodayo!"

Semua orang dalam kamar tampak sengsara. Murasakibara menatapi teman-temannya satu persatu. Midorima sedang lebay menangisi (lucky item nya hari ini) boneka kelincinya yang basah terkena tumpahan air minumannya. Kuroko sedang duduk termenung berpikir keras memperbaiki pertemanannya dengan Kagami. Momoi sedang menangis dipelukan Yuki. Akashi sedang setengah tiduran dengan kedua tangan terlipat di depan dada, mencari cara agar keluarga Yuki menyukainya. Kise ada masalah di kantor. Dan Aomine di sebelahnya jelas sedang stress berat.

"Kalian semua bermasalah." Murasakibara menggeleng-geleng lalu dengan acuh kembali meneruskan makan nya.

.

.

.

See you next update!