Hai semua!!!!
Hajimemashite, Shoko Sumeragi desu. Yoroshiku...
Ini fanfic pertama Shoko, semoga para pembaca suka.
Shoko akan selalu berusaha memperbaiki fanfic Shoko dan dapat memuaskan kalian semua. Oleh karena itu, mohon bantuannya.
Terima kasih.
Selamat menikmati hidangan fanfic yang telah disajikan,
Majo X Me
Author : Shoko Sumeragi
Disclamer : Naruto own by Masashi Kishimoto
Rating : T
Main Pairing : SasuSakuNaru
Genre : Romance/Supernatural
Warning : OOC, AU, definisi penyihir sebagian karangan author belaka.
Selama ini, bagaimana peri dalam pikiranmu?
Mahluk kecil dengan sayap indah?
Dengan tongkatnya yang bersinar,
Yang mampu mewujudkan segala keinginanmu?
Bagaimana dengan penyihir?
Nenen-nenek jahat dengan tawa menyeramkan?
Yang membuat ramuan-ramuan aneh?
Yang mengacaukan impian putri?
Sebenarnya, itu...
Hanya imajinasimu,
Yang bermain terlalu bebas...
Dalam dunia tanpa batas...
Pagi yang cerah, disebuah dunia paralel di balik langit. Riseland...
Kriiiet... Terdengar suara pintu dibuka perlahan. Dibaliknya, terlihat sesosok gadis berambut kuning yang mengenakan terusan dengan rok lebar berwarna kuning pucat. Dia tertawa cekikikan sambil mengendap-ngendap
menuju sebuah tempat tidur besar di pojok ruangan.
Di tempat tidur itu, terlihat seorang gadis-yang sebaya dengan gadis berambut kuning itu-yang masih tidur. Rambut pink-nya berantakan dan menutupi sebagian wajahnya.
Gadis berambut kuning itu makin mendekat, dan...
" SAKURA!!!!!!! OHAYOU!!!!!!!!!" teriak gadis berambut kuning itu. Seketika, gadis berambut pink-yang diteriaki Sakura-itu melompat dari tempat tidurnya. Mata hijau emeraldnya melotot melihat gadis berambut kuning itu
tertawa terbahak-bahak.
" INO!!!!!!!!!! Jangan seenaknya saja mengejutkan orang yang sedang tidur!!!!"
" Gomen, Sakura. Habis, kau belum juga bangun. Padahal sudah sesiang ini. Ayo, kita punya banyak pekerjaan menunggu," kata gadis berambut kuning itu, Ino.
" Hoahem... Padahal aku masih mengantuk" kata Sakura sambil mengucek-ngucek matanya.
" Ayo bangun! Apa yang akan orang tuamu katakan jika melihat putrinya pemalas begini??" kata Ino sambil berkacak pinggang.
Sakura menghela nafas, " Mungkin mereka akan bilang, 'Sakura, jangan jadi anak gadis yang malas' atau 'Sakura, gadis pemalas tidak disukai cowok tampan'. Mungkin akan seperti itu, tapi untungnya aku sudah lulus dari
akademi sehingga memiiki izin untuk tinggal sendiri, lalu terbebas dari celotehan orang tua-ku," kata Sakura sambil tersenyum jahil.
" Hh... Sudahlah, ayo cepat!" perintah Ino.
" Tunggu sebentar. Bathubrus Dressarioux!" Sakura mengeluarkan mantranya. Dalam hitungan detik, Sakura sudah tampak rapi dan wangi. Ia mengenakan sebuah tank top dan rok selutut berwarna putih.
" Sudah? Ayo sekarang kita pergi" kata Ino. Ia membuka jendela kamar Sakura lalu melompat kecil. Begitu sudah diudara, Ino langsung terbang. Sakura mengikutinya, lalu mereka terbang bersama menuju tempat kerja
mereka.
Sakura P.O.V
Hai, namaku Sakura Haruno, usiaku 16 tahun dan aku baru lulus sebulan yang lalu dari Riseland Academy. Sekarang, aku bekerja di Riseland Academy sebagai guru bantu untuk tingkat taman kanak-kanak, jurusan
penyihir. Kau bingung? Yah, aku tahu itu. Di Riseland, terdapat 2 golongan manusia fantasi. Peri, mahluk kecil bersayap yang memiliki satu bakat tertentu. Dan kami, penyihir. Manusia fantasi yang memiliki tampilan
layaknya manusia biasa. Namun, penyihir memiliki kemampuan untuk terbang seperti layaknya peri, dan memiliki sihir tak terbatas. Peri biasa hanya dapat menggunakan sihir sesuai bakatnya, misalnya peri cahaya. Ia
hanya terbatas menggunakan sihir yang berhubungan dengan cahaya, dan mereka tidak punya tongkat peri seperti yang sering diilustrasikan manusia. Seluruh bagian tubuh mereka adalah 'sihir' mereka sendiri, mereka
melakukan banyak hal hanya dengan tubuh mungil ajaib mereka.
Sedangkan kami, penyihir. Kami tidak punya sayap seperti peri, kami terbang begitu saja. Begitu kaki kami tidak menapak, saat itulah kami terbang. Kami tidak punya tawa mengerikan, dan wajah keriput dengan hidung
besar. Kami sepertimu, persis sepertimu hingga kau tak sadar kami berbeda denganmu. Sihir kami tidak memiliki batasan apapun, kami menggunakan sihir apapun yang kami bisa. Tapi, meski begitu, kami tidak semudah
peri dalam melakukan suatu sihir. Selain terbang, setiap sihir yang kami gunakan harus menggunakan mantra. Dan sialnya, aku tidak mempunyai daya ingat yang terlalu bagus dalam menghafal semua mantra itu.
Riseland merupakan dunia terdekat dengan dunia manusia. Kami, manusia fantasi sering sekali datang kedunia manusia. Dunia manusia sangat menyenangkan, kami tidak perlu susah-susah disana karena kami mirip
dengan manusia.
Hayo, kalau kau pernah melihat manusia yang terbang diangkasa, bisa jadi itu salah satu dari kami.
End of Sakura P.O.V
Riseland Academy.
" Sakura!!! Ino!!!" seorang gadis melambai-lambaikan tangannya dan terbang menghampiri Sakura dan Ino.
" Ohayou, Shizune-senpai" kata Sakura dan Ino bersamaan.
" Sudah, jangan panggil aku senpai. Kita kan sama-sama rekan kerja sekarang" kata Shizune.
" Tapi, senpai kan sudah lebih dulu lulus dari Riseland Academy" kata Sakura.
" Huh, terserah kalian, lah! Oh, iya! Kalian berdua ditunggu oleh Tsunade-sama diruang kepala sekolah" kata Shizune.
" Ada apa, senpai?" tanya Ino.
" Entah, aku hanya disuruh untuk menyampaikannya pada kalian. Sudah, ya. Aku ada urusan sebentar. Ja!!!"
" Ja!!!"
Ruang kepala sekolah.
Tok! Tok! Tok!
" Ya, masuk" kata suara dari dalam.
" Eto, sumimasen. Tsunade-sama" kata Ino sambil membuka pintu.
" Masuklah kalian berdua" kata Tsunade , dia memberikan isyarat agar Sakura dan Ino duduk.
" Begini, aku mau memberikan kalian misi " kata Tsunade.
" Misi?" Sakura terlihat kaget.
" Untuk kami berdua? Yang baru resmi jadi peri penyihir satu bulan yang lalu?" kata Ino tak takal kaget.
" Hanya kalian berdua yang kupercayai, dan yang bisa melakukan tugas ini. Shizune sedang sibuk mengurus festival tahunan Riseland. Begitu..." kata Tsunade.
" Ah... memangnya tugasnya apa?" tanya Sakura.
" Ah... Itu.." Tsunade langsung blushing. Ia lalu memperlihatkan sebuah foto pada Sakura dan Ino.
" Siapa dia, Tsunade-sama?" tanya Ino sambil memperhatikan pria berjas yang tersenyum mesum dalam foto itu.
" Ah... Itu... Beberapa minggu yang lalu, aku berjalan-jalan kedunia manusia. Dan aku bertemu dengan dia. Yang kudengar, dia penulis. Namanya Jiraiya. Orangnya memang agak mesum, tapi dia baik. Jadi..."
" Tsunade-sama, kau ingin kami mencari tahu tentang orang ini?" tanya Sakura.
" Ah... Begitulah," kata Tsunade sambil memalingkan muka untuk menyembunyikan blushingnya.
" Jangan-jangan, Tsunade-sama suka dengan dia, ya??" Ino mulai merayu Tsunade.
" Ah!!! Jangan bilang begitu, Ino! Sudah! Cepat jalankan misi kalian! Teleportix Earthix!" kata Tsunade sambil menunjuk Sakura dan Ino. Seketika, Ino dan Sakura langsung berpindah ke bumi, dunia manusia tinggal.
Dunia manusia.
" Sakura, kita mau cari dimana?" tanya Ino. Sakura hanya mengangkat bahu.
" Tsunade-sama bilang dia penulis novel. Berarti, dia cukup terkenal. Kita bisa dengan mudah mencari tahu informasi tentangnya!" kata Sakura.
" Hm... Benar juga, sih. Huh, cinta itu memang aneh. Tidak mengenal batasan apapun. Membuat bingung saja" kata Ino.
" Ho? Kalau bukan karena cinta seperti itu, Riseland tidak punya cerita romantis yang melegenda, loh..." kata Sakura sambil tersenyum mengejek.
" Hah? Kau percaya saja dengan cerita tentang penyihir pria tampan yang jatuh cinta pada peri buruk rupa yang tidak punya bakat itu?" tanya Ino tak percaya.
" Aku percaya, kok. Itu cerita yang indah. Tentang penyihir pria tampan yang bertemu dengan peri kecil buruk rupa yang tidak punya bakat. Cinta tumbuh diantara mereka, dan akhirnya mereka menikah. Saat si peri kecil
menemukan cinta sejatinya, ia berubah menjadi cantik dan memiliki bakat yang tidak pernah dimiliki oleh peri apapun. Dan keturunan mereka-pun lahir, yaitu kita, penyihir yang bisa terbang meski tanpa sayap! " kata
Sakura sambil tersenyum lebar. Tampak sekali kalau dia menyukai cerita itu.
" Bakat yang tidak pernah dimiliki oleh peri manapun? Aku tidak pernah mendengarnya. Bakat apa itu?" tanya Ino.
Sakura tersenyum, " Bakat musim. Dia dikenal sebagai Season's Fairy. Coba pikir, selama ini adakah peri yang memiliki bakat yang berhubungan dengan musim?"
" Tidak. Oh, iya! Aku pernah mendengar, kalau pada awalnya, seluruh dunia di jagad raya ini tidak memliki musim apapun." kata Ino.
" Bagaimana, cerita yang menarik, bukan?" kata Sakura sambil nyengir. Ia lalu berlari-lari sambil tertawa riang. Tiba-tiba...
BRUK!!! Sakura menabrak seseorang.
" Aduh..." Sakura mengelus-ngelus pantatnya yang sakit.
" Sakura, daijobu??" tanya Ino.
" Kau tidak apa-apa?!" kata orang yang ditabrak Sakura. Ia mengulurkan tangannya, membantu Sakura berdiri.
" Ah... Gomen ne.." kata Sakura.
" Tidak masalah. Oh, iya! Perkenalkan! Namaku Uzumaki. Uzumaki Naruto," kata orang itu.
" Haruno Sakura desu." kata Sakura sambil tersenyum.
" Yamanaka Ino. Yoroshiku" kata Ino.
" Senang bertemu kalian. Oh, iya! Apa kalian sedang senggan?" tanya Naruto.
" Yah... Begitulah," kata Sakura.
" Kalau tidak keberatan, bagaimana kalau kita minum teh dulu di kafetaria?" ajak Naruto.
" Boleh saja,"
Moonlight Cafe.
" Ho? Jadi kalian berdua sedang mencari seseorang?"
" Yah, begitulah. Atasan kami meminta kami untuk mencari informasi tentang cinta pertamanya!" kata Ino semangat.
" Ino! Jangan terlalu berlebihan!" kata Sakura. Ino hanya nyengir.
" Siapa orang yang kalian cari?" tanya Naruto.
" Dia seorang novelis, namanya Jiraiya." kata Sakura.
" Apa???" Naruto tampak kaget.
" Ah... Ada masalah??" tanya Sakura.
" Tidak. Bukan apa-apa. Tapi, kalian yakin dia orangnya?"
Ino dan Sakura mengangguk. Naruto langsung tertawa.
" Hah? Apa yang lucu??" kata Ino dan Sakura berbarengan.
" Tidak, kok. Hanya saja, orang yang kalian cari itu... kakekku," kata Naruto sambil menahan ketawa.
" Apa????"
" Iya, dia kakekku. Aku tertawa, karena tidak percaya saja. Masih ada wanita yang naksir dengan kakek-kakek mesum itu,"
" A... Apa kau serius??" Ino nampak belum percaya.
" Iya, aku serius." kata Naruto.
Ino dan Sakura berpandangan.
" Uzumaki-san, bisa antarkan kami menemui kakekmu?" tanya Sakura.
" Tentu saja"
Kawasan Perumahan Elit Konoha.
" Kita sampai" kata Naruto. Ia mempersilahkan Sakura dan Ino turun lalu ia memarkir mobilnya di garasi.
" Su...sugoi..." puji Ino. Sakura hanya diam, terpukau dengan kemegahan rumah yang ada didepannya.
" Ayo masuk" ajak Naruto.
" Ah... Uzumaki-san!" panggil Sakura.
" Naruto saja"
" Um.. Baik. Naruto, apa kakekmu ada dirumah?"
" Sepertinya iya. Aku tidak berani menjamin, karena dia sering sekali pergi tanpa bilang-bilang dengan penghuni rumah yang lain" kata Naruto.
" Oh..."
" Tadaima!!!" teriak Naruto.
" Okaeri!" balas seorang wanita berambut merah yang duduk di sofa ruang tamu sambil membaca majalah.
" Okaa-san, perkenalkan. Ini Haruno Sakura dan Yamanaka Ino. Mereka berdua ingin bertemu dengan Ojii-san,"
" Hajimemashite" kata Sakura dan Ino bersamaan.
" Oh... Kalian berdua ingin bertemu dengan orang tua itu? Ternyata dia populer dikalangan gadis muda, ya?" kata ibu Naruto, Kushina Uzumaki.
" Bukan! Kami berdua hanya dimintai tolong oleh atasan kami, karena dia malu bertemu dengan Jiraiya-san." Ino buru-buru meluruskan kesalahpahaman.
" Oh, begitu. Yah, memang lebih baik begitu. Kalian terlalu bagus untuk orang tua mesum itu. Oh, iya! Naru, panggil kakakmu sana!" suruh Kushina.
" Iya ya..." kata Naruto sambil berjalan malas menuju kamar kakaknya.
" Duduk dulu sini," kata Kushina sambil mengajak Ino dan Sakura duduk.
" Huh, rumah ini kadang membosankan. Aku tidak punya anak perempuan. Anak laki-laki semuanya berlagak kuat dan sering bertindak semaunya. Benar-benar sulit diatur" kata Kushina sambil tertawa kecil. Mereka
bertiga mengobrol sampai akhirnya Naruto datang bersama seorang pemuda cantik berambut kuning.
" Ada apa, okaa-san??" kata pemuda itu sambil memasang tampang malas. Namun begitu ia melihat Sakura dan Ino, matanya langsung segar.
" Kalo cewek cakep aja, langsung!" sindir Naruto.
" Sudah... Sudah... Sakura, Ino, ini anak sulungku, Deidara. Deidara, ini Haruno Sakura dan Yamanaka Ino" kata Kushina.
Sakura dan Ino terpana, " Bi...bishounen..." gumam mereka berdua.
" Wauw, Naruto. Tumben ada gadis yang dekat denganmu?" kata Deidara sambil menyikut Naruto.
" Maksudnya?" tanya Naruto sambil mengeluarkan evil eyes.
" Kalian berdua mencari siapa? Kalo mencari pria tampan, jangan dengan si jabrik ini. Sama aku saja. Panggil namaku tiga kali, Dei, Dei, Dei. Ok??!!" kata Deidara sambil berpose GJ.
" Norak!" kata Naruto sambil menjitak kepala kakaknya. Semua tertawa melihatnya.
" Huh, dasar! Oh, iya! Kalian berdua bukan warga Konoha, kan? Tinggal sementara dimana?" tanya Kushina.
" Um... Kami belum memutuskan" kata Ino.
" Bagus! Kalian berdua menginap disini saja! Kalian bisa tinggal disini sampai kapanpun yang kalian mau!" kata Kushina senang.
" Eh?" Sakura dan Ino berpandangan.
" Yes! Akhirnya ada tambahan dua cewek cantik dirumah kita!" kata Deidara girang.
" Ih... Kalau juga mereka mau dengan nii-san!" kata Naruto.
" Ih, maaf saja! Pesonaku 666 kali lipat lebih banyak darimu!"
" Dasar kakak aneh..."
Bagaimana Sakura dan Ino setelah tinggal dirumah Naruto? Informasi apa saja yang berhasil mereka dapatkan tentang Jiraiya?
TBC
Akhirnya, chapter satu selesai. Shoko sudah berusaha sebisanya, semoga pembaca senang.
Chapter depan, Shoko merencanakan untuk lebih menonjolkan male characternya. Ada yang mau request?^^
Oh, iya! Fanfic ini terinspirasi dari Wizard of Waverly Place. Pas lagi denger lagu Younha yang Hakanaku Tsuyoku, tiba-tiba Shoko ingat itu dan jreng! Ide-pun muncul untuk bikin cerita tentang penyihir. Tapi,
setelah dipikir-pikir, nggak seru kalo cuma penyihir aja. Jadinya, diselipin peri-peri dikit. XP
Shoko selalu menerima masukan, kritik, saran, maupun pujian dan kalian semua. Senpai-senpai, tolong bantu saya, ya?!. Saya akan dan selalu berusaha untuk lebih baik lagi.
Review, ya?!
Terima kasih.
Shoko Sumeragi
