Love Under the Tree

Maaf sebelumnya atas kegejeannya... Masii pemulaaa...

Pairing

Sasuke x Sakura

Naruto x Hinata x Kiba

Sai x Ino x …

Summary :

Gimana ya ? Kalo sekolah paling elite bersebelahan dengan sekolah paling buruk dan hancur sepanjang sejarah ?

Konoha Internasional Junior High School, sekolah paling to di seluruh negeri,

dan SMA Kotapraja Gakure, sekolah paling hancur di seluruh negeri,

BERSEBELAHAN !

Dan gimana ya? Kalo mantan siswa paling berbakat di KIHS yang sekarang terdampar di SMA Gakure.

Bertemu dengan siswi paling berbakat penggantinya di KIHS.

Ada juga, ketua geng paling ditakuti di SMA Gakure,

jatuh hati sama seorang Putri cantik di KIHS.

Sedangkan murid dan fotografer muda yang terkenal menyukai playgirl di SMA Gakure.

Apa yang akan terjadi ???

Chapter 1

Bangunan megah itu berdiri kokoh dengan indahnya. Terlihat berkilau ketika sinar matahari menyentuh dinding bangunan ala eropa itu. Itulah bangunan Konoha Internasional High School (singkat aja KIHS).

Sekolah berstandart internasional yang nilai rata-ratanya di atas 8. Sekolah paling top di seluruh negeri. Sekolah elte tempat berkumpulnya siswa-siswa pintar berkepribadian baik.

Dan gadis cantik berambut pink sebahu itu adalah sang ketua osis KIJHS. Namanya Haruno Sakura, gadis cerdas yang sangat berbakat. Lompat kelas beberapa tahun, diumurnya yang baru menginjak 14 tahun, dia sudah duduk di kelas 2 SMA.

"Selamat pagi, Haruno-sama…" sapa beberapa anak begitu ia melintas, Sakura hanya membalas dengan lembut sambil tersenyum manis.

"Sakura… !" panggil Temari keras, sambil berlari dan memukul pelan pundak Sakura. "Uah.. Temari-chan!" ucap Sakura keras karena kaget.

Temari cewek cantik dengan rambut pirang yang di kuncir empat, kulitnya yang mulus bak poselen, dan putih indah. Badannya yang tinggi dan proposional. Dia benar-benar seperti model. Dan dia memang model.

"Aku sudah kangen sama kamu, Sakuraa…" katanya lembut. Beberapa minggu ini Temari memang tidak masuk sekolah karena pekerjaannya.

"Aku juga, Temari-chan sibuk sekali sih… kemarin, aku menelpon kamu saja, tidak diangkat." Kata Sakura.

"Gomen ne, Sakura. Aku sibuk sekali…" kata Temari sambil tersenyum dan menggamdeng tangan Sakura.

JPREET !!

Suara kamera terdengar, seorang pemuda tampan yang memegang kamera SLR memotret Sakura dan Temari yang sedang tertawa bersama.

"Sai…" panggil Temari dengan nada horror yang terasa, "Kau tahu kan, memotret ku itu mahal!!!" kata Temari sambil mengacak-acak rambut Sai yang klimis.

"Ouch.." kata Sai sambil menghindari tangan Temari yang mulai menyerang rambutnya lagi. "Ini untuk foto di buku kenangan," kata Sai sambil terus menghindar dari tangan maut Temari. Temari pun berhenti menyerang Sai.

"Oke, boleh aku lihat hasil bidikanmu ?" tanya Temari.

"Tentu..tentu…" kata Sai lalu memberikan kameranya.

Di foto itu, Temari sedang tertawa dan di sebelahnya Sakurapun sedang tersenyum manis, sinar matahari yang menimpa wajah merekapun menciptakan suasana indah di antara mereka.

"Hmmm… kamu memang berbakat, Sai…" kata Temari, "Wah, seharusnya Hinata juga ada disini, jadi kita bisa foto bertiga…"

"Tadi dia terjebak di jalan depan, ada si pentolan Gakure juga.." kata Sai datar lalu meninggalkan Temari dan Sakura.

"Pentolan Gakure?" ulang Temari.

"Gawat! Bisa terjadi apa-apa pada Hinata!" kata Sakura panik.

"Kita harus segera kesana!" kata Temari.

***

"Wah… kebetulan sekali kita bertemu dengan Hyuuga-sama disini…" kata salah seorang anak berbaju Gakure.

"Main sama kita yuk, cantik…" kata anak yang lain.

Gadis berambut indigo dan bermata lavender jernih itu hanya bisa berdiri ketakutan, dia memegang erat tas nya karena gugup.

"Ma..aaf.. tapi aku harus sekolah…"

"Ah… apa sih gunanya sekolah…" kata anak lain lagi sambil menarik lengan gadis cantik itu.

DUUAAKK…

Sebuah tendangan telak memukul perut anak yang memegang lengan Hinata itu. Dengan cepat temannya berbalik menyerang orang itu. Tapi orang itu dengan tangkasnya menumbangkan mereka.

"Harus berapa kali aku mengatakannya pada kalian sampai kalian bisa mengerti?. Jangan ganggu anak KIHS !" kata orang berambut kuning jabrik bernama Naruto itu. Siapa yang nggak kenal Naruto? Anak nakal yang paling ditakuti murid dan paling dibenci guru.

Naruto segera menengok melihat keadaan HInata, Hinata masih tetap berdiri ketakutan, "Kamu baik-baik saja kan?" tanya Naruto. Hinata hanya membalas dengan anggukan kecil, pipinya mulai memerah seperti biasa. Tapi kemudian raut wajah Hinata berubah…

"Awas !!!" teriak Hinata dengan suaranya yang lembut.

Seorang anak yang telah ditumbangkan Naruto kembali bangkit dan menyerang Naruto, Naruto segera berbalik, tapi ia terlambat, pukulan mengenai bibirnya hingga berdarah. Naruto segera mengeluarkan deathglare nya, artinya… sekarang dia nggak akan main-main. Dengan cepat Naruto menarik tangan anak yang tadi memukulnya, memeluntirnya hingga terbanting kesisi satunya dan terjatuh kesakitan.

Teman-teman anak itu segera menariknya pergi dari jangkauan Naruto yang sekarang mulai berbahaya. Alias kabur.

Naruto berbalik dan menghadap Hinata lagi, lalu tersenyum "Menang !" katanya lalu tertawa.

"Tapi..tapi… bibirmu.." kata Hinata, Hinata segera mengambil saputangannya yang ada di tas, dan mengusap pelan bibir Naruto. Naruto segera mencegah tangan Hinata sebelum mengusap bibirnya.

"Aku nggak mau mengotori saputangan mu, Hinata-hime…" kata Naruto.

"NAAAA~" sebuah sepatu melayang kearah Naruto,

"RUUUU~" buku besar ikut melayang.

"TOOOO~" Tas besarpun melayang.

Dengan cepat benda-benda itu menimpuk Naruto.

"Huaaa!!" teriak Naruto sambil menutupi kepalanya dengan tangan dan menggeser badannya ke depan Hinata, agar Hinata tidak terkena lemparan maut…

SAKURA. Ya.. Sakura yang baru saja dan melihat Naruto pegang-pegang HInata langsung marah besar dan menimpuki Naruto dengan barang-barangnya.

"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA HINATAA!!!" Sakura yang masih belum belum puas melihat Naruto masih berdiri tegak, mulai melempari Naruto dengan apapun yang ada di sekitarnya.

"Sakura-chan! Sudah.. hentikan…" kata Hinata dengan suara pelannya, "Sakura-chan salah… Naruto-kun yang sudah menolongku…"

"Eh?" kata Sakura, ditangannya sudah ada sepatu satu lagi yang siap melayang, tapi kemudian ia turunkan lagi, "Jadi…?"

"Hmmm… Saa~kuu~raaaaaa~" panggil Naruto menggoda Sakura, "Jadi begini sikapmu pada teman masa kecilmu yaa??"

Semua menahan nafas. Sakura? Ketua Osis sekolah Elite KIHS dan… Naruto?

Bahkan Temari dan Hinata pun menahan nafas karena kaget. Mereka sama sekali tidak tahu. Naruto berjalan mendekati Sakura, sambil memungut barang-barang Sakura yang berceceran. Naruto mengembalikan lagi barang-barang Sakura.

"Ma..af.." kata Sakura sambil membungkuk kecil. Naruto segera berbalik dna berjalan menuju ke sekolahnya SMP Kotapraja Gakure yang berada di sebelah KIHS.

***

"Jadi…?" tanya Temari.

"Jadi apanya?" tanya Sakura sok tidak tahu lalu duduk di bangkunya.

"Duh, Sakura.. kamu ini pinter… jangan pura-pura bodoh deh…" kata Temari.

"Hmm… Sakura.. dan Naa..ruto.. apa.." kata Hinata seperti biasa gagap.

"Maksud kalian itu apa sih?" tanya Sakura.

"Duh, Sakura. Maksud aku dan Hinata itu, apa benar kamu dan Naruto itu teman masa kecil ?" kata Temari.

"Ehmm.. kalo itu iya. Tapi.. sejak masuk SMP kita tidak pernah ngobrol lagi… bahkan bertemu. Aku semakin sibuk dengan pelajaran. Dan dia.. entahlah… dia berubah. Dari dulu dia memang jahil, sangat jahil, tapi aku nggak menyangka kalau dia jadi berandalan…"

"Tapi.. Naruto-kun baik…" kata Hinata. Sakura dan Temari langsung menatap Hinata kaget.

" " Hinata? Kamu??" " teriak Sakura dan Temari bersamaan.

"Ehm..ehm.." seseorang berdeham di depan kelas. Ternyata Anko-sensei, "Kalau masih ada yang perlu kalian bicarakan… pintu masih terbuka.." Nada horror terdengar di setiap kalimatnya.

Sakura dan Temari segera menutup mulut mereka rapat-rapat dan duduk manis di meja mereka masing-masing.

***

Akhirnya selesai... Maaf kalo bener-bener nggak jelas... masih belum tau gimana gunain fanfiction ... hiks