Rosepius Story:A Never Ending Story

Chapter 1

Rose Weasley's POV

Aku duduk di dalam kompartemen Hogwarts Express sehabis melakukan tugas prefekku. Sahabatku ,Jennifer Nott alias Jenn sudah menungguku. "Hey ,Jenn. Maaf aku agak lama. Entah apa yang dipikirkan Roxanne sampai menyuruh aku masuk satu regu dengan Malfoy!"ucapku kesal. Roxanne adalah sepupuku yang sekarang menjabat sebagai Ketua Murid Perempuan. Aku bingung sekali kenapa Roxy memasukkanku satu regu dengan Malfoy padahal dia tahu semua orang dalam keluarga membenci Malfoy. Tapi jujur aku menerimanya saja ,ini tahun keenamku dan setahun lagi aku pasti akan Ketua Murid Perempuan. Betapa menyenangkannya menjadi ketua murid. Tinggal di asrama yang hanya berisi dirimu dan partnermu. Tahu semua kata kunci untuk semua asrama. Pasti aku yang dipilih karena aku adalah anak perempuan dengan nilai terbaik dan tingkah laku yang baik juga chaser Gryffindor yang sering membawa kemenangan untuk Gryffindor. "Rose,bagaimana liburanmu di Perancis?"suara Jenn tiba tiba membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum teringat pada hari hari di Perancis. Menyesap teh atau cokelat panas sambil menikmati croisant. Mengunjungi banyak tempat tempat bersejarah. Tapi yang paling menyenangkan adalah melihat penyihir penyihir Perancis. "Menyenangkan sekali. Menarik lebih tepatnya."jawabku sambil tersenyum. "Ceritakan tentang si Jean-Charles itu! Dia penyihir Beauxbatons kan?"tanya Jenn penasaran. Aku langsung teringat pada Jean-Charles yang seumuran denganku. Dia adalah murid Beauxbatons ,salah satu sekolah sihir terkenal di Eropa. "Ya. Dia baik sekali kurasa aku akan bertemu dengannya lagi."jawabku tenang. "Bagaimana kau bisa berkenalan dengannya? Dad mu pasti mengomel."tanya Jenn. Jenn memang tahu segalanya tentang keluargaku karena dia sahabatku. Dia bahkan tahu bahwa ayahku sangat protektif. "Dia menerima Jean-Charles. Kau sendiri bagaimana liburannya?"tanyaku. Jenn mendengus. "Bersama Scorp dan Zabini bersaudara. Tapi kali ini kami ke Roma. Dan kau tahu sendiri kan."jawab Jenn tampak kesal. Tentu saja aku tahu seperti apa liburan Jenn selalu membosankan. Aku tersenyum kecil memikirkan liburan Jenn. "Ngomong ngomong dimana Dominique? Masih berlibur ,eh?"tanya Jenn. "Ya masih berlibur di Perancis mengunjungi saudaranya."jawabku. Dominique adalah sepupuku yang seangkatan denganku dan Jenn.

Tiba tiba pintu kompartemen dibuka, aku langsung menoleh dan melihat sepupuku yang lain lagi, James Potter. "Hey. Boleh aku duduk?"tanya James terlihat kikuk. Aku menatapnya, rasanya aku ingin sekali menertawakannya. Dia terlihat kesepian sekali pasti karena Fred telah lulus tahun lalu. "Ya duduk saja ,James."jawabku sambil menahan tawa,"Kenapa kau tidak duduk bersama Albus ,Lily atau Hugo?" "Kompartemen Lily dan Hugo penuh sedangkan Al duduk dengan Malfoy."jawab James memberi penekanan pada kata 'Malfoy'. Aku tahu siapa yang dimaksud oleh James. Scorpius Malfoy, pewaris tunggal Keluarga Malfoy yang merupakan sepupu Jenn dan musuhku. "Aku heran Al bersahabat dengannya hanya karena Al masuk Slytherin."gumamku. James langsung menganguk setuju, dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa adiknya masuk Slytherin dan bersahabat dengan Malfoy.

Sejenak, di antar kami bertiga tidak ada yang berbicara. Aku mengambil buku favoritku, Quiditch Dari Masa Ke Masa dan mulai membacanya. Jenn asyik dengan iPodnya sedangkan James makan Cokelat Kodok. Hogwarts Express berjalan dengan cepat. "Hey, James ,Rose ,Jenn!"suara sapaan yang khas terdengar. Aku langsung menoleh dan melihat Al membuka pintu kompartemen dan dibelakanya berdiri si Malfoy. Aku tersenyum kecil pada Al dan kembali asyik membaca. Jenn menyapa Al dan Malfoy sedangkan James diam saja. Al lalu mengambil tempat duduk di depanku. "Chaser andalan Gryffindor ini ternyata masih menyukai Quiditch Dari Masa Ke Masa."kata Al berusaha menarik perhatianku. "Al, berhenti berbicara."ucapku cepat dan kembali fokus membaca. Al mengangkat bahu dan berjalan keluar dari kompartemen bersama Malfoy.

"Apa maksud Al datang ke sini bersama Malfoy?"tanya James. Aku menggeleng tidak tahu dan memasukkan bukuku ke dalam tas. Kukeluarkan iPad yang langsung disambut oleh tatapan kagum Jenn dan James. "Itu IPad terbaru ,kan? Ibumu benar benar peka terhadap Teknologi Muggle."seru James kagum. Aku tersenyum. James dan Jenn memiliki orangtua yang tidak peka terhadap teknologi Muggle yang jelas jelas sangat membantu. James menatapku dengan tatapan aku-harus-mencobanya-miss-weasley nya. Langsung kusodorkan iPadku padanya yang langsung disambut dengan senyum Potter nya. James langsung dengan permainan Temple Run 2 yang sengaja kudownload di iPadku."Kau beruntung, Rose. Ayahku hanya mau membelikanku iPod keluaran lama."ujar Jenn sambil mendengus. Jenn adalah sahabat karibku yang kedua orangtuanya berdarah murni dan sangat protektif. Ayah dan ibunya sangat kecewa saat dia masuk ke asrama Gryffindor dan tentunya dia jadi tidak diberi keberi kebebasan.

"Kau tahu sendiri, kan, bahwa ibuku selalu begitu."jawabku sambil tertawa. James masih terus asyik dengan iPadku. Ketika aku meminta kembali iPadku, dia menyerahkannya dengan agak tidak rela. Kubuka situs Muggle yang sedang populer akhir akhir ini, Twitter. Kubaca satu persatu tweet orang orang terutama artis artis muggle yang kufollow. "Kau punya twitter?"tanya James tiba tiba. Aku menoleh dan menganguk. James langsung memberiku tatapan gadis-beruntung-kesayangan-keluarga miliknya. Kenyataan bahwa aku adalah anak kesayangan di Keluarga Weasley memang benar. Hal itu karena aku pintar, jago Quiditch, dan baik. Mungkin itu juga salah satu sebab aku mempunyai banyak teman karena kenyataannya aku kenal semua anak Gryffindor, Ravenclaw, dan Hufflepuf yang seangkatan denganku. Aku juga kenal dengan kakak kelas dari asrama asrama lain.

"Aunt Hermione membiarkanmu membawa semua Teknologi Muggle ini ke Hogwarts?"tanya James lagi. Aku menganguk senang, ibuku tidak pernah cerewet dan berceramah soal barang barang yang harus kubawa ke Hogwarts. James mendengus kesal. Tapi kubiarkan saja dia mendengus sesuka hatinya. Kumainkan iPadku tanpa memedulikan apa apa.


Tak terasa kereta Hogwarts Express sudah sampai di Stasiun Hogsmead, aku, Jenn, dan James langsung membereskan barang barang kami. Kami bertiga lalu keluar dari kereta dan langsung berjalan menuju Perhentian Thestral. Tinggal tersisa satu kereta saja di sana. Kami bertiga langsung naik ke kereta yang langsung berjalan setelah kami masuk.

Lama kelamaan Kastil Hogwarts terlihat semakin jelas. Aku tersenyum Hogwarts sudah seperti rumah kedua bagiku.

Lima menit kemudian kami bertiga sudah sampai di Hogwarts. Aku, Jenn, dan James langsung berjalan menuju Aula Besar. Semua anak sudah berada di Aula Besar. Kami langsung bergabung dengan anak anak Gryffindor yang lain.

Beberapa saat kemudian, Profesor Slughorn masuk sambil membawa kursi kecil dan Sorting Hat. Dibelakangnya anak anak kelas satu membuntuti. Aku tidak peduli tentang Sorting Hat tahun ini karena tidak ada Keluarga Weasley, Potter, Scamander, atau Longbottom yang masuk ke Hogwarts tahun ini.

Sorting Hat berjalan dengan cepat sejumlah anak anak kelas masuk ke Gryffindor. Sepertinya tahun ini ada banyak anak yang masuk ke Ravenclaw dan Slytherin. Kulihat anak anak kelas satu itu semuanya mengagumi si Malfoy dan aku bingung apa yang bagus dari Malfoy? Aku menghela napas tak peduli, sebentar lagi Profesor McGonagal akan mulai berpidato.

Dan benar saja, setelah Sorting Hat selesai McGonagal mulai berpidato. "Selamat datang bagi murid murid kelas satu yang baru dan selamat datang kembali pada murid murid kelas dua sampai kelas tujuh. Seperti tahun tahun sebelumnya, hutan adalah tempat terlarangdan Mr. Filch telah menambahkan Permen Pembakar Lidah ke dalam daftar barang terlarang. Kalian boleh melihat daftar lengkapnya di Kantor Mr. Filch. Selanjutnya dan ini pasti menyenangkan bagi murid murid terutama kelas lima sampai tujuh, Hogwarts akan menjadi tuan rumah dari Triwizard Tournament. Delegasi dari Beauxbatons dan Durmstrang akan tiba bulan Oktober. Dan kelihatannya kalian sudah tidak sabar untuk makan, saatnya makan!"pidato Profesor McGonagal.

Tiba tiba makanan muncul di piring piring yang tadinya kosong. Semua anak langsung bersemangat dan mulai makan sambil membicarakan tentang Triwizard Tournament. Jenn dan James kelihatannya ingin mendaftarkan diri mereka. "Dad memenangkan Turnamen ketika dia berada di Tahun Keempat."kata James sambil memakan sosis berminyak. "Ya. Aku juga tahu, James tapi itu faktor tidak sengaja."jawabku. James diam saja.

"Rose, ada yang memandangimu..."bisik Jenn ke telingaku. Aku langsung menoleh kebelakang. Mataku langsung bertatapan dengan sepasang mata abu abu. Pemilik mata itu langsung menundukkan wajahnya dan tanpa sengaja menjatuhkan piala berisi jus labu. Yang memandangiku tadi adalah Scorpius Malfoy...