ELEGI ESOK PAGI

Pairing: Naruto and Hinata

Rating: T

Disclaimer: "Naruto" by Masashi Kishimoto and "Elegi Esok Pagi" by Ebiet G. Ade

"Hope You Like It"


Malam ini adalah malam minggu. Malam dimana semua pasangan berkencan dan memadu kasih di bawah sinar bulan purnama. Banyak tempat yang bisa dikunjungi pada malam itu. Taman, mall, restoran, dan lain sebagainya. Bahkan mungkin kuburan. Semua tempat itu sudah dikunjungi oleh pasangan muda ini, kecuali kuburan.

Naruto dan Hinata. Mereka sudah lama menjalin kasih sejak mereka masih SMP. Dan kini mereka berdua sudah beranjak dewasa. Status pengangguran tidak dimiliki oleh Naruto. Sekarang ia bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar dan diakui. Walaupun jabatan yang disandangnya tidak seberapa. Begitu pula Hinata. Ia sukses membuka usaha butik di distrik Konoha. Bahkan ia mempunyai cabang di distrik Suna.

Mereka berdua baru saja pulang berkencan pada malam ini. Sebenarnya ini adalah kesempatan yang jarang sekali terjadi. Mengingat kalau masing-masing dari mereka sudah memiliki kesibukannya masing-masing. Mereka berkomunikasi hanya melalui telepon, SMS, dan juga 3G. Zaman sekarang semakin mempermudah orang berkomunikasi walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Mereka berdua bersyukur dilahirkan di zaman sekarang. Zaman modern dengan teknologi canggih.

Izinkanlah, kukecup keningmu…

"Naruto-kun, terima kasih, ya, atas malam yang indah ini". Ucap perempuan itu dengan nada yang halus pada pemuda yang ada di hadapannya itu. Sekarang mereka berdua berada di depan rumah Hinata. Rumahnya cukup besar dan banyak pekarangan bunganya di halam rumah.

Laki-laki yang memakai jaket kulit berwarna hitam itu tersenyum. "Ya. Jarang sekali, bukan, kita mendapat kesempatan seperti ini?". Ujarnya sambil masih duduk di motor RX King-nya itu. "Oh, ya, apa kamu mau kuantar kedalam?". Mata birunya semakin bersinar di bawah terang sinar bulan.

"Tidak usah repot, Naruto-kun. Kamu pasti lelah". Jawabnya dengan seulas senyuman manis khas perempuan berambut panjang biru tua itu. Ia mendekatkan dirinya pada Naruto dan membingkai wajah Naruto dengan jarinya yang lentik. "Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat. Besok kamu harus pergi dinas ke Amerika, bukan?".

Naruto tersipu melihat wajah cantik Hinata dari dekat. Begitu cantik. Kulitnya putih, mulus. Matanya yang berwarna lavender juga begitu indah. Ia selalu merasa betapa beruntungnya dirinya bisa bersama dengan seorang Hinata Hyuuga. Apalagi orang itu sangat mencintainya, begitu juga sebaliknya. "Iya, iya. Tapi kamu juga harus istirahat". Naruto memegang tangan Hinata yang melekat di pipinya dan menurunkannya, masih menggenggam tangan Hinata. Ia pun turun dari motornya, berdiri berhadapan dengan Hinata.

"Hmm. Kalau begitu aku masuk dulu, ya?". Hinata melepas genggaman tangan Naruto dan berjalan mundur perlahan. Ia benar-benar bahagia, begitulah yang tergambarkan di wajah Hinata dengan rona merah di pipinya.

Bukan hanya ada di dalam angan…

Tiba-tiba laki-laki berambut pirang itu memggenggam tangan Hinata kembali. "Ah! Ada sesuatu yang mau kuberikan padamu". Ucapnya dengan tatapan serius, mata birunya bertemu dengan mata lavender Hinata.

Perempuan itu terlihat sedikit heran. "A, apa itu?". Jarang sekali Naruto yang suka bercanda dengannya itu, tiba-tiba serius seperti ini.

"Eng, itu..". Ucapannya agak terbata-bata. Ia tidak melihat Hinata, hanya melihat saku jaketnya. Sebenarnya bukan karena sakunya yang keren itu yang dilihatnya, tapi isi yang ada di dalam.

Naruto sedikit ragu-ragu untuk memberikan 'benda' itu pada Hinata. Akhirnya, dia memutuskan agar memberikannya suatu saat nanti. "Bukan apa-apa. Aku hanya mau memberikan ciuman selamat malam padamu". Ia tersenyum dan merapikan poni rambut Hinata. Menatanya sehingga terlihat ada sedikit ruang. Lalu, ia mendekatkan kepalanya dengan kepala Hinata, dengan sedikit membungkukkan diri. Ia mencium kening Hinata.

Saat itu angin terasa berhenti bertiup. Saat itu dunia terasa sangat hening. Seakan-akan hanya mereka berdua yang ada di dunia ini. Perempuan itu kini merasa sangat bahagia. Laki-laki yang sudah lama ia kagumi dan cintai sejak pertama kali ia bertemu saat masih kecil ternyata sangat tulus mencintai dan menyayangi dirinya. Ia memejamkan matanya, menikmati kecupan hangat yang berada di keningnya itu.

Naruto melepaskan ciumannya. Ia menatap Hinata dalam-dalam dengan matanya yang berwarana biru cerah itu. "Selamat malam, ya!". Sekali lagi ia tersenyum lebar. Ia berjalan mundur dengan masih menatap Hinata. Lalu, ia menaiki motornya, buah dari hasil kristalisasi keringatnya selama ini.

"Ya". Perempuan itu juga membalas senyuman yang diberikannya itu dengan seulas senyuman yang manis. Bahagia. Hanya itu yang dirasakannya sekarang.

"Jangan tidur malam-malam, ya! Aku pasti akan menghubungimu". Pinta laki-laki itu. Ia men-starter motornya dan menaikkan standart motor. Kemudian ia memakai helm full-face hitam bercorak api yang membara dan mengencangkan resleting jaket kulitnya itu.

Hinata mengangguk.

Ia meng-gas motornya dan pergi. Sebelum itu, ia melambaikan tangannya pada Hinata. Dan Hinata juga membalas lambaiannya. Ia pun masuk ke dalam rumah.

Esok pagi, kau buka jendela…

Kan kau dapati seikat kembang merah…

Pagi hari tiba. Burung-burung melantunkan nyanyiannya. Matahari memancarkan sinarnya. Sinar terik matahari itu menembus jendela kamar seorang perempuan yang bernuansakan dengan warna lavender. Perempuan itu pun bangun dari tidurnya. Tubuhnya yang mungil tertutup oleh selimut hangat.

Ia pun bangkit, dan merilexkan tubuhnya. Tidurnya sangatlah nyenyak. Kejadian malam itu masih terngiang dalam pikirannya, bahkan sampai terbawa ke alam mimpi. Ia tak akan pernah melupakan kejadian itu. Walaupun itu bukan pertama kalinya Naruto melakukan itu, Hinata tetaplah senang.

Lalu, ia mengambil handphone N70-nya yang tergeletak di samping bantal tidurnya itu, dan melihat jam yang tertera di layer. Jam tujuh pagi. Seharusnya pagi ini ia sudah terlambat pergi kerja. Tapi sekarang adalah hari Minggu. Hari dimana semua orang melepas seluruh lelahnya dan membiarkan otak dan tubuh beristirahat. Hari dimana sang pemilik butik beristirahat sejenak dari pekerjaannya.

Tapi tidak bagi Naruto. Jarang sekali ia mendapat jatah liburan dari perusahaannya, termasuk pada hari Minggu. Ia benar-benar sibuk. Sampai-sampai waktu untuk berhubungan dengan Hinata tidaklah begitu banyak. Meskipun begitu, ia selalu tetap semangat untuk bekerja. Hinata pun terus men-supportnya.

Pagi ini benar-benar indah, itulah yang dipikirkan perempuan yang telah beranjak dari tempat tidurnya itu. Ia merapikan tempat tidurnya. Sesekali ia melirik fotonya saat bersama dengan kekasihnya, Naruto, yang berada di samping tempat tidur diatas meja. Ia hanya tersenyum melihat itu.

Hinata melihat embun bening menebal di jendelanya. Ia bermaksud untuk membersihkannya. Tapi saat ia membuka jendela, terlihatlah sebuah pemandangan yang indah di bawah. Tulisan 'H' besar dengan warna merah, itu adalah sekumpulan bunga mawar yang dirangkai menjadi satu. Ia sangat terpesona sekaligus tidak menyadari apa yang dilihatnya itu. Ternyata itu bukanlah mimpi, itu kenyataan

Di sekitar situ, berdiri seseorang dengan rambut kuning memakai kemeja dan kaus oblong serta celana jeans yang cukup matching. Laki-laki itu melambaikan tangannya dengan semangat pada perempuan yang berada di ambang jendela itu. "Selamat pagi, Hinata-hime!".

Engkau tahu, aku mulai bosan…

Bercumbu dengan bayang-bayang…

Ia benar-benar tidak mempercayai apa yang dilihatnya. Seharusnya Naruto sudah berada di Amerika, karena ia mengambil flight subuh. Tetapi tidak. Kini Naruto berdiri di halaman rumahnya dengan sebuah surprise yang tidak pernah ia dapatkan darinya. "Naruto-kun, kenapa kamu tidak pergi ke Amerika?"

Naruto hanya tertawa. "Ada yang lebih penting dari itu semua, Hinata-chan". Ia sedikit mengencangkan suaranya. "Turunlah!".

Perempuan itu langsung bergegas. Ia langsung mengganti piyamanya dengan pakaian biasa. Hinata menuruni tangga dan berpapasan dengan Neji. Neji hanya menyapanya dan tersenyum. Sepertinya ia sudah tahu apa yang dilakukan oleh Naruto diluar. Ia pun membuka pintu masuk rumah. Naruto berdiri di depan pintunya.

Naruto menyapanya lagi. "Selamat pagi, Hinata-hime". Ia berpakaian sangat rapi, tapi rambut kuning jabriknya itu tidak bisa dirapikan. Tangannya berada di belakang, seperti menyembunyikan sesuatu. "Sebelum itu, ada yang mau kuberikan padamu". Ia kemudian memberikan se-bucket bunga mawar yang dari tadi disembunyikannya.

"Naruto-kun, tidak usah seperti ini..". Hinata menerima pemberian Naruto. Ia mencium bunga mawar itu. Wangi. Harum semerbak.

Ia hanya tersenyum lebar. "Apa kamu sudah siap pergi?".

Hinata terlihat heran. "Eh, pergi kemana?".

"Sudahlah. Ikut saja". Serunya sambil menarik tangan Hinata.

Bantulah aku temukan diri…

Menyambut pagi, membuang sepi…

"Kita mau pergi kemana, Naruto-kun?". Tanyanya dari belakang tubuh Naruto. Kini ia menaiki motor bersama dengan Naruto. Naruto cukup kencang melajukan kendaraannya itu, sehingga Hinata harus memeluk erat Naruto. "Lalu, kenapa kamu tidak pergi ke Amerika?".

"Sebentar lagi kita sampai, kok". Ucapnya dari balik helm full-facenya. "Lagipula jika aku pergi kesana, aku tidak bisa bertemu denganmu untuk waktu yang lama. Jadi, kutolak saja dan kuberikan job itu pada Sasuke-teme".

"Tapi itu `kan sangat penting untuk karirmu. Masa` kamu mau menyerahkannya begitu saja?". Tanya Hinata cemas.

"Hahaha! Kamu itu lebih penting dari itu semua!". Serunya sambil menambah kecepatan motornya.

TO BE CONTINUED


oooOOOQ&AOOOooo…

Kosuke (K): "Baiklah! Kita mulai tanya-jawabnya! "

Seseorang (S): "Kenapa fic tentang naruhina lagi?"

(K): "Tentu saja! Karena aku ini penggemar berat naruhina! -bangga-

(S): "Kenapa lagunya hanya sebagian saja?"

(K): "Eng, itu.. akan dimuat besok. Dan di chapter 2 akan langsung tamat. (mungkin)" -sweatdropped-

(S): "Bagaimana dengan proyek Naruto, The Detective?"

(K): ………-kabur- "Well, berikan reviewnya, ya (flame enabled) ! Dan tunggu chappie 2-nya, ya!" -semakin jauh-

(S): "Cih. Dia melarikan diri. Pengecut. Pantas saja dia payah dalam hal percintaan"

(K): -lagi sembunyi- "Maaf, deeh!" -sweatdropped plus blushing-

Naruto (N): -tiba-tiba- "Horee. Aku muncul lagi bersama Hinata!"

(S): "Ya. Berterima kasihlah pada orang bodoh itu".

Hinata (H): "A, arigatou gozaimasu, Kosuke-kun!"

(N) & (H) & (S) & (K) -in somewhere-: "Jangan lupa reviewnya, ya!" -berbarengan-

cccCCCQ&ACCCccc…