Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi
AkaKuro as always
Warning! Shounen-ai, OOC absurd, typo(s), quick plot, and many more.
.
.
Absolute
.
Latihan kali ini usai lebih awal, tidak seperti biasanya yang memakan waktu sampai malam hari. Entah pelatih sedang terbentur sesuatu atau memang baik hati. Yang jelas Kuroko merasa bersyukur, karena latihan hari ini tidak menguras tenaganya sampai habis.
Seperti biasa, Kuroko berencana mampir ke Majiba seusai latihan. Bersama Kagami tentu saja dan mungkin ditambah trio kelas satu yang lain. Beristirahat disana dengan segelas besar vanillashake yang menemani. Ah, pasti sangat menyegarkan.
Selesai berganti pakaian, ia segera menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu keluar. Dengan agak berlari Kuroko berhasil menyusul mereka yang hampir mencapai gerbang sekolah―jika saja tidak berhenti mendadak. Kuroko bingung. Sebenarnya apa yang membuat mereka berhenti ditengah jalan begitu?
Oh, samar-samar Kuroko mendengar mereka menggumamkan sesuatu.
"Cih! Apa yang dilakukan iblis merah itu disini?" Suara Kagami yang pertama kali masuk dalam pendengarannya.
Iblis?
"Gayanya sombong sekali," kali ini Kuroko tidak tahu siapa yang menyuarakannya, karena volumenya terlalu kecil ditambah dengan angin yang berhembus cukup kencang.
"M-mungkin A-akashi-san ada perlu?" Ah, yang ini pasti milik Furihata.
Kuroko mengerjapkan mata.
Tunggu. Butuh waktu lima detik untuk me-loading pikirannya. Tadi Kagami bilang sesuatu tentang iblis? Oh, dan sepertinya teliga Kuroko mendengar nama Akashi disebut-sebut. Tapi masa iya?
"Kagami-kun, ada apa?"
Yang ditanya malah berjengit kaget. "WHAAA―! Bisa tidak muncul dengan biasa saja!? Kuroko-temeee!"
"Kau saja yang terlalu lebay, Kagami-kun. Jadi?"
Tidak mendapat jawaban secara lisan. Tapi dari isyarat yang diberikan ketiga temannya yang lain, Kuroko tahu ia hanya harus mengikuti arahan yang ditunjuk.
Wajahnya memang sedatar tembok, tapi jika diteliti lagi, bisa terlihat jika di kedua iris langit itu terpancar rasa terkejut saat melihat objek yang ditunjuk.
"Akashi-kun?"
Untuk apa pemuda crimson itu datang ke Seirin pada jam segini?
Tidak mempedulikan tatapan heran teman-temannya. Kuroko melangkah pasti mendekati pemuda bermarga Akashi itu. Sang crimson yang menyadari kehadiran seseorang, kemudian berbalik dan mendapati Kuroko yang sudah berdiri di hadapannya.
"Tetsuya ..."
"Doumo, Akashi-kun."
Kuroko membungkuk sopan sebagai sapaan. Sedang Akashi yang memang sudah hapal dengan sikap sopan pemuda di hadapannya hanya bisa mengulum senyum tipis. Senyum yang mampu mengundang tatapan terkejut dari empat pemuda yang tengah berdiri tidak jauh dari tempat Akashi berada.
Akashi Seijuro tersenyum!? Hell! Ini tidak bisa dipercaya! Kira-kira begitulah yang ada di kepala mereka.
"Jadi, ada perlu apa Akashi-kun kemari?"
"Tidak ada basa-basi, eh?"
"Tidak perlu jika itu Akashi-kun."
Akashi hanya terkekeh mendengarnya. "Baiklah, kalau begiu ikut aku."
Tanpa menunggu jawaban, Akashi langsung menarik Kuroko masuk ke dalam mobil. Mengacuhkan teriakan-teriakan yang berasal dari rekan setim Kuroko. Sedangkan yang menjadi korban hanya menatap bingung pemuda yang duduk disampingnya. Satu pertanyaan yang terlintas di pikirannya. Kemana mobil ini akan membawanya pergi?
.
Kuroko menatap langit yang mulai gelap. Lampu-lampu di sekitar yang tadinya mati mulai menyala, memberi penerangan. Sudah sepuluh menit sejak mereka―Kuroko dan Akashi―sampai di taman, tapi tidak ada yang memulai pembicaraan.
Kuroko sendiri sebenarnya enggan membuka suara, mengingat dirinya hanya menjadi korban yang dibawa begitu saja tanpa persetujuan. Tapi entah karena apa pemuda crimson disampingnya yang hanya duduk diam membuatnya gatal ingin berbicara.
"Jadi, Akashi-kun menarikku kemari hanya untuk duduk diam melihat orang berlalu lalang?"
Kuroko menghela napas karena jawaban tidak kunjung datang. Akhirnya ia memilih bangkit berdiri, mungkin pulang akan lebih baik. "Kalau begitu lebih baik aku pulang sa―"
"Duduk." pergelangan tangannya ditarik hingga Kuroko kembali terduduk di kursi taman.
"―ja."
"Ada yang ingin kubicarakan." Akhirnya Akashi yang sejak tadi diam membuka suara.
"Langsung saja Akashi-kun."
Kuroko Tetsuya ini memang menggemaskan. Jika saja Akashi tidak ingat tempat, ia pasti sudah memeluk makhluk disampingnya ini―atau mungkin tidak―mengingat hal itu sangat diluar karakter seorang Akashi Seijuro.
"Jadilah kekasihku."
Tanpa basa-basi, sesusai permintaan Kuroko. Tapi malah membuat pemuda bersurai teal itu terkejut bukan main.
"Maaf?"
"Aku tahu kau mendengarnya, Tetsuya."
Ternyata Kuroko memang tidak salah mendengar. Ini terlalu mengejutkan. Di minta menjadi kekasih seorang Akashi Seijuro di dunia nyata? Serius? Kuroko bahkan tidak pernah berharap jika orang yang disukainya akan membalas perasaannya―ya, tidak sepenuhnya benar sih―ia berharap kok, tapi hanya sedikit.
"Jadi jawabanmu?"
Kuroko menatap Akashi tepat di mata. Dengan sedikit warna merah muda yang terlukis di wajah datarnya. Manis sekali.
"Be―"
Akashi memotong ucapannya. "Aku tidak menerima penolakan." Di raihnya dan dikecupnya punggung tangan Kuroko yang seputih susu itu. Membuat sang empunya tangan makin merona. "Pilihanmu hanya menjawab ya atau ya."
Kuroko mengerucutkan bibirnya kesal. "Lalu untuk apa kau bertanya Akashi-kun?" lirihnya.
Wajahnya makin memerah kala Akashi membawa tubuhnya dalam pelukan hangat.
"Kalau begitu mulai hari ini kau adalah kekasihku, Kuroko Tetsuya." Absotule. Tidak bisa dibantah ataupun di ganggu gugat. Kuroko Tetsuya milik Akashi Seijuro. Selamanya―semoga saja.
Kuroko balas memeluk Akashi, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Akashi. Menghirup aroma khas pemuda crimson ini. Senyuman manis terlukis di wajahnya yang tersembunyi. Begitu pula dengan Akashi. Pemuda bermanik heterochrome itu juga tersenyum. Bukan senyum iblis yang biasa dikeluarkannya, melainkan senyuman menawan yang tulus dari hati. Hanya untuk kekasih tercinta, Kuroko Tetsuya.
Ah~ Indahnya masa muda~
Ini apa sih? Entahlah, aku juga bingung /digorok
Maafkan Kiku, kalau cerita ini terlalu gaje T^T
Mau berbaik hati untuk review? /Kiku ngarep banget lho
Bye bye, sampai ketemu di huruf selanjutnya ^^
Kiku.
