Konichiwa Minna-san
Kali ini Raina akan membuat cerita Horror serius. Well, aku gak mau basa-basi lagi jadi , check this out.
Warning: Gaje, rada alay, aneh, OOC, dan lain-lain.
Disclaimer: Maskiss (Masashi Kishimoto) si pemilik Naruto.
Summary: Sasuke dan Naruto, sahabat yang sudah biasa hidup di Sunagakure. Mereka harus pindah ke negara Konohagakure karena alasan perkerjaan ayah mereka Minato yang dipilih menjadi Hokage, dan Uchiha Fugaku yang dipilih Menteri ninja, tapi sepertinya ada hal yang disembunyikan oleh para siswa dan siswi disekolah barunya.
Genre: Horror, dan Romance and a little bit humor
"When the bell rang"
Bunyi bell sekolah adalah bunyi kematian bagi para siswa, bell sekolah membawa kesuraman pada wajah-wajah ceria siswa-siswi, membawa keseriusan saat bercanda.
Berbeda dengan bell sekolah Konoha school, bell sekolah itu membawa kematian seseorang.
Kriiing..
Di Konoha School, Kelas X-A.
"Hari ini kalian akan menerima teman baru," kata seorang wanita.
Wanita itu memiliki iris bewarna merah, kulitnya muluh juga putih sungguh bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan (buset raina Lebe amat).
"Siapa? Asuma-sensei, ya?" Tanya seorang siswa bertato segita di pipinya.
"Cukup, Kiba. Aku serius kali ini," kata wanita itu.
"Uuu…Kurenai-sensei tidak bisa diajak bercanda," kata Kiba.
"Sudahlah, kasian teman baru mu itu. Ayo Naruto, Sasuke perkenalkan diri kalian," kata Kurenai.
"Belum juga masuk, Sensei," protes seorang siswa erambut panjang dengan irisnya yang bewarna lavender.
"Sebelum menegur orang potong dulu rambutmu yang panjang itu, Neji!" tegur Kurenai.
"Eto.. Kurenai-sensei, kami boleh masuk tidak, nih?" Tanya seseorang dari balik pintu kelas yang berada di pojok kanan depan kelas.
"Hahaha, maaf-maaf oke kalian boleh masuk," kata Kurenai.
"Yosh."
Braak.. pintu kelas itu terbuka lebar, awalnya tak tampak sesosok manusia sama sekali, tapi lama-kelamaan terlihat bayangan hitam berbentuk manusia. Lalu seseorang masuk kedalam. Ia masuk kedalam dengan muka yang bahagia.
Ia memiliki rambut bewarna kuning dan juga berbentuk seperti duren. Ia menggunakan blazer bewarna abu-abu, dan celana kotak-kotak. Sepertinya ia anak yang ceria, wajahnya selalu dihiasi dengan senyuman, mungkin senyumannya itu adalah ciri khasnya. Selain itu wajahnya juga tampan. Siapapun yang berada di dekatnya pasti akan merasa tenang.
"Uwaahhh…cakep," itu tanggapan pertama siswi-siswi dikelas X-A.
"Eh, itu bukannya seragam sekolah elit di Sunagakure, ya?" Tanya seorang siswa berbisik dengan teman sebelahnya
"Iya tuh! Udah sekolah di sekolah elit eh, sekarang pindah ke sekolah elit lagi, berarti dia orang kaya tuh," respon temannya.
1 menit kemudian seorang sisa emo masuk ke kelas dengan ekspresi wajahnya yang datar. Seragam yang ia kenakan sama dengan siswa sebelumnya. Seketika seluruh ruangan menjadi sepi.
Siswa emo itu memiliki rambut bewarna hitam dan berbentuk menyerupai pantat ayam. Memang wajahnya tampan, tai dengan ekspresinya yang datar itu pasti tak aka nada yang mau didekat dia.
"Ukh..cakep sih iya tapi kalo wajahnya datar gini.." tanggap seorang siswa yang ada di pojok belakang kelas.
"Uwoo.. keren! Dia bisa jadi member kita tuh di sepak bola," kata seorang siswa berbisik.
"Ahaha.. perkenalkan nama saya Uzumaki Naruto," kata si Rambut duren, ia membuka matanya yang sejak awal tertutup karena ia tersenyum lebar. (iyalah mantanya kan sipit -_-)
"Uwo… matanya Biru sapphire! Keren…hee~~ Uzumaki-san! Kyaaa…" ( itu tanggapan semua siswi di kelas, wk.. pasti rame tuh)
"A****, cakep banget tuh orang. Bisa jadi pengikat buat klub drama tuh.."
"Jangan klub basket!"
"Ukh..Futsal!"
"Apa sih sejak dia masuk itu, dia sudah ditetapkan menjadi anggota klub photography!"
"Hah? Pornography?" Tanya Naruto kaget.
"Photography!" kata semua siswa di kelas. (buseng dikeroyok dong itu ._.v)
"Hahaha, sudah berhenti berantemnya?" Tanya Naruto sambil menggaruk kepala.
"Hoo ternyata kamu sengaja ngelawak, untuk mendiam kelas ini? Wah kamu hebat," kata Kurenai.
"Hahaha aku ingin Sasuke bicara itu doang kok," kata Naruto sambil menggaruk kepalnya lagi.
"Wah..jangan-jangan kalian pacaran, ya?" tanya Kiba.
"Eto.. bukan begitu! Dia itu sahabatku dari kecil," kata Naruto kesal.
"Sudahlah, Naruto. Gak usah ladenin anak aneh satu itu," kata Sasuke menghentikan Naruto.
"Apa? Aneh? Kok Dalem sih anak baru itu?" Tanya Kiba ke teman sebangkunya.
"Gak ikutan akh," kata teman sebangkunya sambil menjauh.
"Eh.. kok gitu sih. Jahat ya dia?" Tanya kiba sambil memutar kepalanya dan sekarang menghadap teman disebrang bangkunya.
"Eto.. gak ikutan juga akh," katanya sambil menghindar.
"Tapi-tapi-tapi-tap.."
Braak! Semua terhening mereka semua melihat kearah sumber suaraa terlihat tangan Sasuke berada di atas meja. Naruto hanya cengengesan.
"Haduh, membosankan! Aku mau mengenalkan diri tahu! Namaku Uchiha Sasuke!"
"Uwa! Itu anak menteri Ninja, kan namanya Uchiha Fugaku," kata seorang siswa.
"Eh.. sama kayak Tobi dong, aku juga Uciha, " kata seorang siswa menggunakan topeng bewarna orange, dari nadanya dia hanya anak polos biasa.
"Eh?"Tanya Kiba
"Ah, Paman Tobi?" Tanya Sasuke, seketika amarahnya meleleh.
"Akh, keponakan Sasuke!"
"K…kok? Kok? Kok? Dia gak galak sih?" Tanya Kiba penasaran.
"Hahaha, Sasuke itu hanya baik sama orang-orang yang dia kenal," sambung Neji yang dari tadi diam di tempat.
"Iya betul, Neji," sambung Naruto.
"Lama tak bertemu Naruto," kata Neji.
"Baru juga setahun, ji..ji," kata Naruto.
"Wk! disini pada sodaraan nih?"
Saat Istirahat… Naruto, Sasuke dan Tobi makan snack yang dibawa Naruto dan Sasuke.
"Hoo, kukira kau akan pindah ke sekolah yang enggak elit karena gak punya uang," kata Tobi.
"Kau ini dalem ya," kata Naruto menyindir.
"Lho? Itu kan kebiasaan keluarga Uciha,Naruto. Kamu lupa?" kata Sasuke.
"Ahahaha, tapi menurutku tidak akh, buktinya kamu enggak," kata Naruto bertampang polos.
"Kau lupa ya waktu pertama kali ketemu aku?" Tanya Sasuke.
"Eh? Masa' sih?" Tanya Naruto.
Flashback: on
"Hei kau yang namanya Naruto itu ya?" Tanya Sasuke dengan wajah datar.
"Eh iya.." kata Naruto sambil menggunakan jurus senyum pangeran.
"Kok rambutmu kayak duren ya?"
"Eh?"
Flashback: off
"Hm.. kayaknya aku lupa," kata Naruto lagi-lagi dengan muka polos.
"Aduh pikun!" kata Tobi JB-JB.
"Kyaaa.. itu yang namanya Uzumaki Naruto, si blasteran itu?" kata seorang siswi dari balik pintu.
"Iya! Cakep kan? Dia di kelasku lho.." puji temannya yang ada di sebelah kanan-nya sejak tadi.
"Dari pada Naruto, aku lebih suka Neji tahu," kata seorang siswi yang tibatiba muncul dari belakang mereka.
"Ten-ten! Sadar dong Neji itu kalah banget sama Naruto, ya gak Sakura?" Tanya siswi itu pada temannya yang ada di sampingnya.
"Aku….tidak tertarik, hehehe," kata siswi yang bernama Sakura.
"Akh sakura selalu rajin belajar," kata temannya.
"Yayaya! Terserah deh aku mau belajar," kata Sakura lalu mauk kedalam kelasnya.
Kring..
"Ternyata kau terkenal juga ya," kata Sasuke ke Naruto.
"Ahaha aku sudah terbiasa," kata Naruto dengan senyum andalannya.
"Ya, kayaknya sih itu wajar, Sas. Oh iya nanti pas mau pulang akan ada headphone yang disediakan guru, nanti kalian pake ya," Pesan Tobi lalu ia kembali ke tempat duduknya.
"Memang nya kenapa?" Tanya Naruto.
"Udah nurut aja deh, nanti kalo masih enggak ngerti nanti juga dijelasin kok," kata Tobi.
Naruto melihat teman masa kecilnya, Sasuke menatap balik Naruto. Naruto menatap Sasuke dengan tatapan Sepertinya-ada-yang-tak-beres! Sasuke mengangkat kedua bahunya dan menatap Naruto dengan tatapan, sudah-turuti-saja!
Pada hari itu Naruto dan Sasuke menuruti apa yang dikatakan Tobi.
Esok harinya saat masuk sekolah.
"Waah tau gak, Hinata dari kelas X-B kena lho.. kemaren," bisik seorang siswa.
"Hinata? Si dewi sekolah kita itu? wah-wah," kata temannya yang ada duduk disebelahnya.
"Kok bisa sih? Dia kan pinter?" Tanya temannya lagi.
"Katanya dia abis dari toilet, terus dia kesandung dan akhirnya jatuh deh," kata temannya.
Sementarakan Naruto, dan Sasuke mendengarkan gossip anak perempuan itu.
"Ada apa sih? Kok kayaknya heboh gitu?" Tanya Naruto kepada Sasuke.
"Hn.. mana aku tahu,Naruto. Aku kan gak sekolah disini,"kata Sasuke sambil memebaca buku.
"Tapi.. kau bisa bertanya pada Tobi-san, kan?" Tanya Naruto.
"Aku gak minat," kata Sasuke yang tetap fokus pada pekerjaannya.
"Huft! Kamu tuh nyebelin," kata Naruto sambil bermuka suram.
"Eh, Uzumaki-san penasaran…..tenatang sekolah ini," Tanya siswi berambut pirang.
"Eh, Yamanaka-san, kau mau menceritakannya?" Tanya Naruto.
"Hehehe asalkan kau mau bergabung ke klub kami," kata Yamanaka Ino, sang ketua klub Misteri.
Fuh.. selese.. eh tapi jangan berfikiran ini terlalu cepet ya.. masih ada lagi kok, dan sebenernya ini memang fict horror serius hanya saja aku pembukaannya pake humor dulu, biar nanti gak terlalu menegangkan. Jadi siap-siap saja ya huaaaaa. Oh iya gomene! ini belum tampak Horror-nya!
*lemparin batu*
Wk.. sakit.
Oh iya aku lupa bilang beberapa ulan ini raina jarang bikin fict. Dan kalaupun udah bikin males publish.. ini semua karena junior ku di sekolah. Dia sih junior yang baik tapi yang selalu disapa itu temenku satulagi yang kebetulan juga author disini. Wk.. bukan maksudnya iri tapi berisik itu aja kok. Karena GUA BUTUH KETENANGAN!
