By: Caramel JY
Summary: Sehun, seorang anak orang kaya yang baru menemui teman dan rival baru di hari pertama dia memasuki sekolah barunya. Bagaimanakah kehidupan Sehun di sekolah barunya? HunHan *maap nggak jago bikin Summary*.
Disclaimer: EXO itu punya SM Ent sama keluarga mereka masing-masing dan nggak akan pernah menjadi milik saya *hiks*. Tapi cerita ini milik saya.
Rate: T *aman*.
Warning: banyak typo, membosankan, abal, ide cerita rada mainstream, lawakan nggak lucu, alur cerita rada ngebut, OOC, yaoi.
Maaf kalau jelek, saya masih anak baru dalam menulis ff, jadi mohon bimbingannya kalau perlu berikan saya kritik~
Kalau nggak suka yaoi dan pairnya silakan kembali ya, dan tolong jangan di bash, tapi kalo kritik boleh kok :).
Happy Reading!
Pintu masuk SM High School terlihat sangat ramai dipenuhi oleh para siswi-siswi yang terletak di sepanjang jalan. Tak lama, munculah sebuah mobil sport silver yang dibuka pintunya oleh seorang namja yang tampan.
"KYAAAA! SEHUN OPPAA~~ AAAA!" teriak seorang siswi menggila dan tak lama gadis itu pingsan.
"SEHUN OPPAA! KAU LAH BELAHAN JIWA KU!" teriak seorang siswi lain yang membawa banner bertuliskan 'Menikahlah denganku Sehun Oppa!'.
Sedangkan Sehun yang diteriaki oleh siswi-siswi itu hanya melewati kerumunan tersebut dengan santainya dan pergi menuju kelas barunya, kelas 11-B. Tak lama bell masuk berbunyi.
"Anak-anak, seperti yang kalian lihat kita mempunyai murid baru, nah Sehun-ssi silakan memperkenalkan diri kepada murid yang lain." Ucap wali kelasnya.
"Perkenalkan, nama saya Oh Sehun tapi kalian boleh memanggil saya Sehun, mohon bantuannya." Sehun memperkenalkan diri lalu membungkuk. Para siswi menahan teriakan girang mereka.
"Sehun-ssi, kau boleh duduk di sebelah Luhan-ssi." Ucap wali kelas mereka menunjuk seorang namja manis yang duduk di pojok belakang. Sehun berjalan menuju tempat yang disediakan. Sepanjang perjalanannya terlihat tatapan menggoda * yang menurut Sehun mengerikan* dari para siswi dan namja yang berstatus uke dan sesekali ada yang memberi kedipan kearahnya.
'Kenapa sih dia ngedip-ngedip gitu? Ah, mungkin matanya kelilipan atau yang lebih parah dia cacingan.' Sehun mulai membatin. Ia lalu mendudukan dirinya di sebelah Luhan.
"Hai, aku Xi Luhan, senang berkenalan dengan mu!" ucap Luhan sambil menjulurkan tangannya. Sehun menatap tangan Luhan lalu membalas uluran tangan Luhan.
"Aku Oh Sehun, senang berkenalan dengan mu." Ucap Sehun dengan wajah datar. Lalu pelajaran pun dimulai.
Sepanjang pelajaran terkadang Sehun mencuri pandang ke Luhan sampai pelajaran selesai. Bell pulang pun berbunyi pada jam setengah 3 sore. Semua murid bersorak gembira & merapihkan barang mereka dengan terburu-buru, begitu pula Sehun. Setelah Sehun selesai berkemas ia meninggalkan kelas. Saat menyusuri koridor, ia mendengar sebuah alunan musik di ruang paling ujung & menghampiri ruangan itu.
Tap tap tap
Langkahnya terdengar di sepanjang koridor yang sudah sepi karena sebagian besar siswa-siswi SM High School sudah pulang atau pergi ke suatu tempat bersama teman mereka. Musik itu semakin terdengar jelas ketika ia sudah berada di depan pintu. Sehun memegang handle pintu lalu membukanya sedikit untuk mengintip(?) sesuatu yang ada di balik pintu tersebut.
Sehun PoV
Aku tidak tau apa yang ada di balik pintu ini, tapi aku sangat penasaran. Aku memegang handle pintu dan membuka pintu itu sedikit. Aku bisa melihat apa yang ada di balik pintu tersebut dan aku sangat terkejut. Luhan, si namja bertampang innocent yang tadi duduk di sebelahku sedang menari sesuai dengan irama musik yang mengalun. Sesaat aku terpesona melihat tubuh itu menarikan tarian dari lagu yang sedang booming sekarang yaitu Overdose-EXO. Namun seseorang menyentuh pundak ku dan menyadarkan ku.
"Hey! Sedang apa kau disini?" tanya orang yang sedikit gelap #plak dan meletakan tangannya di pundakku. Aku tersentak, begitu pun Luhan. Luhan berjalan ke arah kami.
"Ada apa ini? Loh, bukannya kamu Oh Sehun?" tanya Luhan.
"Oh jadi kamu yang namanya Sehun-Sehun itu? Aku heran dengan dengan yeoja yang ada di kelas ku yang selalu berbicara tentang dirimu, padahal apa bagusnya sih? " ucap dia sarkas sambil mengamatiku dari atas sampai bawah.
"Heh, jaga kata-katamu, dasar dekil!" ucapku tidak terima. Enak saja dia merendahkan ku, aku tak sudi di rendahkan oleh orang seperti dia!
"Apa kata mu?! Dekil? Aku punya nama tau! Nama ku Kai, lagi pula aku tidak yakin kau benar putih atau itu panu yang terletak di seluruh tubuh." Ucap Kai sambil melipat tangannya dan menatap Sehun dengan pandangan jijay. Luhan ikutan memandangku dengan tatapan 'Sumpeh loe?' yang membuatku panik, kurang ajar si Kai!
Sehun PoV end
Akhirnya terjadilah perang dingin di antara Sehun dan Kai. Luhan yang tak tahan akhirnya melerai mereka.
"Hey, sudahlah! Masa kalian baru pertama bertemu sudah bertengkar?" ucap Luhan.
"Maaf kan aku, lagi pula kan dia yang mulai!" ucap Sehun sambil menunjuk hidung Kai. Kai membuang mukanya.
"Ya sudah, Sehun, apakah kau mau mencoba menari?" tanya Luhan. Kai dan Sehun terkejut.
"APA?!" ucap Sehun dan Kai berbarengan.
"Tapi kan aku tidak bisa menari." Ucap Sehun.
"Tenang, nanti akan ku ajari." Ucap Luhan sambil memberi senyum ramahnya lalu memasuki ruangan menari. Sehun mengikuti Luhan dengan wajah yang berseri-seri disertai dengan efek bunga-bunga yang bermekaran, sedangkan Kai dengan wajah yang suram dan aura kelam di sekitarnya.
"Nah, sekarang silakan kau coba menari dahulu." Ucap Luhan mempersilahkan Sehun memulai tariannya.
"Tapi kan aku tidak bisa-"
"Cobalah dulu, mana aku bisa tau bagaimana kemampuanmu kalau kau tidak mencobanya?" mendengar ucapan Luhan, Sehun hanya bisa menghela napas lalu mulai menari sebisanya. Setelah selesai menari Kai langsung mengomentarinya.
"Apa-apaan itu? Seperti tarian pemanggil hujan saja, Hahaha!" ucap Kai dengan nada mengejek dan tawa yang dibuat-buat.
"Sudahlah tak apa." Lalu Luhan memberikan bimbingan pada Sehun. Sehun sangat memperhatikan Luhan, bukan kata-katanya yang ia perhatikan, melainkan wajah Luhan yang menurutnya imut tersebut. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 5 dan mereka memutuskan untuk pulang. Sehun berjalan menuju mobilnya lalu menjalankan mobilnya.
Setelah sampai di rumah ia langsung disambut oleh para pelayan yang bekerja di rumahnya sedangkan dia hanya mengiyakan sapaan dari para pelayannya dan berjalan menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur dan mengingat kejadian-kejadian hari ini. Ia pun membatin..
'Xi Luhan… menarik juga.' Ia pun tersenyum lalu terlelap dalam tidurnya.
TBC
Note: duh maaf kalau jelek dan banyak kekurangan, maklum author pemula :v oh iya, saya juga minta kritik dan sarannya. Maaf ya kalau disini Kai jadi rada nyebelin, ceritanya di sini dia itu teman akrabnya Luhan. Sekian catatan dari JY, Review please~
