ScReW © PSC
Pair(s) : Kazuki/Byou(chibi), Aoi/Uruha, Reita/Ruki
~ PROLOGUE ~
~ ( ^O^ ) ~
"Maaamaaaaa~ Mamaaa~ Mamaa Luki, ayo kita nyanyi..."
Byou menyipitkan matanya pada seorang bocah kecil berusia empat tahun yang sedang terlonjak manja di pangkuan ibunya. Sedetik kemudian Byou masuk ke kamarnya dengan langkah yang dihentakkan. Dan 'BLAM!'—Dia membanting pintu kamarnya dengan kasar. Wajahnya memerah menahan kesal dan bulir-bulir air mata mulai turun dari sepasang matanya.
Ruki menghela nafas melihat tingkah putranya itu. Kemudian dia mengalihkan pandangannya pada anak kecil yang ada di pangkuannya. "Kenapa Zuki-chan diam? Katanya mau nyanyi~"
Anak kecil itu menggeleng singkat lalu turun dari pangkuan Ruki. "Mau main puzzle saja..." ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu kalau Byou tidak menyukai kehadirannya. Sejak awal pertemuan, hubungan di antara keduanya memang kurang baik. Entah karena alasan apa, Byou tidak pernah bersikap ramah kepadanya. Terlebih lagi jika dia dekat dengan Ruki, pasti ekspresi Byou langsung berubah murka.
"Zuki-chan, maafkan Byoucchan ya~" ucap Ruki sambil mengelus kepala Kazuki. Dia tersenyum simpul melihat Kazuki yang mengangguk patuh padanya. Setelah itu Ruki berjalan masuk ke kamar putranya. Dengan hati-hati dia menarik selimut yang menutupi tubuh dan wajah Byou.
"Mau apa Mama kesini?!"
Ruki tertawa geli mendengar nada pedas yang dilontarkan putra kecilnya itu. "Byoucchan sepertinya sedang badmood, jadi Mama kesini untuk menghibur Byoucchan."
"Memangnya Mama peduli sama aku? Sana main sama Kazuki saja!" seru Byou dengan kesal. Matanya kembali memerah seiring dengan air mata yang semakin deras mengalir.
Ruki menyeka air mata di wajah Byou, namun Byou menyingkirkan tangan ibunya. Dia kembali menutupi wajahnya dengan selimut. Dengan iseng Ruki menarik rambut Byou yang menyembul keluar dari selimutnya.
"Ittaii~" seru Byou yang langsung memegangi kepalanya dengan bibir dimajukan.
Ruki memeluk Byou dan mengelus kepalanya.
"Mama masih menyayangiku?" lirih Byou sambil meremat baju Ruki.
"Tentu saja, kamu salah paham kalau mengira Mama tidak menyayangimu lagi. Aunty Uru menitipkan Zuki-chan di rumah kita bukan tanpa alasan. Kau tahu kenapa dia menitipkan Zuki-chan disini?"
Byou menggelengkan kepalanya sambil menatap Ruki dengan seksama. Dia sudah berhenti menangis dan air matanya sudah hampir mengering.
"Karena Zuki-chan yang minta tinggal disini. Dia mau main sama 'kakak manis' katanya."
Kedua alis Byou mengerut lucu. "Dimana kakak manisnya?"
Ruki menunjuk hidung Byou, membuat Byou langsung melebarkan matanya. Pipi dan telinganya memerah karena malu, namun dia tetap memasang ekspresi angkuh.
"Tapi Kazuki sudah merebut Mama dariku. Sejak Kazuki disini, Mama tidak pernah menemaniku lagi. Selalu saja Kazuki yang diperhatikan. Aku kesal!" Byou melipat tangannya di depan dada.
"Mama menemani Zuki-chan karena kamu tidak mau menemaninya. Dia sendirian disini tanpa orang tuanya, lagipula dia itu lebih kecil tiga tahun dibandingkan kamu. Mungkin kalau kamu jadi Zuki-chan, kamu akan menangis dan minta pulang. Tapi Zuki-chan tetap tidak mau pulang walau sudah kamu jutekin."
"Kenapa?" Byou memperhatikan Ruki dengan serius.
"Karena dia menyayangimu..."
"Benarkah?"
Ruki tersenyum lalu mengangguk. "Mulai sekarang kamu harus mencoba mengalah padanya. Kamu mau kan minta maaf padanya?"
"Unghhh..." Byou tampak berpikir selama beberapa saat. "AKU TIDAK MAU MINTA MAAF! DIA YANG NAKAL! DIA MEREBUT MAMA DARIKU!" serunya cukup keras hingga Kazuki yang berdiri di depan pintu kamarnya bisa mendengarnya dengan jelas.
Kazuki buru-buru kembali ke ruang tengah. Dia menyusun puzzle-nya lagi, namun sekarang dia tidak bisa menahan isakannya.
Ruki yang menyadarinya hanya menghela nafas. Anaknya memang keras kepala— sama seperti dirinya dulu. Sepertinya dia harus membuat keduanya akur dengan sedikit taktik.
~ T B C ~
