Meanie and their children
Cast :
Kim Mingyu
Jeon Wonwoo (GS)
Kim Minhyuk (3 tahun)
Kim Eunwoo (3 tahun)
SUMMARY :
Sebuah kisah keluarga kecil Meanie dengan 2 orang anaknya yang kembar.
.
.
.
"Mamaaaaaaa..." seorang anak kecil laki-laki berjalan menghampiri ibunya yang sedang didapur sambil mengucek mata dengan tangan mungilnya.
Wanita cantik itu menengok mencari sumber suara yang memanggilnya lalu tersenyum mendapati putra kecilnya datang dengan rambut kusut masih memakai piyama bergambar pororo.
"Anak mama sudah bangun", lalu memeluk dan menggendong putranya.
"Hoaaaammmmm"
"Eeehh masih ngantuk ya nak?" lalu mengecup manis kening putranya.
"Maaa, papa manaaa?"
"Papa masih bobo sayang, ada dikamar"
"Hyuk-ie mau ketemu papa"
"Iya boleh tapi jangan ganggu papa ya, papa baru pulang tengah malam masih cape"
"Iya ma..." Minhyuk mengangguk mengerti.
"Maaaaaa... Woo-ie mau digendong juga"
Tiba-tiba ada suara anak perempuan meminta kepada ibunya.
"Eoohh, Woo-ie sudah bangun juga?" ia menjawab sambil nenurunkan putranya.
"Sini sayang, mama peluk" lalu putri kecil itu menghampiri ibunya.
"Selamat pagi sayang" ucap sang mama sambil mencium pipi putrinya.
"Pagi mama", balas Eunwoo dan mencium pipi mamanya juga.
"Woo-ie ayo kita ke kamarl mama, papa sudah puwang", ajak Minhyuk ke adik kembarannya.
"Papa sudah puwang ma?", tanya Eunwoo dengan tatapan matanya yang bulat lucu seperti milik papanya.
"Iya sayang papa sudah pulang"
"Asiikkk Woo-ie mau ketemu papa" lalu ia dan saudara kembarnya pergi ke kamar orang tuanya.
Wonwoo ibu dari sikembar tersenyum melihat putra-putrinya lalu kembali melanjutkan kegiatan didapur yang sempat tertunda.
*kreeeeeeeeettttt* pintu dibuka perlahan oleh sikembar lalu mereka menemukan papanya masih tertidur pulas.
"Woo-ie jangan berlisik, papa masih bobo" bisik Minhyuk.
"Iyaahh..."
Lalu mereka naik ke tempat tidur perlahan.
Menyadari ada sesuatu yang bergerak, Mingyu papa sikembar membuka matanya.
Melihat papanya membuka mata, sikembar berteriak senang.
"Paaapppaaaaaaaaa...!" teriak sikembar
"Hmmm anak papa udah pada bangun"
Lalu Mingyu memeluk sikembar dan mencium setiap kening sikembar.
"Papa kangen kalian, Hyuk-ie sama Woo-ie kangen juga ga sama papa?"
"Kangen paaaaaa" jawab sikembar berbarengan.
Sudah 4 hari Mingyu tidak bertemu istri dan anaknya karena tugas keluar kota, rasa lelahnya seolah terbayar melihat keceriaan anak kembarnya dipagi hari.
Minhyuk saking girangnya melompat-lompat dikasur, sementara Eunwoo lebih memeluk papanya.
"Papa sudah bangun?" Wonwoo masuk kekamar dan melihat suaminya sudah bangun.
"Mm iya sayang"
"Pa, mama mau ke minimarket sebentar, tolong jaga anak-anak ya" pamit Wonwoo pada Mingyu.
"Iya mama sayang"
"Ma, Woo-ie mau susu pisang"
"Hyuk-ie juga"
"Arraseo, nanti mama belikan tapi kalian jangan nakal ya"
"Neee" jawab sikembar barengan
Lalu Wonwoo pergi ke minimarket.
"Hyuk-ie jangan lompat-lompat begitu nanti kamu jatuh" larang Mingyu pada putranya.
Yang dilarang tidak mau mendengar lalu berhenti sendiri.
"Bocoorll... Bocorrlll..." ujar Minhyuk
"Apanya yang bocor?" tanya Mingyu bingung
"Eoohhh pempes Hyuk-ie bocorll.." teriak Eunwoo sambil menunjuk celana Minhyuk yang sudah basah kena ompol.
"Haaah? Yak, papa kan sudah bilang jangan lompat-lompat"
Mingyu segera melepas popok putranya namun terlambat, popoknya sudah sangat berat dan basah, bahkan ompol anaknya sudah mengenai seprei.
"Aigooo ayo dibasuh"
Mingyu menuntun putranya ke kamar mandi.
"Kamu tunggu sini, papa mau buang pempers lalu ambil pempers baru dan celana".
Minhyuk mengangguk tanda mengerti, ia menunggu papanya sambil main air dikamar mandi.
Eunwoo yang mengikuti ke kamar mandi lalu ikutan main air.
"Astagaaaa kenapa kalian main air, jadi basah semua eooh", omel Mingyu.
"Papa.. Hyuk-ie mau poop"
"Papa.. Woo-ie mau mandi saja"
Saat itu Mingyu kebingungan anak kembarnya meminta dalam waktu yang sama.
"Tunggu Hyuk-ie", Mingyu mengangkat tubuh putranya untuk duduk di kloset.
Minhyuk duduk di kloset dan mulai aktivitas panggilan alamnya.
"Papaaaa... Woo-ie mau mandi tapi jangan disini, ee' Hyuk-ie baaauuu", rengek putrinya.
"Arraaa... Woo-ie mandi dikamar mandi luar ya"
"Hyuk-ie disini dulu ya, papa mau mandiin Woo-ie, nanti kalau sudah selesai teriak ya"
"Iya paa.."
Lalu Mingyu menggendong putrinya keluar dari kamarnya menuju kamar mandi satunya lagi, sementara Minhyuk masih poop dikamar mandi dalam.
Setelah memandikan Eunwoo, Mingyu memakaikan minyak telon dan bedak bayi pada tubuh putrinya.
"Sini Woo-ie rambutnya papa keringkan dulu", Mingyu mengeringkan rambut putrinya yang basah dengan pakai hairdryer.
"Paaaaaaaaa papaaaaaaa, Hyuk-ie sudah selesaii..." teriak Minhyuk dari dalam kamar mandi dikamar orang tuanya, namun papanya tak kunjung datang.
"Nah sudah kering rambutnya", lalu Mingyu menyisir pelan rambut lurus nan hitam putrinya.
Saat akan memakaikan bedak ke wajah putrinya ia mendengar putranya menjerit menangis.
"Aigooo aku lupa Minhyuuukkk... Woo-ie disini ya, papa mau liat Hyuk-ie" lalu ia memakaikan bedak dengan asal ke wajah putrinya.
"Huaaaaaa papaaa papaaaaaa..." Minhyuk menangis, menjerit memanggil papanya dan Mingyu datang tergesa-gesa.
"Maaf papa lama Hyuk-ie"
"Huaaa papa kemanaaa, Hyuk-ie panggil-panggil" air mata Minhyuk sudah banjir.
Mingyu menekan tombol flush di kloset
"Iya iya maafin papa yaaa, nah sekarang Hyuk-ie mandi ya"
Disela-sela mandinya Minhyuk masih terisak sedih, Mingyu merasa bersalah pada putranya karena tidak mendengar putranya memanggil karena suara berisik dari hairdryer saat mengeringkan rambut putrinya.
Setelah memandikan Minhyuk, ia menuntun putranya ke kamar anaknya untuk berpakaian.
Saat itu Wonwoo baru kembali dari minimarket dan membawa sekantong belanjaan.
"Huuuuaaaa huaaaaa" tiba-tiba Eunwoo menangis keluar kamar karena mendengar pintu rumah terbuka dan melihat ibunya masuk.
"Astagaaa Woo-ie kenapa nak?" tanya Wonwoo pada putrinya.
Ia kaget melihat putrinya menangis, ditambah lagi yang dipakai putrinya, celana legging yang dipakai terbalik, lalu kenapa wajah putrinya cemat cemot karena bedak?
Aaah ini pasti kerjaan Mingyu, gumam Wonwoo
"Mamaaaaa... Mamaaaa... Woo-ie sakit peyuuttt" air mata mengucur deras dari mata Eunwoo
"Eooh kamu sudah pulang sayang, Woo-ie kenapa nangis?" tanya Mingyu pada istri dan putrinya.
Wonwoo melihat keadaan suaminya yang masih pakai piyama berantakan, bajunya basah karena habis memandikan kedua anaknya, ia tersenyum menahan geli.
"Woo-ie sakit peyuuuttt, darli tadi teyiak panggil papaaaaaa... Aaaaaa..." tangis Eunwoo pecah merasa tidak diperhatikan papanya.
"Ya sudah sama mama ya ke kamar mandi", bujuk Wonwoo ke putrinya.
"Ngga maaauuu,, maau sama papaaaa Aaaaaa..."
Mingyu hanya bisa tarik nafas lalu menggendong putrinya menuju kamar mandi. Eunwoo memang sangat manja saat ada Mingyu dirumah.
Wonwoo menaruh belanjaan di meja dapur lalu memakaikan baju Minhyuk.
Setelah kedua anaknya rapi, giliran Mingyu yang akan pergi mandi.
"Hyuk-ie sama Woo-ie disini ya, mama mau nyiapin baju buat papa", ucapan Wonwoo hanya dibalas anggukan karena mereka sibuk minum susu pisang kemasan yang dibeli Wonwoo di minimarket sambil menonton tv acara anak-anak.
Wonwoo menuju kamarnya dan melihat suaminya terkapar dikasur, kelelahan setelah mengurus anak kembarnya.
"Kenapa tiduran disini sayang, kan sepreinya kena ompol Hyuk-ie"
Wonwoo membuka lemari dan mengeluarkan seprei bersih
"Terima kasih sayang..." Mingyu memeluk tubuh istrinya dari belakang, melingkarkan kedua tangan di pinggang ramping istrinya, lalu mencium lembut leher jenjang Wonwoo, menyembunyikan wajahnya dileher Wonwoo dan menghirup aroma tubuh istrinya membuat ia merasa sangat nyaman.
"Terima kasih untuk apa?"
"Terima kasih telah menjadi istriku, pendamping hidupku, ibu dari anak-anakku"
"Waeyoo apa tadi sikembar merepotkanmu?" tanya Wonwoo agak curiga dengan pernyataan suaminya. Wonwoo balik badan sehingga berhadapan langsung dengan Mingyu.
Mingyu hanya nyengir hingga memperlihatkan taring giginya yang membuat Wonwoo jatuh cinta saat berkenalan dulu masa-masa kuliah. Mingyu terlihat sangat tampan saat tersenyum.
Wonwoo mengalungkan tangannya di leher suaminya lalu mencium lembut bibir suaminya.
Mereka saling melumat bibir, Mingyu sangat menikmatinya hingga meremas pinggang Wonwoo.
"Maafkan aku membuatmu sibuk mengurus si kembar sendirian, kamu pasti sangat lelah setelah perjalanan jauh."
"Aniyaaa... Aku senang mengurus mereka karena mereka buah hati kita berdua, justru aku sangat salut kepada kamu, setiap hari kamu merawat dan menjaga mereka sendirian disaat aku pergi bekerja."
"Itu sudah tugasku sebagai ibu dari mereka sayang, mandilah setelah itu kita sarapan"
"Aku masih kangen sama kamu sayang"
Mingyu memeluk erat wanita yang sangat ia cintai.
"Yak cepatlah mandi, kasihan anak-anak kalau telat makan", Wonwoo memukul dada bidang Mingyu.
"Arraseo Ny. Kim" balas Mingyu sambil tersenyum lalu mengecup bibir Wonwoo sebelum pergi mandi, Wonwoo yang dipanggil Ny. Kim merona malu, wajahnya memerah.
Lalu ia segera mengganti seprei dengan yang bersih dan menyiapkan baju Mingyu.
Menjadi seorang istri dan ibu kedua anak memang sangat melelahkan, tapi Wonwoo jalani dengan senang hati. Seprei yang kena ompolan Minhyuk segera ia masukan ke mesin cuci, lalu ia menyiapkan sarapan.
Saat mengecek sikembar yang sedang asik minum susu pisang, ia kaget melihat kedua anaknya blepotan susu.
"Astagaaaa Hyuk-ie Woo-ie kenapa baju kalian basah eooh?"
"Susunyaaaa tumpah maaa" jawab Hyuk-ie polos.
"Tadi ada Lobo Poli maa, Hyuk-ie lompat-lompat sambil nyanyi tlus susunya tumpah kena baju Hyuk-ie tlus Hyuk-ie jatuh nindih Woo-ie jadi susu Woo-ie jatuh juga", adu Eunwoo panjang lebar.
Wonwoo hanya tarik nafas dan memijit pelipisnya, kepalanya mulai pusing, ia butuh obat sakit kepala sepertinya.
"Baiklah kalian ke kamar mandi, tunggu mama disana, mama bersihkan bekas tumpahan susu dulu, mengerti", perintah tegas Wonwoo kepada anak-anaknya.
Mereka mengangguk lalu menuruti perintah ibunya.
"Haah ya ampun, mereka sudah mandi jadi lengket lagi badannya", gumam Wonwoo sambil membersihkan sisa susu dilantai.
Entah ada kejadian apalagi nanti, ia sudah terbiasa menghadapi tingkah anak-anaknya.
****************************************************END*********************************************
Terinspirasi karena punya keponakan laki-laki yang berumur 3 tahun, maka lahirlah ff ini.
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca recehan ff ini, hihi semoga menghibur.
Happy Weekend
Selamat Hari Mingyu
20 Nov 2016
