Gee!
Eru Ryu
.
.
.
Warn : typo, bromance, naughty!Baek, crossdress TaoKaiHun, Wolf!era
Disc : EXO milik Tuhan. Cerita ini hanyalah fanfiksi.
.
.
.
Seoul, South Korea 02.03 a.m July 24 2013
Deng dong~~
Malam telah larut untuk aktivitas hari ini. Dingin yang setiap malam menyambangi gelap kota membawa hembus kaku yang membekukan di musim panas. Yizing menekan bel dorm EXO sekali. Wajahnya yang biasa gloomy semakin muram malam ini. Dibelakangnya, dua orang member juga bernasib serupa. Wajah lelah dengan mata yang hampir terpejam. Jongin dan Sehun menyeret langkahnya untuk segera sampai disisi Yizing, menunggu pintu terbuka. Dua menit kemudian berlalu dengan lambat. Sehun yang tampak paling mengantuk merutuk sebal.
" hey… kemana orang-orang? Kenapa tidak ada yang membuka pintu?" Sehun mulai merengek. Entah pada siapa. Yang jelas tidak pada Yizing yang sudah terduduk di depan pintu dengan mata yang sepenuhnya terpejam, atau pada Jongin yang walaupun masih berdiri tapi sama saja menutup mata berat. Sehun memutar matanya bosan. Menunggu itu menyebalkan.
Deng dong~~
Walaupun demikian Sehun masih berusaha. Ia yakin bahwa hyung yang lain pasti di dalam dan tidak sedang tidur. Baekhyun sedang sakit hari ini, tidak mungkin mereka meninggalkan dan mengabaikan hyung berisik itu sendirian.
Tapi waktu berlalu lagi dengan sia-sia. Tidak ada yang membuka pintu untuk tiga menit kemudian.
Sehun semakin bosan menunggu. Ia memilih untuk berdiri didepan intercom dan bertingkah konyol. Melambaikan tangan, selca, bahkan gyeomi seorang diri. Jongin membuka mata karena tidak mendengar ocehan Sehun, lalu melengos malas ketika melihat tingkah magnae aneh mereka.
" benar-benar…" Jongin menggumam kesal. Untuk Sehun tentu. Juga untuk para member yang dengan sangat tega membiarkan mereka menunggu di luar dimalam yang selarut ini.
Deng dong! Deng dong! Deng dong!
Kali ini Jongin yang memencet bel. Begitu cepat dan kasar. Ini adalah akibat rasa lelah dan frustasi pemuda itu.
Pintu terbuka kemudian. Membuat Yizing yang duduk bersandar di pintu jatuh kebelakang dengan keras. Ia terbangun tiba-tiba, mengaduh pelan sambil mengusap-usap kepala yang terbentur lantai. Junmyeon yang membuka pintu tampak kikuk dan bingung. Ia membantu Yizing berdiri sambil menggumamkan maaf beberapa kali.
" kenapa kau lama sekali hyung…? Kau tahu latihan hari ini benar-benar melelahkan." Jongin membuka pintu lebih lebar dan segera masuk. Melepas sepatu dan jaketnya untuk kemudian melemparkan sepasang sepatu kets berwarna putih itu ke lantai dan menyampirkan jaket di bahunya.
" uhm… oh… itu…" Junmyeon menggaruk belakang tengkuknya ragu. Ia menutup pintu kembali dengan pelan setelah memastikan Yizing dan Sehun juga telah masuk.
" kau juga ketularan sakitya Baekhyun hyung, ya? Kenapa wajah hyung pucat sekali?" Sehun berhenti sejenak. Ia menempelkan punggung tangannya ke atas dahi Junmyeon khawatir. Tapi dahi lebar yang menawan itu sama sekali tidak panas. Malah dingin dan juga basah karena peluh. Sehun menurunkan tangannya, memandang heran Junmyeon sambil memasukkan tangannya ke dalam saku jaket.
" kau aneh hyung. Kurasa kau tidak sakit. Tapi wajahmu pucat, berkeringat dingin, juga sedikit gugup… ah, apa sesuatu yang buruk terjadi pada Baekhyun hyung?" Sehun bertanya panik. Yizing dan Jongin yang sudah berjalan mendahului leader dan magnae itu menoleh akhirnya.
" bukankah Baekhyunnie hanya demam? Apa keadaannya-"
" SEHUNNN….!" Pertanyaan Yizing terhenti ketika mendengar teriakan nyaring Tao yang tiba-tiba datang dan memeluk Sehun. Pemuda berkulit putih itu tidak menyangka akan ditubruk, sehingga ketika Tao sampai padanya ia hilang keseimbangan dan terdorong kebelakang membentur dinding.
" ya hyung….!" Protes Sehun kesal. Ia mengeluarkan kedua tangannya dari saku dan mencegah Tao memeluknya lebih lama.
" apa yang kau… la-ku-kan…" Sehun akan memarahi Tao kali ini. Tapi ketika ia melihat penampilan berbeda hyung itu mendadak Sehun jadi tergagap. Ia menatap Tao tidak percaya. Sebagian wajah tampannya hilang entah kemana, berganti menjadi muka bodoh seseorang yang sedang terkejut. Tidak berbeda dengan Yizing dan Jongin juga baru menyadari penampilan Tao. Mereka membeku sesaat. Menatap tanpa kedip magnae asal China itu.
Huang Zitao. Pemuda yang selalu tampak manly ketika melakukan martial arts dan juga cute dalam kehidupan nyata, malam ini sangat berbeda dari Tao yang tadi pagi. Seorang pemuda berkulit coklat, dengan surai pirang pendek dan lingkaran gelap di sekitar matanya, uhm itu masih sama. Benar. Kecuali ketika ia memakai kaos panjang berwarna putih dan hotpants warna hijau muda yang… ah, sudahlah. Paha yang terekspos itu tidak lebih dari seperti sepotong kayu yang tidak sexy sama sekali. Membuat Sehun dan Jongin bergidik ngeri.
" huwwaaa…. Sehunnaaa… selamatkan aku…" Tao menangis keras. Ia memeluk pemuda itu lebih erat. Menyembunyikan wajahya dari Kris dan Chanyeol yang terlihat datang mendekat.
" lepaskan aku hyung…" Sehun setengah merengek. Ia mendorong-dorong Tao agar menjauh darinya.
" ah… Tao-yaaa… bantulah hyung sebentar saja. Ugh, Sehun? Jongin? Kalian sudah pulang?" tanya Kris heran melihat para dancer line sudah ada didalam dorm.
" dan Yizing hyung juga. Hey, ada apa dengan anak panda itu hyung? Dan… penampilannya itu…" Jongin menoleh sekali lagi melihat kelakuan aneh Tao.
" aya.. kau akan segera tahu nanti." Chanyeol sudah ada dibelakang Jongin dan memeluk pemuda itu dari belakang. Bukan backhug biasa, karena kemudian Chanyeol menyeret Jongin masuk ke ruang tengah.
" ya…!" Jongin meronta sambil menendang-nendang udara ketakutan.
" lepaskan aku hyung…!" Tapi Chanyeol hanya bergeming. Ia mengungkung Jongin dengan sangat kuat agar pemuda itu tidak kabur seperti Tao.
"Yizing hyung, Junmyeon hyung… kalian urus Sehun, okey?" perintah Chanyeol dengan senyum nakalnya, abai pada teriakan Jongin. Yizing, walaupun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi hanya menurut dan meraih lengan kiri Sehun sementara Junmyeon sisi lainnya. Tidak terlalu peduli pada protes Sehun yang begitu nyaring dan memekakkan telinga. Kris yang sedari tadi mengincar Tao hanya geleng-geleng melihat penolakan tiga magnae itu dan kembali ketujuannya awalnya untuk membawa Tao masuk.
" diamlah Jongin… ini demi kesembuhan Baekhyun." Bisik Chanyeol pelan dan sok serius. Tapi Jongin tidak bisa dibohongi. Ia masih dapat merasakan kospirasi jahat disini. Terlihat, bagaimana Chanyeol tidak berhenti tersenyum sejak tadi. Atau pada gumaman-gumaman ramai dari ruang tengah yang semakin membuat Jongin paranoid. Hell, ia sudah lelah akan latihan hari ini. Dan dia hanya ingin segera tidur. Awas saja jika ia harus mengikuti permainan konyol macam truth or dare dan lain-lain itu. Ia akan kabur dan mengunci diri di kamar sampai besok.
.
Eru Ryu
.
" cepat keluar Oh Sehun." Perintah Jongin kesal. Sehun cemberut. Dia menendang tulang kering Jongin dan menutup pintu yang tadinya terbuka sedikit itu dengan keras. " tidak. Kau kan hyung. Kau harus keluar lebih dulu." Sehun menarik lengan Jongin yang sedang menggosok-gosok kakinya itu.
" ha! Patuhi perintah hyung-mu jika begitu."
" ahh… aku tidak mau. Ini sangat memalukan Jongin…" Sehun bersungut-sungut tidak terima. Ia menarik-narik ujung kaos abu-abunya gemas. Oh, itu buruk Sehun. Jangan lakukan hal itu. Karena tingkahmu semakin cute dan serasi dengan celana pendek warna kuning yang sedang kau pakai. Dan lagi, merengek itu pekerjaan wanita. Kau bisa mengalahkan Tao dalam urusan agyeo jika seperti itu.
" kau pikir aku juga menyukainya? Cepat lakukan saja dan biarkan Baekhyun sembuh. Atau ia akan semakin mengganggu hidup kita." Jongin membuka lagi pintu kamarnya dengan Kyungsoo sedikit. Mengintip para member yang sedang menunggu mereka. Terkhusus untuk Baekhyun yang sedang berbaring di sofa dengan wajah lemas dan Tao yang menyembunyikan wajahnya diantara kaki yang tertekuk manis. Disebelah Kris. Dengan gemetaran karena malu. Cih, Jongin pasti akan membalas Baekhyun saat nanti ia sembuh.
" Sehunaa… Jonginaa… apa kalian belum selesai ganti baju?" suara berat Chanyeol membuat jantung Jongin berdegup semakin kencang. Tanpa pikir panjang, ia mendorong Sehun yang berjongkok dibawahnya keluar. Pemuda berkulit putih itu yang keseimbangannya goyah jatuh terjerembab. Menatap kesal Jongin namun kemudian terdiam begitu member lain menatapnya tanpa kedip. Ia tersenyum kikuk. Berdiri dengan hati-hati sambil menarik kaosnya kebawah agar mampu menutupi paha putihnya yang terlihat jelas. Tapi sia-sia. Kaos sialan itu sama sekali tidak membantu.
" oi… kau sangat cute Sehuna." Chen, walaupun memuji pemuda itu, tapi tetap saja tawa yang tertahan itu tidak bisa membohongi Sehun bahwa Chen pasti menikmati bullying magnae gratis ini.
" tidak. Kurasa ia sangat sexy. Ah, kurasa kau cocok untuk jadi cover Tiffany sunbae." Luhan menimpali sambil memperhatikan Sehun lebih lama. Sang pusat perhatian mengeram tertahan. Ia mendelik Luhan dingin. Huh, jika bukan permintaan aneh Baekhyun hyung ia tidak akan sudi melakukan ini.
" ah… Sehun kita ternyata benar-benar cantik dengan pakaian itu." Chanyeol bertepuk tangan semangat. Diiringi tawa member lain yang meskipun mereka berusaha untuk tidak terlihat terlalu bahagia tetap saja gagal. Tawa lepas yang benar-benar tulus melihat para magnae memakai long shirt dan hotpants ala SNSD sunbae dalam mv 'Gee' terlalu menarik untuk diabaikan. Kapan lagi melihat para magnae yang nakal itu menjadi terdiam tanpa suara gara-gara harus crossdressing demi menyenangkan hati Baekhyun. Sesekali, mungkin hukuman seperti ini yang tepat untuk menertibkan anak-anak seperti Tao, Jongin dan Sehun.
" ha! Tertawalah Chanyeol hyung." Sehun mendesis malas.
" diamlah Sehun dan perkenalkan dirimu." Baekhyun mungkin hanya satu-satunya hyung yang tampak tidak bersemangat disini. Padahal ia yang meminta hal konyol seperti ini, dan wajahnya hanya datar-datar saja? Jika bukan karena Baekhyun adalah kakak Sehun yang sedang sakit, maka ia akan membekab hyung itu di bathub sekarang juga.
Oh, ayolah. Sehun akan melakukan satu hal ini dengan baik dan menyelesaikannya secepat mungkin. Perkenalan. Lalu cover dance 'Gee'. Dan sudah. Hanya itu yang harus ia lakukan dan semua akan selesai. Tidak perlu dibuat rumit. Urusan hyung yang merayakan kemenangan atas perbudakan ini akan ia pikirkan rencana balas dendamnya besok bersama Jongin dan Tao. Atau perkara Baekhyun hyung tidak sembuh akan ia pikirkan nanti. Ia akan menyelesaikan ini sesegera mungkin.
Sehun menarik nafas dalam. Melirik Baekhyun sebentar dan…
" anyeonghaseyo. EXO's Generation magnae, Sehun imnida. Bangapseumnida." Sehun membungkuk. Tanpa sadar menunjukan dada putihnya yang rata. Pffft~ itu tidak sexy jika maksud Sehun menggoda. Ia gagal. Benar-benar gagal. Kecuali jika niat awalnya memang membuat para hyung tertawa maka ia mendapat kesuksesan besar. Yeah. Telinga Sehun sakit mendengar gelegak tawa member yang berdengung-dengung memenuhi ruang tengah atas kecelakaan tadi.
" jangan mecoba menggoda Oh Sehun. Kau tidak berbakat untuk itu." Kris memukul-mukul bantal sambil menahan tawanya. Ia tidak sadar bahwa Tao yang duduk disebelahnya sedang meratap seperti anak anjing terbuang.
" ya… kau tidak bisa berakting lebih baik? Kau tahu? Cara bicaramu itu tidak cocok dengan suara kekanakan yang kau miliki. Lakukan sekali lagi. Dengan lebih cute dan manja. Juga, kurasa 'Thehun' lebih baik daripada ' Sehun'. Baiklah, perkenalkan dirimu sebagai 'Thehun' saja." Byun Baekhyun. Pria yag walaupun sakit tapi masih saja bermulut pedas dan pandai mengejek, telah mengambil keputusan dengan semena-mena. Ia tidak ambil pusing dengan tatapan membunuh Sehun yang seperti akan menelannya bulat-bulat. Toh, ia bisa berlindung pada alasan bahwa ia sedang sakit. Dan lagi, Sehun itu magnae yang paling nakal. Ia rasa Sehun pantas mendapatkan ini.
" baiklah. Baiklah. Aku mengerti. Dasar menyebalkan." Jawab Sehun pelan. Hampir tanpa suara. Ia tidak mau mendapat pekerjaan tambahan karena mengumpat tadi.
.
.
.
End
.
.
.
Enggak ding. Bercanda.
.
.
.
*masih berlanjut*
A/N : koleksi BaekKai gue, sebuah fiksi lama yang gue bikin antara MiD!era sampai sebelum comeback 'Overdose'. Yang setahu gue, Baekhyun waktu itu masih fanboy SNSD. Jaman itu gue lagi suka-sukanya sama Baekhyun. Dan gue mau jawab pertanyaan di 'Hallo Orang Asing'. Beneran orang asingnya itu Baekhyun lho… ceritanya akhir-akhir ini gue dalam masa mencoba mup on dari Luhan. Sedang mencari seme baru buat Jongin. Dan, dan itu ff nggak ada sequelnya. Gue nggak bisa bikin sequel beb.
Terakhir, buat seseorang yang katanya kangen sama fic ini… apakah masih bisa mengocok perutmu?
