Haloo semua ini sequel lanjutan dari fic Misa yang berjudul Tabu tapi judulnya sudah Misa ganti dengan judul Loveless(di minta ama yang riquest judulnya di ganti itu). Jadi sebelum baca fic ini sebaiknya kalian baca dulu fic yang berjudul Loveless. n_n

.

.

.

.

Setelah aku meninggalkan acara kedatangan Sasuke di jepang aku hanya bisa terus menerus menahan air mataku agar tak jatuh. Padahal aku sudah berada di rumah.

Aku masih sangat mencintaimu tapi aku sudah tidak mempunyai hak lagi untuk mencintaimu.

Walaupun sulit aku harus berusaha untuk melupakanmu, dan kau juga harus bisa melupakanku untuk selamanya, Sasuke.

.

.

.

~ Wajah Di Balik Topeng ~

Pairing : SasuNaru , MinaNaru

Rate : M

Masashi Kishimoto

Author : Misa07

.

.

.

5 Tahun kemudian

Sudah 5 tahun berlalu semenjak pernikahanku dengan Minato dan sudah 2 tahun sejak kepulangan Sasuke dari Amerika. Dan sampai sekarang aku benar-benar tidak bisa melupakan Sasuke, cinta pertamaku.

Sekarang kedua anakku sudah berumur delapan tahun 8 tahun dan sekarang umurku sudah 23 tahun.

Dan saat ini yang kulakukan adalah hal yang seperti biasanya yaitu memasakkan sarapan untuk kedua anakku dan untuk suamiku.

Setelah selesai memasak aku pun mulai membangunkan anakku dan suami ku. Benar-benar pekerjaan yang berat terutama saat membangunkan Minato dan Naruko. Kalau Asuka tidak perlu ku bangunkan pun dia pasti bangun lebih dulu dan membantuku menyiapkan sarapan.

.

.

.

Di dapur

Seperti biasa setiap pagi kami sekeluarga pasti akan sarapan bareng dan selalu penuh canda dan tawa. Apakah ini yang dinamakan keluarga bahagia? Tapi sungguh aku merasa kurang bahagia tanpa senyuman Sasuke.

"Ibu." Kata Asuka yang menatap Naruto dengan pandangan curiga.

"Eh. Ah iya. Ada apa, Asuka? Mau nambah tomatnya lagi?" Tanya Naruto.

"Bukan. Hari ini kita jalan-jalan sekeluarga ya?" Tanya Asuka pada Ibunya.

"Ibu sih bisa saja datang ke sana. Tapi hari ini kan ayah ada meeting sama client, sayang." Kata Naruto sambil mengelus kepala Asuka.

"Sayang, aku kan bisa ijin untuk memundurkan acara meetingnya dengan client." Kata Minato.

"Ayah, bukankah kemarin Ayah juga memundurkan acara meetingnya? Nanti client papa marah loh!" Kata Naruto untuk mengingatkan suaminya.

"Tidak apa-apa, kan sekali-sekali kita pergi berlibur bersama keluarga."

"Oh iya, sekarang kan waktunya Ayah menemui nenek Tsunade dulu. Apa Ayah masih akan tetap mau ikut?" Kata Naruto.

"Gawat. A-Ayah pergi dulu ya. Sampai ketemu nanti malam ya." Kata Minato terburu-buru meninggalkan kedua anaknya dan Istrinya.

Setelah kepergian sang suami untuk berangkat kerja, Naruto pun mulai melirik ke arah Naruko yang semenjak tadi anak perempuan satu-satu hanya diam.

"Naruko, kamu kenapa?" Tanya Naruto cemas.

Naruko yang di tanya hanya menggelengkan kepala.

Naruto yang melihatnya semakin cemas akan keadaan Naruko.

"Ibu, Naruko tidak akan menjawab pertanyaan Ibu." Kata Asuka.

"Eeh... Memangnya Naruko kenapa, Asuka?" Tanya Naruto yang mulai melihat ke Arah Asuka.

"Kemarin saat di sekolah dia mendapatkan surat cinta dari anak kelas sebelah dan itu membuat Naruko takut."

'Eehh su-surat cinta? Masa? Mana mungkin anak-anak jaman sekarang sudah tahu istilah pacaran? Kalau sampai hal ini ketahuan Minato dia pasti akan menangis dan memeluk Naruko. Tapi kalau aku ingat sewaktu aku SMA aku juga mendapatkan surat cinta dari seseorang dan itu membuat Sasuke cemburu.' Batin Naruto.

FLASHBACK ON

'Apa ini? Kenapa ada surat di bawah mejaku? Dari siapa ya?' Batin Naruto yang melihat surat yang ada di bawah meja.

Naruto pun mulai mengambil amplop tersebut dan melihat isi amplop itu. Setelah membaca isi surat itu wajah Naruto berubah jadi merah padam.

"Dobe, lagi ngapain?."

"Eehh... Teme. Ti-tidak ngapa-ngapain kok." Kata Naruto sambil mencoba menyembunyikan surat.

"Apa yang kau sembunyikan itu, Dobe.?" Kata Sasuke sambil mendekatkan dirir kepada Naruto.

"Ti-tidak ada. Ke-kenapa kau bisa ada di kelasku? Kamu kan anak smp. Kembali sana ke ruanganmu." Kata Naruto menyuruh Sasuke kembali ke kelasnya.(Naruto dan Sasuke bersekolah elit di mana smp dan sma nya di gabung.)

"Tidak. Sebelum aku melihat apa yang kau sembunyikan itu.." Kata Sasuke datar sambil mendekatkan diri pada Naruto.

"Sasuke. Ini di kelasku dan kau adik kelasku disini. Cepat kamu kembali saja ke kelas-" potong Naruto saat Sasuke dengan seenak jidatnya menggendong Naruto dengan gaya Bridal stlye dan membawanya sambil berlari.

"Uwaaaa,,,," teriak Naruto yang terkejut setengah mati.

.

.

.

Di dalam Wc.

Setelah Sasuke memasukki Wc, Sasuke pun menjatuhkan Naruto tepat di kloset dengan sengaja dan juga menguci wc.

BRUK

"Aduhhh... Sakit, Teme!" Kata Naruto dan tanpa sengaja menjatuhkan amplop dan suratnya.

Sasuke yang melihat benda itu jatuh pun mulai mengambilnya dan membacanya.

Naruto yang melihat Sasuke yang membaca surat tersebut pun mulai keringat dingin melihat wajah ketidaksukaan Sasuke saat membacanya.

"Dobe, kau tidak berani macam-macam kan di belekangku kan?"

"Tidak." Kata Naruto tapi tiba-tiba terlintas suatu ide di dalam pikirannya.

"Mu-mungkin juga iya." Kata Naruto.

"Sebaiknya kau jangan coba-coba, Dobe." Kata Sasuke yang mulai medekatkan wajahnya tepat ke wajah Naruto.

"Bagaimana ya?" Kata Naruto iseng cuma ingin melihat seperti apa bila seoarang Uchiha cemburu.

Sasuke mendengar perkataan Naruto tadi merasa agak sedikit kesal dan mencium bibir Naruto seenaknyanya.

"Ummphh..." Desah Naruto di sela sela Sasuke menciumnya.

Sasuke pun mulai melepaskan ciumannya dan mulai mengatakan sesuatu.

"Kau tidak mungkin berani kan, Dobe? Karena kau milikku seorang." Kata Sasuke.

"Aku cuma bercanda saja, Teme. Yang aku sukai itu kan cuma kamu." Kata Naruto yang mulai menggalungkan kedua tangannya ke leher Sasuke dan mencoba mencium bibir Sasuke sejenak.

Naruto pun segera melepas menjauhkan bibirnya dari bibir Sasuke.

"Nah Sasuke, ayo kita kembali ke kelas masing-masing. Sebentar lagi pelajaran akan dimulai." Kata Naruto.

"Tidak."

"Kenapa? Nanti di marahi guru." Kata Naruto memelas.

"Ini semua salahmu."

"A-aku kan cuma bercanda."

"Karena kau sudah berani membuatku cemburu."

Naruto yang entah kenapa merasakan firasat buruk hanya punya pikiran kalau dia harus menjauh dari Sasuke.

"Sa-Sasuke kamu tidak punya pikiran yang macam-macam kan?" Kata Naruto takut.

"Hn, dan aku akan segera memakanmu."

"Tu-tunggu dulu! Bu-bukankah nanti malam kita akan melakukannya."

"Aku sudah tidak sabar."

Sasuke pun mulai mencium bibir Naruto dengan seenaknya. Dan juga langsung melakukan hal seperti malam yang sebelumnya.

FLASHBACK OFF

'Kalau ku ingat-ingat lagi Sasuke itu memang perventt. Sekali Sasuke tetap saja Teme.' Batin Naruto sambil mengingat masa lalu.

"Ibu!" Kata Asuka dan Naruko bebarengan.

Naruto yang mendengar kedua anaknya memanggilnya terkejut.

"A-ada apa, nak?" Kata Naruto.

"Hp Ibu berbunyi." Kata Naruko pada Ibu.

"Melamun apa Ibu sampai tidak mendengar ponsel Ibu berbunyi? Apa Ibu melamun hal yang mesum?" Kata Asuka.

"Iya begitulah." Kata Naruto "Uuuaappa? Tidak kok, Asuka. Da-darimana kau belajar kata-kata seperti itu?" Kata Naruto terkejut mendengar perkataan anaknya.

"Ibu kan sering memanggil Om Sasuke dengan kata itu jadi wajar saja aku tahu."

"Asuka, kau jangan pernah mengatakan hal itu lagi." Kata Naruto sambil mengambil ponselnya di sebelah piringnya.

Naruto yang melihat siapa yang meneleponnya di layar ponselnya mulai keringat dingin. Nama yang tertera di ponselnya yaitu nama Sasuke.

'Sasuke, kenapa dia menelepon ku lagi setiap pagi? Apa dia minta di antar ke kampus?' Batin Naruto.

Asuka yang melihat Ibunya hanya melototin ponsel mulai mengambil ponsel Ibunya dan mengangkat telepon tersebut. Naruto yang mencoba mengambil ponsel itu kembali dari anaknya gagal karena Asuka sudah berbicara dengan seseorang di ponsel.

"Om, mau minta di antar ke kampus sama Ibu lagi ya?" Kata Asuka.

"Hn. Bisakah nanti Ibumu menjemput, Om?"

"Tentu saja. Sebentar lagi kami akan ke sana." Kata Asuke dengan seenak mengembalikan telapak tangan.

'Oh my good. Asuka! Apa kau tahu Ibu sudah mati-matian menjauh dari Sasuke. Dan lagi kenapa Sasuke masih belum bisa melupakanku? Apa kau mengerti, Sasuke. Semakin kau mendekatiku aku yakin kau sama sekali tidak pernah bisa melepaskanku.' Batin Naruto.

"Ayo ma kita jemput Paman Sasuke." Kata Naruko dengan senyuman yang manisnya.

"Ayo Ma! Jemput Om Sasuke." Kata Asuka sambil memegang tangan kanan Ibunya.

Naruto pun hanya bisa menghela nafas berat. 'Ternyata darah jauh lebih kental daripada air dan tidak dapat di pungkiri kalau Asuka selalu ingin ketemu Sasuke, Ayah kandungnya sendiri. Tapi apapun yang bisa ku lakukan adalah merahasiakan hal ini dari siapapun.' Batin Naruto.

Naruto dan kedua anaknya pun mulai keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil untuk menjemput Sasuke.

.

.

.

.

Di depan rumah keluarga Uchiha

Seorang pemuda dengan gaya rambut emo menunggu jemputannya di luar pagar dengan suasana hati riang gembira karena akan ketemu lagi dengan pujangga hatinya walaupun dia sudah mempunyai suami tapi dia tak akan pernah bisa melepaskan orang yang sangat dicintainya.

TIIT

TIIT

Suara klakson membuyarkan lamunannya dan melihat kalau mobil jemputannya telah datang. Sasuke pun langsung berjalan menunju ke mobil dan memasukki mobil tersebut.

.

.

.

"Paman Sasuke nanti bantu aku belajar lagi ya om." Kata Naruko.

"Iya, Om. Hari ini Om kuliah ya?"

"Hn" kata Sasuke singkat.

Naruko yang mendengar jawaban Om nya yang singkat hanya bisa senyum sedangkan Asuka hanya bisa mengerutkan dahinya.

'Ya ampun Sasuke. Sifat irit bicaramu tidak pernah hilang juga sampai sekarang. Memangnya dulu kenapa ya aku bisa sangat mencintai orang yang extra ultra irit bicara seperti dia?' Batin Naruto.

"Sebaiknya Om ikut menemani kami berlibur ke desa Sunagakure." Kata Asuka.

CKIITT (suara mobil yang di rem Naruto mendadak dan bikin semua yang ada di dalam mobil terkejut)

"Asuka, Om Sasuke akan pergi ke kampus dan dia pasti akan kena omelan kakek kalau sampai tidak ke kampus." Kata Naruto.

"Sekali-sekali Om membolos kuliah juga tidak apa-apa, kan." Kata Asuka.

"Tapi kalau Paman Sasuke gak kuliah dia bisa gak bisa lulus kan, kak." Kata Naruko.

"Om kan pintar jadi pasti bakalan lulus kok." Kata Asuka.

"Ooh begitu." Kata Naruko ber-oh ria. "Kalau begitu Kita langsung ke sana saka." Kata Naruko senyum ceria.

"Tu-tunggu sebentar, jangan memutuskan kehendak kalian secara serempak. Paman Sasuke tidak mungkin kan ikut kita ke sana juga!" Kata Naruto.

"Iya, tentu saja Paman Sasuke akan ikut." Kata Sasuke.

'WTH. Ke-kenapa jadi begini? Padahal dulu waktu Sasuke pulang dan kami berbicara di taman untuk melupakanku. Tapi kenapa dia tetap saja mendekatiku?' Batin Naruto.

"Sasuke, bukankah waktu di taman belakang kau berkata 'baiklah kalau itu maumu'kan berarti kau harus melupakan." Kata Naruto sambil mulai menjalankan mobil.

"Itu kan kamu, tapi aku tidak berkata akan mengiyakan." Kata Sasuke enteng.

"Dasar Teme!"

"Sama-sama, Dobe."

Asuka dan Naruko hanya bisa cengo melihat paman dan ibunya adu mulut.

Tapi mereka tidak tahu bahwa seseorang disana memiliki suatu rencana besar yang harus diwaspadai.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Contiuend

Maaf ya fic nya pendek banget coz supya ada kelanjutannya. Fic ini nanti akan sampai 2/3 chap.(Tergantung)

Yapzz kita langsung ke balasan riview yg di fic Loveless dulu.

Ieehyunseok99: tenang saja masih belum end kok cuma saya bikin sequelnya. Wah ide bagus tuch ehehehe. Dan sankyu ya n_n

Clein cassie: tenang ini lanjutannya kok ya

Han gege: maafkan saya, dan ini lanjutan sequelnya ehehehehe sankyu ya

NOVY: bawel lu ahh,,, bisa banar ading nih ae hehh,,,mun kawinnya bepaksaan kena ae dulu nah mun pian nank di paksa kawin wan kuitan pian ae aghii ahahahahahahaha. (Yg ptng riquest loe udch micha publish) cara terimakasih nto tu mun kam mmbyri unda kuman nah lah! Kypa apha nangk ding ehehehehehehehehe

.

.

RiVieW