Cats bar adalah sebuah pub khusus gay yang ada di kota anyang. Cats bar adalah pub yang menjual kucing dari berbagai jenis dan kelas sesuai tipe sex seseorang. Beraneka pilihan yang diberikan Cats bar yang beragam membuat pub khusus gay ini menjadi nomor satu di korea.

Tujuan di dirikannya bar ini karena kebutuhan Namjoon sendiri serta mengingat observasi 75% orang korea yang mengakui dirinya gay. Prospek dan kebutuhan yang dilihat Namjoon membuahkan hasil yang fantastis. Setiap harinya pengunjung semakin ramai dari kalangan bawah hingga mentri sekalipun. Dalam kelasnya Namjoon juga memisahkan dari mereka pengunjung dan jenis kucing yang ia miliki. Kategori dibagi sesuai bahan kartu member yang dimiliki pelanggan.

Diamon / VVIP adalah kelas dimana pelanggan bisa mengambil kucing mereka untuk dikontrak seumur hidup menjadi miliknya. biasanya kelas ini adalah penggemar BDSM maupun penganut sex tunggal. Kucing baru yang memiliki kualitas luar biasa. Kucing kelas diamon memiliki garansi kontrak dua tahun dengan segala fasilitas mewah yang diberikan.

Gold / VIP adalah kelas dimana kucing-kucing berkelas menengah keatas yang memiliki bakat serta latar belakang yang baik. Biasanya kucing kelas VIP adalah mahasiswa yang sudah diberikan pendidikan pelayanan sex yang memiliki kemampuan memuaskan pelanggan dengan lebih. Kucing kelas gold bisa dikontak maupun hanya dipakai.

Silver alah kelas kucing untuk pelanggan kelas menengah. Biasanya terdiri dari kucing yang masih bersekolah namun membutuhkan uang untuk keperluan mereka. Pelanggan kelas silver masih diberi privasi pelanggan dan diberi fasilitas inap kelas menengah.

Cooper adalah kelas menengah kebawah dimana semua orang bebas masuk, memilih lalu membayar dan lalu dibawa pergi. Pelanggan tak diberikan privasi maupun fasilitas karena kelas Cooper merupakan kelas umum, diamana orang bisa keluar masuk dan meiliki apapun yang mereka mau dalam seks.

Ivory adalah kelas untuk kucing liar. Kucing panggilan yang memiliki harga paling rendah dan biasanya pelanggannya merupakan kelas bawah. Pelanggan mereka seperti nelayan buruh bangunan, Kategori sex mereka biasanya Gagbang. Kucing kelas ini tak memiliki hak apapun jadi pelanggan bebas ingin melakukannya dimanapun bahkan outdoor sekalipun. Yang lebih buruk lagi, penyakit seks menular lebih menjalar di kelas ini.

Cats Bar memiliki tiga penguasa tinggi yaitu Kim Namjoon atau Rap Monster adalah owner yang bertugas untuk penyeleksi akhir kucing kelas vip dan vvip, Kim Seokjin adalah Manager yang mengatur seluruh kucing dan kebutuhan pelanggan, dan ketiga adalah Min Yoongi, dia bertugas untuk mendisiplinkan kucing.

Cats Bar menjual semuanya, buka hanya menjual Bottom tapi juga Top dan Versatile. Jika Namjoon dan Seokjin yang menentukan kemana posisi dan arah kelas mereka akan masuk. Bagaimana mereka akan dilatih dan dididik serta menentukan posisi serta kelas. Maka, Min Yoongi adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk kenaikan maupun penurunan kelas kucing yang ada.

.


.

"Ikat dia!"

Perintah Yoongi dengan mata yang dingin membunuh batin lelaki berambut hitam dan manis itu. Dia adalah Jinyoung, sekarang ia sedang bersimpu di sebuah kamar hotel bersama Jaebum. Kedua pengawal yang di bawa Yoongi menarik lengan Jinyoung, sedangkan Jaebum hanya bisa menunduk pasrah. Mereka berdua baru saja diketahui bersekandal.

Jinyoung kini sudah ada di Punishment Room milik Catsbar. Jinyoung sedang di ikat dengan tali berbahan kain agar tak melukai pria manis itu. Yoongi menyiapkan Sybian mesin, dan mencari nama Mark dari deretan kotak hitam yang ada. Di dalam kotak tersebut adalah sex toys yang dibuat sama persis seperti ukuran master dari setiap Sub. Itu dibuat khusus untuk menghukum para kucing kelas diamon dan Gold yang dikontrak pertahun. Yoongi memasang dildo ukuran Mark pada Sybian machine lalu ia melumurinya dengan lube.

Jinyoung hanya diam, ia tau akan dihukum jika skandal cintanya dengan Jaebum terungkap. Tapi, ia tak tau kapan harinya dan ternyata semuanya terbongkar hari ini. Jinyoung dan Jaebum jatuh cinta ketika mereka awal debut mereka. Sejak saat itu mereka saling curi pandang dan pada akhirnya saling mengakui perasaan mereka. Jatuh cinta adalah hal yang manusiawi tetapi tidak bagi kucing peliharaan seperti Jinyoung. Cinta adalah larangan tak tertulis yang bisa merusak kucing sepertinya. Ketika orang seperti Jinyoung sudah menandatangani kontarak maka saat itu mereka kehilangan sifat manusianya, sejak saat itu mereka sudah memutuskan untuk menjadi seekor kucing. Jenis hewan yang diperjual belikan secara legal oleh Kim Namjoon. Bagi orang macam Jinyoung, Cinta adalah untuk orang yang memberinya makan. Jika mencintai orang lain, maka itulah yang terjadi. Sebuah masalah sebuah pelanggaran yang bisa membuat pemiliknya marah. Jinyoung adalah salah satu contohnya. Ini memang bukan pertama kali Seorang kucing jatuh cinta dengan kucing lain tetapi Jinyoung dan Jaebum adalah kucing yang berani bertemu dan bercinta.

"Kau tau berapa banyak kesalahan yang kau buat? Kau benar-benar membuatku marah!"

Yoongi meletakan Sybian mechine di depan hole Jinyoung dan memasukan dildo pada pada lubang Jinyoung. Yoongi tak perlu menghabiskan tenaganya untuk memegang mesin tersebut, ia hanya perlu meletakannya di meja tepat di depan hole Jinyoung. Yoongi tak ingin capek, jadi dia hanya duduk.

"Jika saja Mark mengizinkanku menghukumu dengan caraku, kau akan habis hari ini Jinyoung. Tapi Mark tak pernah suka ada luka di tubuhmu, dan itu benar-benar sialan."

Yoongi menekan tombol remot yang ia pegang dan mesin itu mulai bekerja. Jinyoung mendesah dan meronta.

"Tutup mulutmu! Apa aku mengizinkanmu bersuara?" Yoongi menaikan levelnya sebentar lalu menurunkannya lagi. Membuat air mata Jinyoung tak terbendung lagi.

"Mastermu begitu lapang menerima semua kelakuan burukmu dan begitu baik tak membiarkanmu terluka. Tapi lihat apa yang kau balas padanya! Apa ini perilaku dari kelas Diamon?"

Yoongi hanya bisa melihat Jinyoung yang terus saja menahan rasa nikmat dan berusaha tak mendesah. Merasa tak menjawab, Yoongi menaikan level mesin.

"Jawab aku!"

Jinyoung menggeleng "Tidak! Ini bukan perilaku kelas Diamon."

"Kontrakmu masih tiga tahun lagi kau ingat? Dan sekarang Mark menginginkan tambahan kontrak sebagai hukumanmu."

Jinyoung menggeleng. Ia tak ingin lebih lama lagi dengan Mark karena ia ingin bebas.

"Aku benar-benar ingin sekali memukul kepalamu!"

"Jangan! Aku mohon!"

Yoongi benar-benar dalam mood yang buruk. Ia merasa gagal mendidik kucingnya. Hal yang paling tak bisa Yoongi terima adalah bagaimana ia mendapati kucing kelas diamon bermasalah. Yoongi tau Jaebum dan Jinyoung saling suka dan Yoongi tak masalah Jika kucingnya saling jatuh cinta. Hanya saja itu tak boleh terjadi Jika kucingnya sudah memiliki pemilik. Kucing yang memiliki kontrak sudah dibayar untuk memuaskan masternya. Seorang kucing peliharaan harus memusatkan dunianya pada masternya, itu aturannya. Jinyoung sudah menjadi kucing milik Mark dan sekarang Jinyoung bercinta dengan orang selain masternya, maka itu adalah pelanggaran besar. Dalam aturan kedisiplinan, Jinyoung harusnya sudah diturunkan kelasnya menjadi silver tapi sepertinya Mark punya cara sendiri menghukum kucingnya. Mark memintanya penambahan waktu agar Jinyoung tak bisa bersama Jaebum, dan itu pilihan tepat untuk menyiksa batin Jinyoung. Maka Yoongi mengabulkan hukuman yang diminta Mark.

"Mark memberiku semalam untuk menghukumu tanpa bekas. Rasakan milik Mark di dalammu. Jadi nikmati saja hukuman ini sampai besok."

"Tidak! Hyung aku mohon!"

"Apa Jaebum yang mengajarkanmu berkata tidak?! Kau sudah membuatku malu dan sekarang membuatku marah. benar-benar marah!"

Jinyoung menggeleng. "Hyung maafkan aku!"

"Tidak ada maaf bagi kucing jalang sepertimu. Dengar bitch! Renungkan apa yang telah Mark berikan padamu, dan asal kau tau. Aku bisa menggores kulitmu dengan pisau jika saja Mark mengizinkanku."

Yoongi menaikan level mesin hingga tingkat medium dan mengunci Jinyoung di dalam Punishment Room. Yoongi masuk ke dalam ruangannya dan menulis laporan Jinyoung dan Jaebum ke dalam buku pelanggaran dan ia juga membuat surat pernyataan penurunan level Jaebum dari Gold ke Cooper. Menurunkanya dua tinggkat lebih rendah karena point buruknya yang terhitung besar. Jaebum Kucing emas yang berani melawan Yoongi dengan meniduri Kucing milik Mark, Itu sangat membuat Yoongi kesal.

"Cooper?"

Yoongi tak memperdulikan pertanyaan Jin karena Yoongi sudah menulisnya jelas pada surat pernyataan tersebut.

"Lalu Jinyoung? Mark meminta kita untuk tak menyakitinya."

"Aku tau. Aku hanya menghukumnya dengan symbian machine. Sebenarnya itu bukanlah kategori hukuman."

"Baguslah. Em,,, aku ingin mengatakan sesuatu tentang Jimin."

"Apa dia membuat masalah?"

"Oh Min Yoongi! setiap laporan yang aku beri padamu bukan berarti itu masalah. Kenapa kau begitu sensitif jika menyangkut anak itu."

"Katakan!"

Jin mendekati Yoongi dan memijat kepala Yoongi. Merasa relaxe Yoongi memejamkan matanya, ia merasa mengantuk ketika dipijat seperti itu.

"Kontraknya hanya tinggal satu tahun lagi."

"Lalu?"

"Heechul ingin mengakhiri kontrak dengan kita."

Yoongi menegakkan badan.

"Harga jualnya akan tinggi dengan penampilannya yang sekarang."

"Yoongi. Promoting itu tugas Namjoon. lagipula apa kau suka melihat Jimin bekerja?"

"Apa maksudmu?"

"Kau memang tak peka Min Yoongi. Tidak bisakah kau lihat matanya?"

"Aku tak faham."

"Jimin masih menyukaimu. Kau tak tau? Aku fikir kau juga masih menyukainya."

"Dia hanyalah kucing unik yang menarik bagiku." Yoongi menampik perasaannya. Tidak ada cinta dalam bisnis, begitulah prinsip hidupnya.

"Yoongi-ah! Tidakkah kau merasakan sesuatu setiap kau melihat anak itu?"

'Tapi dia bukan miliku lagi' "Aku tak ingin membicarakannya. Aku mohon."

"Satu-satunya yang membuat kalian tak bisa bersama karena keangkuhan dan keegoisanmu. Sampai saat ini aku tak mengerti kenapa kau menyerahkan Jimin pada Heechul."

...

Empat tahun yang lalu

Yoongi memasukan foto dan biodata Jimin pada kelas Diamon untuk dilihat Namjoon. Dengan berat hati ia merasa sakit menyerahkan formulir Jimin. Tetapi ia harus. Yoongi melangkah mantap dan memberikannya pada Namjoon. Namjoon melihat lembaran kertas dengan foto Jimin. Namjoon mengerutkan kening dan memakai kaca matanya untuk memastikan bahwa foto itu adalah foto seseorang yang ia kenal.

"Apa ini?"

"Aku memiliki wewenang merekrut seseorang untuk aku masukan kelas Diamon bukan?"

"Ini Jimin. Apa kau sungguh-sungguh?"

"Aku ingin kau masukan Jimin ke display Diamon."

Namjoon menggeleng tak mengerti. Jimin adalah anak yang selalu bersama Yoongi, Namjoon fikir Jimin adalah kekasih Yoongi.

"Aku butuh penjelasan."

"Tak ada peraturan bahwa aku harus menjelaskan apapun tentang rekomendasi orangku."

"Aku harus bisa menjamin bahwa orangmu itu layak atau tidak."

"Aku berani menjaminnya."

Namjoon menghela nafas. Ia mampu berdebat sekeras apapun itu, tapi tidak dengan Yoongi. Bukan Namjoon kalah, ia hanya akan mendapat perlawanan sia-sia dari pria keras kepala si depannya.

"Kalau begitu aku ingin jaminan mengenai anak ini."

"Aku akan menyerahkan surat jaminannya padamu nanti."

Yoongi berdiri dan langsung pergi tanpa permisi. Namjoon sangat tau Yoongi, Dia adalah sahabat yang paling keras kepala yang pernah Namjoon miliki. Alasan mengapa Yoongi menjual Jimin, Namjoon sangat ingin tau. Tetapi pria kepala batu itu sepertinya memang ingin bertindak sok misterius. Namjoon hanya bisa menscan foto Jimin dan memasukannya ke display Diamon untuk dilihat tamu. Beberapa menit saja, Namjoon mendapatkan Jimin dimintai demo oleh beberapa orang. Namjoon tersenyum, ia tak sangka dengan bakat Yoongi menjual seseorang.

Srak!

"Ini jaminannya."

"Aku tak mengerti apa yang kau lakukan. Tetapi Jimin sudah di request untuk melakukan demo. Aku rasa kita bisa melelangnya."

"Tidak lelang! Aku akan memilih sendiri masternya."

Senyum Namjoon hilang lalu menatap muak Yoongi. "Kau benar-benar merepotkan."

Yoongi tak menghiraukan Namjoon lalu melihat monitor penawaran utuk Park Jimin. "Jimin bisa menari dan menyanyi dengan baik. Katakan demonya dilakukan besok malam."

Malam ketika demo, entah bagaimana Jimin menari dengan lirical musik yang menyedihkan. Yoongi tak tau koreografi yang akan Jimin demokan. Tetapi Yoongi bisa merasakannya. Kesedihan di dalam tarian pria itu, dan saat itu pula Yoongi melihat Heechul menatap Jimin. Berbeda dengan kebanyakan pria yang menatap Jimin dengan mata penuh nafsu, Yoongi melihat Heechul memandang Jimin penuh kasih. Ia kenal Heechul, dulu dia pernah membeli kucing dan Yoongi ingat sifat Heechul. Heechul membeli kucing hanya untuk ia jadikan boneka yang bisa ia percantik, dan Yoongi bisa melihat kasih dimata Heechul terhadap kucingnya dulu. Merasa tepat dengan apa yang ia inginkan, Yoongi memutuskan untuk memberikan Jimin pada Heechul.

...

"Heechul berani membelinya lebih dan Heechul memiliki banyak hal yang aku tak punya. Aku hanya ingin dia hidup lebih baik."

"Dan kau fikir ini keputusan yang baik?"

"Heechul memiliki segalanya. Dia bisa memberi dunia pada Jimin."

"Apa Heechul bisa memberi cinta yang Jimin inginkan?"

"Tidak ada cinta dalam bisnis Hyung."

"Ada! Kau saja yang terus menyangkalnya."

"Bisakah kau keluar?"

Jin mendengus. Selalu keras kepala, Yoongi terlalu angkuh untuk merasakan cinta. Jin tau Yoongi memiliki ketertarikan pada Jimin tapi entah apa yang membuat Yoongi menghindarinya.

...

Jimin dan Heechul sedang spa. Kegiatan yang sering mereka lakukan adalah perawatan tubuh. Heechul punya spa khusus di rumah. Dan sekarang ia sendiri yang memandikan Jimin pada jakusi berisi air herbal.

"Aku tau kau itu spesial tapi, aku tak menyangka hasilnya akan seindah ini." Heechul memeluk lalu mencium pundak Jimin. "Kau adalah karya terbaikku"

Seperti kebanyakan master, Heechul membeli kucing juga untuk hiburan dan senang-senang. Hanya saja, Heechul adalah master yang menyukai keindahan. Ia dulu seorang B sebelum pria berdarah china meninggalkannya. Semenjak itu heechul mulai mengganti posisinya. Ia hanyalah kesepian, maka heechul mencari kucing B karena mereka bisa mengerti perasaannya dan ia bisa menjadikan B sebagai boneka yang bisa ia percantik. Heechul memiliki hobi tersebut, ia akan sangat puas jika harus mempercantik petsnya. Ia merasa bangga jika ia berhasil membuat petsnya cantik. Seperti Jimin.

Jimin berbalik dan mengalungkan lengannya pada pria berparas cantik seperti dirinya. Jimin tersenyum lalu menciumnya. "Ini semua adalah karya Tuan. Andalah seniman terbaiknya."

"Good! Pertahankan tutur bahasamu seperti ini. Tetaplah elegant, tetaplah manis, dan tetaplah menjadi Jimin yang menawan seperti saat ini." Melihat wajah murung Jimin. Heechul menarik dagu pria itu agar matanya bisa menatapnya. "Apa yang kau fikirkan?"

"Entahlah! Aku merasa seperti tuan hendak mengucapkan perpisahan."

"Benar! Hangeng memintaku ke china."

Jimin melepas pelukan Heechul dan berbalik menatap tuannya.

"Apa tuan akan pergi? Kenapa? Tapi kontrak kita tinggal satu tahun lagi."

"Aku tahu!" Heechul bersandar pada pinggiran kolam. "Kemarilah!"

Jimin mendekat ke dalam pelukan Heechul lagi.

"Kau sudah sangat cantik. Aku menyukaimu dan aku yakin Yoongi bisa kau miliki sekarang."

Ya, Heechul tau semuanya. Ia tau isi hati Jimin, dan tau betul karakter Yoongi. Satu-satunya alasan kenapa ia membeli Jimin adalah karena Heechul merasa Jimin ditinggalkan orang yang di cintainya. Sama seperti Heechul yang dulu ditinggalkan Hangeng.

"Sudah beberapa bulan kami mulai berkomunikasi lagi dan kemarin dia memintaku menikah dengannya. Aku sekarang bahagia. Aku berharap kau juga Jimin. Kau berhak mendapatkan cinta darinya."

"Yoongi Hyung hanya menganggapku kucing yang memiliki nilai bagus."

"Memang tidak ada kucing yang lebih manis dari dirimu. Kau memiliki rasa yang unik, itulah mengapa dulu aku memilihmu."

Heechul kembali teringat saat Yoongi menunjukan Jimin padanya, sosok polos yang terlihat sangat membutuhkan sebuah pelukan. Seekor kucing yang manis dan manja dengan sejuta kesedihan yang tersembunyi.

"Terimakasih untuk semuanya Tuan."

"Hey! Aku tak sedang mengusirmu jadi jangan mengucapkan terimakasih seperti itu."Jimin tersenyum dengan menunduk, ciri khas keimutan park Jimin saat tersenyum. "Kau sungguh sempurna!"

"Itu semua karena tuan."

"Berbahagialah untukku jika aku pergi nanti."

"Ini mengejutkan!" Heechul bisa melihat mata Jimin yang berkaca-kaca. Jimin menahan tangis lalu Heechul memeluknya semakin erat.

"Harusnya kau tersenyum dan memberiku selamat."

"Aku sudah hidup bersama tuan selama empat tahun. Bagaimana aku harus bisa menerima lingkungan baru lagi nantinya? Aku yakin tuan adalah orang yang paling baik daripada semua master yang ada. Bagaimana jika aku mendapatkan master yang tidak sebaik dirimu?"

"Aku bernegosiasi dengan Namjoon kemarin untuk kebebasanmu."

Jimin memandang Heechul terkejut.

"Kenapa tuan melakukan ini semua padaku?"

"Aku hanya ingin kau bahagia. Aku hanya ingin selalu melihatmu tersenyum."

"Tuan!"

Jimin melihat senyuman tulus Heechul, yang Jimin tak pernah bisa fahami adalah bagaimana maternya selalu mengerti dirinya. selalu melakukan segala hal terbaik yang bahkan Jimin tak pernah impikan. Jimin mengecup bibir Heechul lalu memeluknya.

"Master aku menyayangimu."

"Aku juga Jimin."

...

"Apa dia sudah dibersihkan?"

Tanya Mark dengan pembawaan diri yang selalu terlihat tenang. Jin menoleh ke pintu punishment dimana Yoongi baru saja keluar dengan aura yang terlihat gelap.

"Aku sudah membersihkannya. Dia ada di kamar diamon."

Jin menatap Yoongi yang hanya lewat begitu saja tanpa menyapa maupun melirik mereka sedikitpun. Semenjak pembicaraannya tentang kebebasan Jimin, Yoongi jadi sering melamun. Jin menatap Mark lagi lalu memberinya senyuman manis khas Kim Seokjin.

"Mari aku tunjukan."

Mark mengikuti Seokjin seperti apa yang bottom itu katakan. Mark teringat aura gelap Yoongi tadi dan Mark bisa melihat sisi Sadism dari pembawaan diri Yoongi.

"Apa dia menghukum Jinyoung sesuai perintahku?!."

Tak perlu seokjin bertanya siapa yang Mark maksud. Jin tersenyum dan melirik Mark dengan ekor matanya. Jin sampai di depan pintu dan membuka kunci dengan Master Key Cardnya. Jin membuka pintu dan dengan sopan menunjukan Jinyoung dengan gerakan tangannya yang halus.

"Jinyoung hanya kelelahan dan ia sedang tidur sekarang."

Mark masuk lebih dulu ke dalam setelah dipersilahkan masuk oleh Jin, dan ia bisa melihat Jinyoung yang tertidur dengan bathrobe berwarna putih yang menutupi tubuh telanjangnya. Mark duduk di tepi ranjang dan mengintip wajah lelap Bottom itu yang membelakanginya.

"Kau bisa membawanya sekarang ataupun nanti. Apa kau butuh sesuatu?!"

"Tidak!"

"Baiklah! Kalau begitu aku permisi."

Mark tak menjawab, ia hanya fokus pada kucingnya. Begitu mendengar pintu tertutup, Mark mengusap rambut Jinyoung. Membuat tidur bottom itu sedikit terganggu.

"Tidak bisakah kau mencintaiku?"

Mendengar suara masternya, Jinyoung membuka mata dan berbalik. Ia menatap Mark sejenak lalu memeluk pria itu sambil menangis.

"Maafkan aku!,,, Aku benar-benar minta maaf."

Jinyoung memeluk Mark sangat erat, ia sangat menyesal dengan perbuatannya setelah merenungkannya saat ia dihukum semalam. Ia menyadari betapa egoisnya dirinya menghianati Mark. Pria itu telah memberikan segalanya, Jinyoung bisa merasakan cinta pria itu. Tetapi karena ego yang ia sebut cinta, Jinyoung menjadi buta. Membuatnya bertindak di luar jalur dan menyakiti masternya. Jinyoung sadar bahwa cintanya pada jaebum hanyalah keegoisan, dan Jinyoung sangat menyesali perbuatannya pada Mark. Jinyoung melepas pelukannya dan bersimpu dan memberikan kedua tangannya di hadapan Mark. Siap untuk diikat seperti yang biasanya Yoongi lakukan untuk menghukumnya.

"Aku mohon hukumlah aku. Aku bersalah. Aku telah melakukan kesalahan. Aku melukaimu, dan aku benar-benar minta maaf. Aku melakukan kesalahan besar, hukumlah aku Tuan!"

"Hukumanmu adalah melayaniku seumur hidupmu Park Jinyoung."

Jinyoung menatap Mark terkejut, mencarai kesungguhan dimata Mark dari perkataannya tadi. Seumur hidup adalah kata yang tak pernah ia fikirkan dengan orang lain selain Jaebum.

"Samapai aku bisa merasakan cinta darimu. Aku hanya akan menganggapmu tak lebih dari kucing peliharaanku. Aku tak bisa memberikanmu cinta dan kasih sayangku lagi padamu. Itulah hukumanmu."

Jinyoung menunduk dan menangis. kedua tangan yang tadi ia gantung di udara ia turunkan. Itu hukumannya, Jinyoung pantas tak mendapatkan cinta Mark lagi. Tetapi entah kenapa itu membuatnya sedih. Sungguh Jinyoung menyesali perbuatannya. Ia telah menyia-nyiakan cinta yang begitu besar di hadapannya dan sekarang itu hilang.

"Aku mencintaimu Mark!" 'Bisakah dia percaya?'

Jinyoung menatap Mark dengan kesungguhannya, meskipun ada sedikit keraguan tapi sesungguhnya ia juga mencintai Mark. Jinyoung merasakan jari Mark di bibirnya.

"Jangan mengatakan apapun. Aku tak ingin kau bicara kecuali aku yang memerintahmu."

Mark berubah, Jinyoung tak pernah melihat Mark yang begitu mendominasi seperti sekarang. Jinyoung hanya bisa kembali menunduk. Mark benar-benar menjadikan Jinyoung peliharaan, hanya seekor kucing peliharaan, dan Jinyoung merasakannya. Tidak ada cinta dimata Mark lagi seperti dulu dan ia hanya bisa pasrah. Inilah hukumannya karena telah menyianyiakan cinta.

...

Ketika J-Hope datang dan mulai memutar piringannya, orang-orang mulai bersorak. J-Hope tersenyum melihat seseorang menari dengan wajah super nakal memandangnya. Namun senyum Hoseok tak bertahan lama ketika seorang pria mendekati pria berjas cokelat itu. Dia Taehyung, kekasihnya, sedang bercengkrama dan bertindak seolah merayu klien dengan gaya kucing kelas menengah.

"Lihat dia bertingkah murahan lagi. Haruskah kita melaporkannya pada Yoongi hyung?"

Sela Ravi dengan kameranya. Ia sedang memotret orang-orang yang sedang berdansa di lantai dansa. Mencari sudut dari pandangan J-Hope agar orang yang melihat fotonya bisa merasakan keindahan yang selama ini seorang Dj lihat.

"Jangan! Biar nanti aku yang mengurusnya."

"Kau bertindak seperti kekasihnya saja."

"Aku menyukainya ok? Dia hanyalah anak labil yang baru mengenal dunia. Wajar jika bertindak semaunya."

"Bela saja terus dia. Jika Yoongi tau kaulah yang selalu menutupi kesalahannya, dia pasti akan memecatmu."

"Kau ini kenapa benci dengan Taehyung?. Maklumi dia, Hm?. Dia hanya anak-anak."

Sementara itu seorang pria berjas masuk ke dalam klub. Seseorang yang terlihat semanis kelinci, dengan wajah blank menoleh kanan-kiri mencari sesuatu. Naluri rubah Taehyung muncul lalu ia menyingkirkan pria yang memeluknya begitu saja. Meninggalkannya dalam kebingungan ketika Taehyung pergi dari lantai dansa untuk menangkap mangsanya.

"Kau mencari sesuatu?!"

Jungkook terlonjak mundur membentur meja bar. Ia terkejut dengan suara keras Taehyung di telinganya. Bar memang berisik dan orang harus bicara keras agar bisa di dengar. Tetapi Taehyung berbicara keras diluar batas normal. Jungkook menoleh untuk menatap Taehyung yang tersenyum ramah padanya. Ia lebih tercekat lagi ketika melihat Taehyung tersenyum memamerkan gigi dengan senyum persegi panjangnya. Itu unik dan lucu, Jungkook tak pernah melihat senyuman yang terlihat unik seperti itu.

"Aku bertanya, Apa kau mencari seseorang?"

"Aku mencari kakakku!"

'Dia sangat polos. Bagaimana orang tau siapa kakaknya kalau dia saja baru pertama kali kemari' Batin Taehyung. Ia tersenyum dan merangkul Jungkook. Detik itu juga, Taehyung telah menandai Jungkook sebagai mangsanya. Menginginkan pria kelinci itu berada di bawahnya. Namun, seorang versatile seperti Taehyung memang tak memiliki insting yang begitu tajam dalam melihat gay, dia hanya tau nafsunya membawanya menjadi top atau bottom.

.

.

.

tbc

.

.

Udah lama banget pengen nulis ini. Tetapi batin Yoo gx kuat jadi ngerumusnya agak lama.