Beautiful Dancer
Forward
"kau tidak pernah menghayati tarianmu. Itulah yang membuat tarianmu tidak sehebat temanmu yang lain. Jadi, maaf saja kau masih harus trainee. Kau tidak bisa berdampingan dengan SHINee untuk debut tahun ini."
Description
Kim Jongin, seorang namja tampan yang gagal didebutkan setelah 3 tahun traine dikarenakan kurang menghayati tariannya. Namun, apa yang akan terjadi apabila ia melihat seorang namja manis yang sedang menari sendirian ditaman rahasianya dalam keadaan hujan deras?
Character
EXO, Kim Jongin, Oh Sehun, dll
.
.
.
Normal Pov
"kuakui tarianmu memang mengesankan, jongin. Tapi itu tidaklah cukup, kau tidak pernah menghayati tarianmu. Itulah yang membuat tarianmu tidak sehebat temanmu yang lain. Jadi, maaf saja kau masih harus trainee. Kau tidak bisa berdampingan dengan SHINee untuk debut tahun ini. Selamat siang." Ucap seorang namja yang tidak bisa dikatakan muda lagi.
Namja itupun mulai berbalik pergi setelah menyampaikan salamnya untuk seorang namja tampan yang hanya bisa berpasrah setelah mendengar ucapan seorang CEO SM Entertainment, tempat ia trainee selama kurang lebih 3 tahun.
Kali ini sang namja dengan paras tampan itu pun mulai membereskan barang bawaannya dan mulai keluar dari kafe tempat ia dan seorang lelaki paruh baya tadi berbincang. Namun, alam pun hari ini sedang tidak berpihak padanya. Kalian tentu bisa menebak apa yang terjadi. Ya, hujan.
Dan buruknya, seorang kim jongin selalu lupa untuk membawa payung. Dengan tekad bulat akhirnya ia pun menerobos hujan dengan berlari kencang tidak peduli orang didapannya yang berkali kali ia tabraki ataupun bunyi klakson saat ia menyebrang masih dengan berlari.
Kali ini pikirannya hanya dipenuhi oleh bayang bayang saat ceo entertainment tempai ia traine memberi tahukannya bahwa lagi lagi ia pun gagal debut. Dan jongin, si namja tampan itupun mulai menentukan arah tujuannya berlari, yaitu taman rahasiannya. Taman tempat ia mengadu apabila sedang kesusahan. Taman tempat ia membuang segala keresahannya.
Dan ditempat itulah sekarang ia berada dengan terengah engah iapun mulai menelusuri taman itu mulai dari tempat dimana ia sering kali memberi makan burung burung gereja yang selalu menemaninya sampai bagian terbelakan taman itu dimana ada sebuah tempat ternyaman yang selalu pria itu datangi, kolam ikan.
Dan disitulah ia, tertegun karena mendapati seorang namja yang membelakanginnya sedang menari. Namja dengan postur tubuh tinggi dan ramping serta kulit yang putih, seputih porselen. Jongin pun menatap namjayang menari dengan indahnya. Namja itu benar benar mengesankan. Ia tampak benar benar menghayati tariannya. Tampak jelas diwajahnya saat ia melakukan putarang dengan mata terpejam yang membuat siapapun yang melihatnya pasti terpesona tak terkecuali dengan jongin.
Jongin yang masih memandang namja yang sedang menari itupun tidak sadar apabila namja yang sedang dipandangnya telah selesai menari. Dan tentu saja namja yang menatapnya pun menyadari bahwa ada seseorang yang menatapnya. Ia pun membalikan badanya dan mendapati seorang namja tampan dengan kulit tan serta tubuh tegap dan tinggi itu menatapnya, dengan tatapan mata yang intens.
Sang namja manis itupun tersenyum tipis saat melihat namja itu yang masih belum sadar jika ia telah berhenti menari. Ia pun berjalan mendekati jongin dan menepuk bahunya pelan. Namun, jongin yang masih belum sadar itupun tidak bereaksi apapun. Dan sang namja manis itupun menepuk bahunya lebih keras.
"ya! Earth to this handsome guy!" teriak sang namja manis tersebut tepat ditelinga jongin, yang sontak saja terbangun dari alam bawah sadarnya (-_-) dan terkaget kaget saat melihat namja manis yang tadi ia pandangi. Sang namja manis itupun terkekeh geli dengan mata yang membentuk seperti bulan sabit saat tertawa. Jongin yang melihatnya pun hanya bisa berblushing ria.
"aa-ahh, mianhae. Aku benar-benar tidak bermaksud untuk menguntitmu menari." Ucap jongin dengan gugup seraya masih mempertahankan tampangnya agar masih kelihatan cool walaupun ia sendiri tidak menyadari bahwa ia sudah berblushing ria.
"ahahaha, tidak apa apa agashi. Lagipula anda kelihatan senang sekali melihatku menari." Balas namja manis itu masih dengan terkikik geli dengan pedenya. "ya! Kau ini narsis sekali huh." Balas jongin dengan kesalnya. Pasalnya ia ini benar benar malu dan tidak ingin kelihatan jika ia sedang malu dihadapan sang namja manis itu.
"oh ya, kita belum berkenalan. Namaku Sehun, Oh Sehun. Kau?" ucap sang namja manis yang ternyata bernama sehun. Nama yang manis untuk seorang namja yang manis pikir jongin. Ia bahkan tidak sadar apabila ia mengucapkan hal tersebut kepada sehun. Jongin pun dengan segara membelalakan matanya. Ia sungguh tidak sadar apabila ia mengucapkan hal tersebut kepada namja yang baru saja ia temui.
Dan jonginpun semakin membulatkan matanya saat ia memandang wajah manis sehun. Ternyata wajah namja manis itu memerah. Ia sedang tersipu saat mendengar ucapan jongin. Jongin yang melihat itupun merasa dadanya menghangat serta perutnya terasa seperti tergelitik. Ia benar benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Pada akhirnya pun ia memperkenalkan namanya.
"oh ya, ehm namaku kim jongin. Sekali lagi maaf sudah bebicara yang tidak tidak dan sudah menguntitmu." Ucap jongin memecahn keheningan diantara mereka. "ah, tidak apa apa kok. Kalau boleh tau apa yang membuatmu terus memperhatikanku?" Tanya sehun seraya duduk di rerumputan seraya menepuk nepukan tempat disebelahnya seolah mengisyaratkan jongin untuk ikut duduk.
"ah, itu aku hanya terkagum oleh tarianmu. Kau tau, saat kau menari tadi kau benar benar mengesankan, kau begitu menghayati tarianmu walaupun sedang hujan deras begini." Ucap jongin yang kembali mengingat saat ceo dari entertainment memberi taunya bahwa ia tidak pernah menghayati tariannya. Sehun yang melihat perubahan di wajah jongin pun hanya bias bingung. Keheningan pun kembali menguasai mereka. Sehun pun mulai membuka pembicaraan.
"mian, tapi apa yang membuat mu sedih?" Tanya sehun seraya memiringkan kepalaya yang membuat ia semakin terlihat menggemaskan. "ah, itu bukan apa apa." Ucap jongin seraya memaksakan dirinya tersenyum. Sehun yang tau apabila jongin sedang berbohong itupun kembali mengerutkan keningnya dan menghela napasnya.
"hah, yasudah kalau kau tidak mau mengakuinya. Tapi, jangan bersedih ne~~ bersedih itu hanya membuang buang waktumu, jongin-ssi." Ucap sehun sambil tersenyum memperlihatkan susunan gigi giginya, ia pun bangkit dari duduknya dan mulai bersiap siap untuk pergi. Namun saat ia hendak pergi sepasang tangan kekar memeluk pinggang rampinya membuat ia terhuyung dan jatuh. Namun, bukannya merasa sakit ia pun malah merasa nyaman saat terjatuh dipangkuan jongin. Ia tidak menyadari apabila jantungnya berdentum dengan sangat kencang. Ia pun membiarkan tubuhnya dipeluk oleh jongin.
"jangan tinggalkan aku, temani aku sebentar saja." Rajuk jongin yang mendapat anggukan dari sehun. Merekapun hanya berdiam diri. Masing masing dari merekapun sudah larut dengan dunianya masing masing. Namun, akhirnya sehunpun yang pertama kali terbangu dari lamunannya.
"ng, jongin-ssi sampai kapan kita akan terus begini?" Tanya sehun sambil memainkan jari jari milik jongin yang masih setia bertengger dengan manisnya di pinggang ramping miliknya.
"sampai hujan selesai." Dan kali ini alampun sedang berpihak padanya dengan membuat hujan yang sangat lama. Namun, karena tidak tega merasakan tubuh mungil sehun yang menggigil dalam dekapannya pun akhirnya ia mengangkat tubuh sehun yang sedang terlelap kesebuah rumah kecil yang tidak berpenghuni. Ia pun menunggu hujan tersebut berhenti seraya memainkan anak rambut sehun. Hujan pun berhenti. Namun, kali ini jongin merasa bingung. Karena ia tidak tau dimana tempat sehun tinggal. Pada akhirnya ia pun membawa sehun ke apartment miliknya.
TBC
