Disclaimer : Naruto and all the characters mentioned in the story they're all belongs to Masashi Kishimoto. I do not take any financial benefits from this.


Backspace

[ He try to bottle up his emotions, as if it's somehow wrong to have natural reactions ]


Melempar tas miliknya ke atas kasur, lalu melangkah menuju meja komputer adalah hal pertama yang dilakukan remaja berusia 16 tahun bernama Naruto di kamarnya yang didominasi oleh warna oranye setelah kembali dari sekolah.

Dia membuka menu email. Wajah terlihat ragu untuk beberapa saat, tapi dia meyakinkannya dengan gelengan kepala yang diikuti angguk mantap, sebelum jemarinya yang berkeringat mulai menari di atas papan tuts.

Cukup lama berada di posisi yang sama. Menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit netranya yang biru dengan sangat hati-hati membaca ulang kalimat demi kalimat yang ada dalam layar monitor.

'Aku tahu kau mungkin menganggap hal ini aneh, tapi aku harus mengatakannya padamu. Saat pertama kali aku melihatmu di kelas 1-A, rasanya seperti aku sudah mengenalmu sejak lama. Kau mungkin terlihat dingin, kaku, dan juga tidak baik saat mengekspresikan apa yang kau rasa, tapi aku tahu sebenarnya kau sangat baik, dan itu membuatku tersadar jika kau sangat spesial. Sebenarnya aku sangat gugup untuk mengatakan hal ini, tapi aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Aku menyukaimu Sasuke.

Bukan sebagai teman, tapi sebagai seorang kekasih. Saat aku melihatmu di gerbang sekolah hari ini, aku menyadari rasa cintaku tumbuh semakin besar. Aku ingin mengatakannya sejak lama, tapi aku tidak punya keberanian yang cukup. Setiap kali ada hal baik, kau adalah orang pertama yang akan kuberitahu. Dan jika itu hal buruk, aku tahu kau pasti akan berusaha menghibur dan meyakinkanku jika semuanya akan baik-baik saja, dengan ekspresi datar. Aku merasa sangat beruntung, karena aku bisa mengatakan jika aku jatuh cinta dengan sahabatku sendiri. Kuharap kau juga merasakan hal yang sama, aku akan menunggumu besok di belakang gedung sekolah pukul 4 sore, dan aku berharap kau akan menemuiku di sana. — Naruto'

Dia bersandar pada punggung kursi. Menghela napasnya lega berulang kali meski sorot netra terkunci pada kolom 'kirim'yang berada di sisi kanan bawah monitor. Semuanya sempurna, dia sudah merangkai kata dengan sangat baik, dan sudah memastikannya sendiri. Hanya tersisa satu langkah terakhir, yaitu mengirimnya.

"Ayo Naruto."

Berkali-kali menyemangati diri sendiri, menarik napas dalam-dalam, lalu menggerakkan kursor dengan ragu. Seharusnya dia bisa mengirimnya, hanya menekan tombol bukanlah hal yang sulit, tetapi...

Lagi-lagi, dia membiarkan jemarinya beralih dari kursor, untuk menekan tombol '←Backspace'. Menghapus semua tulisan yang sudah dibuatnya susah payah secara perlahan, lalu menggantinya dengan kalimat lain.

'Teme, aku akan menyalin tugasmu besok.'

"Sial, ini sangat payah," rutuk Naruto pelan, menghantamkan dahi ke atas meja setelah dia mengirim emailnya pada Sasuke.

.

End