A VAMPIRE STORY

Prolog

Author : Anchovyyimutt

Disclaimer : Eunhyuk dan Donghae saling memiliki. Selamanya \(^0^)/
#sorak2 ala spongebob#

Rating : T

Genre : Drama / romance / Angst / Fantasy

Warning : BL, YAOI, boyxboy, typos, EYD kacau, alur gaje, isi gak nyambung dengan judul, DLDR, dll.

Pairing : HaeHyuk

Main Cast : Lee Hyukjae, Lee Donghae

.

.

.

Januari 17, 2013

.

.

.

Anchovyyimutt presents

.

.

.

A VAMPIRE STORY © Anchovyyimutt

.

.

.

DON'T LIKE, DON'T READ

.

.

.

I'VE WARNED YOU!

.

.

.

Vampir…

Pikiran apa yang pertama kali terlintas tentang makhluk ini?

Fiksi? Khayalan? Mitos? Cerita rakyat?

Mungkin, vampire memang sudah tidak ada di sekitar kita saat ini. Tapi…apa kalian tau, bahwa kaum mereka memang PERNAH ada?

Ya, jika kalian bertanya, apakah author ini hanya mengada-ada? Tidak. Tentu saja tidak. Karna cerita ini tidak akan tercipta tanpa sebab, benar bukan?

Entah kalian percaya atau tidak, tentu terserah kalian. Yang pasti, biarkanlah aku berbagi sebuah kisah pada kalian.

Kisah, tentang hitam dan putih, tentang kesetiaan dan kepercayaan.

Kisah….tentang cinta.

Ya, apa kalian pikir aku hanya akan menceritakan tentang vampire, sepertisebuah buku sejarah yang membosankan? Tentu saja tidak.

Tapi aku akan menceritakan sebuah kisah cinta….yang menjadi asal mula dari semuanya, sekaligus akhir dari semuanya.

Well, apakah kalian penasaran dengan kisahku ini? Kalau begitu, biarkanlah aku mulai bercerita.

=0=

Malaikat, tentu kalian tau apa itu?

Makhluk Tuhan yang paling mendekati mulia.

Ya, mendekati mulia karna mereka tidak pernah berbuat dosa, tidak memiliki hawa nafsu.

Lantas, apa kalian tau, apa itu iblis?

Ya, iblis adalah makhluk Tuhan yang paling dikutuk olehNya.

.

.

.

Suatu hari, segerombolan malaikat diperintahkan untuk memenjarakan pangeran iblis yang terus berbuat onar di dunia. Tentu saja, sang iblis tidak tinggal diam. Auranya yang penuh dengan kegelapan berusaha menyusup ke dalam hati suci para malaikat itu.

"Hei, apakah kalian tidak bosan, terus menuruti semua perintah Tuhan? Lihatlah dunia ini, begitu indah dan luas. Kalian tentu bisa bersenang-senang di sini. Beristirahat sejenak tentu tidak masalah bukan?," kata sang iblis.

Para malaikat pun menolak.

Mereka memenjarakan sang pangeran iblis dalam lingkaran suci, membuatnya tidak berkutik dan membawanya terbang pergi dari dunia.

Tentu, sang pangeran iblis tidak tinggal diam. Tanduk iblisnya melihat sebuah celah. Sebuah celah kecil, yang tersemat dalam hati satu malaikat.

"Hei, lihatlah aku.", kata sang iblis lagi.

Tidak ada yang menoleh, tentu saja. Para malaikat itu terus membawanya terbang di tengah lingkaran yang mereka buat.

"Hei, aku tau sebenarnya kau tertarik melihat bukan?", bisik sang iblis akhirnya, pada satu malaikat. Kini sang iblis menyeringai penuh kemenangan. Ia tau, bahwa perangkapnya telah berhasil.

"Bagaimana? Apa kau tidak ingin beristirahat sejenak?", bisik sang iblis lagi. Ia lihat sang malaikat mulai meliriknya.

"Bebaskan aku, dan akan kuajak kau berkeliling. Aku janji, setelah aku selesai mengajakmu berkeliling aku akan meninggalkan dunia ini, tidak akan berbuat onar lagi.", sang iblis mulai berubah ke wujud normal,menyembunyikan tanduknya, menunjukkan senyum manisnya pada sang malaikat.

"Tidak. Kata-katamu hanyalah racun.", jawab sang malaikat akhirnya.

Namun, sang iblis dapat merasakan, sang malaikat telah termakan kata-katanya.

"Ayolah, hanya sebentar. Kita bisa pergi diam-diam, dan kembali nanti. Aku yakin Tuhan tidak akan marah jika kau menjelaskan semuanya. Aku janji akan bertanggung jawab.", katanya lagi.

Sang malaikat terdiam sesaat, menimbang-nimbang. Memang, Tuhan telah menciptakan malaikat tanpa nafsu. Namun, dalam hati kecil sang malaikat, ia masih bisa melihat betapa inginnya ia percaya kata-kata sang iblis.

'Apakah ini salah?', batinnya. 'Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar. Lagipula, iblis ini juga telah berjanji'.

"Bagaimana, apa kau setuju? Anggap saja ini hadiah dariku, karna kau sudah bekerja keras.", kata sang iblis masih dengan berbisik.

"B-baiklah.", bisik sang malaikat ragu.

Pada akhirnya, ia pun mulai melonggarkan tautan lingkaran sucinya, membuat sang iblis makin menyeringai penuh kemenangan.

Dan sebelum sang malaikat sadar, sang iblis telah merubah wujudnya kembali, mengerahkan kekuatannya untuk menembus lingkaran longgar itu.

Dalam sekejap, sang iblis telah terlepas kembali ke dunia dan menghilang, meninggalkan para malaikat yang kebingungan.

"Hahahaha! Dasar malaikat-malaikat bodoh! Kalian pikir kalian lebih hebat dariku?!"

Dan itulah suara terakhir sang pangeran iblis.

Tentu saja, Tuhan murka akan hal ini. Gerombolan malaikat itupun dihukum, dengan sangat keras. Namun, bukankah Tuhan itu pemaaf? Tentu saja.

Tapi pikirkanlah, para malaikat adalah makhluk kepercayaannya. Dan makhluk kepercayaannya itu baru saja melepaskan makhluk yang paling dimurkaiNya begitu saja.

Lalu, hukuman apa yang diberikan oleh Tuhan?

Gerombolan malaikat itu, dihilangkan sayapnya. Tuhan menghukum mereka turun ke bumi,selamanya. Para malaikat itupun tak berdaya tanpa sayap. Hampir membuat mereka seperti manusia. Namun, Tuhan yang murka telah memberikan hukuman yang paling berat bagi mereka.

Keabadian. Dan perasaan manusia.

Ya, keabadian, yang harus mereka habiskan di bumi, tanpa sayap, tanpa anugerah Tuhan, dan tanpa tempat yang nyaman. Perasaan manusia yang dipenuhi dengan segala suka cita, namun juga kesengsaraan.

Tahun demi tahun berlalu, para malaikat itu makin terlihat seperti manusia. Mereka menangis, tertawa, dan marah.

Membangun tempat berlindung, yang manusia sebut rumah. Membuat makanan mereka sendiri, mengisi perut yang kosong. Bahkan membuat perkumpulan mereka sendiri.

Bisa dibilang, mereka mulai terbiasa dengan kehidupan manusia. Tentu saja, kecuali keabadian yang masih mereka punya.

Namun sayang, diantara para malaikat itu, ada satu malaikat, yang tenggelam dalam kelamnya dunia. Ia, sang malaikat yang telah terhasut rayuan iblis. Terbelenggu dalam kesengsaraan dan kesunyian. Sang malaikat terkucilkan, dijauhi oleh gerombolan malaikat lainnya. Bahkan tak diberi tempat berlindung. Ia kedinginan, kelaparan, tersiksa lahir dan batin.

Sampai pada akhirnya, suatu hari, sang iblis menemuinya kembali.

"Hei, sedang apa kau menyendiri di hutan ini?", Tanya sang iblis yang muncul tiba-tiba.

"Pergi kau! Kata-katamu hanya membawa kesengsaraan!", teriak sang malaikat.

"Hahahaha! Memang, mungkin itu benar. Tapi, kali ini aku benar-benar merasa kasihan padamu."

Sang malaikat tak menghiraukan sang iblis.

"Hei, maukah kau membuat kesepakatan denganku?", Tanya sang iblis.

Sang malaikat yang pernah ditipu olehnya pun tak menggubris.

"Hahahaha! Baiklah, itu terserah padamu saja. Tapi, tawaranku kali ini sangat menarik. Apakah kau tidak ingin, kekuatanmu kembali? Apa kau tidak ingin, gerombolan malaikat itu mengakuimu kembali?", ia mulai merubah wujudnya menjadi normal, membuat sang malaikat mulai menoleh.

Sang iblis merentangkan tangannya, menyeringai dengan angkuhnya. Karna ia tau, sekali lagi, sang malaikat telah masuk dalam perangkapnya. Setelah ini, takkan ada yang bisa mengalahkannya.

"Bergabunglah denganku, raih tanganku. Bersama, aku akan membuatmu merasakan kekuatan sebenarnya."

"Tidak! Pergilah!", sang malaikat menutup kedua telinganya, tak ingin terjerumus untuk kedua kalinya.

"Marilah! Jangan ragu, aku tau kau menginginkannya!", sang iblis terus berusaha, menyeringai makin menakutkan. Kedua tanduknya keluar, matanya berubah merah. Taring iblisnya yang panjang terlihat seiring dengan seringainya yang makin lebar.

"Tidak! Menjauhlah dariku!", sang malaikat berusaha berlari.

Namun sayang, kekuatan sang iblis telah membelenggunya.

"Kau ini memang tidak tau berterimakasih! Kuberi kau jalan mudah, namun kau malah menolaknya! Baiklah kalau begitu, akan kutunjukkan padamu rasa sakit yang sesungguhnya! HAHAHAHA!"

Taring dan tanduknya terlihat jelas, wujud iblisnya membelenggu sang malaikat. Ia dekap sang malaikat dalam belenggu kesengsaraan tubuhnya.

"Hahahahaha! Matilah kau!"

"TIDAAAKKKK!"

Adalah teriakan terakhir sang malaikat, sebelum sang pangeran iblis melahap semua jiwanya.

.

.

.

Hari demi hari terlewati, dan sang malaikat makin tenggelam dalam kelamnya aura sang iblis. Atau mungkin, lebih layak disebut, mantan malaikat?

Tentu saja, karna sang iblis telah memakan semua jiwanya. Lalu, apa yang tersisa darinya?

Amarah, kegelapan, ketakutan, dan…rasa haus yang mencekam. Ya, seberapa banyak pun sang 'mantan malaikat' meminum air di sungai, tetap saja ia merasa haus. Sampai pada suatu hari, ia mencium sesuatu. Sesuatu yang sangat harum, bahkan lebih harum dari aroma malaikat sekalipun.

Ia ikuti aroma itu, dan betapa terkejutnya sang 'mantan malaikat', saat di depannya terlihat makhluk yang terlihat begitu sempurna. Wajah, tubuh, dan yang terpenting, aroma yang memancar darinya.

'Seperti….inikah yang namanya manusia?', batinnya.

Ia dekati manusia itu, hingga jarak mereka hanya beberapa jengkal jauhnya.

"Hei", ia sapa manusia itu, membuat sang manusia terlonjak.

Tapi bukan itu yang menjadi perhatian sang 'mantan malaikat'. Bau itu, bau yang semakin terasa nikmat baginya.

"Apa itu?", sang 'mantan malaikat' bertanya, menunjuk tangan sang manusia.

"I-ini dahan pohon. Aku ingin memotongnya jadi kayu kecil-kecil.S-siapa kau?", sang manusia bertanya, sedikit memundurkan dirinya.

Sang 'mantan malaikat' tidak menggubris satupun pertanyaan sang manusia. Ia, masih sibuk mencari asal bau yang sangat nikmat itu, sambil memandangi ibu jari sang manusia. Bau yang membuatnya seperti kembali ke surga. Sampai akhirnya ia sadar, cairan merah di ibu jari sang manusialah yang menjadi asal bau itu.

"Hei!", sang manusia kembali terlonjak, saat tiba-tiba jarinya yang terluka ditarik dengan paksa.

Sang 'mantan malaikat' masih sibuk mengamati cairan merah yang sangat harum itu.

"Hei, apa yang kau lakukan?!", sang manusia berusaha menarik tangannya, namun terlambat. Sang 'mantan malaikat' terlanjur menjilat tangannya, bahkan terkesan menikmatinya.

"Hei, itukan darah! Itu kotor!", sang manusia berusaha mendorong, namun percuma.

"Tidak! Ini sangat nikmat!", bantah sang 'mantan malaikat'.

"Dasar orang gila! Lepaskan aku!", sang manusia berusaha berontak.

Kegiatan sang 'mantan malaikat' terhenti seketika. "Orang? Apa kau pikir…aku ini orang, sepertimu?", ia menyeringai, dan sedetik kemudian kembali melanjutkan 'acara' menghisapnya yang tertunda.

"A-apa maksudmu? Lepaskan tanganku! Itu sakit!"

Sang 'mantan malaikat' yang sudah terlarut dalam kenikmatan yang baru didapatkannya, tak menghiraukan sang manusia yang mulai merintih kesakitan.

"tidak! Hentikan! Arghhhh! ARRGGGHHHH!"

Teriakan sang manusia membahana di penjuru hutan, diiringi tawa sang 'mantan malaikat' yang menemukan 'surga' barunya.

Di kejauhan, terlihat sang iblis yang tertawa puas.

"hahahaha! Benar, teruskanlah, anakku! Sebarkanlah kegelapan ke dunia! Hisaplah semua kehidupan di dunia ini! HAHAHAHA!"

.

.

AN: halo, adakah yg masih inget sama Vyy? ^^ buat yg masih, mian udah lama gak apdet. Saya jg gak nyadar, udah hiatus lumayan lama. Yah apa blh buat, tugas kuliah numpuk,jd gak bisa konsen bikin epep. Anggep aja ini sbg comeback (mudah2an) Vyy di FFn…^^

Btw ini baru prolog ya, blm ada HaeHyuk nya. Saya mau nyeritain pengetahuan umumnya(?)

REVIEW? ^^