Judul : Love Story of Kagami TaigaChapter : 1

Genre : Romance, humor, fluffy, OOC dan absurd readers

Disclaimer : Kuroko no Basket hanya milik Fujimaki Tadatoshi, Saya hanya pinjam Chara untuk dipasangkan dengan readers sekalian njay :v

Rating : T

A/N :

Mungkin fict ini akan sering berganti sudut pandang setiap chapternya :v

Selamat menikmati! ;)

.

.

.

.

.

Menurut ramalan cuaca, harusnya hari ini tidak hujan..

Itu yang dibatinkan oleh Akira Mizuki sambil menengadahkan kepalanya ke atas menatap gumpalan awan berwarna kelabu yang memenuhi langit sehingga terlihat suram, ditambah lagi rintikan kecil yang mulai turun yang kelama-lamaan menjadi banyak memukul permukaan tanah tanpa belas kasih.

Gadis bersurai coklat terang panjang itu memandang datar apa yang ada di depannya seraya mengenggam erat tas sekolahnya, mencoba pasrah karena hujan membuatnya harus pulang telat dan menunggu sendirian di SMA Seirin sampai bosan.

Mata Mizuki tertutup perlahan dan menghembuskan nafas.

"Oh Mizuki, apa kau tidak membawa payung?"

Mata Mizuki terbuka melirik ke sampingnya yang berdiri seorang lelaki yang tingginya 190 cm yang membuat Mizuki harus mendongak untuk menatap langsung wajahnya (kagami ini terlalu tinggi membuat kyuu sirik ajha/abaikan :'v)

Dia adalah Kagami Taiga, teman sekelas Mizuki. Mizuki tidak terlalu paham pemuda disampingnya ini karena memang belum pernah bicara dengannya. Kagami hanya diam seribu bahasa tanpa bicara begitupula dengan Mizuki yang masih bingung dengan Kagami yang tumben-tumbennya mengajak Mizuki bicara. Sok akrab banget Kagami sama Mizuki, kyuu benci cwok sok akrab :V *oy

"Akan kupinjamkan.." seru Kagami seraya memberikan payung yang digenggamnya pada Mizuki yang tidak mengerti apa-apa, Mizuki mengambil payung yang Kagami berikan dan menatap payung yang sudah beralih digenggamannya dengan pandangan bingung.

Kagami mengangkat tasnya tepat di atas kepalanya, "Aku akan lari saja.." serunya.

"Tapi—" Mizuki tersentak begitu melihat Kagami yang langsung berlari membelah hujan dan jalanan yang becek tanpa takut basah sedikitpun.

Belum setengah berlari menuju gerbang Kagami sudah terpeleset dan jatuh dengan tidak elitnya, sungguh bakagami itu bodoh .-. *oy

Dan alhasil, Mizuki yang merasa tidak enak, jadi memayungi kagami dan dirinya bersama. Mereka jadi pulang bareng. Mizuki hanya diam saja selama perjalanan merasa canggung dengan Kagami yang juga terdiam sambil melihat jalan raya yang terguyur basahnya hujan, Mizuki tidak tahu kalau sebenarnya Kagami mencoba menyembunyikan wajah memerahnya atas kejadian yang bikin malu tadi.

Tapi karena Mizuki kelewat polos jadi dia ngertinya Kagami malu kalau pulang bareng dengannya, dan akan dijadikan bahan gosip. Oh Mizuki peka dong sama perasaaan Kagami dikit ajha :')

"Maaf ya.. Pulang bareng cewek itu pasti memalukan, bukan?" seru Mizuki dengan nada kecewa, aduh ini Mizuki ga peka bener.

"Ng—nggak juga!" seru kagami sedikit keras karena rasa gugup yang meraja rela dihatinya, "Jika bersamamu, ngga masalah.." lanjutnya menahan wajah memerahnya karena sekarang ini dia sedang diajak bicara oleh gadis yang disukainya membuat perutnya seperti diisi oleh taman bunga plus kupu-kupu yang beterbangan.

Mizuki memiringkan kepalanya heran, dan masih menatap Kagami dengan wajah polosnya atau lebih tepat disebut tidak peka sih.

Jadi kalau Kagami-kun jalan bersamaku, dia tidak khawatir kalau ada rumor tersebar?kalau begitu, syukurlah.. batin Mizuki yang sedikit menampakkan senyum tipis.

Mizuki akhirnya tersadar bahwa bahu Kagami basah karena tetesan air hujan yang meluncur dari payung, itu membuat Mizuki merasa semakin tak enak pada Kagami karena memakai payungnya.

"Bahumu kehujanan.." seru Mizuki menghentikan jalannya.

"Tidak usah memikirkan aku—" tanggap Kagami melambaikan tangannya sebagai sinyal bahwa dia baik-baik saja.

"Kalau begitu, mendekatlah.." saran Mizuki pada Kagami yang langsung tersentak kaget, tapi Kagami sedikit mendekat dengan wajah memerah.

Meski begitu, Mizuki tahu bahwa Kagami masih terkena hujan.

"Maaf, lebih dekat lagi.."

Lalu Mizuki merangkul bahu Kagami yang membuat Kagami semakin blushing bukan main, tentu saja semua orang pasti merasa malu jika disentuh oleh orang disukai 'kan? Dan itulah yang terjadi pada Kagami.

"A—Apa kamu tidak merasa malu, Mizuki? Jika melakukan ini bersama cowok?"

"Tidak juga, tidak ada yang melihat sih"

Sambil tetap merangkul bahu Kagami, mereka berdua kembali berjalan. Kagami yang masih menahan malu mencoba bertanya sebagai kode kerasnya pada Mizuki.

"Ta—Tapi, bagaimana jika cowok yang kamu suka sampai melihat kita?"

"Nggak ada cowok yang kusuka, sih" jawab Mizuki jujur.

Kagami mengalihkan pandangannya yang awalnya melihat wajah Mizuki, mendengar jawaban Mizuki membuatnya sangat senang. Karena dengan begitu, artinya dia masih ada kesempatan mendekati sang pujaan hati. Lagi-lagi perutnya terisi taman bunga beserta kupu-kupu yang beterbangan, tanpa sadar Kagami tersenyum sendiri seperti orang mabok.

"Kenapa Kagami-kun tersenyum begitu?" tanya Mizuki.

"Ah! Nggak! Bukan apa-apa kok.." jawab Kagami gugup yang sifat bodohnya keluar.

"Aku tidak begitu paham mengenai percintaan" seru Mizuki dengan wajah datar atau lebih tepat disebut tidak peka.

"Kalau begitu, bagaimana jika ada cowok yang menembakmu?"

"Tidak ada orang yang mau"

"Ini hanya kemungkinan kok, jika cowok menembakmu?"

Mizuki sedikit bingung memilah jawaban yang akan diutarakannya pada Kagami, karena jujur saja Mizuki sama sekali tidak pernah mengalami hubungan yang seperti itu. Yang dia tahu hanya dorama yang dia tonton di TV, tapi dalam kehidupan nyata Mizuki sama sekali belum pernah mengalami hubungan yang disebut cinta itu. Jadi dia tidak begitu paham apa yang harus diperbuat.

Maka Mizuki menjawab..

"Kurasa aku akan menolaknya"

Satu kalimat itu langsung membuat Kagami down seketika, hatinya terasa kratak walau dia belum mengutarakan perasaannya secara langsung pada Mizuki. Kagami merasa seperti sudah ditolak secara tidak langsung oleh Mizuki.

"Ke—kenapa?" tanya Kagami mencoba mengetahui alasannya.

"Habisnya, orang yang mau menembak cewek sepertiku pasti aneh. Aku kan tidak imut dan lagi aku suram"

Kagami mendengar Mizuki merendahkan diri seperti itu tersinggung, "I—itu tidak benar!"

Kagami tahu betul meski fisik Mizuki itu memang biasa saja tapi sifat Mizuki yang walau pendiam tapi terasa tulus, " Meski begitu, Mizuki selalu membantu saat ada yang bersih-bersih dan kamu selalu membersihkan akuarium, aku selalu memperhatikanmu.."

Dalam lubuk hati Kagami yang terdalam baginya sifat Mizuki yang seperti itu terasa elegan, kagami menyukai gadis elegan yang tulus seperti Mizuki. Karena terbawa suasana Kagami ingin menyatakan perasaannya saat ini juga, Kagami sudah tak dapat menahan rasa yang dia pendam saat ini juga..

"Aku tahu itu Mizuki, karena itu, aku—"

"Aku akan naik bus di sini" seru Mizuki datar sambil mengembalikan payung Kagami, Kagami hanya terdiam karena dia baru menyadari bahwa mereka sudah sampai halte bis tempat biasanya Mizuki menunggu bis untuk pulang.

Kagami hanya menunduk lesu dengan ketidakpekaan Mizuki.

Tak perlu menunggu lama bis yang ditunggu Mizuki telah tiba dan berhenti tepat di depan mereka, pintu bis terbuka secara otomatis. Sebelum memasuki bis Mizuki melihat Kagami yang masih menunduk lesu, Mizuki merasa bahwa Kagami ingin mengatakan sesuatu yang penting tadi.

"Apa ada sesuatu yang ingin Kagami-kun katakan?"

"Eh? Tidak, tidak ada" seru Kagami tertawa canggung.

"Begitu?" tanya Mizuki meyakinkan, "Kalau begitu, sampai jumpa.." salam Mizuki langsung memasuki bis.

Kagami hanya terdiam menatap punggung Mizuki yang kian menjauh menaiki bis, disaat yang sama Mizuki juga memikirkan apa yang mereka tadi perbincangkan.

Percintaan ya.. kurasa aku takkan bisa melakukannya, Kagami-kun itu sangat baik, dia pasti populer.. batin Mizuki sambil menengok ke arah halte bis untuk memandang Kagami sekali lagi, begitu mesin bis menyala dan bis mulai berjalan Mizuki tersadar bahwa Kagami sudah tidak ada di sana.

Eh? Kemana dia?

Mizuki akhirnya tersadar bahwa dibelakangnya terdapat hawa keberadaan seseorang akhirnya berbalik dan menemukan bahwa orang itu adalah Kagami yang berdiri di belakangnya, Mizuki masih terkejut dengan itu dan menatap wajah Kagami secara langsung.

"Ada apa, Kagami-kun?"

"Aku tadi memang ingin mengatakan sesuatu. Kurasa, aku ingin mengatakannya sekarang.."

Kagami terlihat sangat serius pada Mizuki, wajahnya terlihat meyakinkan. Dengan semua keberanian yang terkumpulkan Kagami pikir akan menyatakannya sekarang pada Mizuki. Mizuki balas menatap serius Kagami dengan matanya yang berwarna Kelabu yang terlihat berkilauan karena pencahayaan lampu di bis.

"A—aku..me—menyukaimu!" akhirnya kata yang ingin Kagami katakan terucap juga.

"Terima kasih" seru Mizuki dengan ekspresi datar lalu mengangkat tangan kanannya yang terkepal seraya berkata..

"Kagami-kun pasti ingin menghiburku, 'kan?"

"Eh?!" Kagami terkejut bukan main, pernyataannya malah disalah artikan sebagai ucapan semangat untuk menghibur, padahal dia sudah mengumpul seluruh keberaniannya untuk menembak cewek yang disukainya.

Mizuki menampakkan kebingungan, "Bukan ya?"

"Ah, anoo.." Mata Kagami bergerak gelisah tapi pada akhirnya karena Kagami juga bingung untuk menjelaskannya dan tidak ingin membuat Mizuki merasa tidak nyaman dengan pernyataannya akhirnya dia hanya meng-iya-kannya saja, "Benar.." lanjutnya dengan nada pasrah.

Karena tidak ada pilihan lain sesampai di tiang pemberhentian bus, Kagami turun dari bis dengan lemasnya, "Kalau begitu, aku berhenti di sini.." kata Kagami sambil menuruni anak tangga pada bis.

"Oh? Sampai jumpa" salam Mizuki pada Kagami.

Setelah Kagami turun dari bis, Mizuki langsung duduk di kursi yang kosong dekat dengan jendela. Mizuki sama sekali tidak memperhatikan dibalik jendela transparan sebelahnya terdapat Kagami yang sedang terjatuh saking syoknya sambil hujan-hujanan. Namun Mizuki berpikir sejenak tentang kebaikan hati Kagami yang patut diberi balas budi baginya.

Kagami-kun itu sangat baik, ya.. Kapan-kapan, aku akan memberinya kue sebagai tanda terima kasih atas payungnya..

.

.

.

.

.

TBC

Apaan dah nih fict? udah gitu mirip anime tsuredure children :'v gatau kenapa tangan gw gatel pen bikinnya..

vote and follow ya biar kyuu semangat :'v