Chapter 1

A Kyumin Fanfiction

Faith

Written by hye jin park 2013©

Disclaimers : the stories and characthers are originally from my mind but the casts in the fanfiction belong to God, their family, and themselves.

Warning : Gs|OOC|Crack Pair|KyuMin – Kyu Wook slight yesung|Typo|Faith - married life story|Gaje|Bad dict| Dont like dont read|

Dont bash if you dont like this fanfiction, but you can leave a review or comment

Genre :Hurt- Romance family

Casts : Cho kyuhyun , Kim Ryewook , Lee Sungmin, kim Yesung

Rate : T

Happy reading


"Engghh!" Ryeowook mengerang pelan, keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya. Tangannya mencengkram kuat bantal, beberapa kali tubuhnya mengejang karena kontraksi hebat yang ia alami sejak beberapa jam lalu.

"Argghh!" tubuhnya kambali mengejang, ia mulai kesulitan bernafas matanya terpejam dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ryeowook refleks mencengkram tangan seorang suster yang sedang mengelap keringatnya ketika kontraksi kembali datang. Ia hanya bisa mengerang dan terisak pelan , saat ini ia hanya ingin bayinya lahir dangan selamat itu sudah cukup baginya...

" Tarik nafas, nyonya. Bagus seperti itu, yaa.. tarik nafasmu dan hembuskan perlahan. Aku akan mulai menghitung begitu hitungan kesepuluh dorong kita akan mulai sekarang , suster Park .." intruksi dokter ketika melihat jalan lahir Ryeowook yang sudah terbuka penuh.

Ryeowook hanya menggangguk lemas, ia berusaha untuk tetap terjaga meskipun rasa sakit terus menekannya. Ia terus mengejan dan mendorong bayinya keluar sesuai intruksi dokter namun ia mulai kesulitan bernafas kali ini suster Park dengan sigap memasangkanya selang oksigen. Dengan beberapa kali hembusan nafas dan terus mengedan akhirnya,

" aku bisa melihat kepalanya! Nyonya,sebentar lagi ayo tarik nafas...buang perlahan... bagus begitu..dua, tiga... bagus seperti itu, yaa dorong perlahan...sekali lagi! Dihitungan sepuluh berikutnya kembali dorong perlahan . Baiklah kita mulai sekali lagi nyonya!"

" argghhh!hah.. hah.. hah" pekik Ryeowook tertahan dengan nafas terengah engah.

Sementara itu terlihat seorang wanita paruh baya tengah memasang raut cemas dan bingung. Ada sedikit perasaan takut dan marah dalam hatinya mengingat kejadian hari ini. Entah sudah berapa kali ia mencoba menghubungi tuannya untuk mengabarkan jika istrinya akan melahirkan. Bibi Shin ingat betul saat menemukan Ryeowook yang tengah meringis kesakitan di kamarnya dengan darah dan air ketuban yang mengalir yang mengalir lewat selangkangannya.

Drt, drt,drt,'

"yobeoseyo, ne supir Kim nyonya sedang ditangani oleh dokter bisakah kau menghubungi tuan dan meminta untuk segera kemari, ini sudah tiga jam nyonya di dalam"

"..."

"ne, arasseo ! supir Kim jebal!"

'Flip'

" tuhan aku mohon padamu selamatkanlah mereka"

Ucap bibi Shin penuh harap, dan setelah itu bibi Shin bergegas pergi meninggalkan ruang tunggu rumah sakit itu dengan terburu-buru. Entahlah begitu mendengar jawaban dari supir Kim tadi wajah bibi Shin berubah menjadi lebih pucat dari yang tadi...

" Kepalanya keluar!" seru dokter senang dengan cekatan ia mulai membersihkan lendir yang menutupi wajah dan hidung si bayi dengan handuk yang sudah disediakan sebelumnya. Dengan perlahan dan lembut ia membersihkan bekas darah dan lendir yang menutupi wajahnya.

Senyum mengembang di bibir dokter itu saat melihat wajah sosok mungil belum keluar sepenuhya tetapi bakat tampannya sudah terlihat. Rambutnya hitam - lebat dan hidung yang mancung, matanya masih terpejam mulut mungilnya mengerucut imut.

"Aigo, nyonya Cho bayimu sangat tampan ! ayo tinggal sedikit lagi ne lakukan seperti yang tadi" ucap dokter dengan senyum yang mengembang.

Ryeowook meneteskan air matanya kembali seulas senyum menghiasi wajah pasinya saat ini. Bayinya tampan,dia benar-benar namja seperti perkiraan dokter saat USG, tentu ini kabar gembira untuk orang tua dan mertuanya mengingat jika mereka menginginkan cucu laki-laki sebagai penerus keluarga Cho. Ia sah menjadi ibu sebentar lagi. Sedikit lagi agar ia dapat melihat dan mendekap bayinya. Ia kembali mengejan begitu dokter mengintuksinya lagi, dengan sekuat tenaga yang ia punya saat ini meskipun rasa kebas serta pandangan mata mulai kabur ia tetap berusaha terjaga hingga bayinya lahir.

"Engghhh!" satu dorongan terakhir , bayinya keluar diiringi tangis kencang. Ryeowook terkulai lemas. Nafasnya tersengal sengal meskipun ia sudah memakai selang oksigen. Perlahan matanya tertutup ketika seorang suster menyuntikkannya obat lagi. Namun wajahnya tak berhenti tersenyum saat ini, sangat cantik. Hilang sudah rasa sakit ia rasakan tadi saat mendengar bayinya menangis kencang.

" Cukhae nyonya Cho, bayimu sangat tampan dan sehat. Kau sudah berjuang dengan baik!"ucap dokter Choi setelah selesai mengeluarkan plasenta dan menjahit lukanya. "Suster Kim !"

"ne, uisanim gomapsemnida" ucapnya lemah nyaris tak terdengar.

ryeowook hanya bisa mengembangkan senyuman tipisnya , merasakan sakit yang selama ini ia tahan. Bukan sakit karena pasca melahirkan, tapi sakit ini jauh labuh sakit dari semua luka yang ia pernah ia alami. Namun sekarang sudah ada seorang malaikat mungil yang menyembuhkan itu semua. dihembuskannya nafasnya perlahan...

Tak lama kemudian seorang suster membawa bayi yang sudah dibersihkan itu kedalam dekapan Ryeowook. Hangat, rasanya sungguh hangat saat tubuh mungil itu bersandar pada dada Ryeowook. Merasakan dekapan hangat sang ibu dan mendengar detak jantung yang selama ini menemaninya, tangan mungilnya bergerak rapuh mencengkram baju sang ibu, sedikit erangan kecil keluar dari bibir mungilnya. Ia pun menautkan tangannya pada tangan mungil si bayi. Terlihat bibir mungilnya sedikit mengerucut mencari cari sesuatu. Ryeowook mengecup dan membelai lambut kepala bayinya. Telunjuknya bergerak mengusap bibir mungilnya

"kau lapar ehm, baiklah tunggu sebentar ne" Ryeowook menurunkan sedikit bajunya dan mulai menyusui. Matanya masih terpejam mulutnya mengerucut imut mencari sesuatu, tubuhnya menggeliat mencari miliknya. Ia merasa sangat bahagia saat ini sangat...

"Aigo lihatlah caranya menyusu neomu kyeopta! " ucap riang, suster Park yang memakaikan topi mungil pada si bayi, " cha, anak tampan ini hadiah dariku! Kau beruntung nyonya eh, tapi ngomong ngomong dimana suamimu?"

"eeh.. I- ia sedang dalam perjalan bisnis. Mianhe karena ku tanganmu jadi begitu"

" ah, gwanchana! Lagi pula hanya lecet biasa tidak seberapa dibanding denganmu. Istirahatlah setelah ini kami akan membawamu ke ruang inap. Oh, sudah kau berikan namanya?"

"Cho Ryeohyun " ucap Ryeowook seraya menatap lekat bayinya yang tertidur pulas. Matanya kembali berkaca kaca saat memikirkan seseorang sangat jauh dari hatinya.

Berharap ia mau menerima kehadiran anaknya saat ini. Entahlah, mengingat hubungan mereka yang tidak baik. Tapi demi Ryeohyun ia yakin untuk melewati semuanya. Demi Ryeohyun, walaupun Kyuhyun tidak mencintainya setidaknya ia dapat mencintai Ryeohyun kan...

Didekapnya erat Ryeohyun yang sudah tidur. Dan perlahan ia pun ikut tertidur karena rasa lelahnya. Suster park tersenyum melihat posisi 'pasangan baru' ini. Digendongnya hati hati Ryeohyun lalu memindahkannya ke ruang bayi. Ryeohyun menggeliat seolah tak ingin dilepas dari sang ibu ia sedikit terisak pelan.

" Tidurlah bersama teman-teman dulu ne, biarkan Ummamu istirahat sebentar ya chagi, hmm jumuseyo umma !" ucap suster park menirukan suara anak kecil. Namun suster Park terkejut saat melihat senyum Ryeohun seakan ia mengerti ucapannya tadi pada ibunya.

Tbc... "

Yang berminat silahkan review

Terima kasih sudah membaca^^

Semua fanfict di account saya bakalan saya lanjut sampai Complete!

Sign

Hye jin park.