Hai semua… aku bawain fic baru nih. Hanya One-Shoot kok. Aku takut kalo buat Multichap lagi. Soalnya jadi kepikiran kayak punya utang.-Lha apa hubungannya coba?-. Maaf kalo idenya pasaran. Tapi ini asli kok cerita dari otakku. Meski ada terinspirasi dari komik yang pernah aku baca. Tapi gak sama semua kok. Oke kita mulai aja deh.

Can't Falling in Love with You

Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : T

Warning = OOC, abal, gak bagus, typo dimana-mana, alur kecepetan, Don't Like Don't Read

"Dulu aku tidak pernah ingin jatuh cinta kepada pemuda yang lebih muda dengan ku. Apalagi kalau dia adalah orang yang dikenal baik oleh keluargaku. Tapi apa aku bisa tidak jatuh cinta pada seorang pemuda yang berbeda dari yang lain? Padahal dia adalah teman adikku sendiri yang berbeda dua tahun dariku."

Happy Reading

_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_

'Kenapa ada Sasuke disini?' Batin Ino.

"Oh Ino-nee sudah pulang. Ohya nee-chan, untuk tiga hari kedepan, Sasuke akan menginap disini untuk sementara. Soalnya orangtua dan kakaknya pergi. Karena dia tidak bisa meninggalkan sekolahnya, jadi dia akan disini. Kaa-san dan Tou-san juga sudah mengijinkan kok. Benar begitu Teme?" Kata Naruto-adik Ino- saat Ino melewati ruang keluarga yang mewah itu.

"Ya." Jawab orang yang di panggil Teme pada Naruto tadi.

"Teme boleh nginap disini kan nee-chan? Soalnya kalau nee-chan tidak mengizinkan, Teme tidak akan tinggal disini." Ino hanya mengangguk.

"Yeey. ayo Teme, aku antar kau ke kamarmu." Ajak Naruto.

"Arigatou Ino-san." Kata si-Teme itu.

_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_

'Apa-apaan ini. Kenapa aku mengizinkannya? Padahal aku selalu deg-degan kalau dekat-dekat dengannya. Jika dia menginap selama tiga hari disini apa aku akan tahan? Huh… aku tidak boleh deg-degan karenanya. Ingat dia itu teman adikmu Ino. Adikmu. Jangan pernah jatuh cinta padanya. Tidak boleh.' Batin Ino.

Drrt Drrt Drrt

"Halo?" Ino berucap saat dia rasa HP-nya bergetar karena ada panggilan masuk.

"Halo Ino, kau sedang apa?" Tanya seseorang dari sebrang telpon.

"Aku sedang tidur-tidurang saja. Ada apa Forehead?" Kata Ino pada seseorang disana.

"Huh dasar Pig. Tidak apa-apa. Hanya saja aku ingin tanya, libur nanti kau jadi pergi kepantai dengan ku kan?" Tanya orang itu yang ternyata Sakura teman Ino

"Iya. Eh kau sedang di luar ya? Kok berisik sekali.?" Tanya Ino balik.

"Oh aku sedang kencan dengan Sai. Ternyata lebih enak pacaran dengan lelaki yang lebih tua dari kita. Lebih dewasa. Ohya. Kalau bisa nanti kita pergi kepantainya dengan pacar kita saja. Kau cepat cari pacar ya Pig."

"Dasar bilang aja kau mau pamer. Ohya ngomong-ngomong tentang pacar, kalau dengan yang kelas dua smp?"

"Hahaha… kau ini ada-ada saja. Itu terlalu muda. Lagipula bukannya kau itu tidak ingin pacaran atau jatuh cinta pada yang lebih muda? Hahaha… kau ini ada-ada saja."

"Aku hanya bercanda."

"Hahaha… baiklah. Aku ingin lanjutkan kencanku dulu ya. Bye." kata Sakura yang langsung mematikan sambungan telponnya.

"Apa-apaan aku. Kenapa bilang begitu pada Sakura. Seakan-akan aku beeharap pada Sasuke." Gumam Ino. "Aku jadi ingat saat pertama kali bertemu dengannya. Dia, lain dari yang lain."

Flashback

"Ino-nee, teman-temanku ingin main kesini. Kau jangan kekamarku ya." kata Naruto saat melihat Ino masuk kedalam rumah.

"Yasudah. Main-main saja. Lagipula siapa yang mau ke kamarmu." Jawab Ino agak ketus.

"Oke. Kau ingin kenalan dengan temanku tidak? Ganteng-genteng lho. Tapi yang pasti yang paling ganteng ya aku." kata Naruto narsis.

"He? Tidak perlu." Jawab Ino yang dengan seenaknya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Tapi saat itu ada yang menegurnya. Salah satu teman Naruto yang satu-satunya menegurny.

"Konichiwa Ino-san." Kata anak itu yang membuat Ino tertegun.

End Flashback

"Huh. Kenapa aku mengingatnya lagi? Jangan berharap Ino. Jangan jatuh cinta padanya Ino." Gumam Ino sambil menenggelamkan kepalanya dilutut yang di tekuknya. _0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_

"Ma, nanti aku ada les. Jadi pulangnya gak malam." kata Ino saat ingin berangkat sekolah.

"Iya. Hati-hati Ino-chan." ucap Kushina-ibu Ino.

"Oke. Bye mama." kata Ino sambil mengecup singkat pipi ibunya.

"Aku juga berangkat ya ma." Kata Naruto yang langsung masuk mobil yang sudah duluan dimasuki Ino.

"Aku berangkat dulu tante." kata Sasuke membungkukkan badan dan memasuki mobil mengikuti Naruto. Kushina hanya mengangguk.

Didalam mobil

"Nee-chan nanti ada les?" Tanya Naruto dari kursi depan. Ino hanya mengangguk. "Oh… perlu aku jemput tidak? Kan jalan didekat temapat les nee-chan seram."

"Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri kok. Lagipula aku ini sudah besar," kata Ino dengan judes.

"Jangan belagu. Atau perlu Teme saja yang menjemput?" Tanya Naruto lagi yang mendapat anggukkan dari Sasuke yang juga menatap Ino.

"Ku bilang tidak perlu ya ." Jawab Ino dengan penekanan.

"Huh baiklah. Nee-chan memang susah." Gumam Naruto.

_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_0_

Kini Ino, Naruto dan Sasuke sudah sampai di sekolah mereka dan menjadi sorotan mata siswa-siswi disana. Memang, mereka lain gedung, Ino SMA, Naruto dan Sasuke SMP, tapi mereka tetap terkenal dikalangan siswa-siswi SMP maupun SMA. Yah… bisa dikatakan mereka salah satu siswa terkenal di sekolah mereka. Sebelum mereka berpisah, Sasuke memberanikan diri untuk menegur Ino.

"Hm… Ino-san, kau benar-benar tidak inging dijemput nanti sepulang les?" Tanya Sasuke.

"Ti…tidak perlu," ucap Ino gugup.

"Tapi aku dengar-dengar disana banyak korban perkosaan."

"Tidak apa-apa. Aku bisa jaga diri kok." kata Ino yang masih gugup.

"Hm… yasudah. Kalau ada apa-apa Ino-san telpon aku saja," ucap Sasuke malu-malu. Ino hanya mengangguk.

"Hei Teme, CEPAT!" Teriak Naruto yang sudah berada di depan jauh dari Sasuke dan Ino.

"Iya-iya," gumam Sasuke malas. " Aku duluan Ino-san. Jaa."

"Jaa."

"Sebelum benar-benar masuk ke gedung SMP, Sasuke sempat mencuri pandang ke Ino yang telah masuk ke kawasan SMA. Disana dia melihat Ino sedang berbincang dengan temannya yang berambut pink dan mereka tertawa-tawa. Sasuke yang melihat itu hanya tersenyum kecil dan langsung berlari menyusul Naruto agar pemuda itu tidak teriak memanggil-manggilnya dan membuat dia malu.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

Maaf chapter satunya pendeeek banget. Dan ceritanya jelek. Jangan bunuh saya. Aku buat cerita ini Cuma buat iseng-iseng doang sih. Jadi mungkin chapter besok bakalan tamat. Dan ceritaku yang aku tak biasa: sekuel mungkin bakalan aku publish lama. Maaf kalau yang menunggu*emangnya ada yang nunggu?

Bingun mau bilang apa lagi. Oke deh tinggalin Review kalau kalian berminat. Kalau gak aku gak maksa kok. Bye

Sampai jumpa di chapter depan ya!