친구 (Chingu)
Disclaimer: Cerita ini adalah asli milik author, namun semua cast disini adalah milik keluarga dan Tuhan YME.
Teman.
Sahabat.
Sekolah.
Keluarga.
Hal itu membuatku muak.
'Selama ini belum ada seorang pun yang mengetahui isi hatiku yang sebenarnya, terima kasih Sungyeol-ah! Kau memang sahabatku!'
'Terima kasih Sungyeol-ah..'
'Terima kasih..'
Aku benci kata itu, aku benci.
Itu hanya sebuah kata sederhana yang digunakan setiap orang untuk menunjukan bahwa dia adalah orang baik yang tau balas budi.
Aku bisa hidup tanpa sahabat.
Itu hal yang kupikirkan,
Sebelum aku bertemu mereka.
"A friend may be waiting behind a stranger's face."
― Maya Angelou,Letter to My Daughter
.
.
.
친구 (Chingu)
CAST: Lee Sungyeol. Infinite Members.
GENRE: Friendship and Drama
RATING: T
.
.
.
E
Seoul. 12 December 2014
"Sungyeol-ah!"
Hah…
Mereka lagi.
"Hei, kau tau jika hari ini ada pembagian roti melon gratis?"
Senyum.
"Tentu saja! Kau tau kan kalau aku penggemar nomor satu roti melon di Korea Selatan!"
Cih, lihat mereka mulai menyeringai.
"Kalau begitu kau tak keberatan kan mengambilkan bagian kami?"
"Tentu saja!"
"Terima kasih Sungyeol-ah! Kau yang terbaik!"
Sudah kuduga dia akan mengucapkan kata itu.
Selama hidupku, aku selalu membayangkan akan terjadi hal-hal menarik seperti yang ada di dongeng-dongeng.
Namun apa yang terjadi?
Hidupku berjalan datar, aku punya segalanya.
Teman.
Sahabat.
Harta.
Itu hanyalah sebuah topeng, topeng yang menutupi jati diriku.
Teman? Palsu
Sahabat?Palsu
Harta? Aku tak pernah memikirkan seberapa besar harta keluargaku.
Hidupku bagai sebuah gelas tanpa isi.
Orang tuaku gila bekerja-katanya mereka bekerja demi diriku.
Mereka memberikan fasilitas, bukan kasih sayang.
Mereka menuntutku untuk mengerjakan sesuatu yang tak ingin kulakukan.
Dulu aku orang yang polos,
Orang yang selalu menuruti perintah tanpa menolak.
Seiring waktu berjalan, aku tahu.
Bahwa selama ini aku hanyalah sebuah mainan.
Mainan yang bisa dipakai lalu di buang begitu saja.
Author pov's
"Hei Jonghyun, ini roti melonnya, kau tau seberapa besar perjuanganku mengambilnya."
"Terima kasih Sungyeol-ah!"
Senyum.
"Sama-sama, tak usah mengucapkan terima kasih."
Pembohong.
Padahal lututnya terluka saat berdesakan mengambil roti melon.
Sungyeol tersenyum kecil lalu pergi dengan langkah seperti bebek.
"Aish, bagaimana bisa aku terluka seperti ini? Sungyeol bodoh!"
Awas!
BRUGH!
"Hei kau baik-baik saja?"
Kacamata Sungyeol hampir saja jatuh jika ia tak segera menahannya.
Pemuda itu, pemuda itu membantu Sungyeol.
Lihat, bahkan tangan pemuda itu terulur ke arahnya.
Ini pertama kalinya, ada seseorang yang mau menolongnya.
"Ah terima kasih.."
"Hm."
Tanpa mereka sadari, pertemuan mereka akan membawa dampak besar bagi kehidupan mereka.
TBC
a/n:
Maaf kalau ceritanya agak gaje, karena ini terinspirasi sama imajinasi aneh author.
Bakal di lanjutin kalau yang review banyak hehe, RnR? :)
