Hai,Kenedict disini, maaf karena aku sudah lama nggak muncul di fandom SS, yahh selain males ke warnet atau ngisi pulsa modem, sebenarnya emang males sih *dijambak*, eh fic di bawah ini terinspirasi dari novel "Veronica Memutuskan Mati" dan "Its my solitaire" sumpah ya ALLAH! Novel nya bagussz beeudddh *lebay*

Oke deh seperti biasa ini multichap jadi jangan bosen2 buat review yaaa (apa hubungannya?)

Oh iya, Kejombloan DM chapter 4 sebenarnya dah selesai, tapi aku rasa belum selesai *maksudnya?*

Mett baca ^^v

.

.

.

Shaka POV

My Delution

Dia selalu datang ketika ada suatu masalah dalam diriku atau pada saat aku sedang tertekan oleh suatu pemikiran ku sendiri,entahlah kadang2 aku berpikir sesuatu yang seharusnya tidak aku pikirkan seusiaku, seperti bagaimana cara mengubah kehidupanku yang statis ini, terlalu statis malah, entahlah... distopia ini seakan tidak akan pernah berakhir, ya disaat itulah dia muncul,seorang pemuda 20 tahunan, berambut pirang ikal sampai jenjang leher dan mempunyai mata bulat lebar sendu berwarna biru sebiru langit,dengan bentuk tubuh yg ideal dan sempurna, pipinya yang tegap tapi imut jika dia tersenyum, dia selalu memakai jaket tipis biru muda kehijauan dan celana jeans dengan sepatu birunya, terkadang dia juga hanya memakai kaos oblong putih dengan celana hitam dengan topi hitam putihnya, aku ingat dia pertama kali muncul dalam pemikiranku sejak aku 1 smp,disaat aku sedang berusaha memikirkan dan meratapi nasib penderitaan manusia terhadap manusia lain, aku tau ini tidak sepantasnya bahkan tidak penting kupirkan, tapi kenapa bayangan demi bayangan tentang penderitaan dan kesengsaran manusia selalu muncul dikepalaku?, aku selalu bertanya pada Tuhan apakah ini yang dikehendaki oleh Tuhan, melihat manusia senang dan tertawa diatas penderitaan orang lain, bahkan aku sempat berpikir apa gunanya manusia itu hidup lalu akhirnya mati? Apakah ini adalah suatu permainan yang diciptakan Tuhan, sedang manusia itu adalah boneka Nya dan dunia ini adalah panggungnya?, boneka yang tidak akan bisa melawan kehendaknya? Yang akan selalu menuruti takdir yang Tuhan buat sekuat apapun manusia menghindar? Aku tidak tau sama sekali apa maksud Tuhan itu? Di tengah2 pertanyaan itulah tiba2 dia muncul, ya... delusiku,pertama kali muncul dihadapanku dengan memakai baju zirah besi keemasan dengan jubah putih dibelakangnya,dengan mata yang teduh dan senyum yang lembut dia tiba2 sudah berada dihadapanku, kupikir mungkin aku terlalu sering membaca komik action sehingga aku berhalusinasi seperti ini, sampai dia berkarta bahwa dia adalah kakakku? Yang benar saja, aku tidak ingin punya baik itu kakak,adik,bahkan mungkin orang tua, ya aku tidak ingin dilahirkan di dunia ini, dan sekarang dia berkata bahwa dia kakakku? Sungguh tak masuk akal, aku hanya menggelengkan kepalaku heran, tidak tau dan tidak mau tau tentangnya, bisa dibilang aku adalah anak asosial tipe penyendiri, jadi sudah pasti aku tidak senang kalo ada orang didekatku apalagi kalo tidak kukenal dan tiba2 sudah ada dihadapanku, aku sama sekali tidak kaget dan tidak menanyai apapun tentangnya karena aku tidak mau tau, aku tau kalo dia tidak nyata, aku berdeduksi bahwa dia hanyalah ilusi semata,yah seperti kesimpulan ku tadi, terlalu banyak membaca komik action, tapi hey! Aku sadar bahwa aku tidak pernah membaca komik bergenre action, apa gunanya komik yang hanya membuat orang bertambah sengsara? Mengikuti kekasaran yang ada didalam komik dan mempraktekkannya di dunia nyata? Membuang uang saku hanya untuk kenikmatan semata yang akhirnya akan membuatmu menyesal? Hanya orang-orang yang terlalu memikirkan keduniawiaan mereka sendiri yang mau melakukannya, tapi sudahlah, itu hak dan urusan mereka masing-masing, percuma jika aku menasehati atau menegur mereka. Mungkin itu yang menambah konklusi mereka bahwa aku ini gila atau sok suci, tapi sebenarnya aku tidak peduli apa yang mau mereka katakan padaku, aku tau bahwa aku adalah anak yang berbeda dari yang lain, dilihat dari kemampuan dan wajahku saja, ada banyak orang yang berkesimpulan bahwa aku ini adalah monster terkutuk berwajah malaikat, ya monster karena aku dapat membunuh sesuatu yang aku kehendaki hanya dengan membuka mataku yang selalu tertutup ini, dan malaikat? Entahlah, aku tak yakin mengapa mereka menambahkan kata-kata itu, apa karena wajahku? Aku rasa tidak...

Skizofrenia...

Kesal, ya aku kesal karena dia masih ada disana, berdiri di salah satu sudut ruangan yang serba putih ini, menatapku dengan senyum membisu, kulihat sesaat si rambut pirang itu, kali ini dia memakai baju hitam putih,dengan celana putih dan topi hitam, kemudian aku melanjutkan kegiatanku kembali, duduk bersila beralaskan kain katun sajadah putih dan membentuk jari tanganku dengan suatu pola, sambil mengucapkan beberapa kalimat suci yang dapat membuatku tenang dan rileks, ya aku dapat melakukan kegiatan yang para manusia sebut "bertapa" ini selama berjam-jam tanpa istirahat, yah karena hanya itu saja yang aku bisa lakukan diruangan yang aku tempati selama kurang lebih 3 bulan ini, tetapi... aku tidak menyesal atau kecewa sama sekali saat aku pertama kali dan seterusnya memasuki dan tinggal di ruangan kecil dan sederhana ini, karena akhirnya aku tidak akan menemui para manusia itu, manusia munafik dan licik, manusia yang tidak pantas hidup dan pantas untuk mati mengenaskan, manusia yang akan ku bunuh suatu saat nanti, manusia-manusia itu...ma...nuss...siiaa.. itt...tu...

Skizofrenia ...

"Sepertinya kita perlu menambah suntikan Hormon Insulinnya"..

"jangan, kalau kita memberikan lebih dari 50%,maka organ dalamnya bisa rusak"..

"lalu? Apakah kita akan membiarkan dia menghancurkan salah satu ruangan rumah sakit ini... lagi?"..

"kita tunggu saja perkembangannya"...

Samar-samar Aku mendengar ocehan para perawat itu yang sedang berusaha menenagkanku dengan cairan aneh tersebut,aku tidak tahu apa-apa, yang kutahu adalah pada saat emosiku bergejolak karena membayangkan para manusia keji itu pandanganku menjadi buram,lalu perlahan-lahan gelap, dan sekarang disinilah aku, diruangan yang serba empuk,baik dikanan kiri,atas bawah,semuanya beralaskan kasur putih polos,dengan kain putih yang diikat dimataku,senyum tipis ku kembangkan pada mulutku ini karena kamar ini ... begitu sempurna !, aku tidak akan lagi mendengar ocehan manusia lagi yang melewari ruanganku yg lama, aku bahkan tidak akan melihat para manusia lagi, ditambah dengan warna pada ruangan ini yang paling aku sukai... aku sangat bersyukur pada Tuhan atas karunia-Nya yang diberikan padaku...

Skizofrenia...

"kau itu aneh,monster!"

"bocah monster,lebih baik kau mati dan hidup di neraka!"

"anak tak berguna,bisanya hanya menyusahkan orang lain saja!"

"wajah malaikat, tapi perilakunya kayak setan!"

"bisanya hanya menghancurkan dan membunuh orang lain!"

"pergi dari sini atau kami bunuh kamu!"

...

TBC

Kalau readers tanya,"nggantung banget sih?" ya emang gw buat ngegantung... wehehehehe*diseplak*

Need Review Please!