Nagi : Selamat datang di crossover kami

Scarlet : Kami perkenalkan crossover pinggiran yang belum pernah ada!

Nagi : CEKIDOT!


Dynasty Warriors, Warriors Orochi, dan sisanya, belongs to Koei Tecmo Games.

Gackpoid, CV102, and the rest of Voaloids, belongs to Yamaha Company.

Rate : T

Genre : Adventure/Supranatural(?)

Summary : Jia Chong, seorang penasihat klan Sima harus mati demi menyelamatkan Sima Zhao. Di saat itu juga, Ia terhisap ke dalam lubang waktu Orochi. Melihat keadaan itu, para dewa mengutus Nezha untuk memberi arwah Jia Chong sebuah tugas besar. Bagaimanakah Jia Chong bertahan di Jepang 19 abad kemudian? Mampukah Jia Chong menyanggupi tugas melawan orochi yang kabur ke masa depan?

.

Nagi and Scarlet, presents...

.

VOCALOrochi : Vocaloids Orochi

.

.

Prolog

Trang! BRUK! PRANG!

Demikian suara yang akan kita dengar dari suasana perang antara manusia dan Yamata no Orochi. Atau biasa dikenal sebagai Orochi di Jepang, dan Hydra dalam mitologi Yunani. Sosok naga raksasa berkepala sembilan yang menguasai alam neraka, dan akan menguasai Bumi.

Dari atas, kita bisa melihat sosok armor putih dengan rambut panjang kuncir kuda dan syal biru berperang bersama lelaki yang memakai armor merah. Benar sekali, saudara-saudara. Mereka adalah Zhao Yun dan Yukimura Sanada, prajurit era Tiga Kerajaan Cina dan seorang prajurit era perang saudara di Jepang. Mereka bersatu untuk memusnahkan Orochi.

Di sisi lain, kita melihat sosok satria bersitar dan seorang lelaki baju biru yang badannya jauh lebih besar dari satria bersitar tersebut sedang asik bertarung bersama. Mereka adalah Motochika dan Sima Zhao. Mereka tampak akur, meski sebelumnya mereka sempat bertengkar layaknya pasangan Gan Ning dan Ling Tong. Tepat di sebelah mereka, ada Hanbei dan Jia Chong, penasehatnya Sima Zhao. Duo yang terkenal cerdas ini bekerjasama melakukan taktik cerdas khas masing-masing.

.

.

Beberapa saat kemudian, armada dan seluruh tentara Orochi telah habis oleh para perwira hebat tersebut. Orochi yang sudah berubah menjadi naga kepala sembilan menyerang kubu Sima Zhao. Lelaki rambut coklat yang berantakan itu sempat menghindar dari semburan api, namun Orochi menendang sebuah tiang pancang besar di dekat Sima Zhao dan membakarnya. Jia Chong melihat sendiri tiang yang akan roboh menimpa tuannya.

"Yang Mulia Zhao, awas!", teriak Jia Chong kepada Sima Zhao. Namun, Sima Zhao terus mengejar Orochi yang berusaha melarikan diri sehingga tidak mengindahkan peringatan penasehatnya.

Sementara Orochi sedang membuat lubang hitam untuk melarikan diri, Sima Zhao melihat sesuatu yang akan menimpanya. Lelaki berdandan gelap di belakangnya segera berlari sekencang-kencangnya, kemudian mendorong tubuh besar Sima Zhao sekuat tenaga. Sima Zhao berhasil selamat, namun nasib malang menimpa Jia Chong. Ia mati tertimpa tiang yang terbakar demi menyelamatkan anggota keluarga Sima yang tersisa. Sima Zhao merasa sangat bersalah karena tidak mengindahkan peringatan orang kepercayaannya itu, Ia jatuh terduduk di tempat Ia berpijak.

"HAHAHAHA, kalian bisa mengalahkan tentaraku. Tapi, kalian tak akan bisa melawan aku! Sampai jumpa, manusia!", kata Orochi sambil membuat pusaran angin raksasa di lubang hitam buatannya.

"Yang Mulia Zhao, sebaiknya kita berlindung!", kata Hanbei kepada Sima Zhao.

"Tapi dimana? Bagaimana dengan Jia Chong?", tanya Sima Zhao.

"Tidak ada waktu untuk itu. Korbankan satu nyawa, atau kita semua akan mati. Dia sudah korbankan nyawanya untukmu!", kata Motochika marah.

"Kau tidak ada urusannya dengan penasehatku!", balas Sima Zhao.

"SUDAH! Jangan bertengkar disini. Kita harus pergi sekarang juga!", kata Hanbei sambil menyeret dua orang tersebut ke tempat yang aman.

Pusaran raksasa tersebut menghisap segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Begitupun dengan Jia Chong yang tertimpa tiang besar tadi. Semuanya terhisap ke dalam lubang hitam yang ternyata adalah lubang waktu.

.

.

.

-Jia Chong's PoV-

"Hah? Aku... Dimana?"

Aku mengusap kepalaku yang sempat sempoyongan akibat tiang yang menimpaku tadi. Kulihat keadaan sekelilingku. Semuanya jauh berbeda dengan yang kulihat sebeumnya. Dimana aku? Apa yang terjadi?

"Ternyata kamu sadar juga...", kata sesosok lelaki yang berada di dekatku. Lelaki rambut pink dengan sejumlah armor, dan gelang besar terpasang di tangan dan kakinya.

"Ne-Nezha?", kataku pada sosok yang kupanggil Nezha itu. "Bagaimana kau ada disini?"

"Justru aku ingin memberitahumu bahwa kau adalah roh pertama yang terdampar disini.", kata Nezha. "Kau terhisap lubang waktu Orochi tepat setelah kematianmu".

"Tunggu. Kematian? A-aku sudah mati?", kataku heran mendengar jawaban Nezha. "Tapi, aku ada disini..."

"Lalu, kenapa kakimu tidak menapak tanah?"

Aku melihat ke bawah. Aku tidak melihat kakiku menapak di tanah sama sekali. Bahkan orang-orang yang melewati kita berdua hanya menembus begitu saja. Nezha benar, aku sudah mati karena tragedi itu dan terdampar disini.

"Tapi, karena perjuangan jiwa besarmu, para dewa sepakat untuk memberimu kesempatan kedua.", jelas Nezha dengan wibawa di balik baju cyborg itu. " Namun, melihat Orochi yang berhasil melarikan diri ke tempat ini, kami harus memberimu tugas yang berat..."

"Tugas? Apa tugasmu? Aku berharap aku bisa menyanggupinya...", jawabku. Berharap tugas itu baik untukku.

"Mungkin akan lebih baik jika aku membawamu ke gedung tinggi di sebelah sana...", kata Nezha sambil menunjuk sebuah gedung putih yang besar di depan kami.

Kami terbang kesana, lalu Nezha menceritakan tugas yang akan kujalani.

"Sebentar, jika aku akan diberi kesempatan kedua untuk hidup setelah mengalahkan Orochi, bagaimana aku melawannya jika aku masih berupa arwah yang terdampar?", tanyaku.

"Tenang saja, dewa Fu Xi dan Nu Wa sudah mengaturnya.", kata Nezha bersemangat sambil memberi lambaian pada lantai yang kami pijak. Tampak sosok lelaki rambut ungu kuncir kuda ala samurai sedang termangu menghadap dinding sebuah koridor. "Lelaki rambut ungu itu adalah samurai pilihan semua dewa. Kau akan bersamanya sampai berhasil mengalahkan Orochi".

"Kau yakin? Dia tampak bodoh. Aku tidak yakin bisa bekerjasama dengannya...", kataku bingung dengan lelaki rambut ungu yang ditunjuk Nezha.

"Jadi, sampai jumpa dan selamat mengerjakan!", kata Nezha menjentikkan jarinya, dan sebuah lubang muncul di bawahku.

Tidak, aku akan terjatuh.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK! NEZHAAAAAAAAAAAAAA!"

-Jia Chong's PoV : off-

.

.

-Kamui Gakupo's PoV-

"Kenapa aku harus dapat nilai seburuk ini?", kataku sambil termangu di hadapan sebuah papan pengumuman berisi nilai sementara siswa VocaHigh. "Aku sudah terlalu banyak belajar..."

"Tabahlah, Gakkun. Aku yakin semua akan indah pada waktunya...", ujar sesosok lelaki bersyal biru dan rambut biru menghiburku.

"Kaito-dono, sampai kapan kau terus menghiburku sementara kau juga bodoh?", balasku terhadap perkataan lelaki yang kupanggil Kaito tadi. "Jika ulanga semestern ini kita dapat nilai buruk, setiap pulang sekolah akan diadakan pelajaran tambahan. Dan aku bosan mendapatkan ocehan Kiyoteru-sensei..."

"Baiklah, aku mau ke toilet dulu", kata Kaito seraya pergi meninggalkanku.

.

Kenalkan, namaku Kamui Gakupo. Gakupo sendiri adalah nama akrab dari Gackpoid. Aku hanyalah anak sekolah biasa dari VocaHigh, selalu mendapat nilai buruk dalam pelajaran matematika dan fisika. Aku memang terlihat seperti samurai, namun aku suka menyanyi dan menari, dari sanalah aku mendapat julukan Dancing Samurai. Tapi itu semua tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Hidupku masih bergantung pada dua orang sahabatku, Kaito Shion dan Kagamine Len.

"GYAAAAAAAAAA!"

Tunggu dulu, suara apa itu? Seperti ada yang teriak dari atas...

BRUAK!

"ARGH! SAKIT! PUNGGUNGKU!", teriakku mendadak kesakitan seperti ditabrak busway. "Apa yang terjadi? Padahal tidak ada siapa-siapa disini..."

"Gakkun, aku kembali. Loh? Kamu tidak apa-apa?", tanya Kaito mendadak berlari setelah kembali dari toilet.

"Tidak apa-apa, punggungku hanya sakit saja. Bisakah kau mengantarku pulang?", kataku pada Kaito.

"Baiklah, aku antar sekarang ya...", jawab Kaito seraya memapahku ke dalam mobilnya, mengantarkanku pulang.

-Gakupo's PoV : off-

.

.

Di rumah...

Tampak seorang lelaki rambut ungu dikuncir ala samurai sedang beranjak tidur. Namun sebelumnya, Ia berjalan ke meja riasnya untuk melepas ikatan di rambutnya tersebut.

"Aneh sekali, kenapa tiba-tiba seperti ada yang menabrakku ya? Padahal tidak ada orang...", gumamnya di depan cermin itu.

Keanehan pun terjadi setelah lelaki tersebut bergumam. Bayangan seorang lelaki berdandan gelap dengan jas hitam dan rambut hitam legam yang berantakan muncul di belakangnya. Tampak luka bakar di sekitar wajahnya membuat lelaki rambut ungu bernama Gakupo itu kaget hingga terlempar ke belakang.

"S-s-siapa kau? Apa maumu padaku? Tolong jangan ganggu aku...", kata Gakupo ketakutan.

Otomatis, hantu lelaki suram itu menampakkan dirinya sebagai sosok lelaki biasa, tanpa luka bakar di wajahnya.

"Aku mendadak disini bukan karena disengaja, tapi aku butuh bantuanmu...", kata hantu itu. "Aku merasukimu sebagai tempat tinggal sementara sampai aku berhasil melawan Orochi..."

"Orochi? O-omong kosong macam apa itu?", kata Gakupo bingung. " Siapa kau sebenarnya?"

"Namaku Jia Gonglu, atau Jia Chong. Khusus untukmu, panggil aku Kaju-dono. Yoroshiku..."

"Oke, keadaan menjadi semakin aneh sekarang..."

.

.

.

~TBC~


Nagi : Masih garing, tenang aja. Kita punya banyak kok...

Scarlet : Tinggalin review ya!