Proof of Life

.

.

.

Disclaimer: Yamaha Corporation

Warning: OOC, Typo, dll

Drabble

Terinspirasi dari lagu Proof of Life by Kagamine Rin

.

.

.

Don't Like, Don't Read!


Kau duduk di sampingku yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Tanganmu yang dingin terus menggenggam erat tanganku. Bahkan disaat salju turun kau masih mau menemaniku? Apakah aku begitu berharga? Bolehkah aku berharap setelah sekian lama? Aku hanya dapat tersenyum lemah memikirkan hal itu.

Aku membuka mulutku, bercerita tentang kejadian yang pernah kita alami. Membuka kembali memori masa lalu. Mengingat saat-saat dimana kita bernyanyi dan tertawa bersama. Saat itulah aku mengungkapkan bahwa aku ingin mengulang hal-hal itu. Namun kau hanya tersenyum kecut mendengarnya.

Aku memejamkan mataku. Bertanya pada diriku sendiri. 'Apakah aku masih memiliki waktu? Apakah aku bisa terus bersamanya? Aku ingin benyanyi lagi bersamanya. Aku ingin menghabiskan musim dingin bersamanya.'

Aku membuka mataku saat mersakan genggaman tanganmu mengerat. Kutatap manik birunya yang menyiratkan rasa takut dan kekhawatiran. Bukankah seharusnya aku yang merasa takut?

Tak lama, kau menyebut namaku dengan suara lirih. Kau terlihat ingin mengungkapkan sesuatu padaku.

"Aku mencintaimu..."

Saat dua kata itu terucap dari bibirmu, saat itulah aku berharap agar Tuhan memberikan kesempatan untuk terus bertahan hidup. Namun aku tahu hal itu tak mungkin. Aku tahu waktuku tak banyak.

"Terima kasih," hanya itu yang dapat kukatakan. Aku memberikan sebuah senyuman padanya. Senyuman terakhirku. Aku memandang wajahnya sejenak. Ia melihatku dengan pandangan sendu. Raut terakhir yang kulihat sebelum semuanya mengabur dan gelap.


Terima kasih yang mau baca fic yang abal dan GaJe ini. Ini fic pertama saya. Jadi untuk para senpai dan reader sekalian, mind to review?