Tittle : It's You
Main Cast : Lee Donghae
Cho Kyuhyun
Choi Siwon
Sub Cast : Others member
AOC
Genre : Romance, Sad, yaoi
Rated : T
Summary : Takdir akan membawa perubahan yang indah, kala dia terus berdoa . Berdoa, untuk bisa bertemu dengan ' cinta pertamanya ' .
…
Disebuah bangku taman, terlihat seorang namja manis tengah duduk begitu santai dengan sebuah buku didalam genggamannya . Ia tersenyum sambil mengusap cover buku tersebut, dengan arah pandang yang menuju ke sungai dihadapannya .
Ia menghembuskan nafas beratnya, "Kapan kita bisa bertemu, sudah lama", ia menyentuh sebuah kalung didadanya . Kalung berbentuk ikan yang tak pernah ia lepas hampir 11 tahun lamanya . Kalung yang sebenarnya tidak begitu bagus dan terbilang tak beharga . Bandul yang terbuat dari kayu, namun begitu berarti bagi dia .
Dia, Lee Donghae .
Dia berdiri, lalu mengambil sebuah tongkat disamping tubuhnya . Dia berjalan dengan hati-hati, takut terjatuh , mungkin .
Tongkat penuntun langkahnya .
"Maaf Tuan, biar saya bantu ", ujar seorang pria paruh baya , yang tidak lain adalah seorang supir pribadinya .
Donghae tersenyum, "Tidak perlu repot-repot Pak Jung, aku bisa sendiri", tolaknya ramah dengan seulas senyum yang mengiringinya .
Donghae berjalan mendahului Pak Jung yang ada dibelakangnya . Pak Jung menatapnya haru, "Tuhan, kenapa anak sebaik dia bisa mengalami hal ini ", gumamnya pelan .
Donghae mengalami kebutaan saat usianya menginjak dua tahun . Saat itu sang Eomma sedang mengajaknya jalan-jalan ke pasa r .Tanpa diketahuinya, Donghae lepas dari pegangan tangannya dan berlari kea rah jalan raya . Dan, kecelakaan itu tak bisa dihindari . Sebuah mobil sedan, melaju cukup kencang dan menghantam tubuh kecil Donghae . Pecahan kaca mobil tersebutlah, yang menancap dikedua mata milik Donghae .
Hingga akhirnya, ia tak bisa melihat lagi .
…
Donghae duduk ditepi ranjangnya, lalu menaruh tongkat miliknya disamping tubuhnya . Ia kembali mengusap buku itu dengan halus . Sebuah buku dengan gambar yang sedikit usang .
Ia menolehkan kepalanya kea rah pintu, saat ia mendengar pintu kamarnya terbuka . Dia tersenyum saat ia tahu siapa yang kini sedang memeluknya dengan cukup erat .
"Apa kau senang sayang ?", tanya seorang namja berwajah cantik bernama Heechul . Dia adalah Eomma kandung dari Donghae . Donghae menganggguk pelan, "Tentu Eomma, terimakasih ", jawabnya sambil mengelus tangan Eommanya yang ada diatas kulit wajahnya .
Heechul tersenyum senang saat mendengar penuturan sang anak . Dia mencium kening Donghae, "Beristirahatlah, karna nanti malam aka nada tamu yang datang ", ujar Heechul saat ciuman itu terlepas .
Donghae mengerutkan keningnya, "Nugu? Apa teman bisnis Yunho Appa ?", tanyanya heran . Heechul menggeleng pelan, walau sebenarnya gelengan kepalanya tak akan dilihat oleh Donghae .
"Nanti kau akan tahu", jawab Heechul sambil mengelus rambut Donghae, "Dan sekarang kau beristirahat, nanti akan ada Sungmin yang akan membantumu ", Donghae mengangguk menjawabnya .
"Ya sudah, Eomma akan keluar menyiapkan segalanya ", Heechul keluar dari kamar Donghae, sebelumnya mengecup kening Donghae untuk terakhir kali .
Donghae hanya diam, dengan tangan yang terus saja menggenggam erat buku anak-anak yang bercover seekor ikan dan seekor singa .
Donghae memejamkan matanya, tak selang lama air mata jatuh membasahi pipinya .
"Jeongmal bogoshipoyo , Simba "
…
Donghae duduk dipinggir ranjangnya dan ia tersenyum, "Kau apakan rambutku Hyung ?", tanya Donghae , dan Sungmin tertawa kecil, "Diamlah Hae", Donghae memajukan bibirnya mendengar jawaban Sungmin .
Sungmin sebenarnya adalah seorang yatim piatu yang tidak sengaja bertemu dengan Donghae beberapa tahun silam . Saat itu ia mulai tertarik dengan namja manis yang lebih muda satu tahun dari dirinya itu . Hingga akhirnya ia meminta kepada orangtua Donghae agar bisa menjadi salah satu pelayan pribadi Donghae . Namun bukan Donghae kalau dia setuju dengan permintaan Sungmin itu . Dia mau menerima Sungmin masuk kedalam keluarganya , bukan menjadi pelayan melainkan kakak angkatnya . Sejak saat itulah, kasih sayang Sungmin bertambah berjuta kali lipat .
Sungmin tersenyum sangat lebar saat melihat hasil karyanya terhadap Donghae . Donghae begitu manis dengan pakaian casual di tubuh yang tidak terlalu tinggi, atau bisa dibilang pendek . Rambut brunette milik Donghae ditata sedemikian rupa . Membuat Donghae jauh terlihat lebih manis dan lucu .
"Hyung, apa aku jelek ? hingga kau tertawa seperti itu ?", tanya Donghae yang terdengar polos bagi Sungmin . Sungmin menggeleng, "Tidak, itu tidak benar ", ia elus kedua pipi Donghae secara bergantian .
"Kau begitu sempurna Hae", Donghae tersenyum mendengar pernyataan yang dilontarkan Sungmin .
"Terimakasih Hyung", Donghae memeluk tubuh Sungmin, "Memang begitu kenyataannya, jadi kau tak perlu berterimakasih ", ujar Sungmin sambil membalas pelukan orang yang sangat disayanginya itu .
…
Dimeja makan , terlihat eomma Donghae – Heechul duduk berdampingan dengan suaminya – Yunho . Lalu dihadapan mereka ada sepasang suami istri dan juga anak mereka . Mereka dari keluarga Choi .
"Oh iya Chuliie, mana anakmu ?", tanya namja cantik seusia Heechul yang bernama Leeteuk . Heechul tersenyum, "Sebentar lagi dia akan turun ", jawabnya .
Mereka berbincang sangat akrab , mengingat Yunho dan Kangin, suami dari Leetuk adalah teman sekolah waktu SMP hingga SMA .
"Siwon ", panggil Heechul , "Bagaimana dengan bisnismu ? Apa semua lancar ?", tanyanya . Siwon tersenyum ramah, membuat kedua lesung pipinya terlihat dengan jelas . Dan hal itu, membuat kadar ketampanannya bertambah .
Siwon mengangguk, "Ne, semua berkat Appa ", ujarnya sambil menatap Kangin yang tersenyum bangga ke arahnya . Lalu ia membawa arah pandangnya ke atas , dimana ia melihat dua orang namja berwajah manis yang kinisedang menuruni anak tangga .
Pandangannya jatuh pada seorang namja berwajah polos , mata indah yang hanya terfokus pada satu titik dan yang membuat Siwon merasakan dadanya sesak . Saat ia melihat bibir namja manis itu sangat sexy , bewarna pink dan tipis .
Leeteuk yang penasaran karena anaknya tak menjawab pertanyaanya, mencoba menoleh kea rah Siwon . Dan ia menaikan satu alisnya tak mengerti, kala ia melihat Siwon ternganga (?) dan hampir membuat air liur jatuh dari sudutnya jika saja sang Eomma tak menutup mulutnya .
Tak ada respon, akhirnya Leeteuk mengikuti arah pandanga Siwon yang jatuh pada seorang namja manis yang kini dengan hati-hati berjalan menuju meja makan .
Siwon bangkit dari duduknya dan menghampiri Donghae yang hampir terjatuh .
"Kau tak apa-apa ?", tanya Siwon khawatir . Donghae menarik nafas dalam dan mengeluarkannya secara perlahan, "A-aku baik-baik saja ", jawabnya terbata karna ia terkejut adanya orang asing yang saat ini memeluk tubuhnya .
Ternyata, Sungmin membiarkan Donghae berjalan sendirian ke meja makan . Karena dirinya dipanggil Pak Jung untuk mengerjakan satu urusan .
Siwon membantu Donghae untuk berjalan menuju meja makan . Dengan sangat pedulinya, Siwon memundurkan kursi yang akan ditempati Donghae . Lalu ia tersenyum, "Apa kau benar-benar baik ?", tanya Siwon sekali lagi .
Donghae tertawa kecil, "Aku sangat baik ", jawab Donghae tegas walau masih terdengar sangat lembut .
Semua yang ada di meja makan itu tersenyum, saat melihat Siwon begitu perhatiannya kepada Donghae yang baru pertama kali ditemuinya .
"Sepertinya anakmu sudah berhasil membuat anakku jatuh cinta ", bisik Leeteuk kepada Heechul . Heechul mengangguk , "Benar", jawabnya singkat .
Makan malam pun berjalan dengan cukup tenang untuk mereka kecuali, Siwon . Tak henti-hentinya Siwon memandang atau sekedar melirik kea rah Donghae yang begitu tenang menikmati makan malamnya .
"Siwon, perhatikan piringmu", peringat Kangin saat ia mulai jenuh dengan tingkah anaknya . Siwon hanya bisa memberi cengiran khasnya saat mendapat teguran dari sang Appa .
Donghae terdiam sejenak, sedeti kemudian dia tersenyum . Siwon yang melihat senyum kecil yang ditampilkan oleh Donghae membuat jantungnya berhenti berdetak .
'Aigo, apa aku akan mati saat ini ?', bathinnya .
Heechul tersenyum saat menangkap basah Siwon yang kedapatan menatap wajah anaknya tanpa kedip . Ia menyenggol lengan Yunho , "Kita bicarakan saja saat ini ", ujarnya pelan .
Yunho berdehem kecil, membuat Siwon tersadar dan memperhatikan Yunho . Yunho tersenyum kecil sebelum akhirnya membuka suara , "Begini, setelah dipikir-pikir , aku rasa kami setuju dengan ajakan yang dilakukan oleh Kangin Hyung ".
"Baguslah kalau begitu ", sahut Leeteuk .
Heechul memeluk lengan Yunho, "Aku sudah tidak sabar menantinya, cukup lama ", ujarnya sambil memperhatikan Donghae yang hanya diam walau memasang senyum malaikatnya .
"Kapan akan dilaksanakannya Appa ?", tanya Siwon, Kangin menatap Siwon lalu beralih menatap Donghae, "Mungkin lusa, atau seminggu lagi . Kita tak bisa memastikan sekarang ", jawab Kangin .
"Aku akan menemaninya ke America", Siwon berucap .
"Iya, kau akan pergi dengannya karna kami berdua tidak bisa menemaninya karna Yunho sedang ada proyek besar di China , jadi aku mohon bantuanmu ", ujar Heechul sambil menatap Siwon lembut .
Siwon mengangguk pelan menjawabnya .
Donghae mengerutkan keningnya . Dirinya bingung dengan apa yang tengah dibicarakan oleh kedua orangtuanya, namja yang membantunya dan kedua orangtua namja itu .
"Sebenarnya , sebenarnya apa yang kalian bicarakan ?", tanya Donghae sedikit ragu , "Dan siapa yang akan ke America ?", lanjutnya lagi .
Heechul menggeser duduknya, lalu mengusap tangan Donghae yang ada diatas meja makan . Heechul tersenyum, "Kau sudah mendapatkan mata yang sangat cocok untukmu ", ujar Heechul , dan Donghae yang mendengar kabar gembira itu tersenyum dengan sangat lebarnya . Menampilkan salah satu gigi gingsulnya yang semakin membuat Siwon terpesona akan dirinya .
"Apa itu benar Eomma ?", tanya Donghae dengan mata yang memerah . Heechul mengangguk, "Ne, itu memang benar . Dan dalam minggu ini kau akan ke America ditemani oleh Siwon ", Heechul berucap .
Donghae terdiam sejenak, "S-siwon ?", tanya Donghae ragu-ragu , "Benar, Siwon akan menemanimu pergi ke America ", jawab Heechul santai .
Donghae merasakan ada yang tidak beres dengan pernyataan yang diberikan oleh Eommanya . Biasanya Eommanya akan meminta Sungmin untuk menemani dia pergi kemanapun . Dan kenapa saat ini, Eommanya membiarkan dirinya pergi dengan seseorang yang begitu asing untuknya .
"Tidak usah , aku akan pergi dengan Sungmin Hyung nantinya ", Donghae berusaha berdiri, namun dengan cepat Heechul menahan tangannya .
"Siwon yang akan menemanimu ", Donghae menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak akan pergi kemanapun kecuali dengan Sungmin Hyung ", Donghae melepaskan tangan Heechul yang memegang pergelangan tangannya dengan sedikit kasar .
"Donghae !", bentak Eommanya , namun Donghae tetap tidak mau mendengar . Dia pun terus berjalan menjauh dengan cara-cara meraba-raba benda disekitarnya . Siwon ingin membantu Donghae, namun entah kenapa kakinya terasa berat untuk digerakkan .
"Sungmin Hyung, Sungmin Hyung ", teriak Donghae begitu menggema . Tak selang lama, Sungmin datang dengan tergesa-gesa , "Oh Hae , ada apa ?", tanya Sungmin sambil menuntun Donghae berjalan .
"Antarkan aku ke kamarku Hyung ", pinta Donghae yang tentu saja disanggupi oleh Sungmin .
…..
Donghae menangis dalam diam . Ia menangis tanpa menghentikan usapannya dari buku anak-anak itu . Buku yang sebenarnya bukan milik dia . Melainkan milik seseorang yang begitu berarti untuknya . Berarti karna memang dialah, orang yang Donghae lihat dengan mata hati miliknya . Seseorang yang Donghae tahu, sangat begitu menyayanginya dan mencintainya . Orang pertama yang ia sukai, orang pertama ia cintai dan orang pertama yang ingin dia lihat saat ia bisa memandang dunia .
Tidak mungkin, mengingat seseorang itu sudah hilang dari hidupnya bertahun-tahun yang lalu .
Ia mengusap air mata yang ada disudut matanya yang sangat indah itu . Ia menahan isaknya, agar tak ada yang tahu kalau dia sedang menangis . Ia merebahkan tubuhnya dengan perlahan . Lalu memejamkan matanya, "Aku ingin bertemu denganmu Simba", ujarnya dengan air mata yang terus saja mengalir .
Karna kelelahan akhirnya ia terlelap . Dengan air mata yang terus saja bergulir membasahi pipinya dan juga buku yang terus ia dekap dengan sangat erat .
Lee Suhae ::::::::::::::::::::::::::::::::
Sreeekkk ~
"Selamat pagi Hae ", sapa Sungmin saat dirinya melihat Donghae terbangun dan duduk dengan mengucek matanya lucu .
Donghae menguap lebar lalu tersenyum hangat, "Pagi juga Hyung ", ujarnya lembut .
Sungmin membuka tirai jendela satunya sebelum dirinya beranjak untuk menghampiri Donghae . Namun langkahnya terhenti saat ia melihat seseorang diambang pintu kamar Donghae . Sosok itu tersenyum , yang dibalas senyuman hangat darinya .
Sungmin ingin angkat bicara, namun sosok itu menyuruhnya untuk diam melalaui gerakan tangannya . Sungmin mengangguk lalu keluar kamar Donghae digantikan dengan sosok itu .
Donghae tidak menyadari semuanya, karna ia masih sangat mengantuk . Dan sepertinya ia masih mengumpulkan roh-rohnya yang melayang kemana – mana .
Donghae baru sadar kalau ada orang lain, saat sosok itu duduk ditepi ranjangnya . Donghae menghirup aroma parfum yang dikenakan orang itu sama percis dengan aroma parfum seseorang yang menolongnya tadi malam .
"M-mau apa kau ?", tanya Donghae sedikit takut . Karena memang Donghae tidak terlalu suka dengan orang asing .
Sosok itu tersenyum, "Jangan takut seperti itu, aku tak akan memakanmu ", ucapnya sambil tertawa, "Aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan di hari minggu ini , apa kau bisa ?", tanyanya dengan nada memelas terdengar .
Donghae yang awalnya memang takut akhirnya bisa merasakan kalau detak jantungnya berdegup normal . Ia memaksakan senyumnya , "B-baiklah, tapi aku harus mandi dulu ", Donghaepun meraba-raba tempat tidurnya untuk turun .
"Tidak usah, aku bisa sendiri ", ucapnya saat Siwon mencoba memegang tangannya . Siwon menggaruk pucuk kepalanya yang tiba-tiba gatal sebelum berkata,
"Baiklah ".
Siwon tersenyum saat melihat Donghae berjalan menuju kamar mandi dengan cara berjalan tanpa menyentuh apapun . Seperti orang yang bisa melihat . Mungkin, karena memang dia sudah hafal dengan jelas kamarnya sendiri . Apalagi Donghae menghabiskan waktunya didalam kamarnya .
Lama Siwon menunggu akhirnya Donghae keluar dari kamar mandi . Siwon terdiam menatap tubuh Donghae yang sudah memakai pakaian lengkap. Sepertinya ia berganti baju langsung didalam kamar mandi .
Terlihat indah,
Mempesona,
Sempurna,
Lucu,
Dan sangat menggemaskan .
Siwon berjalan menghampirinya, "Biar ku bantu ", untuk yang sau ini Donghae menganggukkan kepalanya dan membuat Siwon tersenyum. Ia bawa satu tangan Dongae untuk memeluk lengan kekarnya . Dan itu membuat Siwon melayang dibuatnya .
Saat diambang pintu, Donghae menghentikan langkahnya . Dengan begitu langkah Siwon juga ikut terhenti .
"Ada apa ?", tanya Siwon, Donghae menolehkan wajahnya kea rah Siwon sedikit mendongak , "Bisakah kau carikan ku buku diatas ranjangku ?", pinta Donghae dengan suara halusnya . Siwon tak bergeming, dirinya masih terpaku dengan wajah manis Donghae yang begitu sayang jika harus dilewatkan .
"Bisakah ?", tanya Donghae sekali lagi dan sedikit lebih keras . Siwon mengangguk , "Oh , iya , iya ", Siwon pun segera berlari kea rah ranjang Donghae dan mencari buku yang diminta oleh Donghae . Setelah mendapatkannya, ia pun segera menghampiri Donghae kembali .
Lee Suhae ::::::::::::::::::::::::::::::::
Donghae dan Siwon kini sedang berada ditaman . Mereka duduk dibawah pohon maple yang kini daunnya sedang berguguran . Siwon tersenyum saat melihat wajah ceria Donghae saat menjilati sebuah es krim yang ada ditangannya .
Siwon mengulurkan tangannya, "Berhati-hatilah ", peringat Siwon sambil mengusap ujung bibir Donghae yang terdapat sedikit coklat .
Donghae tersenyum, "Terimakasih", ujarnya dengan malu-malu . Mungkin karena tidak tahan melihat tingkah gemas Donghae, akhirnya Siwon mencubit pipi Donghae yang sedikit chubby itu .
"Apa yang kau lakukan ? ini sakit", adu Donghae dengan bibir yang ia majukan beberapa centi .Siwon tersenyum, "Karna kau begitu lucu Hae, sangat lucu ", ujarnya sambil ikut mengusap pipi Donghae .
Donghae merasakan kulit telapak tangan Siwon mengusap lembut pipinya . Ia tersenyum kecil sebelum senyuman itu hilang .
'Aku rindu usapan tanganmu, Simba '
…
"Kau benar mau pulang?", tanya Siwon yang dianggukan oleh Donghae .
"Aku cukup lelah", ujarnya dengan diiringi tawa kecil yang membuat Siwon tersenyum .
Wajar saja , hampir tiga jam mereka menghabiskan waktu ditaman dengan bermain-main balon . Yah, walau sebenarnya hanya Siwon yang bermain sendiri .
Siwon menautkan jarinya kepada jari jemari Donghae . Lalu mengajaknya untuk melangkah bersama . Donghae tidak mau melangkahkan kakinya, "A-aku, aku takut untuk melangkah sendiri tanpa bantuan tongkatku ", ujarnya pelan . Bisa Siwon lihat dari raut wajah manis Donghae kalau namja manis yang sudah membuat dirinya jatuh cinta sedang ragu dan takut .
Siwon semakin mempererat genggaman tangannya pada jemari Donghae .Dia menatap wajah Donghae dengan tatapan lembut dan menyiratkan kasih sayang .
"Jangan takut, bukankah aku ada disisimu saat ini ?", tanya Siwon, "Izinkanlah aku menjadi penuntunmu Hae ", Siwon mengusap lembut pipi Donghae dengan sebelah tangannya .
Donghae tersenyum kecil, "Tapi aku ", gumamnya pelan sambil menggenggam buku miliknya itu dengan sangat erat .
Siwon mengerti melihat perubahan raut wajah Donghae .
"Tidak apa-apa, santai saja ", ia mengacak rambut brunette Donghae . Dia tersenyum, "Perkataanku tadi lupakanlah, sekarang kita pulang ", akhirnya Donghae mengangguk dengan seulas senyum yang membuat Siwon ingin sekali mendapatkan cinta Donghae seutuhnya .
…
Donghae kini sedang berada didalam mobil Siwon . Dia mengusap-usap buku miliknya itu, yang membuat Siwon heran .
Sebenarnya buku apa itu ?
Siwon menatap buku bacaan anak-anak itu, "Hae, buku itu milikmu ?", tanya Siwon yang dianggukan antusias oleh Donghae .
"Ya, buku ini sangat berarti untukku , sangat ", ujarnya dengan nada ceria . Dan Siwon sedikit terkejut saat melihat sisi lain dari Donghae .
Donghae adalah seseorang yang tidak pendiam, dan cenderung ceria . Terlihat dari ekspresi dia menyatakan tentang buku itu .
Tapi Siwon tidak mau menanyakan buku itu lebih lanjut . Mungkin buku pemberian dari orangtuanya, pikirnya .
Mereka tak bicara satu sama lain selama diperjalanan . Siwon lebih focus untuk mengemudikan mobilnya, sedangkan Donghae hanya diam sambil mendengarkan radio .
Donghae mencoba memasang pendengarannya saat sebuah lagu diputar . Dia tersenyum saat mendengar suara seseorang yang sedang menyanyikan sebuah lagu dengan tempo yang senang .
Isn't she lovely
Isn't she wonderful
Isn't she precious
Less than one minute old
I never thought through love we'd be
Making one as lovely as she
But isn't she lovely made from love
Donghae merasakan kalau hatinya pun gembira mendengarkan lagu itu . Dan dia seperti sangat kenal dengan pemilik suara bersuara merdu itu . Padahal ini adalah kali pertama dia mendengarkan lagu atau suara penyanyi itu .
"Eh", Donghae mendengar kalau lagu indah itu tak ia dengar lagi . Mungkin Siwon sudah mematikan radio .
Siwon tersenyum, "Ada apa ?", tanya Siwon, Donghae menggeleng, "Ah~", lidahnya terasa kelu untuk meminta Siwon kembali menyalakn radio tersebut atau sekedar bertanya , siapa penyanyi itu ?
"Tidak apa – apa ", jawabnya pada akhirnya .
Siwon tersenyum hangat hingga menampilkan kedua lesung pipi yang semakin membuat dirinya tampan .
Namun sayang, Donghae tidak bisa melihat itu .
"Kita makan siang dulu ya, aku sudah lapar ", ujar Siwon yang dianggukan oleh Donghae .
…
Siwon dan Donghae kini sedang berada disalah satu restoran yang sangat mewah di Kota Seoul . Dan restoran itu adalah salah satu tempat favorite Siwon . Wajar saja, mengingat kedua orangtua Siwon adalah pembisnis handal .
Siwon dengan penuh perhatiannya menyuapi Donghae dan tidak memperdulikan tatapan dari pengunjung lain . Dan dia malah merasa bangga, saat seseorang yang tengah membuka mulutnya dengan cukup lebar berwajah manis dan berhati lembut .
Donghae menundukkan wajahnya, "Gomawo", gumamnya teramat pelan . Siwon tersenyum sebagai jawabannya .
Lama mereka berbincang-bincang didalam restoran itu . Tak jauh dari mereka ada dua orang namja datang menggunakan topi dan masker . Mereka duduk membelakangi meja yang ditempati Siwon dan Donghae .
Salah seseorang dari mereka , duduk tepat menghadap kea rah Donghae yang sepertinya tengah bercerita panjang lebar dengan seseorang didepannya .
Namja itu merasa kalau wajah Donghae yang menurutnya polos itu mengingatkannya dengan seseorang . Seseorang yang begitu beharga bagi hidupnya . Seseorang yang mampu membuatnya bangkit . Seseorang yang hilang beberapa tahun silam .
"Fishy"
"Maaf Tuan-tuan, apa yang ingin anda sekalian pesan ", ujar sang pelayan yeoja yang membuat namja yang terus memandangi wajah Donghae sedikit terkejut .
"Ouh ", dia menarik buku menu dari seseorang yang duduk dihadapannya ( duduk membelakangi Siwon ) , "Yang ini saja , dan yang ini ", tunjuknya pada salah satu menu .
Sang pelayan itu tersenyum kecil sebelum akhirnya pamit untuk mengambilkan pesanan mereka .
Namja itu kembali memperhatikan ke tempat duduk yang tadi ditempati oleh Donghae . Dia melepas taopinya lalu menggaruk kepalanya, "Kemana dia ?", tanyanya pada dirinya sendiri .
"Kau kenapa ?", tanya seseorang yang ada dihadapannya, "Kau kenapa ?", tanyanya sekali lagi saat orang yang ditanya tak memperdulikan pertanyaannya .
Pukk~
"Ouh, kenapa kau memukulku Hyung ?", tanyanya pada namja bertubuh mungil dihadapannya ini . Namja itu memutar bola matanya malas, "Kau ini seorang artis, kenapa sikapmu tak mencerminkan hal itu?", sukses pertanyaan atau lebih tepatnya adalah sebuah pernyataan membuat namja itu menatapnya tajam .
"Diamlah Kim Ryeowook , atau kau ingin aku memecatmu ", Ryeowook membelalakan matanya, "Kau berani denganku eoh ?", Ryeowook berdiri dan membuka topi juga maskernya .
Sepertinya mereka lupa dimana saat ini mereka berada . Lihat saja, semua mata tertuju pada mereka, apalagi para yeoja .
"Hey, itukan manajer Kim "
"Ah~, itu pasti Cho Kyuhyun "
"Cho Kyuhyun "
"Gawat, ini ulahmu Hyung ", Kyuhyun segera berlari tanpa lupa menggeret manajernya yang juga berstatus sebagai sahabatanya itu .
Ryeowook hanya memberi Kyuhyun sebuah cengiran khasnya yang rasanya ingin sekali Kyuhyun membunuhnya .
Lee Suhae :::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Tak terasa waktu cepat sekali bergulir . Dan selama itulah, Siwon selalu menyempatkan datang ke rumah Donghae setelah dirinya menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur di Perusahaan milik Appanya .
Seperti saat ini , dirinya sedang berada dikamar Donghae . Dia tersenyum sambil mengusap lembut punggung tangan Donghae yang ada diatas pahanya .
"Apa kau siap berangkat besok ?", tanya Siwon, Donghae menghembuskan nafas beratnya .
"Aku takut ", jawabnya lemah .
Siwon membawa tubuh Donghae kedalam dekapannya, "Sudah ku bilang jangan takut, bukankah ada aku disisimu ?", tanya Siwon sambil mengusap rambut dan punggung Donghae .
'Aku tak akan takut jika dia disisiku'
Siwon tersenyum lalu merenggangkan pelukannya . Ia tangkupkan kedua pipi Donghae, "Tersenyumlah ", pinta Siwon lembut .
Donghae tersenyum kecil, "Gomawo ", jawabnya pelan .
Siwon mendekatkan wajahnya pada wajah Donghae, namun tepat disaat itulah pintu kamar Donghae terbuka . Menampakkan Sungmin yang diam sambil menatap Siwon yang juga terpaku menatapnya .
Siwon yang sepertinya salah tingkah, memutuskan untuk menjauhkan wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi .
"Ada apa ?", tanya Donghae saat ia merasakan kalau ada yang aneh dengan Siwon . Siwon menggaruk kepala belakangnya, "Aku, aku mau pulang, hm bye ", Siwon memberi pelukan terahirnya sebelum dirinya pergi meninggalkan Donghae .
Donghae ingin meminta Siwon untuk tinggal diam, namun belum sempat dirinya berucap . Sungmin menyapanya , "Hae ", Sungmin duduk disamping Donghae .
"Hyung ", balasnya dengan seulas senyum halus .
Sungmin tersenyum , "Aku rasa Siwon menyukaimu ", ujarnya sambil mengambil buku bacaan milik Donghae . Donghae menggeleng, "Tidak Hyung, tidak mungkin ", dia pun meraba-raba disekitar tubuhnya .
"Bukunya ada ditanganku saat ini ", seakan mengerti dengan gelagat Donghae yang sudah terlihat sangat panic .
Donghae hanya tersenyum mendengarnya dan hatinya pun merasa lega .
Sudah dibilangkan kalau buku itu sangat berharbagi dirinya bukan ?
Donghae menguap , "Hyung, aku lelah dan aku sangat mengantuk ", ujar Donghae yang membuat Sungmin tersenyum .
"Tidurlah ", Sungmin membantu Donghae untuk berbaring diranjang . Dia menyelimuti tubuh Donghae, "Apa kau perlu sesuatu ?", tanya Sungmin .
Donghae tersenyum, "Hyung, apa diluar sana ada bintang ?", Sungmin mengangguk , "Ya", ia menatap keluar jendela kamar Donghae .
"Cukup banyak ", lanjutnya lagi , "Ada apa ?", tanya Sungmin .
Mata Donghae memerah , "Aku hanya merindukannya Hyung ", jawabnya pelan dengan suara yang bergetar .
Sungmin mengusap rambut Donghae yang memilih menidurkan kepalanya pada pahanya . Dia tersenyum, "Apa itu Simba ? ", tanya Sungmin yang dianggukan oleh Donghae .
"Aku sangat merindukannya Hyung, sangat ", kali ini bukan suaranya saja yang bergetar melainkan ada cairan bening yang keluar dari mata indahnya .
Sungmin menghapus air mata itu, "Don't cry Hae", pinta Sungmin lambut . Donghae menatap kosong kea rah wajahnya, " Bisakah kau bacakan cerita itu lagi Hyung, aku sangat merindukannya ", Sungmin mengangguk , "Tentu, tapi kau jangan menangis lagi ya ", akhirnya Donghae menghapus air matanya dan mencoba mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh Sungmin .
Walau sebenarnya dia sudah hafal diluar kepala tentang isi cerita tersebut .
Lee Suhae ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Flashback ,
"Bagaimana ceritanya Fishy ? ", tanya seorang anak kecil laki-laki berambut ikal bewarna coklat kepada seorang anak kecil sebayanya yang mungkin tubuhnya lebih kecil dari dirinya . Anak kecil berwajah manis dan terlihat sangat menggemaskan itu mengangguk kecil .
"Ya, ceritanya sangat bagus Simba ", ujarnya riang .
Anak kecil yang dipanggil Simba tadi tersenyum dan memeluk tubuh mungil si Fishy dengan erat .
"Kita sudah dekat sangat lama Fishy, jangan tinggalkan Simba ya ", Fishy mengangguk pasti, "Tentu, bukankah Simba adalah mata Fishy ?", Simba tersenyum senang mendengarnya .
Simba melepas pelukannya dan meraih sebuah gitar kecil yang ia temukan di selokan .
"Bagaimana kalau kita bernyanyi Fishy ?"
"Boleh saja ", jawabnya dengan nada cerianya .
Puff, the magic dragon lived by the sea
And frolicked in the autumn mist in a land called Honah Lee,
Little Jackie Paper loved that rascal Puff,
And brought him strings and sealing wax and other fancy stuff. Oh
Puff, the magic dragon lived by the sea
And frolicked in the autumn mist in a land called Honah Lee,
Puff, the magic dragon lived by the sea
And frolicked in the autumn mist in a land called Honah Lee.
"Fishy harus berjanji dengan Simba, kalau Fishy tidak akan pernah meninggalkan Simba , arra ?", Fishy mengangguk , "Ya Simba !", ucapnya penuh penegasan .
Mereka berpelukan dengan sangat erat . Sangat dan teramat . Wajar saja, mereka sudah sangat dekat hampir 5 tahun lamanya . Tak selang lama , pintu gubuk tua itu terbuka . Menampakkan sesosok namja cantik dengan wajah marahnya .
"Apa yang kau lakukan disini ?", teriak namja itu sambil menggeret tangan putranya .
"Hikkss, Simba tolong aku, hiikkkss , Simbaaa ", Namja itu seakan menulikan telinganya saat anaknya menangis dan menjerit histeris .
"Diamlah, kita akan pergi ke Seoul , jangan menangis ", sebuah bentakkan keras yang membuat anak itu terdiam membatu walau tidak bisa menghilangkan isakannya .
"Hikkss, Simba, Hikkss Simbaaa "
Namja itu menatap tajam anak kecil yang saat ini juga menangis sambil memegangi gitarnya, "Cih, ini adalah kali terakhir kau melihat anakku ! Dasar miskin! ", lalu dia menggendong tubuh mungil putranya dan membawanya keluar dari gubuk tua itu. Gubuk yang sebenarnya adalah rumah si kecil Simba .
"Fishy, Fishyy "
Lee Suhae :::::::::::::::::::::::::::::
"FFFIIISSSHHYY "
Kyuhyun bangun dari tidurnya dengan wajah dan seluruh tubuhnya penuh dengan keringat . Dia menatap kea rah jam dinding kamarnya .
"Jam 3 pagi , Ya Tuhan ", ia pun mengusap wajah tampannya dengan sedikit kasar . Lalu ia kembali merebahkan tubuhnya, "Fishy , Fishy ", ucapnya berulang kali .
Dia memejamkan matanya, dan ia kembali membuka matanya saat bayangan namja yang ia lihat beberapa waktu lalu di Restoran masuk kedalam pikirannya .
"Ada apa denganku ini ?", ia pun memejamkan matanya kembali .Namun tidak bisa . Karena wajah namja itu kembali merasuk hingga ke jiwanya .
Sampai akhirnya ia memutuskan untuk tidak tidur dan menunggu sampai pagi . Kebetulan pagi ini dia tidak ada jadwal hingga siang .
Namun satu yang masih menjanggal dihatinya,
Kenapa ia sempat berpikir kalau Fishy-nya itu adalah namja yang ia lihat di Restoran beberapa waktu yang lalu ?
Ada apa ?
Lee Suhae :::::::::::::::::::::::::::::::
Ok, ok, ff ini akan menjadi ff terakhir saya . Karna saya akan lebih memfokuskan untuk menyelesaikan ff saya yang lain yang mungkin sudah berjamur(?) .. Ahhahah,
Mind RnR please ?
