Judul : we found our baby ?

Name : Natsu Zyy

Pair : SasuNaru, SasuSaku NaruHina

Chap : 1/?

Genre : Friendship, Family

Rate : T

DC : MK

Warning : typo dimana-mana, gaje story, humor gajelas mungkin -_-, semua kekurangan dalam menulis lainnya.

Note : SasuNaru jadi bintang utamanya disini, tapi ini bukan ff yaoi :D. Sasuke tetap dipasangin sama Sakura dan Naruto sama Hinata.

DLDR

-Zyy Present-

.

.

.

Pada suatu hari yang indah. Tersebutlah seeko- ehhh tidak tidak...ini bukan fabel untuk anak SD. Tapi serius deh...awalnya kehidupan kedua pemuda yang menjadi pemeran utama kita ini memiliki hidup yang tentram. Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto sudah bersahabat sejak kecil, walaupun perbedaan sifaf mereka yang begitu kontras tapi tidak mengubah hari-hari mereka yang damai sejahtera. Sampai suatu ketika kehidupan mereka berubah menjadi sedikit berwarna.

.

.

.

"Dobe ! Kau yang bocah kuning dan aku urus si bocah raven ini !"

"Hei ! Aku ingin punya anak cewek !"

"Diam dobe ! Nanti juga dia tak akan ku larang bermain denganmu"

"Teme, kau cura- heiii ! Bocah cowok ini juga menggemaskan saat tidur" Ujar Naruto berbinar-binar melihat sang bocah. Melupakan bahwa sebelumnya ia tengah memarahi Sasuke.

Sasuke merollingkan matanya.

"Oke masalah hak asuh sudah selesai. Dan kita tidak boleh membatasi ruang main mereka berdua"

"Dobe...kita tinggal tidak berjauhan. Bahkan halaman belakang rumahku terhubung kehalaman belakang rumahmu, ingat ?" Sasuke kembali merollingkan matanya bosan.

"O-oke...aku hanya panik you know...dua anak ! Tiba-tiba datang pada kita ? I'll be crazy !"

.

.

Dan akhirnya mereka bisa makan malam dengan tenang, setidaknya setelah dua bocah itu tidur. Seloyang lasagna ala chef Naruto untuk makan malam mereka.

"Dobe ? Seleramu janda ?" Tanya Sasuke yang tidak sengaja melihat walpaper Naruto.

"Janda lebih menantang, teme ! Memangnya kau, dengan anak SMA ?"

"Heii ! Sakura itu sudah kuliah !"

"Yeeaahhh~ Whatever~" Naruto merollingkan bola matanya bosan.

Tunggu, apa kalian bingung dengan apa yang terjadi pada hari mereka ?. Mari kita lihat kejadian 12 jam yang lalu, saat mereka masih menjalani kehidupan tentram mereka. Kisah ini dimulai saat mereka baru saja bangun dari tidur ganteng mereka.

.

.

.

.

.

#12 jam yang lalu#

"Enngghhh~ bau kaki Sasukee" Naruto baru saja bangun dari tidurnya, ia masih menguap sesekali tanda ia masih mengantuk. Posisi tidurnya yang tidak elit karena kepalanya terhalangi kaki Sasuke, seganteng-gantengnya paras wajah Uchiha Sasuke tapi ini tidak mengurangi bau manly kaki Sasuke, yaa setidaknya itulah yang dipikirkan si pirang. Dan jangan lupakan posisi kakinya menghalangi kepala Sasuke yang masih tertidur dengan pulas, atau pingsan mungkin. Naruto mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, dilihat dari barang-barang yang berserakan di sekitar mereka, Naruto ingat tadi malam ia menghabiskan waktu dengan bermain PS bersama Sasuke sambil mengkonsumsi banyak snack dan beberapa kaleng root beer. Mereka bedangan sampai jam 3 dini hari dan melupakan semuanya begitu saja, termasuk semua barang yang berserakan sekarang.

.

.

"Engghhh~ my cheese~" Igauan si raven yang sangat tidak berperike-Uchiha-an memecahkan lamunan Naruto, ia menggosok-gosokan dagunya kekaki buluk Naruto.

"Te...teme ? Jangan jilat kaki ku bodoh !" Katanya yang tidak terima kakinya yang baru saja mendapatkan pelecehan dari si raven(?).

"Ehh~ mau lari kemana~ my chees-Owww damnnn ! What the hell I do ?!" Sasuke mulai membuka matanya, ia baru saja terbangun dari mimpi indahnya dengan sangat tidak indah, sedangkan Naruto hanya merollingkan bola matanya bosan.

"Uhhh...kakiku sudah tidak perawan" Kali ini giliran Sasuke yang merollingkan bola matanya mendengar kata-kata tidak masuk akal Naruto.

"Untuk sesaat aku mengira kakimu adalah Keju Epoisses de Bourgogne" Kata Sasuke sambil membenarkan posisi duduknya diatas ranjang.

"Keju apa itu ?" Tanya Naruto.

"Itu Raja keju dari semua keju. Baiklah, aku akan mandi. Siapkan sarapan, dobe" Kata Sasuke sembari beranjak dari kasurnya, sesekali ia masih menguap.

"Akhirnya...kau bisa juga memuji orang teme. Let me see the cheese" Kata Naruto sambil mengeluarkan ponselnya dan menuju browser.

.

.

Disisi lain Sasuke tampak menikmati paginya yang indah dihalaman belakang rumahnya. Ia tengah memegang handuk dilengan kirinya dan menghirup dalam-dalam aroma pagi yang sejuk ini.

"Satu batang rokok sebelum mandi" Gumannya pada diri sendiri. Ia baru saja menyalakan rokok yang sejak tadi ia taruh disaku celananya, sayup-sayup ia mendengar teriakan si pirang, dan membuat Sasuke terkekeh geli dibuatnya.

.

"WHAT THE HELL TEMEE ! Itu keju terbau diduniaaaa !".

.

.

.

.

Disinilah mereka, dimuseum reruntuhan kuno dari kota yang terbengkalai sejak 100 tahun yang lalu. Sebuah kota makmur yang penuh dengan 1000 cerita kelam dimasa lalu. Tepatnya saat masa penjajahan Inggris.

"Silahkan kalian observasi untuk materi kelompok karya ilmiah kalian. Pastikan 3 bulan kedepan, laporannya sudah terkumpul rapi dimeja saya. Dan jangan lupa untuk menaruh name tag kalian setelah selesai observasi ini padaku, aku akan memberikan nilai tambahan bagi yang hadir har ini" Ujar seorang dosen yang memakai masker di hampir seluruh wajahnya. Mata kanannya tertutup dan hanya menampilkan mata kirinya yang selalu mengantuk, ada yang menggosipi bahwa mata kanan sang dosen berwarna merah dengan 3 tomo dilingkaran dalamnya, benar-benar menggelikan.

"Ha'i, kakasih-sensei" Ujar para mahasiswa kompak.

.

.

.

"Teme...kau akan meneliti apa ?"

"Sejarah kelam Badlands City ini, aku akan kekantor pemerintahannya. Rumor yang kudengar bahwa dibawah tanahnya ada sebuah tempat penyiksaan juga"

"A...apa ? Tidak ada...you know kan teme...hantu ?" Kata Naruto sambil menggidikan bahunya dan membuat Sasuke menghela nafas bosan.

"Kau cari saja partner kerja lain jika tidak ingin ikut denganku, dobe"

"Ehh ti-tidak tidak teme. Aku ik-ikut" Kata Naruto sembari menggosok-gosokan tangannya yang mulai merinding.

Mereka berdua melenggang pergi menuju kantor pemerintahan kota tersebut, tanpa disadari sejak tadi mereka diawasi oleh seorang pria bermasker dan menutupi semua wajahnya kecuali mata kanannya yang tengah berkespresi jahat, dan jangan lupakan topi yang membuat kesannya semakin misterius.

"Namanya...Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto yaa" Ujarnya sambil berlalu membawa sebuah keranjang besar yang sedari tadi ia dorong.

.

.

.

.

"Te-teme...kita bisa kan meneliti bagian atas dulu ? Aku yakin disini banyak hal menarik" kata Naruto mengulur waktu, Naruto lebih memilih stok ramennya dibuang oleh ibunya daripada harus masuk ketempat horor itu.

"Terserah kau lah dobe" Dan perkataan Sasuke hanya di tanggapi dengan cengiran kgas Naruto.

/Ting...Ting...Ting...Ting ! (Suara berasal dari ruang informasi)

"Panggilan kepada saudara Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto, untuk menuju ruang informasi pusat disebelah pusat kota Badlands City sekarang. Terimakasih" Ujar seseorang dari ruang informasi pusat. Kedua sahabat sehidup semati itu bingung, apa mobil Sasuke menghalangi jalan kah ? Atau mobil Sasuke diculik orang ? Okee singkirkan pemikiran absurd tadi.

"Kita kesana teme"

"Hn"

.

.

.

#Ruang Informasi Pusat"

"Anda meninggalkan ini tuan-tuan" Kata seorang pegawai yang memberikan 2 buah keranjang berisikan bayi mungil yang tengah tertidur. Diulangi DUA ORANG BAYI YANG SEDANG TERTIDUR. Sasuke memandang horor si pirang. Ia tidak percaya kelakuan sahabatnya sungguh mencengangkan.

"Heii ! Aku tidak menghamili siapapun teme ! Berhentilah memandangku seperti itu" Ujar Naruto yang sepertinya bisa menebak pikiran Sasuke.

"Ini bukan anak kami, pak" Kata Sasuke mengabaikan Naruto yang misuh-misuh.

"Apa maksud anda dengan 'bukan anak kami' lihat saja bocah pirang ini dan bocah raven yang mirip seperti anda" Kata pegawai yang bername tag Kabuto tersebut. Dia menunjuk kearah bocah lelaki yang sedang tertidur dan bocah perempuan itu secara bergantian.

"Ta-tapi ini buka-"

"Jika anda tidak mau memiliki anak, jangan mau membuat anak pak. Kalian tahu, melahirkan itu menyakitkan" Ujar Kabuto lagi.

"Heii apa maksud anda ? Dan kenapa harus kami ? Kami bahkan masih mahasiswa" Ujar Naruto tidak terima dengan ulasan Kabuto tadi.

"Tadi ada seorang pria yang menyerahkan ini padaku. Ia membawa seorang bocah kecil yang seumuran mereka berdua dalam gendongannya dan 2 keranjang bayi kalian. Ia bilang ini milik kalian, bahkan ia memotret kalian" Kata Kabuto panjang lebar sambil menyerahkan foto tadi kepada Sasuke. Dan benar saja, ada foto Sasuke dan Naruto yang sedang berbincang sebelum menuju kekantor pemerintahan. Sasuke merutuki dirinya yang sudah lengah.

"Dammnn !" Katanya penuh amarah. Sedangkan Naruto, jangan ditanya ia tengah memeluk lututnya sendiri dengan panik, dan itu membuat Sasuke kembali merollingkan bola matanya bosan.

"Kalian ambil atau kulaporkan ini kepolisi ? Dua remaja tega membuang anaknya dikeramaian kota" Ujar Kabuto menyeringai.

"Eh- a-apa ? Kau gila ini bukan anak-"

"Ahh baiklah ! Kembalikan 2 bocah itu" Kata Naruto memotong perkataan Sasuke.

"Kau gila dobe ! Kita tidak bisa melakukannya bodoh !"

"Itu lebih baik dari pada kita dipenjara teme bakaaa !"

"Tapi bagaimana kita- ahh ! Terserah padamu dobe"

.

.

.

"Here we go. Come to your daddy~"

"'I'm not her daddy / I'm not his daddy !" Ujar Sasuke dan Naruto bersamaan.

"Yeaahh~ whatever" kata Kabuto sambil menyerahkan 2 keranjang bayi kepada mereka.

.

.

.

.

Disinilah mereka, didalam mobil Sasuke. Mereka terjebak oleh kedua bocah cilik yang sedari tadi tidur pulas.

"Liat isi keranjangnya dobe" Ujar Sasuke sambil mengamati bocah raven yang ia taruh dijok mobil depannya.

"Ada susu dan popok teme ! Setidaknya mereka selamat hari ini"

"Simpan bungkusnya agar kau tak lupa dengan merknya dobe"

"Yaa teme"

"Sepertinya mereka berumur 1 atau 2 tahunan, bagaimana kita menghadapi mereka ?" Ujar Sasuke frustasi. Kalau boleh dipilih, ia lebih memilih tawuran dengan warga daripada harus mengurus 2 bocah kecil ini. Lagi-lagi Sasuke mengerang frustasi.

"Hei teme ! Ada nomor aneh di balik baju yang terselip dipunggungnya. Coba lihat ! Yang ini nomornya 130-RU45" Ujar Naruto yang berada dijok belakang bersama si bocah pirang tadi.

"Mana sih ? Coba kulihat yang satunya"

"Nomornya S474-F7" Lanjut Sasuke.

Tiba-tiba tangisan sang bocah raven memecah kebingungan kedua pemuda tersebut, atau mungkin membuat mereka semakin bingung. Tangisan sang bocah raven menggelegar hingga membangunkan si bocah pirang.

"Ooeeekkkk...oeeekkkk...oooeeekkkkkk" Tangis mereka semakin menjadi membuat mereka berdua terkaget.

"Te...teme bagaimana ini ?" Kata si pirang senior sambil sesekali memasang wajah bodoh menghibur bocah pirang agar sang bocah berhenti menangis.

"Mana kutahu dobe ! Aku juga kerepotan !" Tidak kalah panik, Sasuke bahkan hampir akan menyumpal si raven junior dengan rokoknya seperti yang sering ia lakukan pada Naruto saat si pirang sedang ngambek. Tapi ia sadar, rokok hanya untuk orang 18 tahun keatas, itulah yang ada pemikiran pendek Sasuke.

Ia mengeluarkan ponselnya, mencari kontak yang sangat ia cintai.

"Ketemu !" Serunya, ia langsung menekan tombol call.

.

.

"Halo Sasuke-chan ?"

"Okasan help me -hikss- ! Huuwwweeeeee !"

.

.

.

.

.

.

.

#TBC#

Halllo...Zyy here :D

Bawa cerita gaje again xD...btw fic ini emang terinspirasi sama film korea yg judulnya kalo ga salah "baby and me" (ga tau tulisan koreanya), tapi akan Zyy coba biar ga sama persis.

Owh iyaa, Zyy juga berencana buat sequel dari "Hari Galau Sasuke" atau mungkin bakal rubah judul sihh ._. Yaa kita liat aja nanti :D

Akhir kata

#SalamTahuBulatLover

.

.

.

Adakah yang mau mereview ? ^^