"Your Eyes."

Warning: Slight-OOC, drabble, BL.
Rate: T.
Disclaimer: Kuroko no Basuke is not mine.
Word Count: 453 words.
Author's note: Hallo! 1. Jadi fic ini collab—mendadak—dengan Shourarara. Thanks shou! Dedicated to Caijou—Pilong, Meshi, Mashem, Geb, Aiko, Maru! 2. A late birthday fic for Natha a.k.a Mieelangbawang! Happy birthday! ^q^ 3. Special Thanks for Arisu!

En-Joy!


"Yang kulihat hanya kamu,"

Kise berulang kali tersihir oleh perkataan Aomine. Tanpa disadari, air mata mulai terbentuk memberi efek indah pada manik golden topaz Kise yang tersinari cahaya keemasan mentari sore. Pemuda di hadapannya mengusap pergi air mata yang mulai berjatuhan tersebut. Dan di saat yang sama, mereka kembali menghapus jarak di antara keduanya di lorong sekolah yang sepi ini.

Kise melepaskan tubuhnya dari Aomine terlebih dahulu—karena ia memerlukan oksigen dan berkata, "…Bagaimana cara aku bisa mempercayai kata-katamu?"

Pria bersurai biru ini menghela nafas sembari memejamkan kedua matanya. "Kau tidak percaya?" sambil menjulurkan lengannya, ia membelai lembut puncak kepala Kise—merasakan halusnya helai-helai keemasan milik Kise.

"Bukan... Aku…" pemuda bersurai emas ini mengalihkan pandangan matanya menjauhi manik midnight milik kekasihnya itu. "Aku hanya..." tetapi ia tidak bisa melanjutkan kata-katanya itu. Semua kata yang ingin ia keluarkan tertahan pada tenggorokkannya, dan jika ia melihat kedua manik milik kekasihnya itu, rasanya—hasrat untuk membicarakan hal tersebut telah menghilang.

Ace tim basket Teikou ini perlahan mendekati wajah tampan Kise seolah menuntut lanjutan kalimat yang dibiarkan tergantung begitu saja, namun hal itu justru membuat pria di hadapannya itu sama sekali tidak mengindahkan hal tersebut. "Tatap aku." pemuda bersurai biru ini menarik dagu Kise sehingga kedua mata mereka saling bertemu. Biru dan Kuning.

Barulah saat itu Kise menyadari—apa yang ia lihat pada mata Aomine bukanlah sekedar bola mata berwarna biru tua, ia justru seperti menatap langit malam. Bukan sekedar langit malam biasa yang sekilas terlihat kosong, ia melihat langit itu berhias bintang berkelip. Hanya bola mata itulah yang mampu membuat jantung Kise seakan berhenti berdetak. Hanya bola mata midnight itulah yang dapat membuat Kise bergetar dan tidak mampu berkata-kata. Hanya bola mata midnight milik Aomine-lah yang dapat membuat Kise jatuh cinta.

Pemuda berambut golden itu dibutakan oleh kedua bola mata midnight tersebut, karena hanya Aomine-lah yang Kise lihat.

Dan saat itu, Kise melihat bayangan dirinya yang terpantul pada kedua bola mata indah tersebut. Apakah Aomine bersungguh-sungguh melihat dirinya sebagai kekasihnya? Seperti itukah bagaimana Aomine melihatnya?

Tidak hanya Kise yang melihat keindahan dalam kedua bola mata lawan bicaranya, namun Aomine juga menyadari hal tersebut. Bedanya, ia melihat mentari memunculkan jati dirinya dibaluti warna keemasan menggantikan malam berbintang elok nan indah.

Kehangatan akan terasa jika menghayati kedua bola mata golden topaz itu. Bola mata yang melewati kata indah membuat Aomine ingin memeluk tubuh Kise sepanjang hari. Karena Kise itu hanya untuk dirinya. Tidak ada seorang pun yang boleh menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya.

Karena, ia melihat hanyalah dirinya yang berada di dalam mata Kise sekarang.

Senyuman langsung terbentuk pada wajah tan Aomine, perlahan—ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak berisi coklat. Ia mengecup lembut kening kekasihnya itu dan memberikan kotak tersebut dengan senyum tipis terukir pada sudut bibirnya.

"Selamat hari valentine, Kise."


A/N(Rein):

Ma...Maaf, ini pendek dan aneh. Jujur dapet ide ini dari lagu terus karena belum nyiapin kado buat Natha, jadi saya buat ini berhubung ultahnya dekat dengan valentine.

Anyway, semoga Natha suka!

Dan terimakasih udah mau collab, shou!

Kritik/Sarannya tolong di sampaikan di review agar saya bisa belajar untuk ke depannya! ^q^

Terimakasih sudah membaca!