haiiiii... Famel balik lagi nih dengan cerita yang beda

Hali : yang lama gimana? gak dilanjut?

Me : dilanjut dong tapi... ehm gimana ya...

Taufan : Belum ada ide?

Me : #kenapanahimajiner heheh ehm nanti dilanjutin koq hehehe

dah ah langsung aja deh gak usah kelamaan ngobrolnya.

Disclaimer : Boboiboy and Friends by Monsta Studio saya cuma pinjem Characternya

Warning : AU, OOC (Maybe), Elemental siblin, typos, GaJe. Cerita muter-muter. Romance nyempil (maybe), Humor gagal. dll. karena gak tau genrenya apa aku kasih General aja deh.

disini urutan umurnya

Gempa (15 th),

Air & Api (14 th),

Taufan & Hali (13 th)

.

.

.

.

.

Happy Reading

SMP Pulau Rintis adalah sebuah SMP terfavorit di Pulau masuk kesana tidaklah anak-anak dengan kemampuan lebih yang bisa seorang gadis berumur 12 tahun yang sangat cerdas. Dia mendapat rekomendasi dari SD Pulau Rintis untuk 'lompat tingkat' langsung ke SMP setahun lebih cepat dari teman-teman sebayanya.

Hari ini adalah hari pertama Ying di sekolah barunya. Jam menunjukan angka 07.20 gadis berkacamata biru itu sudah ada di sebuah lorong lantai 2 menunggu kakaknya yang juga sekolah di SMP Pulau Rintis.

"Duh, mana sih kakak, katanya mau nganterin ke ruang guru." Gerutu Ying sambil sibuk dengan hpnya, mengirim pesan kekakaknya berkali-kali. 'tadi katanya suruh nunggu di lorong lantai 2 depan kelas 8 B'. diliriknya papan nama kelas yang ada diatas pintu sebuah kelas.

Tak berapa lama seorang pemuda berambut raven dan berkacamata violet muncul dari kelas itu. "Sorry, tadi ada masalah bentar. Yuk keruang guru." Ajak pemuda itu.

"Kak Fang nih nyebelin banget."Kata Ying sambil memanyunkan berjalan di belakang kakaknya itu. " Tau gak sih dari tadi akudiliatin terus ma anak-anak yang pada lewat. Kan malu." Katanya lagi.

" Ya maaf. Tadi ada perlu sih, jadi ya-" kata Fang masih terus jalan didepan adiknya itu tanpa menoleh melihat ekspresi jengkel Ying.

"Nah, ini ruang sendiri gak papa kan? Aku mesti balik ke kelas nih. Dah mau mulai pelajaran." Kata Fang setelahmerekasampai di ruang guru.

"Iya, iya kakakku tercinta. " kata Ying dengan nada dibuat-buat. Fang langsung pergi ninggalin Ying mengetuk pintu pelan lalu masuk keruangani menemuis eorang guru perempuan berhijab biru.

"Oh, kamu murid baru itu ya? Hem ayo ikut saya kekelas baru kamu." Kata guru itu.

"Baik bu." Kata Ying langsung mengikuti Guru itu menuju kelas barunya.

-###-

"Bangun, Selamat Pagi Guru Timmy." Pimpin seorang anak berhijab putih yang sepertinya ketua kelas kelas 7 A yang akan jadi kelas Ying saat Guru Timmy dan Ying masuk kekelas itu.

"Selamat pagi ini kalian kedatangan teman silakan kenalkan diri kamu."Ucap Bu Guru Timmy.

"Ehm, hai nama saya Ying. Salam kenal." Kata Ying malu-malu.

"Wah, Chinese ya?Cantiknya."Cletuk seorang anak berambut coklat dan beriris hazel tiba-tiba. Muka Ying langsung memerah karena dibilang cantik.

"Eh, Taufan kamu mah kalau ketemu sama cewe juga langsung kamu bilang cantik." Kata anak lain bertubuh gempal.

"Hahaha iya sih tapi yang ini beda tau, Gopal." Kata anak benama Taufan tadi

"Sudah-sudah, Ying kamu duduk disana ya." Kata Bu timmy menunjuk kursi kosong disebelah siketua kelas.

" Ya Bu."lalu dia berjalan kearah yang ditunjuk bu Timmy.

"Hai, namaku Boboiboy Tufan salam kenal cantik. " kata Taufan sambil tersenyum saat Ying melewatinya yang hanya dibalas dengan lirikan.'Nama yang aneh' batin Ying. Dia hanya melewati Taufan tanpa mempedulikannya. Ying langsung duduk dibangkunya.

"Hai, namaku Yaya salam kenal." Ucap gadis berhijab yang jadi teman sebangkunya.

"Aku Ying. Salam kenal juga."

"Nah murid-murid kita mulai pelajarannya. Buka buku halaman 65." Kata bu Timmy didepan kelas.

-###-

TENG TENG TENG

Bel tanda istirahat pertama baru saja berbunyi. Ying baru saja mau keluar kelas menemui kakaknya dia masih belum terbisaa dengan teman baru jadi dia memilih istirahat bersama kakaknya. Tapi sebelum dia keluar kelas, Taufan sudah berdiri didepannya.

"Hai, Ying mau kekantin bareng gak?" Tanya Taufan sambil menyunggingkan senyum andalannya.

"Gak makasih." Kata Ying dingin . dia langsung saja melewati anak itu dan melangkah keluar kelas.

"Wuihh dingin banget." Ucap Taufan takjub dengan sikap Ying.

"Hahaha, baru kali ini aku liat 'Pangeran Taufan' dicuekin cewe." Kata Gopal tak kuat menahan tawanya.

"Heh, liat aja aku pasti bisa deketin tu anak baru." Kata Taufan dengan sombongnya.

Sementara itu sambil jalan menuju kelas kakaknya Ying terus memikirkan anak laki-laki tadi –Taufan-. 'Huh, sok akrab banget tuh anak, nyebelin.' Batinnya. Tanpa sadar ia menabrak seseorang sampai dia dan orang itu jatuh.

"Aduh, maaf ya tadi aku ngelamun." Kata Ying segera minta maaf.

"Heh kalau jalan liat-liat dong!" sembur orang itu. Betapa kagetnya Ying saat ia melihat siapa orang itu.

"Dasar." Gerutu orang itu sambil pergi meninggalkan Ying yang masih bengong.

'Lho tadi Taufan kan? Kok sikapnya beda ?' pikirnya. Lamunannya buyar saat ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Ying, kamu gak papa?" ternyata itu Yaya.

"Eh, iya gak papa."

"Mau ke kantin bareng?" tawar Yaya ramah yang dibalas dengan anggukan oleh Ying.

-###-

~Dikelas 7A~

" Kak Taufan, ke kantin bareng yuk." Kata seorang anak dari pintu.

"Oh, Hali. Bentar aku ambil uang dulu." Kata Taufan pada anak yang memiliki wajah sama persis dengannya itu. Ia segera mendekati adik kembarnya dan mereka jalan kekantin berdua.

Halilintar dan Taufan adalah salah satu anak kembar dari boboiboy bersaudara. Kenapa salah satu? Karena dari lima bersaudara yang kembar ada dua pasang. Anak pertama Boboiboy Gempa, dia kelas 9 SMP Pulau Rintis, anak kedua dan ketiga (pasangan kembar yang pertama) Boboiboy Air dan Api kelas 8 disekolah yang sama, dan anak keenpat dan kelima, Taufan dan Halilintar (pasangan kembar yang kedua). Taufan dan Halilintar tidak sekelas karena takutnya kalau sekelas mereka justru tidak bisa konsentrasi saat pelajaran.

"Eh Hali dahimu kenapa kok merah?" Tanya Taufan baru menyadari dahi adiknya sedikit merah.

"Oh, ini tadi pas mau kekelas kak Taufan ada anak yang jalan gak liat-liat terus nabrak." Kata Halilintar sambil mendengus kesal.

"Oh" jawab Taufan singkat. Saat dikantin dia melihat kakak-kakaknya disebuah meja disudut kantin. Dia dan Halilintar langsung mendekati meja itu.

"Kak Api~" panggil Taufan dengan nada dibuat-buat (baca alay).

"Taufan~ adikku tersayang" balas Api dengan nada yang sama. Saudaranya yang lain hanya bisa sweatdrop melihat kelakuan mereka.

"Haish kalian ini bisa gak sih bersikap bisaa aja." Kata Air. Halilintar hanya memutar bola matanya dengan malas ' kenapa juga aku bisa punya kembaran (Taufan) alay gini' batin Halilintar.

"Hahaha, Api Taufan kalian ini benar-benar deh." Kata sang kakak tertua Gempa melihat kelakuan dua adiknya yang hiperaktif. "Eh Hali dahimu kenapa?" Tanya Gempa melihat dahi Hali sedikit merah.

"Ehm itu-"

" Tadi dia ditabrak ma cewe pas lagi jalan." Ucap Taufan memotong penjelasan Halilintar.

"Heeee ditabrak cewe? Jangan-jangan gak Cuma dahinya tuh yang tabrakan." Ucap Api sedikit menggoda Halilintar.

"Oh, iya ya. Hali jangan-jangan kamu-" Taufan ikut menggoda adiknya itu.

"Apa? Aku gak sampe nyium tuh cewe kok!" Kata Halilintar spontan. Mukanya semerah tomat.

"Lho yang bilang kamu nyium cewe siapa?" Ucap Api semakin menggoda adik bungsungya itu.

" Iya nih siapa juga yang bilang kamu ciuman. Atau kamu jangan-jangan ngarep ciuman ma tu cewe yang dah nabrak kamu ya?" Kata Taufan semakin menjadi saat menggoda Halilintar. Taufan dan Api tertawa keras.

"Bu-bukan gitu ugh, kak Air, kak Gempa bantuin dong." Ucap Halilintar mencari dukungan ke kakaknya yang lain. Bukannya membela Halilintar, Air malah terlihat menikmati 'tontonan' itu jarang-jarang ia melihat adik bungsunya itu samapi salah tingkah. Sedangkan Gempa hanya tertawa kecil. Merasa dia tidak mendapat dukungan, Halilintar merasa semakin kesal. "Huh, aku balik ke kelas aja." Ucapnya lalu membalikan badan bersiap pergi.

"E-eh, Hali tunggu dulu jangan ngambek dong." Ucap Gempa khawatir. Halilintar tak mendengar panggilan kakak-kakaknya karena ia sudah jauh dari kantin.

"Haduh, gimana nih." Ucap Air yang juga bingung. " pokoknya kalian yang tanggung jawab." Katanya tajam sambil menunjuk ke Api dan Taufan.

'Gawat.' 'Mampus dah' batin Taufan dan Api bersamaan. Walaupun Halilintar adalah yang paling kecil, tapi dia juga paling temperamental. Sekalinya marah akan sangat mengerikan. Bahkan kakak-kakaknya tidak ada yang berani mendekati Halilintar kalau dia sedang emosi.

-###-

Halilintar masih menggerutu kesal dengan kelakuan kakak-kakaknya. Aura membunuh sudah dari tadi keluar dari dirinya. Dia berjalan menuju kelasnya. Tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Hali-Halilintar tunggu." Dia mengenali suara siapa itu. Air berlari mendekatinya. Dia hanya memandang kakaknya yang paling pendiam itu dengan tajam.

"Apa?" tanyanya dengan suara pelan. Halilintar akui dia paling tidak bisa marah pada kakaknya yang satu ini. Entah kenapa.

"hah.. ini ….hah… aku beliin es kopi sama roti moka." Kata Air masih ngos-ngosan sambil menyerahkan bungkusan ditangannya.

"Makasih." Kata Halilintar singkat sudah tidak marah lagi. Kakaknya itu memang tau cara menenangkan Halilintar. Air pun menghela nafas lega. Setidaknya dia aman dari amukan Halilintar.

"Nah kakak, balik kelas dulu ya." Kata Air sambil mengusap pelan kepala adiknya dan langsung pergi ke kelasnya.

"Hn" jawab Halilintar singkat. Dia juga melanjutkan perjalanannya ke kelasnya kelas 7C. saat melewati kelas Taufan, Halilintar melirik kedalam kelas. Matanya sejenak menangkap sosok gadis berhijab putih –Yaya-. Ia langsung memelankan langkahnya. Diperhatikan gadis itu lekat-lekat. Jantung Halilintar tiba-tiba berdegub lebih cepat melihat senyum gadis itu.

"Hali~" sebuah suara membuyarkan lamunannya. Halilintar menghela nafas kesal.

"Hali, kamu masih marah ya. Aku ma kak Api tadikan Cuma bercanda. Masak kamu marah sih." Ucap Taufan. Dia berharap adiknya itu mau memaafkannya.

"…" HAlilintar hanya melirik tajam kembarannya itu. Dia lalu pergi meninggalkan Taufan yang manggil-manggil namanya berkali-kali.

"Haduh gawat nih." Kata Taufan agak takut. Ia lalu masuk ke kelas dengan berbagai pikitan tentang apa yang akan terjadi dirumah nanti.

-###-

Sebelum Taufan sampai di tempat duduknya, Ying berdiri didepannya.

"Ehm Taufan, aku mau minta maaf. Tadi gak sengaja nabrak kamu. Tadi aku jalannya nglamun." Kata Ying menunjukan muka bersalahnya. 'pasti tadi sakit banget sampe dia marah ke aku' batin Ying.

Taufan hanya menatap Ying bingung. Otaknya masih belum connect. Lalu ia sadar apa yang sudah terjadi. ' Oh, jadi tadi yang nabrak Halilintar itu…' sebuah lampu imajiner muncul.

"Ehm, iya deh aku maafin tapi ada syaratnya." Ucap Taufan sambil tersenyum kecil.

"Heee, apa?"

"Kamu mau jadi pacarku~" Goda Taufan yang langsung dapat hadiah pukulan di pipi. Anak-anak yang ada di kelas itu kaget liat kejadian tak terduga itu. Ying lalu pergi ketempat duduknya dengan berbagai macam umpatan. Ying langsung ditenangkan oleh Yaya.

"Ukh, sial kuat juga tu cewe." Kata Taufan sambil mengelus pipinya yang terasa nyeri. Ia juga langsung kembali kekursinya.

"Pfttt." Gopal berusaha menahan tawa saat melihat pipi Taufan yang merah.

"Jangan ketawa ya!" Ancam Taufan kepada Gopal.

Tak berapa lama bel masuk berbunyi dan pelajaranpun dilanjutkan.

-###-

yeeeyyy akhirnya bisa nuangin semua ide yang ada diotak... yah walau agak muter-muter juga sih ceritanya. maklum author baru masih banyak belajar. kayaknya tokoh utamanya belum keliatan ya... hemmm ya udah deh minta kritik sarannya ya... dan jangan lupa review please...