AUTHOR : Siti Maryam Kurnia Anya

Judul : Our Marriage Life

Rate : M

Warning : OOC, GS, Typo's, ga sesuai EYD, NC inside, Alur kecepetan.

Genre : Romance, Family.

Length : Chaptered

Main Cast : ALL EXO MEMBER

Other Cast : Other K-Idol.

Pair : All Exo official pair (Hunhan, KaiSoo, KrisTao, Chanbaek, ChenMin)

Summary : Kisah Keluarga ChenMin dengan impian mereka mengenai seorang bayi, Keluarga ChanBaek yang diwarnai dengan desahan sepanjang hari, Keluarga KaiSoo dengan keserdehanaan mereka, Keluarga KrisTao serta HunHan yang penuh dengan rengekkan dari kedua kaka beradik dari keluarga Lu.

Note : Seluruh cast milik Tuhan, Orang tua mereka masing-masing dan tentu saja Agency yang mereka naungi. Tapi ide cerita 100 persen milik saya. Copy hars seizin author juga full credit. Disini juga mungkin akan ada kehadiran other K-Idol dan kehadirannya bukan untuk menjadi bahan bash. Dia hanya peran pendukung. Seluruh kisah dalam cerita ini murni fiksi dan tidak mengangkat kisah real orang lain jika ada kesamaan chara, jalur cerita dan juga ending ini bukan karna kesengajaan :D Kalian menentukan sendiri ya darimana pov setiap part-nya karna ini tidak dijelaskan.

.

.

.

IF YOU DON'T LIKE JUST DON'T READ

.

.

.

NO BASH

.

.

.

NO PLAGIAT

.

.

.

NO SILENT READER

.

.

.

ENJOY READING

Minseok = 27 tahun

Jongdae = 25 tahun

Kai = 25 tahun

Kyungsoo = 23 tahun.

Chanyeol= 24 tahun

Baekhyun = 24 tahun

Suho = 28 tahun

Lay = 28 tahun

Kris = 32 tahun

Tao = 19 tahun

Sehun = 28 tahun

Luhan = 25 tahun.

"Min dengar. Ada kalanya kau harus menghentikan sesuatu yang kau sukai demi kebaikanmu. Bekerja saja butuh istirahat begitupun dengan belajar atau mempersiapkan diri dalam bahasamu"

Minseok terdiam.

"aku hanya tidak ingin membebanimu dengan ide tentang kehamilan"

Minseok tetap terdiam.

"lagipula pernikahan kita baru menginjak usia empat bulan, kenapa harus begitu terburu-buru?"

Minseok mengerjapkan matanya "memangnya kalau ingin hamil itu bagusnya diusia pernikahan berapa lama?"

Jongdae memandang wajah istrinya dan kembali menggumamkan kata sabar dalam hatinya.

"tidak ada patokannya sayang"

"lalu kenapa kita tidak cepat-cepat punya bayi saja? Lagipula usia kita sudah tidak muda lagi Jongdae. Kita termasuk telat menikah"

"jadi kau begitu menginginkannya?

Minseok mengangguk antusias.

.

.

.

"untuk apa menatap tempat itu? Adakah yang menarik dari tempat sampah itu?"

"baek kau harus membuang semua ini atau aku akan berhenti memasukimu menggunakan kondom"

Chanyeol menatap Baekhyun dengan tatapan serius

"hell no way! Aku tidak ingin terburu-buru mempunyai bayi"

Chanyeol tertawa mendenganya. Sedangkan Baekhyun melangkahkan kakinya mendekat kearah Chanyeol. Setelah dekat dia mengangkang dipangkuan suaminya.

"jika aku hamil kita akan libur selama Sembilan bulan. Jika ada bayi kita tidak leluasa untuk bercinta" ucapnya diikuti dengan desahan menggoda.

Chanyeol menatap Baekhyun dengan mata malasnya.

"come on kita sudah melakukannya lima kali sejak bangun tidur tadi. Dan sekarang baru saja pukul empat sore. Kau bahkan tidak mengizinkanku untuk sekedar mandi- ah shit baek"

Chanyeol memejamkan matanya saat Baekhyun dengan jahil menggesekkan kewanitaannya dikejantannya.

"kita suami istri apa salahnya lagipula ini kan hari sabtu"

"oh jangan menyesal sayang" Ucap Chanyeol lalu mengangkat tubuh Baekhyun dan membuka pakaian bawah mereka.

.

.

.

"kai kenapa kita harus pindah dari rumah ibu dan ayah? Rumah mereka cukup besar untuk menampung kita"

Kai tersenyum lembut kearah istrinya "itu rumah mereka bukan rumah kita, kita berumah tangga artinya kita mempunyai jalan hidup kita sendiri dan kita akan memulainya dari rumah kita sendiri"

"tapi kenapa harus diflat kecil ini? Bukankah kau bisa meminjam uang diperusahaan dan kita dapat membeli rumah yang sedikit besar serta sebuah kendaraan"

Kai kembali tersenyum lembut kearah istrinya "tidak sayang, aku tidak akan meminjam apapun pada siapapun. Aku akan menabung jika nanti tabungan kita sudah terkumpul barulah kita pindah ketempat yang lebih besar begitupun dengan kendaraan"

Kyungsoo hanya mengangguk mendengar penjelasan lembut dari sang suami.

"sabar ya sayang, aku janji akan bekerja lebih keras untuk memberikan istriku semua yang layak"

"aniyo kai nanti kita akan bekerja sama-sama, aku akan membuka les memasak disini"

Jongin menatap Kyungsoo "sejujurnya aku tidak memerlukan kau untuk berkerja tapi jika kau merasa kesepian kau boleh membukanya tapi aku tidak ingin kau terfokus kesana. Fokusmu adalah menjadi seorang istri bagiku"

Kyungsoo kembali mengangguk mendengar penjelasan lembut suaminya.

.

.

.

Lay tersenyum masam membaca pesan singkat yang baru saja dia terima tanpa disadarinya air mata menitik mengaliri pipi mulus wanita berdimple itu. Dia mengusap perut ratanya.

Suho yang melihat kejadian itu dengan segera membawa Lay kedalam pelukannya lalu mengecup kening wanita itu "hey kenapa"

"Ten hamil"

Suho terdiam seakan mengerti penyebab airmata Lay.

"hey apa masalahnya dengan dia hamil dan kamu menangis?"

Lay tidak menjawab. Dia mengerti pasti suaminya sudah tahu betul arti dari air matanya.

"kau sedih karna dia hamil dia jadi izin dan tidak masuk kerja artinya satu diantara kita hari ini harus berada disana sampai tutup nanti menggantikan posisinya dibalik kasir? Kau menyedihkan itu kan?"

Lay hanya mengangguk sebagai jawaban. Dia hanya tidak ingin membebani suaminya dengan kenyataan pahit yang harus mereka telan didalam kehidupan rumah tangga mereka.

"Yixing dengar. Aku menikahimu karna aku mencintaimu bukan karna ingin memiliki keturunan. Aku menikahimu karna aku ingin membagi hidupku denganmu sampai maut memisahkan kita kelak"

Yixing mengeratkan pelukannya pada Suho dan lelaki itu tersenyum melihat kelakuan istrinya.

.

.

.

Kris mengecupi tengkuk belakang Tao membuat sang wanita menggeram kesal "gege berhentilah Tao sedang mengerjakan tugas"

"lima belas menit saja sayang, yuk" Kris mulai mengusap dada Tao dari belakang.

"kan sudah tiga hari lalu gege! V-ku masih perih! Lagipula Tao sedang mengerjakan tugas" ucapnya seraya menepis tangan Kris.

Kris menyerah lalu kembali memfokuskan pandangannya pada laptop dimeja dan membawanya kepangkuan.

"aduh ini apa jawabannya ge Tao tidak tahu"

Kris yang sedang memeperhatikan laptop dihadapannya mengalihkan pandangannya kebuku yang berada didepan Tao.

"ini kau cari dulu penjualannya lalu hasilnya kau bagi seratus lalu dikali lima setelah mendapatkan hasilnya kau bagi dua belas"

Tao memberengut mendengar penjelasan Kris "kenapa sulit sekali sih ge. Tao tidak mau kuliah lagi" ucapnya dengan manja lalu berjalan memasuki kamarnya.

Kris hanya melihat kepergian Tao kedalam kamar "ngambek lagi. Tugasnya kubuatkan lagi" ucapnya lalu menghembuskan nafas kasar.

"ah.. yeol.. yah disanah beib.. ohh"

Plak!

"yes.. lebih keras yeol ohh"

Kris melempar bantal kearah dinding flatnya "sialan kalian!" ucapnya lumayan keras.

"gege berisik!"

.

.

.

Luhan sedang asik membaca sebuah novel percintaan saat Sehun memasuki kamar mereka "tidak menyambut kedatangan suami lagi Lu? Apakah ketukanku kurang keras?"

Luhan memandang Sehun lalu memajukkan bibirnya -kesal karna ditegur-.

"bahkan aku disambut dengan wajah cemberutmu bukan dengan sebuah senyuman?"

Luhan tersenyum terpaksa lalu membantu Sehun membuka dasinya serta kancing kemejanya "mama tidak pernah menyambut kedatangan baba dulu"

"aku bukan baba-mu"

Luhan semakin memajukkan bibirnya kesal.

Setelah semua kancing kemeja Sehun telah terbuka lelaki itu terbaring diranjang dan Luhan membantu membuka celana bahan yang Sehun kenakan.

"aku ingin air Lu"

"baba tidak pernah meminta air pada mama dulu"

"kau punya maid Lu"

"kenapa kita tidak pakai maid?"

"karna aku ingin dilayani oleh istirku bukan oleh seorang maid"

Luhan semakin cemberut dan melangkahkan kakinya keluar guna mengambil segelas air untuk suaminya yang tukang protes.

TBC/END

Hello guys, how?

Ini baru prolog rencanya nanti dipost satu chapter satu pair.

Bentuknya tidak terlalu kental kisah drama Cuma sebagai catatan kecil-kecil aja ini pure Cuma untuk menghibur saja. Konfliknya tidak berat bahkan mungkin tidak terasa konfliknya.

Dan juga OC semua pemainnya. Mulai dari Kai, Jongdae, Sehun. Jauh banget dari sfat asli mereka. Juga dengan umur mereka yang ga sesuai dengan aslinya termasuk keperbedaan umur dan siapa yang lebih tua siapa lebih muda juga ga sesuai dengan aslinya. But semoga aja kalian suka :D

Bagaimana?

Pantaskah untuk dilanjut?

RnR ya guys :D

22 Mei 2015

09:22 p.m

Salam SITI MARYAM KURNIA ANYA