Adoption

Kuroko no Basuke © Tadoshi Fujimaki

Written by : Ayano Yanagita

Pairing : Little GoM x GoM (?)

Genre : Family & Humor

Chapter 1 : Kuroko Tetsuya

.

.

.

"Daiki-cchi! Sudah kubilang kan jangan bangun terlambat! Lihat sudah jam berapa sekarang?! Bagaimana kalau anak yang kita lihat gambarnya kemarin sudah diadopsi orang hah?!"

Pagi hari yang cerah atau bisa dibilang pagi menjelang siang dimana semua orang sudah sibuk dengan urusan mereka masing-masing, semuanya kecuali satu pasangan muda kita ini. Mari kita intip rumah pasangan ini, dimana si pirang sedang mengomeli seseorang berambut dark blue dari luar kamar mandi. Berharap saja orang tersebut tidak tidur didalam bath up sementara 'istri'nya mengomelinya dari luar

CEKLEK

"Berisik kau Ryouta! Mana mungkin ada orang yang langsung mengambil anak itu. Kau terlalu berlebihan"

Oke, cukup sudah! Orang yang dipanggil Ryouta atau Kise Ryouta yang sudah berganti nama menjadi Aomine Ryouta tersebut sudah dibatas kesabarannya, tanpa memberi peringatan atau apapun, si pirang melempar pemuda yang baru keluar dari kamar mandi tersebut dengan sebuah vas bunga berwarna putih disampingnnya

"AHOMINECCHI BAKA!"

Seusai berkata begitu, Kise berlari keluar kamar. Meninggalkan Aomine yang (untungnya) bisa menghindar dari lemparan vas kaca tersebut

-Adoption-

"Oi Ryouta. Kau masih marah?"

Hn?! Pertanyaan absurd memang. Saat ini Aomine berserta Kise sedang dalam perjalanan menuju panti asuhan di salah satu kota Tokyo, mengapa mereka kesini? Baik, kita undur waktu untuk mengetahuinnya

Flashback :

Kise Ryouta. Pilot termuda dari semua pilot di Jepang baru saja melakukan pendaratan terakhirnya, kini pilot muda tersebut bisa mendapatkan cuti selama 3 bulan akibat perkerjaannya yang tanpa henti selama 4 bulan

"Yatta... Hari ini aku bisa pulang ssu~" Kise bersenandung riang ketika turun dari pesawat, saat memasuki ruang kerjanya entah kenapa Kise menjadi penasaran dengan seorang wanita cantik yang sedang menunggu di ruang tunggu penumpang. Ah.. Rupaya ia menunggu pesawat lain yang akan datang

"Nee, nee.. Sebentar lagi Otou-sanmu akan pulang, kau pasti merindukannya bukan Yato-kun? Ahahaha" si wanita tersebut menggendong seorang bayi berambut coklat tua ke angkasa, membuat bayi tersebut menendang-nendangkan kakinya keudara sambil tertawa lepas. Kise merasa miris ketika melihat kejadian itu, akhirnya ia memutuskan untuk mempercepat langkahnya menuju ruangannya

Kise's Room

"Mou... Andaikan aku dan Daikicchi punya anak pasti asyik ssu~ namun sayangnya hal seperti itu mustahil" Kise mengomel diruangannya, ia menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya

"Kenapa kau tidak mengadopsi anak saja Kise? Kan biasanya jenis pasangan seperti kalian akan mengadopsi seorang anak" celutuk seseorang di belakang Kise

"Moriyama-senpai. Apa yang kau lakukan disitu ssu?" bangkit dari kursinya Kise melangkah dan mempersilahkan orang yang dipanggil Moriyama tersebut masuk kedalam ruangannya

"Hanya mengantarkan ini, katanya setelah kau menandatangani berkas ini maka cutimu sudah keluar Kise" jelas orang tersebut, Kise hanya mangut-mangut mendengarnya kemudian ia pun menandatangani berkas tersebut sambil tersenyum riang

"Sudah ssu" Kise segera memberikan berkas tersebut yang disambut oleh Moriyama sambil tersenyum balik

"Jadi, kau akan mempertimbangkan untuk mengadopsi anak Kise?" tanya Moriyama kepada Kise sedangkan yang ditanya malah menggelengkan kepalanya

"Aku tidak tau ssu.. Pertama aku harus menanyakan pada Daikicchi dulu apa ia mau atau tidak" Kise menghela nafasnya menyadari bahwa Aomine bukan tipe orang yang bisa ramah dengan anak-anak apalagi yang bukan anaknya itu membuat Kise sedikit pusing

"Begitu ya.. Tapi kalau kalian setuju kusarankan kau pergi ke panti asuhan ini" Moriyama memberikan selembar kertas yang diambil oleh Kise sambil membaca tulisan yang ada di kertas tersebut

"Tapi ini harus memiliki janji pertemuan dulu Kise. Panti asuhan ini merupakan panti asuhan terbaik di Jepang, pertama kau harus menyebutkan ciri-ciri anak yang kau mau, lalu bertemu dengan pemilik panti asuhan tersebut baru kau bisa bertemu dengan anak itu" jelas Moriyama sambil menunjuk-nunjuk kertas tersebut, Kise mendengarkan dengan serius sambil tersenyum lebar

"Namun_" Moriyama memotong kata-katanya membuat Kise menoleh kearahnya

"Namun kenapa senpai?" tanyanya dengan nada yang penasaran

"Anak itu berhak menolak Kise, dan bila anak itu menolak maka kau terpaksa harus mencari anak lain" Moriyama mengakhiri penjelasannya dengan berjalan keluar menuju pintu

"Ku doakan anak yang kau taksir tidak menolakmu Kise. Jadi selamat berjuang"

BLAM

Pintu kaca tersebut tertutup. Meninggalkan Kise yang cengo sendirian, masih mencerna kalimat terakhir senpainya yang sudah berumur 30 tahun tersebut.

"Eeeehh?! Jadi aku harus bisa menarik perhatiannya dong?" Kise menunjuk dirinya sendiri padahal hanya ada dia sendirian diruangan itu.

End of Flashback

Setelah itu, pulangnya Kise merengek-rengek meminta Aomine menyetujui permintaan absurdnya. Tentu saja awalnya Aomine tidak setuju, masalahnya walaupun mereka mengadopsi anak Kise hanya memiliki waktu 3 bulan untuk cuti setelah itu ia akan melakukan penerbangan non-stop sampai beberapa bulan kedepan. Sedangkan Aomine yang menjabat sebagai kepala polisi di keseluruhan Shinkaku pasti akan selalu berkerja lembur nah.. Siapa yang akan mengurus anak angkat mereka? Kise? Dipastikan bahwa bayi tersebut akan mati karena mabuk udara. Aomine? Mana bisa Aomine menggendong seorang bayi saat ia harus jungkir balik di lapangan dalam menjalankan tugasnya, salah-salah bayi tersebut akan tertembak peluru saat sedang berada dalam pelukan Aomine.

Namun entah bagaimana Kise membujuk Aomine sampai akhirnya ia setuju. Setelah menelpon dan menunggu giliran akhirnya sampai lah Kise dan Aomine pada tahap terakhir yaitu menjumpai anak adopsi mereka dan membujuknya untuk menerima mereka sebagai orang tuanya.

"Ahominecchi baka! Perjanjian jam 8! Sekarang sudah jam 9.45 ssu! Bagaimana kalau nama kita dicoret?! Bukannya sudah banyak orang yang ingin mengadopsinya?! Kau dengar sendirikan?!" Kise mengomel tanpa henti, membuat Aomine ingin membelokan mobil miliknya ke arah sungai hanya untuk menenangkan dirinya

"Itu tidak mungkin Ryouta.. Hari ini giliran kita, lagipula Aida tidak mungkin langsung mencoret nama kita hanya karena kita terlambat 45 menit" Aomine tetap fokus menyetir sementara Kise melipat kedua tangannya di dada dan menggembungkan pipinya. Dan setelah itu hanya ada kesunyian yang melanda 2 orang tersebut

-Adoption-

Aomine memarkirkan mobilnya ketika mereka sudah berada disebuah bangunan tingkat 5 dengan warna putih bersih. Disamping bangunan tersebut terdapat kolam renang kecil dan lapangan basket ukuran mini. Sudah dipastikan bahwa itu semua untuk anak-anak berusia 2-8 tahun atau lebih

"Ingat Daikicchi! Tetap tersenyum dan kalau sampai Tetsuyacchi menolak. Kita cerai!" ancam Kise sebelum mereka turun dari mobil. Aomine meneguk liurnya sambil mengangguk well... Ancaman yang berat ternyata.

Aomine dan Kise berjalan beriringan. Ketika masuk kedalam sudah terlihat beberapa anak yang berlarian dikoridor sambil membawa boneka ataupun mainan lain ditangan mereka

"Permisi.. Apakah kalian berdua Aomine Daiki dan Kise Ryouta?" sebuah suara mengintrupsi Aomine dan Kise yang tengah asyik melihat keadaan sekitar mereka

"Iya. Ini kami ssu~ kau sendiri?" Kise memasang senyum manisnya didepan seorang pria berkacamata yang menatap horror dirinya

"Baguslah kalian datang. Walaupun Kuroko sudah kembali tertidur karena kalian yang lambat datang" terdapat aura gelap dibelakang pria tersebut membuat Kise bergindik ngeri

"Sudahlah, kami sudah disini. Jadi siapa kau?" tidak ingin mengulur banyak waktu. Aomine langsung angkat bicara

"Aku Hyuga Junpei. Salah satu pengurus panti asuhan ini, maaf namun Riko sedang dalam keadaan sakit jadi hari ini aku yang bertugas" suara pria bermarga Hyuga tersebut jauh lebih tenang dari tadi, membuat Kise menghela nafas lega

"Jadi, boleh kami bertemu Tetsuyacchi ssu?" nada kekanak-kanakan Kise membuat Hyuga menurunkan sedikit kacamatanya untuk melihat Kise setelah itu ia menghela nafasnya

"Ikut aku" Hyuga melangkah pergi diikuti oleh Kise dan Aomine dibelakangnya

-Adoption-

"Perlu kuingatkan sekali lagi. Kuroko sudah menolak 58 pasangan sebelum kalian jadi... Selamat berusaha" mendengar pernyataan Hyuga membuat Kise menyikut Aomine membuat yang bersangkutan meringis kesakitan

Tok, Tok, Tok

"Kuroko?"

"..."

CEKLEK

Dibalik pintu berwarna biru muda dengan lukisan boneka beruang tersebut. Terdapat anak kecil yang memiliki rambut dan warna mata yang sama dengan pintu kamarnya. Mata bulat kecilnya menatap ketiga orang yang berada di depan pintu kamarnya dengan tatapan datar. Nyaris membuat Kise berteriak kegirangan kerena betapa imutnya anak tersebut

"Dia milik kalian untuk beberapa jam kedepan" Mengerti gerakan Hyuga, anak bernama Kuroko Tetsuya tersebut mundur kebelakang sementara Hyuga membuka lebar pintu kamarnya. Ia merangkak menuju ranjangnya dan duduk disana dengan posisi yang sopan

"Ohayou Tetsuyacchi!" sapa Kise yang langsung duduk dilantai dan berhadapan dengan Kuroko

"Un!"

Satu anggukan kecil sebagai balasan. Belum sempat Kise dan Aomine memperkenalkan diri mereka, Kuroko sudah angkat bicara duluan

"Tetcuya menolak ikut dengan kalian"

JDEGER!

"E-eto.. Te-Tetsuyacchi? Ka-kau bilang apa tadi?" Kise menatap bingung Kuroko. Kemudian memukul-mukul telinganya, siapa tau ia salah dengar

"Tetcuya menolak ikut!" suara kecil namun lembut itu nyaris membuat Kise menangis. Kalau saja Aomine tidak menepuk belakang punggungnya mungkin Kise sudah terjun bebas dari bangunan tersebut

"Uhum! Aku Aomine Daiki dan ini Kise Ryouta. Jadi apa alasanmu tidak ingin ikut dengan kami Tetsu?" Aomine menepuk pelan kepala Kuroko, membuat Kuroko menutup sebelah matanya sambil melihat kearah 'ayah' angkatnya

"Itu benar Tetsuyacchi! Kenapa kau tidak mau ssu? Kalau kau ikut, kau bisa mendapat apa yang kau mau. Kami janji akan berusaha menjadi orang tua yang baik" Kise duduk diatas ranjang Kuroko sambil ikut mengelus rambut azure Kuroko

"A-anoo... Kalau Tetcuya ikut, apa itu altinya Tetcuya halus meninggalkan Aida-cencei, Hyuga-cencei, Mitobane dan Izuki-cencei?" tanya Kuroko dengan nada cadelnya. Maklum usianya baru genap 5 tahun pada tanggal 31 Januari kamaren

"Eghh.. Apa Tetsuyacchi sangat menyayangi mereka?"

Satu anggukan kecil lagi

"Tapi Tetsu. Kau pasti ingin punya keluarga bukan?" Suara biritone milik Aomine mengintrupsi, membuat Kuroko menoleh kearah sang pemilik

Lagi-lagi sebuah anggukan kecil

"Un!... Banyak olang yang cudah meminta Tetcuya, tapi meleka memaksa Tetcuya untuk meninggalkan cemua cencei. Makanya Tetcuya celalu menolak. Tapi Tetcuya juga ingin punya olang tua, tapi Tetcuya takut melihat pala cencei cedih kalau Tetcuya meninggalkan meleka" Oooo.. Kini Aomine paham kondisi Kuroko saat ini, ia tersenyum dan menepuk pipi mungil Kuroko

"Tidak apa-apa. Mereka pasti mengerti Tetsu. Nah bagaimana kalau liburan kita undang mereka kerumah kita? Dengan begitu kau masih bisa bermain bersama mereka lagi" jawaban Aomine membuat Kuroko melebarkan mata dan mulutnya

"Cungguh?" tanyanya bersemangat dan mari kita bertepuk tangan untuk kepintaraan Aomine hari ini yeeee #authorsarap

"Tentu saja ssu~ nanti Tetsuyacchi bisa bersama dengan mereka selama liburan musim panas setiap hari" Kise tersenyum lebar ia mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Kuroko "Aku janji ssu~" sambungnya lagi

Kuroko mengaitkan kembali jarinya dengan jari Kise sambil tersenyum. Membuat matanya tertutup karena ia menutupnya sambil terus tersenyum

"Baik. Ayo kita pulang" Aomine berdiri diikuti Kise yang langsung menggendong Kuroko dalam pelukannya, sementara Kuroko melingakarkan kedua tanganya di leher 'ibu' barunya

-Adoption-

"Are? Kuroko-kun menerima? Waahh... Kalian hebat sekali ta-tapi, huaa... Apa ini artinya aku harus berpisah dengan Kuroko-kun?" seorang wanita berambut coklat dengan wajah yang pucat menangis sejadi-jadinya dihadapan Hyuga, Kise dan Aomine berserta Kuroko didalam gendongan Kise

"Enghh" mengerti isyarat Kuroko, Kise segera berjongkok dan melepas pelukannya dari Kuroko. Kuroko langsung berlari menghampiri wanita itu yang langsung berjongkok dan merentangkan kedua tangannya

"Kaachan bilang bahwa Aida-cencei dan cemua cencei bica menemui Tetcuya ketika libulan. Jadi cencei macih bica beltemu Tetcuya lagi" Kuroko langsung memeluk wanita yang dipanggilnya dengan Aida-cencei tersebut. Membuat Aida memeluknya balik

"Begitu? Baguslah, sensei akan menemui Kuroko-kun setiap liburan dan kita akan bermain bersama"

"Uhuk! Maksudmu Aomine Tetsuya" ralat Aomine kepada Aida namun diacuhkan oleh wanita tersebut.

Setelah selang beberapa jam bercengkrama. Tiba saatnya Kuroko pergi dari sana

"Tetsuyacchi ingin duduk bersama Okaa-san atau dibelakang sendiri?" tanya Kise sebelum masuk kedalam mobil

"Telcelah caja" jawab Kuroko, membuat Kise langsung masuk kedalam mobil sambil memangku Kuroko di pangkuannya

"Dadah semua.. Ayo Tetsuyacchi, lambaikan tanganmu" Kise melambaikan tangannya dari dalam mobil diikuti oleh Kuroko

"Kita pulang" Aomine langsung memundurkan mobilnya dan meninggalkan bangunan tersebut bersama keluarga kecilnya.

Yeee... Chapter 1 selesai.

Mumpung masih diingat, makanya langsung Aya bikin nih ceritanya /plakk

Btw, kayaknya untuk cerita Aya yang lain aya delayed yah :( berhubung Aya mau Ujian. Jadi agak lama. Tapi Aya udah bikin kok, tinggal di publish aja ^^ /tendanged

Mind to RnR minna-san? Dan bila fanfic ini tidak memuaskan. Maka Aya bertujuan untuk men-deletenya. Namun tolong berikan kiritk dan saran pada Aya untuk ke OOC'an karakter disini.

Next we have : Little Akashi Seijuro

So, continue or delete? ^^