Cast:

* lee sungmin

* cho kyuhyun

* jung yonghwa

* seo joo hyun

Annyeong readers, ff ini adalah ff pertama yang aku post disini..sebelumnya aku mau kasi tau kalau ff ini udh pernah aku post di koreannc, cuman nama orang n endingnya aja yang aku rubah dikit...

'special ff 4 'tikus',,, i miss u so much'...

sungmin's home

sungmin pov:

"minnie, dengarkan kata depanmu akan sangat cerah kalau nanti kau menikah dengan kyuhyun. Lagipula kalian kan sudah berteman sejak SMA dan kalian sangat akrab, kenapa kau harus bersikeras untuk tidak menikah dengannya? Bukannya kau sangat menyukainya?" kata lee jungsoo,sungmin omma dengan pandangan memaksa. Huh, omma tidak akan pernah mengerti perasaanku..

Aku beranjak dari sofa ruang keluarga dengan setengah berlari menuju kamarku, tidak kuperdulikan omma yang berteriak-teriak memanggil namaku. Kubanting pintu kamar sekuat tenaga dan langsung menguncinya. Kuhempaskan tubuhku ke atas ranjang dan kupeluk boneka kelinci biru yang ukurannya hampir sebesar tubuhku sendiri.

"bubu, omma tidak mengerti bagaimana perasaanku..."aku mulai menangis dipelukan bubu, boneka kelinci kesayanganku itu.

"kau tau kan kalau aku memang mencintai 'tikus' itu..."aku memang selalu memanggil kyuhyun dengan panggilan 'tikus' sejak kami berteman akrab dulu. Itu karena kebiasaannya mengendus makanan sebelum makan dan aku selalu memarahinya karena kebiasaan buruknya itu.

"ne...aku sangat mencintainya, tapi sampai kapanpun dia tidak akan pernah mengerti. Berapa kalipun aku menyatakan cintaku padanya, dia hanya akan tertawa seperti biasa dan mengatakan kalau aku sudah seperti saudaranya, jadi mana mungkin dia mencintaiku...haha...aku begitu menyedihkan kan?" kataku sambil menghapus air mataku dengan lengan bajuku.

"sekarang...sekarang bagaimana mungkin orang tua kami bisa mendapat ide gila untuk menyatukan kami dalam sebuah pernikahan? Itu tidak mungkin...tidak mungkin..."kataku lirih. Air mataku mulai jatuh lagi.

"dia...dia selalu bercerita bagaimana dia mengagumi rekan kerja yang juga merupakan kekasihnya di rumah sakit, seo joo hyun. 'tikus' itu, aku tau dia tidak akan pernah salah dalam memilih gadis, joo hyun pastilah gadis yang luar biasa, kalau tidak bagaimana mungkin seorang cho kyuhyun yang menyebalkan dan sok pintar itu bisa mencintainya sejak mereka kuliah kedokteran dulu. Sebelum bertemu joo hyun 'tikus' itu selalu beranggapan kalau wanita adalah makhluk yang menyebalkan... dia selalu bilang kalau aku spesial baginya... Tapi... Aku sudah tidak berarti... Aku sudah tidak penting baginya.. Kau ingat kan waktu dia membatalkan janji kami untuk nonton berdua karena joo hyun tiba-tiba menelpon? Padahal aku sudah menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersiap2... Kenapa...? Bubu? Kenapa perjodohan ini terjadi disaat aku sudah membulatkan tekad untuk melupakannya? Sudah 1 tahun ini aku berusaha berkonsentrasi dengan pekerjaanku dan mengabaikannya... Bahkan dia juga sudah berhenti untuk menghubungiku... Apa yang harus aku lakukan? Apa ini pertanda bahwa kami berjodoh? Tapi... Dia tidak akan pernah mencintaiku... 10 tahunku sudah pernah aku habiskan untuk menunggunya... Aku tidak mau seumur hidupku aku habiskan untuk cinta bodoh seperti itu..."

TOK TOK TOK

Aku terbangun dari tidurku. Masih bisa kurasakan mataku yang sembab karena menangis semalaman bersama bubu. Kuseret kakiku dengan paksa agar bisa melangkah sampai ke pintu. Ini pasti omma... Dia pasti berusaha membujukku lagi. Anni... Aku tidak akan kalah!

Aku membuka pintu dengan mata yang masih terpejam. Aku bahkan tidak sadar siapa yang berdiri di depanku sekarang.

"minnie...are u okay?" aku langsung membuka mataku lebar-lebar saat mendengar suara itu. Aku harus memastikan kalau itu bukan mimpi.

Ini kenyataan...dia...wae? Kenapa dia di sini?

"are u okay?" tanyanya sekali lagi. Dia kelihatan khawatir.

"ne..." kataku pelan, nyaris tidak terdengar.

Kyuhyun pov:

"are u okay?" tanyaku lagi. Yah, dari matanya yang sembab aku tidak yakin kalau dia baik-baik saja.

"ne..."katanya pelan. Sangat pelan.

"boleh aku masuk?" aku langsung masuk ke kamarnya tanpa menunggu persetujuan darinya. Rasanya sudah lama sekali... Sudah lebih dari setahun aku tidak masuk ke ruangan ini.

Aku langsung merebahkan diriku di ranjang. Kulirik dia yang sedang berjalan ke arahku dengan wajah bingung. Entah kenapa aku sangat merindukan wajah itu. Aku tersenyum sendiri melihat betapa kacaunya penampilannya saat ini. Mata sembab, rambut hitam kecoklatan sebahunya yang acak-acakan, baju tidur terusan selutut hitam bergambar mickey mouse yang kelihatan sangat lusuh. Mickey mouse... Hmmm... Dia tidak berubah, bahkan setelah setahun kami tidak bertemu...

"kyu...wae? Kenapa kau ke sini?" tanyanya ragu.

Di mana panggilan 'tikus' yang selalu dia sematkan kepadaku? Sekarang dia memanggilku dengan namaku? Apa dia benar-benar sudah melupakan masa-masa indah persahabatan kami?

"apa aku tidak boleh kesini?"jawabku asal. Aku langsung membuang muka dan memeluk bubu yang berada di sampingku. "bubu, aku sangat merindukanmu..."kataku sambil mempererat pelukanku di tubuh bubu. Aku tidak memperdulikan wajah anna yang cemberut menatap ke arahku.

"apa kau sudah mendengarnya...? Tentang..." dia tidak meneruskan kalimatnya.

"tentang perjodohan kita? Ne. Aku tau. Karena itu aku kesini. Selain karena merindukan bubu tentunya." kataku sambil menarik telinga panjang bubu.

"aku minta maaf, kyu, aku juga tidak.."

"ayo kita menikah!" aku langsung memotong kalimatnya. Aku tidak mau mendengar kata-kata kalau dia tidak menginginkan pernikahan kami.

Dia masih berdiri mematung di depan ranjang. Kuputuskan untuk bangkit dari posisi tidurku, lalu duduk di tepi ranjang. Kugapai tangannya dengan tanganku. Dingin. Hanya itu yang bisa aku rasakan saat menyentuh tangannya sekarang. "let's get married!" kataku lagi. Kali ini kutatap matanya dengan tatapan yakin.

"anni...anni...mianhae kyu..."dia baru saja akan berbalik dan beranjak dari posisinya saat kutarik tangannya dengan paksa yang membuat dia jatuh tepat menimpaku yang membuat kami terbaring di ranjang dengan posisinya di atasku.

"wae? Bukankah kau pernah bilang kalau kau sangat mencintaiku?" kataku bingung. Wajahnya tepat di atas wajahku. Dia berusaha mengalihkan pandangannya dan mencoba bangkit dari atas tubuhku. Tapi aku semakin mempererat pelukanku.

"kyu... Itu sudah lama sekali... Semuanya sudah berubah..ehhh... Lepaskan aku.." katanya sambil mengalihkan pandangannya ke jendela.

Aku tidak boleh menyerah ini demi kelangsungan hidup omma. Demi kebahagiaan omma aku rela mengorbankan kebahagiaanku.

"minnie...aku mohon...ini hanya pura-pura..."kataku memelas.

Sungmin pov:

"minnie...aku mohon...ini hanya pura-pura..."katanya pelan dengan wajah memelas.

Deg. Jantungku berhenti berdetak saat mendengar kata-katanya barusan. HAH. Aku sudah sempat besar kepala dan sekarang dia bilang ini hanya pura-pura. Aku melotot kearahnya.

"lepaskan..."kataku dengan lirih. Jujur saja semua tenagaku telah hilang saat mendengar kata-katanya tadi. Tapi dia tetap tidak bergeming. Dia malah mengeluarkan puppy eyesnya yang selalu sukses meluluhkan hatiku. Tapi tidak, tidak kali ini! "LEPAAAASSSS!"teriakku keras. Dia kaget dan langsung melepaskan pelukannya ditubuhku.

Aku beranjak dari tubuhnya, dan duduk di tepi ranjang. "mianhae kyu... Please go... I want to be alone..."

hospital

Sungmin pov:

Omma lagi-lagi memaksa aku melakukan hal yang sangat tidak aku inginkan. Omma menyuruhku mengantarkan kue buatannya untuk 'tikus' jelek dan menyebalkan itu. Apa omma tidak tau kalau dia itu sudah sangat menyakiti perasaan anak kesayangannya ini? Sejak kedatangan 'tikus' itu minggu lalu ke rumahku aku berusaha menghindarinya sebisaku. Aku sengaja tidak mengangkat telponnya dan bahkan pura-pura tidur saat dia datang lagi ke rumahku.

Akhirnya aku sampai di meja informasi. Seorang perawat tersenyum dan menanyakan keperluanku. "aku ingin bertemu dokter cho.."jawabku.

"oh, dokter cho sedang berada di ruang operasi.. Apa nona sudah punya janji?" jelasnya dengan ramah.

"anni. Aku kesini hanya untuk memberikan ini." aku lalu meletakkan kotak kue yang aku bawa ke atas meja informasi. "bisa aku menitipkannya di sini?" tanyaku lagi.

"ne... Tentu saja nona. Apa ada pesan? Oh iy, maaf saya lupa menanyakan nama nona..."

"Lee Sungmin... Itu saja... Gamsahamnida..." aku membungkuk dan berbalik tanpa melihat apa yang ada di depanku.

BRUK

Aku jatuh tersungkur. Auw. It hurts.

Aku baru saja akan memaki ketika kulihat seorang namja tampan mengulurkan tangannya ke arahku. Wajahnya sangat familiar.

"Sungmin ssi... lee sungmin? Gwenchana?" aku ingat wajah ini. Ya dia adalah...

"yonghwa ssi..." dia temanku waktu SMA. Kami: aku, dia dan kyuhyun satu sekolah dan bahkan sekelas selama 2 tahun berturut-turut. Setelah lulus, dia dan 'tikus' sok pintar itu mendapatkan beasiswa di fakultas kedokteran salah satu universitas terkenal di korea.

"gwenchana..?" tanyanya sambil membantuku bangkit dari posisiku jatuh tadi.

"ne...aku baik-baik saja. Kau juga bekerja di sini? Kyu tidak pernah bilang kalau kau juga bekerja di sini."kataku sambil meneliti coat putih dan name tag yang dikenakannya.

"hehe..mungkin dia terlalu sibuk. Lagipula aku baru sebulan bekerja di sini. Sudah lama sekali kita tidak bertemu, bagaimana kalau kita ngobrol sebentar sambil makan siang?"

sungmin's room

sungmin pov:

Ternyata yonghwa tidak berubah. Tetap menyenangkan, agak kaku..tapi ada yang berubah...dia lebi..h tampan. Aku juga baru tau kalau yonghwa baru saja menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter spesialis anak di jepang. Profesi yang sangat sesuai dengannya.

"minnie.."sebuah suara lembut membuarkan lamunanku. SHIT. Aku lupa mengunci pintu. Omma sudah berada tepat di hadapanku. "bagaimana tadi?" tanyanya penasaran. Omma bahkan tersenyum seperti malaikat.

"bagaimana apanya?"jawabku ketus. Senyum yang tadi kupasang saat membayangkan yonghwa hilang dalam sekejap.

"kyuhyun...apa dia baik-baik saja?" tentu saja! batinku.

"aku tidak tau." omma mengernyitkan dahinya mendengar jawabanku. "aku tidak bertemu dengannya. Dia sedang sibuk di ruang operasi. Tapi omma tenang saja, aku sudah menitipkan kuenya di meja informasi." hehe. Senyum evil tersungging di bibir tipisku.

"wae?tapi kyuhyun tau kan kalau kau datang?kau pasti sudah mengirim pesan padanya kan?"omma langsung membanjiriku dengan pertanyaan.

"omma...kyuhyun itu dokter bedah yang sangat sibuk, aku tidak mau mengganggunya." "tapi, kau ini kan calon istrinya. Kyuhyun pasti tidak keberatan."

What! Apa aku tidak salah dengar. Omma, please jangan lagi...

"arraseo..nanti aku akan mengiriminya pesan." omma memandangku dengan tatapan yang sangat mengintimidasi. Jujur saja aku sangat takut dengan wanita ini. "arraseo omma.. akan mengiriminya pesan sekarang." aku mengambil handphoneku yang aku letakkan di bawah bantal dan mengetik sms sesingkat mungkin.

'Kyuhyun ssi, aku menitipkan kue buatan omma di meja informasi. Apa kau sudah menerimanya?'

Lima menit dan tidak juga ada balasan.

"omma lihat sendiri kan? Kyu pasti sangat sibuk. Apa sekarang omma bisa tinggalkan aku sendiri? Aku sangat lelah..." omma mengelus rambutku dan mengecup keningku, menunjukkan betapa sayangnya dia padaku. Dia tersenyum dan melangkah keluar dari kamarku.

hospital

Sungmin pov:

Aku berlari menyusuri koridor rumah sakit, mengikuti langkah omma yang sudah berada di depanku. Ya, kyu baru saja menelpon omma dan memberitahukan kalau ibunya terkena serangan jantung dan masuk rumah sakit. Omma sangat khawatir, wajahnya terlihat sangat pucat. Aku bisa mengerti. Nyonya cho adalah sahabat omma sejak masih sekolah dulu, mereka adalah teman yang sangat akrab. Omma pasti tidak mau kehilangan teman terbaiknya.

Omma masih terengah-engah saat kami tiba di ruangan yang bertuliskan VIP di pintunya itu. Aku bisa melihat kyu duduk di kursi di samping tempat tidur pasien sambil menggenggam tangan ommanya. Tuan cho duduk di sofa yang tidak jauh dari sana, wajahnya terlihat sangat lelah dan cemas.

"bagaimana keadaannya?" omma bertanya dengan nada yang sangat khawatir.

"dia baik-baik saja...hanya saja dokter bilang dia harus lebih banyak istirahat. Dan pastinya jangan sampai ada kata-kata yang membuatnya 'marah' seperti tadi." tuan cho melirik kyuhyun tajam saat mengucapkan kata 'marah'.

Tuan cho lalu mempersilahkan aku dan omma duduk di sofa yang ada di depannya. Aku melirik kyu yang tetap pada posisinya tadi. Dia bahkan tidak menghiraukan kedatangan kami.

"sebenarnya apa yang terjadi?"tanya omma penasaran. Aku juga jadi ikut penasaran.

Tuan cho lalu menceritakan panjang lebar tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tentang joo hyun yang datang berkunjung ke rumah mereka. Tentang kyu-omma yang langsung mengusir joo hyun dan tentu saja membuat kyu sangat marah. Tentang pertengkaran mereka yang berakhir dengan kata-kata kyu yang menolak pernikahan kami. That's it, kyu-omma langsung shock dan pingsan mendengar kata-kata kyu. Dokter mengatakan bahwa nyonya cho terkena serangan jantung. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya nyonya cho terkena serangan jantung, tapi ini pertama kalinya kyu menjadi penyebab utama hampir meninggalnya ommanya

Aku menatap kyu sedih. Aku tau kyu sangat menyayangi ommanya. Mianhae kyu, ini semua karena aku...

sungmin n kyuhyun's new house

sungmin pov:

Baru saja kemarin kami menikah. Sekarang aku sudah resmi menyandang nama Cho Sungmin. Tentu saja itu semua kami lakukan demi kesehatan kyu-omma. Semuanya dipersiapkan dengan terburu-buru dan dilaksanakan dua minggu setelah kyu-omma keluar dari rumah sakit.

Aku melirik ke arah kyu yang baru turun dari mobil. Wajahnya dingin tanpa ekspresi. Dia seperti robot yang bergerak tanpa hati. Ya Tuhan, aku lebih memilih kyu yang selalu jahil dan menyebalkan daripada kyu yang seperti ini.

Aku melangkah gontai sambil menarik koperku masuk, kyu mengikutiku tanpa mengeluarkan sepatahkatapun. kuarahkan pandanganku ke sekeliling ruangan. Rumah yang cukup besar, apalagi dengan hanya aku, kyu dan seorang ahjumma yang tinggal bersama kami. Semuanya adalah hadiah dari orang tua kyu. Kyu-appa adalah pemilik salah satu perusahaan farmasi terbesar di korea dan kyu-omma sendiri adalah designer yang cukup terkenal. Kyu-omma dan omma memiliki beberapa butik yang mereka kelola bersama.

"sungmin ssi...kajja..."aku menoleh ke arah suara kyu. Ternyata kyu sudah ada di lantai 2. Aku langsung melangkahkan kakiku secepat mungkin, walaupun tetap saja aku harus susah payah untuk menaiki tangga sambil membawa koperku. Aku terengah2 saat tiba di depan kyu.

"kau ini lambat sekali...kajja! ini kamar kita." kyu melangkahkan kaki masuk ke sebuah kamar yang pintunya dihiasi ukiran kayu cantik warna putih.

"kita...?"tanyaku bingung. Tapi tetap saja kakiku melangkah mengikutinya.

"ne... Kang-ahjumma adalah orang kepercayaan omma. Jadi omma pasti menyelidiki semua kehidupan kita lewat Kang-ahjumma. So, just pretend that we are a lovey dovey couple, can u?"

"arraseo..."aku pasrah saja. Apapun itu pasti adalah yang terbaik menurut kyu untuk kami.

Sudah 3 minggu sejak pernikahan kami. Kyu menyibukkan diri dengan pekerjaannya di rumah sakit. Dia hampir tidak pernah pulang ke rumah, kalaupun pulang dia akan pulang sangat larut dan pergi pagi-pagi sekali. Aku membantu Kang-ahjumma menyiapkan sarapan saat kyu turun dari lantai atas dengan terburu-buru. Kyu menghampiriku dan mencium bibirku sekilas dan langsung pamit untuk pergi ke rumah sakit. Itu adalah rutinitas yang dia lakukan sebelum pergi kerja saat Kang-ahjumma ada di rumah bersama kami. Yah, tentu saja itu semua dia lakukan untuk memperlihatkan kalau hubungan kami sangat 'baik'.

Aku sudah tidak tahan lagi. Malam ini aku ingin bicara serius dengan kyu. Aku tidak tahan melihat dia masuk kamar dan akhirnya berbaring di sampingku dalam diam.

"kyu..."aku menepuk bahunya pelan.

"wae..."dia menjawab tanpa menoleh sedikitpun.

"aku ingin bicara," akhirnya dia membalikkan tubuhnya. Sekarang kami berbaring berhadap-hadapan. "tikus...apa kau membenciku sekarang?" aku mulai terisak. "aku tidak berharap kita menjadi pasangan suami istri yang paling bahagia di bumi ini, aku hanya ingin kita bisa hidup tenang sebagai sahabat. Aku sangat merindukan 'tikus' menyebalkan itu..."air mataku jatuh tanpa bisa kubendung lagi.

Kyu menggerakkan tangannya perlahan,dia menghapus airmata yang jatuh di pipiku. Lembut.. Gerakannya lembut menyentuh pipiku. "mianhae..."hanya itu kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Aku membuka mataku dengan berat. Kepalaku pusing karena menangis semalaman. Aku terkejut saat merasakan sebuah tangan yang memeluk tubuhku. Ku arahkan pandanganku ke samping dan mendapati kyu yang sedang tertidur lelap sambil memelukku. Aku baru ingat kalau semalam aku menangis dalam pelukan kyu. Tak terasa sebuah senyum terukir di bibirku. Aku yakin ini adalah sebuah awal yang baik. Ne.. cho sungmin hwaiting!

kyuhyun's home:

Kyuhyun pov:

Aku menggenggam tangan sungmin sambil melangkah masuk ke rumah. Dibenakku masih terngiang tangisannya semalam. Mianhae, lee sungmin, aku tau ini semua bukan kesalahanmu. Harusnya aku tidak menyakitimu seperti ini. Tapi aku juga tidak bisa membohongi hatiku sendiri, yang ada dan memenuhi hatiku saat ini hanya joo hyun.

Seorang pelayan membungkuk dan memberi salam pada kami dan memberitahukan kalau omma dan appa sudah menunggu kami di ruang keluarga. Hari ini omma mengundangku dan sungmin untuk makan siang di rumah. Tentu saja kami tidak bisa menolak, aku mempererat genggaman tanganku di tangan sungmin dan tersenyum padanya, memberi isyarat bahwa semuanya akan baik-baik saja. Omma dan appa tersenyum melihat kedatangan kami.

"kyunnie...minnie...bogoshippo..."omma langsung berdiri dan memelukku dan sungmin.

"annyeong haseo omma, appa.."sungmin memberi salam dan membungkuk.

"ma... Biarkan anak-anak kita duduk..." kata appa sambil geleng2 kepala melihat kelakuan omma.

"so, kyunnie... Bagaimana hubungan kalian? Kalian baik-baik saja kan?" omma langsung menyerangku dengan pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan kami. Tentu saja aku sudah memperkirakan itu. Aku memandang mata omma yang berbinar-binar saat menunggu jawabanku.

"bagaimana menurut omma?" aku merangkul pinggang sungmin dan menyandarkan kepalaku di bahunya. Kukeluarkan senyum evilku. Kulirik wajah sungmin yang memerah karena malu.

Appa tersenyum melihat tingkahku, sementara omma langsung tertawa sumringah. "kyunnie ya... Kau ini... Haha.. Omma yakin sebentar lagi omma akan mendapatkan cucu..." omma kelihatan sangat bahagia dan aku hanya bisa membuang nafas lega melihatnya.

sungmin n kyuhyun's house.

Kyuhyun pov:

Hufh. Hari yang sangat melelahkan. Kuhempaskan tubuhku di ranjang sementara menunggu anna yang sedang mandi. Karena lelah berpura-pura dihadapan omma aku tidak sadar kalau aku sudah terlelap selama kurang lebih 30 menit.

"kyu..." sebuah suara lembut membangunkanku dari tidur lelahku. Kubuka mata dengan berat. Sosok cantik dan sexy sedang berdiri di depanku yang membuat mataku langsung terbuka lebar. Kenapa aku bisa mengatakan 'sexy'? Tentu saja, semua namja normal juga akan berkata begitu jika melihat anna sekarang. Dia hanya memakai kimono chiffon yang aku yakin tidak ada apapun di baliknya. Nipplenya yang kedinginan tercetak jelas dari luar. Belahan dadanya menyembul keluar seolah menggodaku untk mengeluarkan mereka dari balik kimono itu. Rambutnya yang digulung ke atas menampakkan leher jenjangnya yang sangat menggoda. Glek. Aku mengalihkan pandangan ke bawah, tapi ternyata itu keputusan yang salah besar. Kimono itu sangat pendek. Hanya beberapa senti dari vaginanya. Kaki dan pahanya yang indah dengan kulit yang masih lembab sehabis mandi. Aaaarggghhh... Aku tidak bisa menahan godaan ini. Juniorkupun seolah tidak mau kalah. Dia mulai bangun dari posisi tidur panjangnya.

"kyu... Apa kau tidak ingin mandi?" kali ini dia membungkuk dan meraba pipiku dengan tangannya halusnya. Sekarang bahkan dadanya tepat dihadapanku. Hampir semua bagian dadanya terhidang di hadapanku. Sekarang aku sungguh tidak tahan lagi. Kupeluk tubuhnya erat yang membuat tumpuannya goyah dan terjatuh menimpaku. Kuremas dadanya kasar sambil kutarik-tarik nipplenya dari luar kimononya. "kyu...hhhhh..." desahannya yang menyebut namaku membuatku semakin hilang kendali. Kukecup bibirnya lembut. Sekali. Dua kali. Ku hisap bibir bawahnya yang membuat dia mendesah. Dia mulai membalas ciumanku sampai lidah kami saling bertaut yang membuat saliva kami bertukar satu sama lain. Kubuka tali pengikat kimononya masih dengan lidah ku di dalam mulutnya dan jari-jariku yang bermain nakal di payudaranya. Kubetulkan posisi tubuhnya yang ada di atas tubuhku. Kubuat dia duduk di atas perutku. Aku bisa merasakan vaginanya menyentuh kemejaku. Dia sudah basah. Kutatap tubuhnya yang sangat menggoda, kulepas kimononya dan kulempar entah ke mana. Aku bangkit dari posisi tidurku dengan dia yang masih di atas tubuhku tanpa sehelai benangpun. Sekarang dia duduk di pangkuanku. Kuremas dadanya dari lembut perlahan-lahan semakin kasar, terkadang aku juga menarik nipplenya secara bergantian sambil lidahku menjelajahi lehernya yang jenjang itu.

"aaahhhhh kyu..."kubuka kemejaku sambil bibirku mulai menjelajahi bibirnya lagi. Lidah kami kembali bertaut. Kurebahkan tubuhnya perlahan, sekarang aku yang berada di atas tubuhnya. Kubuka celana panjang sekaligus boxer yang kupakai dan kulempar ke sembarang arah.

sungmin pov:

Dia membuka celana panjang sekaligus boxernya. Aku bisa melihat dengan jelas juniornya yang sudah tegak. Tangannya lalu mengelus dadaku dengan lembut. Perlahan dia menghisap nippleku dan memilinnya secara bergantian. Kadang malah ada gigitan2 kecil yang bisa aku rasakan. Aku mendesah tak karuan, karena aku tidak bisa melakukan apa2. Kakiku menendang2 mencoba menahan getaran tubuhku. Perlahan dia mengecup dadaku lalu turun ke perutku. Dia memainkan lidahnya di pusarku sambil tangannya memilin nippleku.

"aaaahhhhhhh,,,,,"sebuah desahan kembali keluar dari bibirku. "kyunnnnniiiieeee...aku ingin pipis... Hentikannnnn..." Dia hanya tersenyum mendengar kata2ku. Lalu kepalanya diturunkan tepat di depan vaginaku. Dia mulai menjilati vaginaku naik turun. Rasanya aneh tapi bisa dibilang punya sensasi yang luar biasa...lalu dia mulai menghisap klitorisku sambil 1 jarinya di keluar masukkan di dalam vaginaku.

"ahhh...kyu...akuuuuu...aaaaarrrrrghhh."tubuhku menegang, ada yang keluar. Apa ini? Kenapa begitu nikmat?

"kau suka?" menatapnya dengan tatapan memelas, tapi dia malah mengeluarkan senyum evilnya yang aigo itu. Dia lalu memasukkan kepala juniornya dengan perlahan ke dalam vaginaku.

"kyu...it hurts..." kenapa sakit sekali. Deg. Kurasakan ada yang robek di dalam tubuhku seiring dengan junior kyu yang masuk seutuhnya ke dalam vaginaku. Air mataku langsung menetes menahan sakit.

"mianhae..."kyu berhenti bergerak dengan juniornya yang masih tertanam di dalam tubuhku. Dia menghapus air mataku perlahan dengan jempolnya. Dikecupnya bibirku sekilas.

"mianhae minnie..." dia langsung memompa vaginaku dengan cepat. Aku mendesah tidak karuan karena kenikmatan yang tiba-tiba menggantikan kesakitanku.

"aaaarrrrrrhhhhhhhhh kkyyyyuuuuu...," aku mendesah kenikmatan seiring dengan keluar masuknya junior kyu di dalam vaginaku. Kyu semakin bersemangat memompa juniornya keluar masuk vaginaku.

"minnnieee...ini nikkkmaaatttt ssseeeekkkkkaaallliiiiii...aaaahhhhhhhhh..." jeritnya seiring dengan semprotan cairan hangat ke dalam vaginaku. Ah, kenapa ini nikmat sekali? Vaginaku bahkan terasa berkedut-kedut seolah memijat junior kyu yang masih tertanam di dalamnya.

"gomawo baby..."dia mencium keningku dan perlahan mencabut juniornya yang mulai tertidur dari dalam vaginaku dengan perlahan seiring dengan keluarnya sebagian sperma bercampur darah dari vaginaku.

"ahh..."aku mendesah saat junior kyu benar-benar terlepas dari vaginaku. Seperti ada yang hilang dari diriku.

Kyu lalu merubah posisinya untuk berbaring di sampingku. Dia mulai memejamkan mata sambil tangannya masih memijat-mijat payudaraku. Aku tersenyum dan ikut memejamkan mata. 'saranghae kyu..." batinku. Aku tidak perduli walau kau melakukan ini hanya karena nafsu. Aku percaya ini adalah awal yang baik bagi hubungan kita.