Drabble "Daejae-sad"

Pair : Daejae "Daehyun x Youngjae

By: WhiellDaejae


aku mematut diri sekali lagi sebelum masuk kedalam gedung pencakar langit dihadapan ku. memastikan bahwa wajah ku tak menampakan keanehan lain. selain mata ku.

aku menghembuskan nafas guna membuang rasa "gugup" yang mengglayuti hati ku. kaki jenjang yang selalu berjalan cepat saat hendak bertemu dengannya kali ini melambat seperti siput berjalan diatas awan.

fokus ini menangkap pajangan foto super besar yang terdapat di depan lobby, tepat di depan pintu masuk gedung mewah ini. pesta khas konglonngmerat menyambut penghlihatan ku.

lagi-lagi aku merasa menjadi makhluk hina dengan setelan yang aku pakai, hoddy hitam dengan jean butut berwarna hitam. tapi inilah baju terbaikku. seorang tukang bangunan yang datang kepesta mewah sahabatnya. pandangan remeh nan sinis menghujani ku begitu kaki ini mencapai ruangan mewah pusat pesta ini diadakan.

"Daehyun-ah... " panggilan merdu itu terasa memekaan telinga ku. senyum manis menghias wajah chubby nya.

disampingnya berdiri wanita cantik mengenakan drees anggun yang senada dengannya. aku tersenyum kikuk melihat mereka bergerak mendekati ku. terlebih youngjae berlari kecil ditengah pestanya.

"akhirnya kau datang juga... " ia masih tersenyum senang menyambut kedatangan ku.

"Jae-a~... kau meninggalkan ku,, " suara seorang gadis disusul gelayutan manja di lengan youngjae kembali menusuk mata dan hati ku.

ahhh.. mereka sangat serasi. menyadari hal ini membuat hatiku makin berdenyut nyeri.

"heheh.. mian nee~ " youngjae megusap lembut helaian hitam sang gadis.

aku mengeratkan kepalan tangan ini, berusaha mengalihkan sakit yang makin menggerogoti tubuh ku.

"aku fikir kau tidak datang, " kelegaan terpancar jelas dari nada bicaranya, senyum paksaan kembali terukir di bibir tebal ku.

"tentu saja aku datang, ini hari penting mu bukan.. ? " aku tertawa lepas agar mata ini bisa tertutup akibat tawa ku. aku hanya tidak ingin dia melihat kebohongan dalam mataku.

"gomawo daehyun-ssi~~ " kali ini gadis cantik itu tersenyum manis didepan ku. tangan mungilnya masih saja mengapit lengan youngjae. aku mengendurkan kepalan tangan ku, mengeluarkann tangan kasar ini untuk bersalaman dengan gadis yang telah menjadi pasangan abadi youngjae.

"selamat untuk kalian berdua" sekuat tenaga aku memaksa tangan ini agar tidak bergetar. tangan mungil sang gadis menyambut semangat uluran tangan ku.

"ne~ gamawo daehyun-ssi " ia menggenggam erat tangan ku .

andai saja dia tau aku mencintai suaminya, aku yakin kata itu tidak akan pernah terlontar dari bibir cherynya.

"sela- "

"terima kasih daehyun-ah... kedatangan mu benar-benar berarti besar untuk ku. " dia -youngjae memotong ucapan ku dengan pelukan persahabatan. aku menggertakan rahang ini. mencoba menahan gejolak membawa makhluk dalam pelukanku ini kabur.

aku membalas pelukan youngjae dengan kaku. menepuk pelan punggung yang lebih kecil dibanding punggung ku. untuk pertama kalinya, pelukan dari youngjae terasa seperti timah panas yang siap melelehkan tubuhku.

"syukurlah, jaga -is -istrimu baik-baik " aku melepas pelukannya. menunduk cepat seraya mengenakan hoddy yang sedari tadi aku biarkan menggantung dibelakang punggung ku.

"aku harus pergi, " pamit ku tanpa melihat mereka berdua

"wa- "

"aku menambah pekerjaan paruh waktu ku. jadi aku harus pergi sekarang, selamat tinggal " aku berbalik, melangkahkan kaki ini menjauh dari pasangan bahagia disana.

"tungg- "

aku bisa melihat dengan ekor mata ku dia hendak mengejarku, namun sang pemilik dirinya menarik youngjae untuk menemui tamu yang lain. aku hanya mengangkat sebelah tangan ku, tanda perpisahan. 'selamat tinggal' . saat aku mengatakan kata itu, hati ini benar-benar sudah mati.

perut ku kembali melilit seolah tengah diperas paksa oleh hati ini yang terus saja menjerit kesakitan. tetesan air mata yang selama ini aku tahan bobol seketika saat kaki ini menyentuh alas beton gedung mewah ini, langkah tegap ku semakin memelan dan terhuyung, kaki ku mati rasa. aku benar-benar hancur. seorang tukang bangunan yang memiliki mimpi terlalu tinggi untuk mendapatkan cinta sahabatnya, memikirkan status sosial kami saja membuat ku meraung frustasi karna perbedaan kami terlalu jauh.

"hiksss... bahkan aku tak sanggup mendo'akannya untuk hidup berbahagia dengan pilihan hidupnya... "

isakan pelan menghias gumaman tak berarti ku. ingin rasanya aku membongkar dadaku, mengambil hati yang telah busuk ini.

hati ku membusuk karna terlalu mengharapkan cintanya. isakan yang lolos dari biibir ku berubah menjadi raungan keras yang menggema diseluruh bassement sunyi ini.

seribu jeritan pun aku rasa itu tak cukup untuk membuat hati ku berhenti bernanah. boleh kah aku ma- ...?

tak selamanya cinta itu bisa berakhir bahagia seperti dongeng sebelum tidur, dalam konsep nyatanya, cinta sesama jenis memang tak pernah bisa bersatu.

tapi... aku rasa itu hanya berlaku untuk kisah cinta menyedihkan seorang jung daehyun.


.

.

.The - End.

.

.