Putting my defenses up
'Kisah cinta yang penuh dengan dilema'
Karena aku tak ingin jatuh cinta
.
.
.
Pairs: KaiLu, KaiBaek And Other
Author: ~Ovay~
Cast: All Member EXO
Rate : M
Genre: Romance,Drama,Hurt,Angsh Warning:
''''''''''''''''''''''
''~oOo~''
Tidak pernah ada masalah untuk dapatkan yang kumau
Tapi saat menyangkut dirimu, aku tidak pernah cukup lihai
kau membuatku gugup hingga tak mampu kugenggam tanganmu
Tapi kusembunyikan, takkan kutunjukkan
Maka kukeraskan hatiku
Karena aku tak ingin jatuh cinta
• .' •• HAPPY READING •• .' •
"KAI~"
Seorang yeoja cantik dengan lincahnya berlari memasuki pekarangan rumahnya, ani, tepatnya adalah rumahnya dan juga sahabat terbaiknya sejak kecil, dan mereka tinggal bersama dalam sebuah rumah sederhana yang penuh akan cerita mereka berdua.
Braaak
" Kai , aku lapar, ayo kita mak ~"
"Oooohh… kai-ih…akh" desah seorang yeoja sambil terus menekan kepala Kai ke arah vaginanya.
" ~kan" lanjut yeoja cantik itu setelah melihat apa yang kini sahabatnya tengah lakukan di kamarnya.
Kai menjauhkan kepalanya dari selangkangan yeoja itu saat menyadari sahabatnya tengah mengangga di ambang pintu, " aku sedang sibuk Luhan, kau tunggulah di luar" ucapnya dan meneruskan kegiatanya ,menggantikan posisi lidahnya di vagina itu dengan jemari tangannya. Jemari itu memulai penetrasi ke liang hangat yeoja itu, membuat yeoja cantik yang jauh lebih tua darinya itu mendongakkan kepalanya ke atas. "Yeeesssshhh… Beaaaar…" pekiknya.
'' hah, baiklah" desah yeoja cantik yang di panggil Luhan tadi dan
BRAK
Dia membanting pintu kamar itu 'oooops maaf , Aku tidak sengaja Kai' teriaknya dari depan pintu kamar sambil cekikikan, jelas ia sengaja membanting pintu tak berdosa itu
" Aishh , KAU BISA MENGHANCURKAN PINTUNYA XI LUHAN'' teriak kai dari dalam kamar , jelas tidak di dengar Luhan karna dia entah sudah pergi kemana dengan rasa lapar di perut ratanya.
"Aishh kau lamaaaaaa sayang!" pekik yeoja itu emosi. Jemarinya langsung menjambak rambut blonde Kai, menarik kepala Kai ke "Makan, Kaa! Ssssshhhhhh," desisnya ketika dirasanya lidah Kai sudah bermain, membelah vaginanya.
"Aaaaaaaaahhh… Kai~eehhh!" jerit yeoja itu. Nampaknya dia baru saja mengalami orgasme.
" sabar hunie noona, aku datang"
Kai langsung melepas celananya luar dalam Dengan cepat, tangannya segera mengocok penisnya yang sudah menegang dari tadi.
Yeoja yang di panggil huniee noona itu juga ikut mempersiapkan diri. Jemarinya menusuk vagina sempitnya, lalu melakukan gerakan seperti menggunting untuk memperlebar lubangnya
"Aaaaah… Ssssshhh…" desis Kai saat merasakan vagina noona itu menjepit miliknya.
"Kaieh~ akhh…" yeoja itu mendesah keras.
Kai langsung menggerakkan penisnya keras, menumbuk G-Spotnya tanpa ampun. "Yes, Kai! Fuck me! Sodok terus! Aaaaaaaaahhh" yeoja itu menggila , ia menjerit-jerit.
Luhan yang kini tangah duduk di depan Tv tepatnya di tengah-tengah ruangan pemisah antara kamarnya dan juga kamar kai , hanya bisa bregidik sambil memakan cemilannya rakus tak ingin mendengar jeritan-jeritan yang membuat tengkuknya meremang , bisa-bisa dia jadi horni,
Tak lama
Ckleek
Luhan menoleh ke arah pintu kamar Kai yang terbuka, keluarlah kai dengan hanya menggunakan celana jeans tanpa memakai bajunya, rambutnya juga acak-acakan sungguh tidak enak di pandang
" oh, sudah selesai" ucap Luhan dan kembali menatap ke arah televisi yang menayangkan acara entah apa itu sambi memakan cemilannya, menghiraukan Kai yang kini menghampirinya
" aku lelah'' desah kai dan menidurkan kepalanya di paha Luhan sebagai bantalnya,
Luhan melirik ke bawah tepatnya kearah wajah kai yang kini berada di pangkuannya, mencibir sejenak saat dilihatnya namja itu memejamkan matanya
" bukankah kau sudah terbiasa dengan pekerjaanmu, jadi jangan mengeluh,, buka mulutmu'' ejek Luhan, dan menyuruh Kai membuka mulutnya
Kai-pun menurut dan membuka mulutnya dengan mata yang masih terpejam,dan sebuah makanan ringan masuk kedalam mulutnya setelah Luhan memasukannya, bisa dibilang menyuapinya.
" kau tadi kenapa Lu?" tanya Kai
" tidak apa, aku hanya la~"
" Kai, aku pulang, uangnya akan noona tranfer di jalan nanti ne, dan kau Luhan, lain kali jangan menganggu lagi ne" Luhan hanya bisa pouting, sudah menyela ucapannya, yeoja itu juga berani memerintahnya, siapa suruh dia bercinta dirumahnya, walaupun ini rumah Kai juga,setidaknya HOTEL cukup nyaman untuk mereka becinta.
" kenapa terburu-buru noona, bukankah ini masih terlalu siang untuk pulang" dengan memasang senyum palsu dan berusaha ramah seramah mungkin ahirnya Luhan bisa berbasa-basi sedikit dengan yeoja yang lebih tua darinya itu
" aku harus menjemput anaku di bandara, dia kembali ke korea hari ini dan menetap disini , mungkin aku akan jarang menemui-mu Kai'' dengan penuh semangat yeoja itu mengucapkan anaknya kembali ke korea namun saat di akhir kalimatnya, wajahnya berubah mendung
Kai berjalan menghampiri yeoja itu dan mengecup keningnya
" ne Sehunie noona tidak apa, jika butuh aku, hubungi saja aku"
Yeoja itu mencubit pinggang Kai manja, Luhan yang melihatnya hanya bisa memutar bola matanya malas melihat adegan menjijikan yang sudah menjadi kebiasaan, che
'' tentu, aku akan selalu membutuhkan sentuhanmu Kai'' dan kaipun menyeringai iblis, itu memang senyum khasnya membuat Luhan tersenyum mengejek ke arah yeoja yang kini Kai peluk itu
",, kau memang kekasih terbaik sehunie noona"
Sungguh rasanya Luhan ingin muntah di tempat saat mendengar suara gombalan Kai,
'' baiklah aku pulang''
" ne,, dan ingat pesanku" teriak kai sambil mengguyangkan tangannya yang di bentuk seperti gagang telphone di dekat telingga, sedangkan tangan satunya ia lambaikan kepada yeoja yang menurut Luhan genit itu.
" bagaimana, selama ada sehuni noona, keuangan kita akan baik-baik saja Luhan" ucap kai sambil menjatuhkan kembali dirinya di sofa sebelah Luhan
" hmm" balas Luhan, dan terus memakan cemilannya dengan kesal
" yah, tadi kau kenapa"
" ,,,"
" jawab aku"
",,,"
Kai bersidekap, ia tahu Luhan sedang kesal " kau cemburu?"
" che, sejak kapan aku cemburu melihatmu seperti itu"
" lalu?"
" ..."
Diam
Luhan kembali terdiam
membuat Kai harus memutar otaknya keras dan sebuah senyuman terukir dibibirnya, Kai kembali menjatuh kan kepalanya di pangkuan Luhan
" kau marah, karna aku tidak menghiraukanmu Lu?"
Luhan tetap serius dengan cemilan dan Tv yang di tontonya walau tidak benar-benar di tonton, menghiraukan Kai yang menggodanya dengan mencolek-colek dagunya.
Merasa di acuhkan akhirya kai gemas sendiri dan bangkit kembali dari pangkuan Luhan, merebut snack di tangan Luhan dan mematikan televisinya
" yah, apa yang kau lakukan Kkamjong"
" ayooo, katakan kau kenapa" Kai malah menarik-narik kedua pipi tirus Luhan menariknya kekanan dan kekiri
" yaaaaaahh, sakiiitt"
" ayo katakan kau kenapa, jika cemberut begitu wajahmu jadi jelek, ayoo katakan" paksa kai
" aku hanya~"
Kruyuuuk
Kai menghentikan tarikan tangannya di kedua pipi Luhan
Menatap mata Luhan yang kini juga menatapnya, tak lama, sebuah senyuman jahil terukir di bibir Kai
Luhan tambah pouting melihatnya
" AKU LAPAR, PUAS KAU KIM JONGIN" dan membuang wajah dari hadapan Kai setelah membentaknya karena malu ketahuan perutnya demo minta diisi
Kai dengan segera merangkul pundak Luhan " Karna sahabatmu ini baik hati, maka aku dengan senang hati akan mentlaktirmu" ucap kai semangat
" yah, bilang saja kau baru saja mendapatkan uang transferan setelah men-service Sehun noona" cibir Luhan
" bukankah itu sudah bukan menjadi rahasia lagi, kau sama saja Luhan , jadi jangan banyak oceh, bukankah kau lapar, kajja, kita... MAKAN ENAK"
~oOo~
setiap kali kucoba menjadi diriku sendiri
Yang tampak malah seperti jeritan minta tolong
Sungguh tak adil
Lebih banyak memberi masalah daripada indahnya
Dan tak ada orang lain yang bisa kusalahkan
~oOo~
" ahh kenyangnya" riang Luhan sambil mengelus perutnya dan sedikit menepuk-nepuknya
Kai hanya menatap malas sahabat baiknya itu, cantik memang, tapi kelakuannya itu ahh , dan herannya, hanya di hadapan Kai-lah Luhan bersikap seperti itu, di hadapan orang lain Luhan langsung pasang wajah semanis dan se-anggun mungkin
" Jangan bertingkah seperti itu, ini tempat umun, aku yakin kau tidak ingin orang lain melihatmu ilfiel bukan"
" ah, kau benar. Terimakasih sudah mengingatkan kawan" ucap Luhan sambil menepuk pundak Kai
Dan mereka berdua sibuk berbincang entah apa yang di perbincangkan yang jelas cukup memakan waktu dan menyita perhatian pengunjung resto setempat karna gelak tawa mereka berdua
Hingga mata Luhan menangkap sesosok namja dengan jas rapih yang baru saja memasuki resto itu, " kai-kai.,,lihat namja itu" tunjuk Luhan saat lampu 100watt menyala bertuliskan UANG di kepala cantik sekaligus manis itu
Tokk
" jangan bilang kau akan melakukannya" Luhan manyum setelah mendapatkan jitakan dari kai
" kenapa?, bukankah kau juga melakukannya"
" kau yeoja, dan aku tidak suka"
" ayolah, aku sudah sering melakukannya " rengek Luhan sambil mengenggam kedua tangan Kai seperti merajuk pada sang kekasih, di tambah puppy eyesnya.
Jika sudah seperti ini akan sulit bagi Kai untuk mencegah Luhan, gadis yang satu ini memang keras kepala tepatnya setelah kejadian itu
FLASHBACK
Kai namja yang baru menginjak tingkat 2 sekolah menengah pertama itu berlari kalang kabut, karna sampai pukul 23:00 KST , Luhan, teman bermain sejak ia menginjakan kaki di panti asuhan tempatnya bernaung kini, belum juga pulang, Kai menyesal telah meninggalkan Luhan Pulang duluan dan bukan menungguinya untuk less Vocal di sekolahnya
"Astaga~, Luhan apa yang terjadi?'' Kai langsung mendekap tubuh mungil yang meringkuk ketakutan di sebuah gang sempit dan sepi tidak jauh dari panti yang membesarkan mereka.
" MENJAUH DARIKU, hiks, Kai, jangan dekati aku,, hiks, aku ko- hiks tor" Luhan mendorong tubuh Kai hingga tersungkur dan kembali menangis dengan menenggelamkan wajahnya di perpotongan lutunya yang di tekuk.
Kai meringis, merasakan sakit di pantat dan juga hatinya.
" Lu-Luhan, kau~" Lirih Kai dan kembali mencoba mendekati Luhan
'' aku kotor, Kai, aku sudah tidak suci lagi, mereka hiks, jahat hiks''
Greeep
Kai segera memeluk tubuh Luhan yang bergetar hebat karna tangisnya, hatinya juga sakit saat melihat yeoja yang ia sayangi seperti ini, tangannya terkepal, andai ia memiliki nyali dan kekuatan yang besar, Kai ingin sekali menghabisi orang-orang yang tidak memiliki perasaa merengggut kehormatan Luhan-nya, namun Kai sadar, ia hanya lah namja cilik yang baru memasuki masa pendewasaan, usia belia.
" uljima, semua akan baik-baik saja, masih ada aku disisimu- aku janji, aku tidak akan meninggalkanmu lagi, walau hanya sedetik" dan Luhan pun membalas pelukan Kai.
" yakso?"
" ne"
Semenjak kejadian itu, Luhan berubah menjadi seorang yang dingin dan pendiam, tertutup dari siapapun kecuali Kai, dan Kai-pun sejak saat itu berjanji akan terus bersama Luhan untuk melindunginya sampai tubuhnya sudah tidak dapat lagi berdiri sebagai tameng untuk Luhan.
Hari terus berganti, keadaan Luhanpun mulai memulih dan kembali beraktifitas seperti semula, pergi bersekolah dan berlatih vocal tentu dengan Kai yang terus berada disisinya, hingga hari kelulusan mereka tiba, dan Kai-pun berfikir, mana mungkin ia akan terus menetap dipanti mengingat dirinya bukan seorang anak-anak lagi, dan dengan keyakinan dan mental yang kuat ,Kai memutuskan untuk keluar dari panti asuhan itu, tentu saja bersama Luhan-nya.
Dengan bermodalkan uang yang di berikan oleh ibu panti, Kai dan Luhan memulai hidup baru mereka dengan menyewa sebuah kontrakan 3 petak di kota untuk tempat bernaungnya, dan berkerja sembilan sebagai tambahan uang saku, karna beruntung mereka mendapatkan besisiwa di SOPA untuk mereruskan sekolah mereka, tentu karna bakat yang mereka miliki masing-masing, Kai dengan bakat dance-nya dan Luhan dengan bakat Vocal-nya
Awalnya kehidupan mereka baik-baik saja, hingga Kai merasa dirinya tidak dapat membahagiakan Luhan dengan uang pas-pasan yang ia hasilkan, ia tahu yeoja cantik itu ingin merasakan hidup mewah dan senang seperti teman-temannya di SOFA yang kebanyakan dari kalangan atas, namun Luhan tetap diam dan tersenyum di hadapan Kai, membuat hati kai miris, bagaimanapun Luhan adalah yeoja lemah yang di rengut kehormatannya oleh namja-namja brengsek yang tidak bertanggung jawab, dan Kai ingin membahagiakan gadis itu.
Dan bukankah Kai sendiri sudah berjanji akan membahagiakan Luhan dan terus berada di sisi gadis itu.
Hingga tepat saat mereka menginjak tingkat 2 di SOPA, kai mulai pulang larut malam bahkan hampir pagi datang, membuat Luhan harus terjaga semalaman karna menunggui-nya pulang,
Khawatir? Jelas, karna Luhan tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Kai, cukup dirinya yang merasakan begitu rendah-nya di lecehkan.
" kau belum tidur Lu?" tanya kai yang mendapati Luhan masih terjaga dengan menonton televisi dan secangkir Kopi di hadapannya
Luhan yang sadar Kai pulang segera berhambur memeluk namja berlkulit tan yang kini tumbuh gagah dan tampan.
" aku menunggumu bodoh, kau dari mana saja?" dan Luhan semakin mengeratkan pelukannya,
Kai melirik jam dinding, pukul 3 dinihari, dan Luhan masih terjaga untuk-nya, memastikan dirinya pulang dengan keadaan baik-baik saja.
" kau tidak perlu menungguku pulang sampai dini hari, kalau kau sakit bagaimana?"
" jangan pikirkan aku, aku hanya berkerja sampai pukul 07:00 sedangkan kau , apa yang Kau lakukan sampai jam segini, harusnya aku yang berkata, bagaimana jika kau sakit nanti"
Kai terdiam dan mengelus surai pirang Luhan '' akan kupastikan aku takan takan pernah sakit, jika aku sakit, siapa yang akan menjagamu" ucap Kai sambil menyentil kening Luhan dan tersenyum jahil
" pabbo. Kau pipir kau robot yang tidak bisa sakit, robot saja akan rusak jika terlalu sering di mainkan" Luhan mencak-mencak sambil mengelus dahinya yang Kai sentil
" yang jelas, aku akan terus melindungimu" dan menarik Luhan kembali kedalam pelukan mereka,
Tidak ada kata cinta di antara keduanya, hanya hidup bersama selama yang mereka bisa, saling memberi dan mengerti satu sama lain dengan ber-atas namakan persahabatan.
Tidakah mereka takut dengan namjanya cinta?
Mungkin
Karna kai mulai merasakannya, semenjak mereka hidup bersama
Cinta datang karna terbiasa
.
Tanpa merka sadari, diri mereka semakin terikat karna kebersamaan selama ini, di tambah mereka juga tinggal satu atap semenjak kecil, banyak hal yang mereka lalui bersama yang semakin membuat diri mereka tidak bisa jauh satu sama lain
Cinta membutakan mata hati kita, dan meghalalkan semua hal demi orang yang kita sayang.
Itu mungkin juga benar, jika salah, untuk apa kai melakukan semua hal demi membahagiakan Luhan
Hari terus berganti, Luhan yang tidak tahu apa pekerjaan baru yang Kai lakoni hingga membuatnya harus pulang dini hari dan mampu menyewa sebuah apertement sederhana untuk mereka tinggali dan membelikan Luhan berbagai pakaian mahal dan membuatnya semakin berbinar dengan wajah cantik sekligus manis yang ia miliki sebagai nilai plus-nya,
Luhan menatap secarik kertas di tangannya , dimana disana tertulis sebuah alamat tempat Kai berkerja, yang ia dapatkan dari teman-teman Kai.
Luhan menatap nyalang bangunan megah dihadapannya, dalam hati ia terus bertanya – tanya ' apa mungkin kai berkerja di tempat nista seperti ini!'
" ini pub malam" lirih Luhan, hatinya berkecamuk antara percaya tidak percaya, kai pamuda baik-baik mana mungkin ia berkerja di tempat busuk seperti pub malam ini, karna bagi Luhan hanya orang-orang brengsek lah yang masuk ke dalam rumah iblis itu, pemabuk bagi Luhan adalah sampah, dan mengingat fasilitas yang Kai dapat itu sangat memungkinkan bahwa kai juga terlibat di dalam rumah iblis ini,
Luhan menggelengkan kepalanya, ia mengeratkan jaketnya, walau nanti di dalam ia akan bertemu dengan orang-orang mabuk yang akan mengingatkannya dengan kejadian beberapa tahun silam di sebuah gang sempit yang merenggut kehormatannya, luhan harus kuat, demi Kai, yah demi menemukan Kai dan memastikan bahwa namja tampan itu tidak terlibat di dalam pub malam itu.
Luhan mengedarkan tatapannya kesegala penjuru pub itu, bau alkohol begitu menyengat bercampur asap rokok dan,, sisa percintaan entah milik siapa, karna hampir di setiap sudut ruangan itu terlihat beberapa orang tengah bercumbu. Hingga tatapan itu berhenti, tatapan membidik karna menemukan mangsanya
DEG
Tubuh luhan bergetar , hatinya sakit, kai yang dipercayainya tidak akan sama dengan sampah-sampah yang merenggut kehormatannya ternyata salah, kai juga termasuk seorang iblis di pub ini, salah seorang yang brengsek.
" ka-kai" namun suara lirihan Luhan teredam oleh kerasnya suara musik yang menggema di seluruh penjuru pub malam itu, memekakan telinga, yang membuat kepala Luhan bertambah pening.
Air mata mengalir begitu saja, saat mata indah itu menangkap sosok yang ia percaya bisa melindunginya itu tengah bercumbu dengan seorang yeoja di pojok ruangan, dilihatnya tangan kai sudah meremas-remas payudara yeoja itu, sesak rasanya dada Luhan saat itu.
Tak lama ia melihat kai bangkit dari posisinya dan berjalan entah kemana dengan ciuman mereka yang tidak pernah terputus,
Luhan tersadar kai meninggalkan tempatnya , Luhan menyeka air matanya kasar dan mengikuti kai
Sebuah lorong dengan pencahayaan yang minim menyambut penglihatan mata indah Luhan, ia melihat, Kai memasuki sebuah kamar di salah satu lorong itu. Lagi-lagi membuat air mata Luhan jatuh bercucuran, Kai membohonginya.
Luhan menguatkan hatinya, kini ia berdiri tepat di depan pintu kamar dimana Kai masuk dengan seorang yeoja, Luhan menarik nafas sedalam-dalamnya dan menghembuskannya kasar, ia harus kuat dengan kemungkinan yang tidak mengenakan yang akan dilihatnya nanti, tangan Luhan terulur menyentuh knop pintu itu,
" kau harus kuat Luhan" lirihnya menyemangati dirinya sendiri
Cklek
Dan saat itu juga nafasnya tercekat , air mata jatuh begitu saja tanpa tertahan lagi, bibir mungil itu bergetar tanpa bisa berkata melihat apa yang kai lakukan dengan yeoja itu, bersetubuh layaknya suami istri, bukankah itu salah, karna kai hanya pelajar sekolah menengah tingkat atas yang seharusnya di LARANG melakukan hal seperti itu karna belum cukup umur, dan lagi, Luhan telah merutuk semua orang macam kai setelaah kejadian pahit yang di alaminya.
" Lu-Luhan'' gagap kai saat melihat yeoja yang selama ini dilindunginya berdiri mematung dengan air mata yang mengaliri mata indah itu,
Luhan tersadar oleh suara kai, ia segera menghapus air matanya dan berlari meninggalkan tempat itu.
Sadar dengan apa yang terjadi, kai segera menyambar bajuny dan memakainya asal, mengejar Luhan yang berlari keluar dengan tangisnya, Kai sadar Luhan sangat amat tidak menyukai yang namanya pub malam, karna di dalamnya terdapat para pemabuk tidak temasuk Kai, karna kai tahu Luhan akan membencinya jika Kai mabuk, Kai melakukan semua ini dengan sadar, dengan nekat demi mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalan setelah memuaskan klientnya, usahanya untuk tidak mengecewakan Luhan sirna sudah, karna kini Luhan pasti sangat membencinya.
" yah, minggir, jangan halangi aku" teriak Luhan saat beberapa pemuda menggodanya di pub itu, tubuh Luhan kembali bergetar , ia takut- kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali, namun saat para namja itu menghimpit tubuh mungilnya yang bergetar dan hendak mencumbunya sebuah suara dentuman dan rintihan samar-samar masuk ke indra pendengarannya,
Kai menghajar namja yang hendak menyentuh Luhan, air mata Luhan kembali tumpah dengan segera ia berlari meninggalkan tempat nista itu,
'' Luhan tunggu,, aku bisa menjelaskannya"
...
Luhan teruis berlari meninggalkan tempat nista itu dengan air mata yang jatuh,
Greep
Kai langsung menarik tangan Luhan
" dengarkan aku" teriak kai sambil mencengkram pundak Luhan
''APA. Kau akan menjelaskan apa atas semua ini, kau membohongiku, kau sama saja dengan namja-namja brengsek itu, aku membencimu," dan Luhan menhempaskan tangan Kai kasar dan kembali berlari entah kemana,
Kai hanya bisa terdiam melihat punggung Luhan yang semakin menjauh, tanpa sadar, untuk pertama kalinya air matanya jatuh membasahi pipinya, dan semua karna Luhan.
" maafkan aku" lirih kai dan meremas dada kirinya
...
Seminggu lamanya Luhan mendiamkan Kai , tidak ada tegur sapa walau mereka tinggal di atap yang sama, membuat hati kai semakin sakit, dan Luhan juga menolak uang yang biasa Kai berikan padanya,
Hari terus berganti hingga Kai heran dari mana Luhan mendapatkan uang untuk keperluannya dan membeli beberapa barang layaknya yeoja pada umumnya, sedangkan sejak kejadian itu Luhan menolak uang yang Kai berikan
Hingga kai mengetahui satu hal ,
Luhan
Melakukan pekerjaan yang sama seperti yang ia lakukan, namun bukan di pub malam, melainkan kenalan adjusi-adjusi mesum yang ia temui di mall
Kecewa
Saat menyadari dirinya, tidak bisa melindungi Luhan dengan benar dan malah menghancurkan hidup Luhan
" APA YANG KAU LAKUKAN" pekik kai saat Luhan baru saja keluar dari bilik toilet dengan mengancing seragamnya yang sudah tidak rapih lagi
Luhan mendongak dan terkejut mengetahui Kai ada di hadapannya
" Ka-kai"
" jawab aku. APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN ADJUSSI TADI" kai menghimpit tubuh Luhan di dinding kamar mandi namja itu.
Awalnya Luhan merasa bersalah , namun itu hanya beberapa detik saja karna selanjutnya kilat kemarahan kembali terpancar di mata indah Luhan
" apa pedulimu" dingin, bahkan suara Luhan terdengar sangat dingin di telinga Kai
" apa yang aku lakukan dengan adjussi tadi bukan urusanmu dan bukankah kau juga melakukan Hal yang sama yang tidak lebih baik dari yang aku lakukan?"
Sakit rasanya dada Kai saat Luhan berkata demikian, tidak tahukah bahwa kai melakukan semua itu untuk kelangsungan hidup mereka berdua. Untuk membahagiakan Luhan walau caranya yang salah.
Kai terdiam
" urusi saja noona-noonamu itu Kim jongin" dan melenggang meninggalkan Kai yang membatu, belum sempat melangkah jauh, Kai langsung menarik Luhan dan memerangkapya didinding
Mencium ganas bibir Luhan, membuat mata Luhan terbelalak karna ini adalah kali pertama mereka menyatukan bibir mereka, Kai berusaha meluapkan emosinya dengan menjajah bibir tipis dan mungil itu, menyalurkan semua perasaan yang ada, memperjelas apa yang selama ini ia lakukan, ciuman yang bisa di bilang tidak cukup manis, namun memiliki arti yang dalam
" aku kecewa padamu" ucap kai setelah melepas ciumannya dan menatap Luhan sendu
Luhah menangis " kau pikir, aku tidak kecewa, kau salah, aku sangat hiks, kecewa padamu kim jongin" Luhan mencengkram keras kerah baju seragam yang kai gunakan sambil menunduk menyembunyikan kepedihan hatinya
" jangan lakukan lagi, cukup hanya aku Luhan" ucap kai sambil mengangkat wajah Luhan dan mengahapus air matanya
Luhan menggeleng " aku sudah kotor, untuk apa aku berlagak sok suci di hadapan semua orang"
' tidak bisakah kau menyimpan kesucianmu yang tersiksa setelah kejadian itu hanya untuku, tidakkah kau melihatku selama ini yang selalu mencoba membahagiakanmu, lihatlah aku , tapi kau seolah buta dan salah mengartikan perngorbananku, kau semakin susah untuk raih, apalagi ku jamah, Xi Luhan'
" cukup hanya aku, tidak dengan mu, kau yeoja, dan akibatnya akan sangat fatal"
" aku tidak peduli , selama kau masih berada disisiku aku tidak peduli Kai"
" Luhan, aku mohon" Pinta Kai, namun Luhan menggeleng keras
'' Kau sudah mengorbankan dirimu demi membahagiakan ku, demi kelangsungan hidup kita, maka biarkan aku membantumu Kai"
" LUHAN, JANGAN BODOH"
'' kalau begitu, kita melakukannya bersama, " ucapan final oleh Luhan membuat kai teridam, hatinya menolak dengan sangat keputusan Luhan, namun sekeras apa kai melarangnya, Luhan tetap melakukannya,
Dengan semua kejadian yang Luhan alami, membuat ia tidak percaya dengan adanya perasaan, ia mengeraskan hatinya, dan Luhan-pun mendokrin dirinya bahwa tidak ada cinta di dunia ini, cinta itu pembodohan.
Kai hanya bisa menahan rasa sakit yang ada , berusaha melupakan kenyataan yang ada, bahwa Luhan-nya yang saat ini masih sama dengan Luha-nya yang dulu, walau kenyataan mengatakan , tidak, semuanya berbeda.
Hingga hari terus berganti dan merekapun lulus dari SOFA dengan nilai terbaik, mereka tetap mendapatkan uang untuk kelangsungan hidup mereka dengan cara yang salah, dan mendapatkan sebuah rumah sederhana dan kendaraan yang mereka punya pun dengan cara yang salah, memperjual belikan tubuh mereka.
FLASHBACK END
" ayolah, aku sudah sering melakukannya " rengek Luhan sambil mengenggam kedua tangan Kai seperti merajuk pada sang kekasih, di tambah puppy eyesnya.
" Ter-se-rah" jawab Kai dengan menyondongkan wajahnya di hadapan Luhan.
Luhan tahu Kai kesa dan tidak suka ia berbuat seperti itu, namun mau bagaimana. Semuanya sudah terrlanjur, dan semua sudah berbeda.
Luhan tersenyum menatap kai dan bangkit dari duduknya, menggusak surai Kai dengan gemasnya " tunggu aku, ini tidak akan lama"
Dan hal selanjutnya yang terjadi adalah Luhan berjalan dengan sebotol minuman di tangannya menghampiri namja ber jass mewah itu.
Dengan sengaja
Bruk
" AHH~" Desah Luhan saat ia menabrakan dirinya di pundak namja itu dan parahnya lagi, Luhan mengarahkan minumannya ke daerah yang seharusnya menjadi privasinya, payudaranya.
" APA KAU TIDAK PUNYA MATA" bentak Luhan pada namja itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya di daerah dadanya, membuat dada itu bergoyang ,
Gluup
Namja yang kini berdiri di hadapan Luhan hanya bisa meneguk liurnya kasar, saat buah dada itu bergoyang di tambah tumpahan minuman tadi membuat dada itu sedikit terekspose karna Luhan mengenakan kaos V nex warna putih yang pastinya jika basah akan memperlihatkan BH-nya.
Mendengar namja itu menelan Ludah Kasar Luhan menyeringai , target mulai terjerat
" kau harus membayar mahal semua ini tuan, lihat baju saya basah" cerca Luhan dan malah mencondongkan payudaranya di hadapan namja itu,
Glup
Sekali lagi namja itu terdengar menahan hasrat dengan menelan ludah kasar,
" mi-Mianhe noona ,. Aku akan membayar ganti rugi atas semua ini" ucap namja itu dan menyuruh asistennya untuk mengambilkan dompet di tas kerjanya
'
"berapa yang harus ku bayar, sebutkan"
Namun saat namja itu hendak menjulurkan sejumlah uang. Luhan malah menagkap tangan namja itu menarik tubuh namja itu mendekat padanya, bukan bersentuhan, melainkan berbisik
" aku tahu kau tergoda melihat buah dadaku, jika kau menginginkannya , kau harus membayarnya mahal" bisik Luhan tepat di telinga namja itu dan sedikit menjilatnya, membuat tubuh namja itu merinding
Luhan menyeringai dan berjalan menuju ke arah toilet dengan sedikit berkedip jahil kepada namja itu, mengisyaratkan namja itu untuk mengikutinya
" aku harus menyelesaikan masalahku, kau tunggulah di mobil" ucap namja itu kepada asistennya dan melangkah mengikuti kemana Luhan pergi
Kai yang melihat acting Luhan dari bangkunya hanya bisa berdecih dan menghela nafas bosan,ia tidak rela, namun ia bisa apa, Luhan sama sekali tidak mau mendengarkannya dan untuk menghilanglkan jenuh karna harus menunggui Luhan di toilet sana, kaipun menyalakan rokoknya sebagai teman penghantar jenuh,
...
Sudah 15 menit lebih Kai menunggui Luhan di tempat yang sama, namun Luhan tak juga memunculkan batang hidungnya, membuat Kai semakin khawatir saja
" Aisssh, kau benar-benar membuatku gila jika terus-terusan bertingkah seperti ini Luhan'' dan dengan langkah lebar Kai melangkahkan kakinya memasuki toilet yang ia yakini disanalah Luhan berada, ia letakan telingganya di satu persatu pintu bilik toilet tersebut, memeriksa, apakah Luhan berada di dalamnya, hingga terakhir , bilik paling pojok dan.
"Aaaaaahhhh… ngeeeeeeeeeeeehhh…" desahan Luhan terdengar menyakitkan di telinga Kai.
. " keluaaaaaaarrrrhhh… Oooooooohhhh… OOOOOOHHHHHH…" tubuh Luhan melengkung seiring menyemprotnya cairan dari vaginanya.
"Mau dikeluarkan di dalam atau di luar?" tanya namja itu sambil terus bergerak.
"Luar, ,,ouhhh…" jawab Luhan nampak lemas.
Namja itu segera mencabut penisnya lalu mengocoknya di depan dada Luhan. "Aaaaaahhh… Aaaaaahhh…" cairan itu menyemprot membasahi tubuh Luhan .
"Oooooohhh… OOOOOOHHHH… YAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHH!" pekik namja itu ,membuat Kai yang mendengarkan dari Luar menggeram kesal
' brengsek' rutuknya dan menghisap kuat rokok di tangannya, entah itu rokok keberapa yang Kai hisap
Cklek
Pintu terbuka, dan keluarlah namja itu dengan sedikit merapikan jass-nya dan membenarkan posisi celananya.
Kai menatap tak suka terhadap namja itu, mata Kai berkilat tajam namun namja itu hanya memandangnya remeh dan berdecih, melengang pergi dengan seringaian yang sangat Kai tidak suka.
" sialan namja itu. Sudah puas akan hasratnya dia pergi begitu saja, chih" dan Kai melempar rokoknya menginjak putung itu kasar dan menghampiri Luhan yang masih berada di dalam
Kai berjongkok di hadapan Luhan yang duduk lemas di atas closet, " sudah ku bilang, jangan lakukan" ucap Kai sambil melepas kemeja yang ia gunakan, menutupi tubuh luhan yang penuh dengan sperma,
Luhan tersenyum " aku mendapatkan kliet seperti sehunie noona-mu, akan kupastikan dia menjadi ATM berjalanku" seringai Luhan dengan memperlihatkan kartu nama yang ia goyang-goyangkan di hadapan Kai,Kai menyambarnya kasar dan melihat nama yang tertera di kartu nama itu
PARK CHANYEOL
President ParkCorp
Kai memutar bola matanya malas, dan berjongkok membelakangi Luhan
" sudah cukup permainan hari ini Luhan, ayo pulang dan istirahat"
Luhan memeluk leher kai sambil menyodorkan selembaran uang di hadapan kai
" apa ini, ?"
" 10 juta won untuk service pertama" jawab Luhan,
'' namja itu kelebihan uang atau gila?"
'' yang jelas kita bisa makan enak selama beberapa bulan dengan uang ini, dan membayar kuliah, mungkin, aku pastikan namja itu jatuh ke tanganku seperti sehuni noona yang terjerat akan sentuhanmu''
" terserah-mu Luhan, ayo pulang, dan jangan banyak bicara lagi"
Luhan tersenyum dan mengeratkan pelukannya di leher kai. dan merekapun pulang dengan Luhan yang berada di gendongan seorang Km Jongin.
.
.
.
.
.
.
. TBC or END
FF baru Ovay terbit, membosankan yah, atau plotnya pasaran, yang jelas ini FF baru awal, jika responya bagus, ya Ovay terusin, jika sedikit ya dengan amat sangat menyesal Ovay katakan FF ini berkhir sampai disini, jadi mari REVIEW ,, ,,,
