Sleeping Beauty

Desclaimer : walaupun ai berdoa sepenuh hati, naruto masih akan tetap menjadi milik om masashi... tapi SasuNaru itu milik kita!

Author's Note : yeeaayy.. akhirnya fic SasuNaru ketiga ai sudah muncul. Ini hanyalah sebuah drable singkat yang benar-benar sangat singkat. Hope you like it...


-Sleeping Beauty-

Chap 1. Sleeping Beauty

Sasuke terdiam menatap jalanan di depannya, menatap bosan kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Mengabaikan bunyi bising yang memekakkan telinga, mengabaikan debu-debu jalanan yang begitu tebalnya. Kembali bersandar pada sandaran bangku halte yang ia duduki, menatap sejenak atap-atap plastik bening di atasnya. Menerawang jauh ke langit biru di atasnya. Mencari sedikit saja hal yang bisa ia lakukan saat ini.

Telah lama ia habiskan waktunya yang berharga hanya untuk duduk menunggu di sini, menatap penuh kejenuhan akan pemandangan monoton yang menyapa onyx matanya.

Bosan

Mungkin hanya kata-kata itulah yang mampu menggambarkan apa yang dirasakannya kini. Duduk diam dengan kata-kata kekesalan yang terselip di setiap katanya. Ayolah, menunggu bukanlah hal yang menyenangkan terutama bagi seorang pemuda Uchiha dingin sepertinya.

Helaan napas berat itu kembali terdengar darinya, entah sudah yang keberapa kalinya. Sedikit ia tolehkan wajahnya, menatap kesal ujung jalan di depannya. Namun sepertinya apa yang ditunggu-tunggu olehnya sejak tadi belumlah muncul. Harus berapa lama lagikah ia menunggu seperti ini?

Diliriknya sekilas jam tangan berkelas yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. Jarum-jarum kecil itu bergerak lambat dan menimbulkan detak-detak kecil di setiap pergerakannya. Sedikit menggelitik sesuatu dalam diri Sasuke ketika dilihatnya sudah berapa kali jarum-jarum kecil itu berputar. Sepertinya sudah lebih dari setengah jam rupanya ia duduk diam seperti ini di bangku halte itu. Duduk bosan dengan wajah kesal seperti seseorang yang sedang menununggu sesuatu keajaiban yang tak akan pernah datang.

Lebih baik jika kekasihnyalah yang datang, duduk diam selama lebih dari setengah jam hanya untuk menunggu bis bukanlah hal yang meyenangkan untuk dilakukan. Ya, pemuda tampan dengan mata onyx itu memang sedang menunggu bis yang akan menjemputnya. Tak ada kekasih, tak ada seseorang yang spesial, hanya bis menyebalkan yang sedang ditunggunya kini.

Salahkan saja aniki 'kesayangannya' yang telah berbaik hati membuat mobilnya harus dibawa ke bengkel. Jika boleh Sasuke akui, ingin sekali rasanya ia menghajar aniki menyebalkan satu itu saat ini juga. Entah kesialan apa yang didapatnya kini. Rasanya menjadikan bis sebagai alat transportasi andalan mungkin adalah mimpi buruk terakhir yang ingin ia alami.

Sasuke terdiam sejenak, menyipitkan matanya menatap ujung jalan di depannya. Sedikit berharap benda sial yang ditunggunya kini telah muncul di hadapannya. Entah dewi fortuna sedang berpihak apadanya atau apa. Dari kejauhan dapat dilihatnya benda besar yang berjalan mendekat ke arahnya, bergerak lambat namun terlihat begitu pasti. Terus berjalan semakin dekat sampai Sasuke bisa dengan begitu jelas melihatnya.

Segera ia bangkit dari duduknya, merenggangkan otot-ototnya yang terasa begitu kaku dan pegal. Rasanya duduk berlama-lama di halte bis bukanlah hal menyenangkan yang hari ini Sasuke rasakan.

Bis itu pun semakin berjalan mendekat, hingga kini sampai di hadapan Sasuke. Berdecit pelan sampai akhirnya berhenti sedikit jauh dari Sasuke. Diliriknya sejenak benda panjang itu, benda menyebalkan yang telah ditunggu-tunggunya sejak tadi.

Sedikit keraguan terbesit dalam dirinya ketika tak dilihatnya seorang yang ada di dalam bis itu. Terlalu sepi, ataukah ini sudah terlalu sore untuk orang-orang pulang ke rumahnya. Tapi siapa yang peduli, bis ini datang sudah lebih dari cukup. Anggap saja sepinya bis ini menjadi nilai lebih untuknya.

Ia segera masuk, memberikan beberapa yen kepada seorang pria tua yang duduk di belakang kemudi. Sedikit ia abaikan senyum ramah yang diberikan pria tua itu padanya, yang penting saat ini hanyalah mencari tempat duduk secepat mungkin.

Mata onyxnya menerawang sejenak, memilah-milah bangku mana yang akan dia duduki walau sebagian besar dari kursi penumpang yang ada di bis itu kosong. Hanya seorang nenek tua yang duduk di belakang supir yang sedang sibuk mengobrol dengan supir itu, beberapa pemuda dengan penampilan yang terlhat sedikit aneh bagi Sasuke, dan di sana seorang pemuda dengan rambut pirang yang begitu mencolok duduk di tempat duduk nomor dua dari belakang. Seseorang yang terlihat begitu mencolok dan langsung menarik perhatiannya.

Sasuke tersenyum sekilas melihatnya, senyum sekilas pertama yang diberikannya hari ini untuk dunia. Ya, setidaknya penantiannya selama setengah jam itu tidak berakhir sia-sia. Karena saat ini di depannya seseorang yang sangat ingin ia lihat sedang tertidur dengan wajah manis polosnya.

"Kita bertemu lagi sleeping beauty..."

TBC/END


Curculan author:

Ya... ini dia drable super singkat tentang SasuNaru. Fic ketiga buatan ai... yyyeeeeaaayyyy...

Seperti fic ai yang biasa, ini fic akan sangat sedikit sekali percakapannya... jadi ya, harap sabar bagi para readers...

Yang terakhir... bolehkan ai mengharapkan review dari readers sekalian...

Karena hanya readerslah yang menentukan apakah fic ini akan lanjut lagi atau ga. Ok?