Summary: Yumoto selalu melihat sebuah bayangan di dekat Kurotama setiap ia pulang dan pergi dari sekolah sejak ia kecil. Tapi tidak pernah di ingatannya, ia melihat bayangan tersebut memasang wajah sangat sedih. Dan Yumoto mengerti-ini bukan kali pertamanya melihat bayangan tersebut. #Mystic Creature Challenge :D

Disclaimer: Binan Koukou Chikyuu Bouei-Bu bukan milik saya. Kalau misalnya milik saya, anime-nya bukan hanya Magical Boys tapi...yaoishipping eperiwer juga lol

Warning: Saya bingung mau nulis apa di kolom warning. OOC, gaje, abal, aneh, dan lain-lainnya.

AN:

Halo minna-san~

Bagi yang tidak tahu, ini Ayame Yumesaki yang lagi hiatus di akun satu lagi

Akun ini digunakan untuk menulis fanfic di fandom yang pinggiran, alias belum terlalu banyak fanfic-nya.

Ini benar-benar kali pertama saya menulis di fandom Boueibu, karena penyebutan pertama kali itu terlalu mainstream. Lol. Karena ini kali pertama, saya mau menggunakan misteri sebagai genre-nya. Melihat Boueibu bukan fandom besar (mungkin untuk Indonesianya terutama), saya akan berusaha sebaik mungkin-

-IYA IYA SAYA TAU SAYA NUNGGAK BANYAK FANFIC TAPI MAU DIAPAKAN SAYA GAK ADA IDEEEEEE #nangiskejerdipojokan. Memang benar itu, kemarin saya mau nulis Vongola in Indonesia tapi saya stuck di tengah jalan. Padahal saya sudah bikin konsepnya. Hiks.

Sekalian promosi, saya juga menulis cerita di Wordpress! Yey! 8D Saya buat 2 cerita Magi dan 1 cerita GX, terus planning 1 story lagi #dihajar. Yang berminat silahkan ke .com, yang saya tulis bahasa Inggris sih, hehe.

Baiklah mari kita mulai fanfic ini!

Sylvia Greeneria

Watching Me

Chapter 1, Dia yang Bersembunyi Di Ujung Gang

Ia tidak mengerti.

Hakone Yumoto tidak mengerti apa yang terjadi padanya.

Ia tak ingat bahwa ia membuat masalah-tidak, ia tahu ia membuat banyak masalah bagi kakak kelasnya dan OSIS tapi Yumoto tidak ingat kalau ia membuat masalah seburuk itu hingga selalu saja ada yang mengikutinya. Setiap hari. Di dekat Kurotama. Setiap ia pergi dan pulang sekolah.

Walaupun begitu, Yumoto tidak memberitahunya pada siapapun. Toh, asal ia tidak membuat masalah pada Kurotama, Goura dan dirinya, boleh saja. Siapa tahu ia hanya suka berada disana.

Pikiran terakhir itu agak tidak masuk akal, komentar Ryuu.

Hm? Kau bertanya kenapa Ryuu tahu?

"Yumoto-kun, kurasa itu hal yang kurang menyenangkan jika kami ada di tempatmu," jawab Atsushi, memegang keningnya.

"Stalker, aku tidak suka pada mereka," balas Io.

"Kau hebat sekali, Yumoto," lanjut Ryuu.

"Yang tidak kumengerti adalah kenapa kau memberitahu kami soal hal tersebut sekarang. Tadi kau bilang tidak ada masalah bagimu. Apa terjadi sesuatu?" tanya En sambil memakan manjuu.

Yumoto, yang sedang memeluk Wombat, melihat En dan tersenyum. Walau begitu, matanya tidak menyatakan ia senang, melainkan penuh kesedihan disana. En, yang menyadari apa yang terjadi, menghampiri sang kouhai lalu mengelus kepalanya.

"Aku salah bicara, maaf," ucap En.

Yumoto menggeleng kepalanya. Ia melihat ke arah En dan tersenyum manis. Tak terlihat kesenduan yang tadi sempat tersirat pada matanya.

"Tidak. Wajar kalau En-chan-senpai bertanya, hehe," jawab Yumoto.

Ia menurunkan Wombat, menghela nafas, lalu melihat kakak kelasnya itu.

"Tadi pagi, aku memutuskan untuk melihat siapa yang berdiri disana. Dan aku menemukan seseorang," ucapnya.

"Siapa dia? Apa kau mengenalnya?" tanya Atsushi.

"Aku tidak kenal. Tapi aku tahu kalau ia mengenalku. Ia melihatku dengan mata penuh kesedihan dan kesakitan. Seperti memintaku untuk membantunya keluar dari rasa sakitnya. Tapi ketika aku ingin bicara dengannya... Ia menghilang," balasnya.

Keempat kakak kelas Yumoto itu hanya bisa menatap sang adik dengan muka perhatian dan penasaran di saat bersamaan.

"Oh Yumoto, aku tidak tahu kau itu terlalu pintar atau terlalu polos," ucap Ryuu sambil menepuk jidatnya.

"Apa ada kemungkinan orang itu pedofil?" tanya Io.

"Yumoto itu kelas 1 SMA. Tidak mungkin orang tersebut bisa disebut pedofil. Dibandingkan pedofil, bagaimana kalau misalnya dia penggemar shota atau uke!?" jawab Atsushi horor.

"Pikiranmu berlebihan, Atsushi. Kau terlalu banyak membaca komik BL. Berhenti membeli komik-komik tersebut dan fokuslah pada dunia nyata!" balas En keras.

"Bukankah kau membacanya juga En-chan!?" balas Atsushi menggebrak meja.

Dan terjadilah debat kecil-kecilan. Walau begitu, debat Atsushi dan En terhenti ketika pintu di dekat rak terbuka dan tiga lelaki berpakaian putih masuk ke dalam ruangan itu.

"Wha? Anggota OSIS?" tanya Io and Ryuu bersamaan.

"Akoya-senpai, Ibushi-senpai, Kusatsu-senpai!"

Muka Yumoto sedikit cerah setelah melihat ketiga kakak kelasnya yang lain. Tapi muka Ryuu sedikit masam, begitu pula Akoya. Tampaknya keduanya tidak menyukai satu sama lain.

"Kami selesai dengan pekerjaan kami. Kami datang untuk bersantai. Tapi aku ingin mengomeli kalian karena kalian berisik sekali!" omel Kinshiro.

"Maaf Kin-chan," ucap Atsushi sambil tersenyum bersalah.

"Kami mendengar apa yang kalian bicarakan tadi. Tapi kenapa sebelumnya kami tidak mendengarnya ya?" ucap Ibushi bertanya-tanya.

"Mungkin kerjaan Wombat," jawab Io santai. Ia memberi deathglare kepada wombat yang sedang berguling di lantai.

"Kalau begitu apa kalian bisa membantu sedikit banyak apa yang terjadi pada Yumoto?" tanya En.

Lalu hening.

"Aku tidak ada ide apa yang terjadi. Tapi akan benar-benar seram kalau misalnya orang tersebut punya niat jahat pada Yumoto-san. Oh, aku tidak akan memaafkannya jika terjadi sesuatu," ucap Akoya sambil menyiapkan tonjokkan terkuatnya.

"Yumoto masih murid Binan Koukou. Aku tidak akan membiarkan siapapun berbuat jahat padanya," lanjut Kinshiro.

Anggota Boueibu mengangguk. Tidak ada yang berani merespon atau melarang apa yang ingin dilakukan Kinshiro dan Akoya itu sangat seram.

"Yumoto-kun, tadi kau bilang ia ada di pagi hari dan sore hari? Di sebuah gang?" tanya Ibushi.

Yumoto mengangguk.

Ibushi sedikit merinding. Lalu menenangkan dirinya.

"Aku pernah melihatnya seminggu yang lalu kalau begitu," ucapnya.

"KAU PERNAH!?" tanya yang lain, selain Yumoto tentunya.

"Yep. Hanya saja aku bertemu dengannya sekali dan aku tidak melihatnya terlalu jelas," jawabnya.

"Yahh..."

Semuanya sedikit kecewa. Bagaimana pun juga, sosok makhluk yang ingin mereka temui belum dapat dipastikan benar atau tidak. Yah.. Begini juga, mereka tidak terlalu percaya dengan Yumoto dan Ibushi. Keduanya bisa dibilang, ehem, manusia yang paling tidak bisa dipercaya. Walau Yumoto melakukan banyak hal yang berhubungan dengan cinta, juga kouhai favorit sedangkan Ibushi itu Wakil Ketua OSIS, tetap saja..

"Tapi..." lanjutnya.

Semuanya mulai fokus dan memperhatikannya.

"..dibandingkan dengan seseorang, aku lebih merasa kalau 'seseorang' yang dimaksud Yumoto bukanlah orang," ucap Ibushi sambil tersenyum.

"Kalau bukan orang, lalu apa itu!?" tanya Ryuu.

"Semacam... Serigala?" balas Ibushi.

"Aneh. Untuk apa serigala pergi ke kota?" tanya En polos.

"Salah salah. Pertanyaannya adalah kenapa apapun itu mencoba mengikuti Yumoto!" balas Atsushi.

Seluruh manusia yang ada disana pun membuat kesepakatan diam-diam. Dan mereka mengangguk. Membuat Yumoto kebingungan.

"Eh? Eh?" tanya Yumoto bingung.


"Harusnya aku tidak membuat proposal tersebut,"

Tukas Yufuin En, lelaki berumur 18 tahun yang masih memikirkan apakah ia sudah tua atau belum dan tidak peduli dengan masa depannya—juga kemungkinan pecinta kamar, sambil menggaruk kepalanya juga membenturkannya ke tasnya. Aneh, tapi benar, itu yang ia perbuat.

Kenapa? Karena kesalahannya sendiri.

Sebelumnya, En memberikan sebuah proposal dimana ia menyarankan agar kali ini Yumoto tidak pulang sendirian. Sebagai bukti nyata apakah benda misterius yang mengikuti kouhai kecil mereka. Yumoto tidak ada masalah dengan proposal yang dibuat En, sehingga mereka melakukannya dengan hompimpa.

Hanya saja yang di kata sial tidak mungkin pergi. Si pembuat proposal-lah yang pulang dengan Yumoto. Sampai Kurotama saja.

Untungnya ia tidak sendirian.

Tapi tidak berarti kalau partner-nya pun seseorang yang bisa membuatnya senang.

"Jadi Arima-senpai pernah pergi ke Kurotama!?" tanya Yumoto.

"Ahaha, aku sering kesana. Tapi aku tidak mengerti kenapa kita tidak pernah bertemu," balas Ibushi sambil tertawa.

En pun menghela nafas. "Aku ingin segera pulang," gumamnya.

Ibushi dan Yumoto, yang kebetulan mendengar apa yang dikatakan En, tertawa ria. Yumoto memeluk En dan mengelitiknya.

"En-chan-senpai! Yang memberikan proposal itu kan senpai sendiri!" ucapnya.

"Ahahahahhahaha! Iya iya aku minta maaf aku minta maaf!"

Ibushi tersenyum sambil melihat gang yang dimaksud.

"Kita sampai," gumamnya.

En dan Yumoto menghentikan aktivitas mereka, dan melihat gang yang dimaksud. Ketiganya memperhatikannya. Seperti ada sesuatu disana.

Dan disanalah mata yang dimaksud Yumoto berada.

"Oi oi oi. Aku melihatnya seperti mata manusia dan hewan disaat bersamaan. Ada yang bisa menjelaskan ini padaku!?" ucap En kebingungan.

"Aku tidak tahu. Ayo kesana," Yumoto memimpin pasukan dan masuk ke gang tersebut.

Mereka mengikuti jalan gang tersebut, tidak tahu kemana mereka pergi. Mereka berjalan, berjalan dan berjalan. Tidak satu pun dari mereka tahu jalan gang tersebut.

Sejak awal, En tahu. Bahwa jika mereka masuk, mereka tidak akan bisa keluar.

Dan tidak ada yang tahu, kemana mereka pergi sekarang.

Ia mulai khawatir, dan ia melihat ke belakang. Tidak ada apapun disana. Mereka tidak akan bisa kembali, dan itu pertanda buruk.

Walau begitu, En dan Ibushi harus menjaga Yumoto. Mereka berdua tidak boleh membiarkan Yumoto pergi melewati gang ini sendirian. Yumoto masih kecil dan naif. Bagaimana jika ia masuk dan tidak pernah kembali? Apa yang harus ia katakan pada teman-temannya dan kakaknya? Apa yang harus ia lakukan tanpa sang matahari yang mencerahkan hari-harinya?

Sejak Yumoto masuk ke Boueibu, En tahu kalau klub kesayangannya itu berubah banyak.

Ya, lebih cerah, lebih ceria, dan lebih aktif tentunya.

En yang tidak akan pernah mau bangun pagi kecuali saat sekolah, sekarang bangun sangat pagi karena Yumoto mengajak anggota Boueibu jogging pagi.

Atsushi jadi rajin memasak, terutama kare. Karena keinginan Yumoto untuk makan masakannya seminggu sekali.

Io sering meluangkan waktu untuk mereka semua. Mengikuti hal-hal aneh yang klub mereka lakukan dan tidak terpaku 100 persen dengan bisnis-nya. Selalu tersenyum melihat kelakuan Yumoto yang konyol.

Ryuu menjadi sangat jujur dan sering bermain dengan Yumoto. Ia tidak terlihat memegang handphone, hanya sesekali.

Tidak hanya pada Boueibu, namun pada Seitoukai juga.

Berkat Yumoto (dan Zundar juga Hireashi tentunya), Atsushi dan Kinshiro kembali berteman akrab.

Berkat Yumoto, Akoya dan Ryuu jadi teman juga rival.

Dan yang terakhir, Ibushi dan Yumoto sangat akrab bagaikan kakak beradik.

Anak ini sangat berharga untuk hidup mereka. Dan kehilangan dirinya akan sangat menyakitkan.

Lamunan En terputus ketika Ibushi melontarkan sebuah pertanyaan.

"Tempat apa ini?" tanya Ibushi.

Yang mereka lihat adalah sebuah pintu. Dengan sebuah tulisan.

"Siapapun yang melewati pintu ini tidak akan pernah kembali. Aku masih mau pulang, kau tahu!?" jawab En kesal.

"Apa kita akan masuk?" tanya Ibushi, melihat Yumoto.

"Kita tidak akan masuk." tukasnya.

En menaikkan alisnya. Ia tidak mengerti.

"Kita sudah menemukan siapa yang melihatku di gang itu," balasnya sambil menunjuk sesuatu.

Anjing. Anjing berkepala tiga. Ia memiliki mata dan tubuh berwarna biru, penuh dengan bulu. Kaki, kuku dan taringnya sangat besar. Air liurnya berada dimana-mana. Anjing tersebut seperti Siberian Husky dengan tiga kepala dan ekor serigala. Kepalanya dirantai dengan langit-langit, sedangkan kakinya dengan keempat tiang disampingnya. Ia meronta-ronta, ke kanan dan ke kiri.

Salah satu kepalanya melihat mereka bertiga.

GROOOOOOOOOOOOOOOOOOOAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRR!

"Ugh.. Aku tidak percaya kalau aku akan segera pergi ke alam selanjutnya segera. Dan demi Tuhan, kenapa kita bisa bertemu dengan sebuah monster!?" En pun melindungi Yumoto dari raungan sang monster.

"Aku juga tidak mengerti. Tapi lihatlah Yumoto," Ibushi melakukan hal yang sama dengan En, sambil melihat sang kouhai.

Yumoto menatap monster itu dengan tatapan sendu. Ia terlihat akan segera menangis.

"Apakah kau...yang melihatku setiap waktu di gang itu?" tanya Yumoto.

Grrr...

Sang anjing berkepala tiga pun kaget melihat Yumoto. Mereka pun tenang, layaknya anjing yang ditenangkan oleh tuannya.

En tidak mengerti. Ia pun memutuskan untuk melihat Yumoto—

—dan yang ia temukan adalah mata Yumoto yang berwarna merah, bersinar terang melihat anjing tersebut.

Ia semakin tidak mengerti.

"Yumoto-kun?" Ibushi, yang menyadari hal yang sama dengan En, melontarkan pertanyaan.

"Oi Yumoto!? Kau tidak apa-apa!?" tanya En.

Aku senang bertemu denganmu.

Keduanya menghadap monster tersebut. Aneh.

"Suara...perempuan?" ucap Yumoto kaget.

Salah satu kepala monster

Perkenalkan diriku.

Namaku Cerberus. Aku adalah pelindung pintu menuju dunia bawah ini. Seperti yang kalian ketahui, dari sejarah yang kalian dengar di sekolah.

Juga aku sangat ingin bertemu denganmu, pemilik jiwa merah yang diciptakan oleh para dewa lampau.

Scarlet.

More Later

AN: Demikian chapter satu! Semoga para readers senang membacanya fanfic comeback saya yang satu ini. Saya akan bekerja untuk chapter 2 segera. Terima kasih karena mau membaca! Sebenarnya ini buat Challenge tapi tujuan saya menulis di Boueibu karena genrenya! Saya mau bikin genre setengah misteri dan setengah fantasy! Baik, sampai jumpa di chapter 2!

Scarlet, bukankah mirip dengan Battle Lovers Scarlet, nama yang digunakan Yumoto ketika bertarung sebagai Battle Lovers?