SACRIFICE
Cast : All member EXO
Genre : Romance, Fantasy
Rate : T / akan meningkat seiring jalannya cerita
Author: Kim Jong Soo 1214
Disclamer: Saya akui bahwa EXO itu cuma milik Tuhan YME, Orang tua, dan SM Ent. Saya cuma minjem nama doang untuk kepentingan cerita. Tidak ada plagiat sama sekali,karna fic ini murni dari hasil pemikiran author.
Warning : YAOI (boyxboy), Typo (s), alur gaje, abal.
Summary:
Aku tidak tau apa yang aku rasa, hanya saja aku merasa dimanfaatkan oleh orang-orang. Bagaimana denganmu? Kau melupakan fakta dari makluk apa kita berasal...
Kim Jong Soo 1214
Present
"Brengsek!" namja mungil itu memukul tepat diwajah tampan namja berkulit tan didepannya. Tak menghiraukan cairan pekat berbau anyir menguar dari sudut bibirnya. Bagaimanapun juga Kyungsoo seorang namja. Bahkan dia bukan namja biasa. Jangan salah, tangan mungilnya memiliki tenaga yang kuat sekedar untuk meremukkan wajah namja tan itu.
Nafasnya terengah-engah menahan amarah yang sepertinya telah berada diubun-ubun. Mata bulatnya menatap tajam seolah mengintimidasi. Sedangkan Jongin-namja dengan kulit tan itu hanya menatapnya kosong.
"Apa yang kau lakukan, bodoh! Dimana otakmu!" Kyungsoo memaki Jongin yang masih tak bergeming. Oh ayolah,ini bukan saat yang tepat untuk melamun.
"Apa pedulimu?" demi Tuhan. Kyungsoo ingin meremukkan Jongin sekarang juga. Bisa-bisanya nada sedingin itu keluar dari bibirnya seolah sedang tidak terjadi apa-apa sekarang.
"Kau tidak bisa seperti ini! Kau bisa mati ditangan Kris!" yah,Kris adalah seorang calon penguasa dari Negeri Selatan, Negeri yang biasa disebut Zrash. Putra mahkota yang begitu disegani dengan sifat dinginnya. Rupa yang tampan, tubuh tinggi dengan kulit putih bersih, serta memiliki otak yang bisa dibilang diatas rata-rata. Cerdas sekaligus licik.
Zrash, adalah sebuah negeri dengan sejuta keindahannya. Negeri yang dilingkupi kekuatan beraura dingin. Tapi jangan berfikir jika Negeri ini adalah Negara es, kalian salah besar. Justru Negeri ini adalah Negeri yang sangat subur. Berjuta jenis tumbuhan tumbuh dengan mudah disana. Tanah yang seolah memberikan nyawa kepada tumbuhan dan makluk lain yang hidup disana. Bagaimana bisa? Itu semua berkat Kyungsoo. Dia adalah adik dari Kris. Dengan anugerah yang diberikan Tuhan untuk Kyungsoo, maka jadilah Kyungsoo sebagai pengatur dan pengendali negeri Zrash atas perintah Minho-Raja sekaligus Appa dari Kris dan Kyungsoo.
"Kau jangan ikut campur. Ini urusanku dengan Kris" masih dengan nada dingin dan tatapan kosong Jongin menjawab perkataan Kyungsoo.
"Kau tidak akan bisa melawannya, Jongin!" Kyungsoo bersikukuh meyakinkan Jongin. Sebenarnya bukannya Jongin tidak memiliki kekuatan untuk melawan Kris. Justru Jongin memiliki kekuatan yang bisa dibilang sama dengan Kris. Bagaimana tidak? Jongin adalah seorang putra mahkota dari Ord, negara yang memiliki aura hangat, berbeda dengan Zrash. Hanya saja sekarang Jongin sedang berada dibawah pengawasan Raja Joonmyun, ayah dari Jongin.
Dengan alasan bahwa Jongin sedang berada dalam masa percobaan untuk menjadi seorang penerus Raja Joonmyun, maka dari itu segala kekuatan yang ada didalam diri Jongin sedang ditahan. Bukan tanpa alasan. Raja Joonmyun menginginkan Jongin memulai 'petualangannya' dengan naluri manusia, bukan naluri serigala.
Perlu kalian tau, yang dimaksud dengan 'petualangan' adalah mengirimkan mereka yang menjadi keturunan kerajaan pada masing-masing Negeri untuk disebar kebumi. Kalian ingin tau alasannya? Jawabannya sangat klasik, hanya untuk membuat para keturunan bisa merasakan bagaimana cara bersosialisasi dan mengontrol kekuatan mereka dengan baik. Oleh sebab itu, mereka berusaha sekuat mereka untuk hidup dan menjalani semuanya selayaknya manusia. Bekerja, sekolah, bahkan melakukan hal-hal yang biasa manusia lakukan. Seks? Itu juga termasuk.
"Kau meremehkanku? Oh,aku lupa. Kau adalah seorang penghianat yang sedang memata-mataiku bukan?" seringaian muncul dari bibir Jongin. Nada dingin masih lekat disetiap kalimatnya.
"Bodoh! Dimana otakmu? Aku rasa kau sudah kehilangannya" balas Kyungsoo tak kalah sinis. Mata Jongin menatap Kyungsoo tajam dan sangat intens. Sangat terlihat raut kemarahan disana. Tangan kokohnya terkepal kuat hingga membuat buku-buku jarinyanya memutih. Secepat kilat Jongin mendekati Kyungsoo dan mencengkeram kerah bajunya membuat Kyungsoo mendelik dengan raut kaget yang sangat ketara diwajahnya. Oh,ayolah Kyungsoo, apa kau lupa dengan Teleport milik Jongin. Seharusnya kau tidak sekaget itu.
"Kau tak seharusnya menjadi penghianat untuk kakakmu sendiri, Kyungsoo" mata Jongin semakin memerah menandakan bahwa kemarahannya sudah mencapai ubun-ubun. Sebenarnya Kyungsoo sedikit takut dengan sikap Jongin sekarang. Tapi sekuat tenaga Kyungsoo menahan dirinya agar tidak bergetar. Kyungsoo memejamkan mata bulatnya sebentar untuk kemudian membukanya kembali. Menunjukan raut wajah yang lebih tenang. Yah, walau bagaimanapun juga Kyungsoo harus mengalah saat ini. Jangan sampai Jongin melakukan tindakan bodoh padanya karena hal itu akan memperburuk keadaan.
"Sebenarnya apa yang kau mau Jongin! Kau terus saja mengganggu. Apa kau sudah bosan hidup?" Oh Kyungsoo sepertinya kau salah menyusun kalimat. Itu bukan kalimat agar Jongin bisa lebih tenang, justru kau akan lebih merusak emosi Jongin.
Dan benar saja,Jongin semakin mempererat cengkeraman pada kerah baju Kyungsoo lebih tepatnya seragam sekolahnya karena saat ini mereka masih didalam lingkungan sekolah. Jongin berani melakukan aksi brutalnya pada Kyungsoo karena dia tau bahwa sekolah sudah sepi. Dan siapa yang mau berlama-lama disebuah sekolah dengan aura aneh sejak kedatangan makluk-makluk tak terduga macam Jongin dan Kyungsoo?
"Jongin kau jangan bodoh. Kau lupa dengan tujuan kita kebumi, eoh? Kau tidak seharusnya terlibat dengan urusan manusia" terang Kyungsoo dengan pandangan tetap terarah pada kedua iris hitan Jongin. Tatapan Kyungsoo sudah tidak sinis seperti tadi. Lebih memancarkan aura hangat agar Jongin mau mendengar ucapannya. Dan benar saja tatapan mata bulat Kyungsoo sedikit memberi efek pada Jongin. Tatapan Jongin sedikit melunak. Tangan yang tadinya mencengkeram kuat kerah kemeja Kyungsoo pun mengendur.
Dan sekarang dapat Kyungsoo lihat tangan kokoh Jongin melemas dikedua sisi tubuhnya. Ingin rasanya Kyungsoo memeluk Jongin, memberikan kehangatan dan kekuatan untuk hatinya. Tapi niatnya ia urungkan ketika telinganya mendengar sebuah suara yang menginterupsi keduanya.
"Hyung" sesosok tinggi dengan kulit seputih susu tengah mendekati Kyungsoo dan Jongin. Mata tajamnya memandang Jongin dengan raut ketidaksukaan. Kemudian beralih memandang Kyungsoo.
"Apa yang sedang kau lakukan disini? apa dia menyakitimu?" Sehun-namja dengan kulit seputih susu itu bertanya dengan nada sedikit khawatir. Yah,bagaimanapun juga sekarang Kyungsoo sedang bersama Jongin si makluk labil. Sedangkan Sehun tau benar bagaimana sifat Jongin. Keras dan kaku.
"Sehun, kau masih disini?" Kyungsoo malah balik bertanya tanpa berniat menjawab pertanyaan Sehun.
"Hmm, sebaiknya kau segera pulang. Ada seseorang yang sedang menunggummu" jawab Sehun singkat tanpa mengurangi tatapan tajamnya kearah Jongin. Kyungsoo hanya mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan Sehun dan Jongin disana. Kyungsoo tau, jika Sehun sudah mengeluarkan tatapan seperti itu, berarti ia sedang dalam urusan besar dengan Jongin.
"Kau menyakitinya?"tanya Sehun dingin. Jongin tidak berniat memandang Sehun. Menurutnya Sehun tak lebih dari seorang anak kecil pengganggu.
"Apa pedulimu?" jawabnya tak kalah dingin
"Kau akan berurusan denganku jika itu terjadi" Sehun segera melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan Jongin tanpa berniat untuk memandangnya lagi. Sedangkan Jongin, dia hanya mengeluarkan seringaian. Sungguh, tidak ada yang tau bagaimana jalan pikiran Jongin. Bahkan orangtuanya sekalipun.
.
.
.
Kyungsoo berjalan dengan langkah mantab menuju rumahnya. Yah, rumah sementara selama ia tinggal di bumi. Kyungsoo hanya tinggal bersama Chanyeol, seorang putra mahkota dari negeri Xiand. Berbeda dengan Zrash dan Ord yang memiliki hubungan antar Negari yang kurang baik, Xiand adalah sebuah Negeri yang menjadi penengah. Tidak berada dipihak Zrash maupun Ord, berada ditengah-tengah dan tidak segan-segan membantu salah satu Negeri itu jika membutuhkan bantuannya.
Langkah Kyungsoo semakin ia percepat ketika instingnya merasakan aura berbeda dari biasanya. Ini terasa sangat kuat dan sedikit mencekam. Kyungsoo tau aura ini adalah dari seorang penguasa Zrash, siapa lagi kalau bukan Minho.
"Appa" sapa Kyungsoo setelah ia berada didalam rumahnya. Menemukan sesosok tinggi dan tampan dengan senyum mengembang dibibirnya. Aneh, tidak biasanya Minho bersikap seperti itu. Yang Kyungsoo tau, Appa-nya ini mempunyai sifat seperti Kris, dingin dan tegas.
"Kyungsoo, bagaimana kabarmu?" oh, ini semakin aneh. Dari mana Appa-nya ini belajar berbasa-basi? Dan dimana para pengawal serta pendamping Appa-nya?
"Ada perlu apa Appa kesini?" Kyungsoo mencoba menanyakan langsung pada pokok permasalahan. Kyungsoo tau, jika Appa-nya sudah menemuinya secara langsung, memasang senyum aneh, dan berbasa-basi padanya itu adalah sebuah tanda bahaya. Kenapa? Karena sifat itu sangat jauh dari sifat sebenarnya dari Minho.
"Duduklah dulu. Appa dan Tao sengaja menemuimu untuk mmbicarakan sesuatu padamu" Oh, baiklah. Sepertinya Appa-nya sudah kembali normal. Nada bicaranya pun sudah kembali berwibawa seperti biasanya. Dan apa tadi Appa bilang? Tao? Sejak kapan makluk Panda itu berdiri disebelah Appa-nya? Dan tunggu, dimana Chanyeol? Banyak pertanyaan yang mengganggu kepalanya.
Kyungsoo mencoba mendudukkan dirinya pada sofa dengan mata yang tak lepas dari wajah sang Appa dan Tao. Perasaannya mulai merasa tidak enak ketika mata bulatnya menemukan si Panda jadi-jadian itu terus memasang senyum lebar dibibirnya.
"Ahh...aku merindukan suasana ini. Sepertinya kehidupan dibumi masih sama seperti dulu" suara tenang yang terlontar dari mulut Minho berhasil mengalihkan perhatian Kyungsoo yang dari tadi memikirkan hal-hal aneh mengenai dirinya.
"Apa ada yang serius sehingga Appa datang menemuiku?" tanya Kyungsoo tanpa basa-basi lagi. Mata hitam kecoklatan dan tajam milik Minho segera menoleh dan memperhatikan putra keduannya itu. Senyum tampan dari bibirnya ia sunggingkan sebagai kode jawaban dari pertanyaan Kyungsoo.
Minho tau bahwa putra keduanya ini tidak suka berbasa-basi. Sifatnya boleh dibilang lebih manis dari Kris, dan itu membuat Minho menyayangi Kyungsoo lebih dari Kris. Tentu saja karena Kyungsoo adalah seorang putra kedua yang berarti masih 'kecil' dan perlu dilindungi menurut Minho.
"Ini tentang pertunanganmu, Kyungsoo" Minho mulai mnyamankan duduknya dan memandang Kyungsoo lekat-lekat. Dan tentu saja perkataan Appa-nya itu membuat Kyungsoo mendelik tak percaya. Appa-nya bilang pertunangannya? Yang benar saja.
"Pertunangan?" Kyungsoo mengulang kalimat itu seolah memastikan apakah Appa-nya itu salah bicara. Dan Kyungsoo menatap Tao yang masih saja tersenyum-senyum. Apalagi saat mlihat ekspresi Kyungsoo yang sangat lucu membuatnya menahan tawa yang Kyungsoo tau pasti akan meledak jika Minho tidak ada disana sekarang.
"Ya. Pertunangan putra kedua Negeri Zrash dengan putra pertama Negeri Ord" Minho mengucapkannya dengan mantab. Terlihat raut serius diwajah tampannya.
Deg
Deg
Deg
Sungguh, jantung Kyungsoo seakan ingin melompat dari tempatnya. Tubuhnya terasa kaku. Matanya yang bulat bertambah bulat dan besar. Bagaimana bisa Appa-nya memutuskan hal sebesar ini tanpa persetujuan darinya. Dan lagi,bagaimana dengan Kris? Bukankah Kris putra mahkota sekaligus calon penerus Negri Zrash? Kenapa bukan Kris saja yang bertunangan?
"Kau tidak perlu sekaget itu, Kyungsoo" Minho menjeda perkataannya. Tangan kokohnya memainkan sebuah cahaya keunguan yang ntah dari mana asalnya. Memutar-mutar cahaya itu seolah membuat pusarang angin kecil disana. "Hal ini sudah direncanakan jauh-jauh hari setelah kami tau kekuatan yang bersarang pada tubuhmu" Minho berkata dengan tangan masih memainkan pusaran angin itu namun matanya tak terlepas dari Kyungsoo.
"Bagaimana bisa? Dan untuk apa aku ditunangkan dengan Jongin?" tanya Kyungsoo seakan tak percaya.
"Untuk memperbaiki hubungan Zrash dengan Ord tentunya. Kami tau kekuatanmu itu bisa menjadi kunci berdamainya dua Negeri ini Kyungsoo" Minho tersenyum.
"Apa itu artinya aku dimanfaatkan?" tanya Kyungsoo dengan nada sendu.
"Tidak Kyungsoo. Ini adalah kesepakatan dari pimpinan terdahulu. Kau hanya perlu mengikutinya dan menyelamatkan kedua Negeri"
"Tapi Appa, bagaimana dengan Raja Joonmyun?" tanya Kyungsoo penasaran.
"Tentu saja dia tau. Kami sudah membahas masalah ini dengan seluruh petinggi kedua Negeri" Minho mengatakan itu sambil mengibaskan tangannya. Membuat pusaran angin kecil keunguan itu hilang begitu saja.
"Persiapkanlah dirimu. Ini akan dilakukan 3 hari lagi. Tao akan menjmput dan mengantarmu ke Negeri Zrash jika saatnya tiba" setelah kalimat itu selesai diucapkan, Minho berdiri dari duduknya. Sedangkan Tao memposisikan dirinya disamping Minho. Dengan sekejap mata Minho dan Tao menghilang setelah pusaran angin keunguan dengan ukuran lebih besar dari yang dimainkan Minho tadi keduanya menghilang.
Kyungsoo masih tak bergeming ditempatnya. Pikiran-piran aneh mulai menjalar dikepalanya. Bagaimana bisa ia bertunangan dengan Jongin yang jelas-jelas membencinya? Apalagi mengetahui Jongin yang bersitegang dengan Kris. Bagaimana kalau Jongin akan menghancurkannya?
"Kenapa aku harus memiliki kekuatan sialan ini, Arrgghh!"
TBC
Holaa...eh saya balik lagi :D
Saya nggak tau apa yang saya tulis *Plak
Punya pikiran bikin Fic genre fantasy gegara baca fic orang. Tapi beneran ini hasil pemikiran saya loh. Gak ada yang namanya plagiat atau apapun. Kalaupun ada kesamaan cerita atau nama "Negeri" yang saya pakai itu semata2 karena ketidak sengajaan *NahLoh
Awalnya Author ragu Fic ini mau dipublish apa enggak, soalnya ngerasa ceritanya pasaran dan udah umum banget. Tapi berhungung cerita yang bertema hewan "SERIGALA" masih eksis jadi saya nyoba aja publish, sekalian pengen tau gimana responnya *NyengirKuda
Ini masih pengenalan, makanya masih sedikit dan nanggung, dan maksa :D
Sebenernya ini genre gak full Fantasy karena saya gak jago bikin yang Fantasy dengan adegan perang-perangan. Jadi ini genre campuran ada Romance-nya dan mungkin akan lebih menonjol di Romance-nya. Mungkin ada sedikit Sad-nya juga. Aduh, Author-nya labil :D
Kalau responnya bagus, akan saya lanjut *KayaAdaYangMauBacaAja :V
Sampai ketemu chap depan, Pay Pay
9 Januari 2016
