Pesan Seribu Kenangan.

Fandom : Persona Series

Genre : Romance / Poetry

Sinopsis: Ketika yang terpisah tak lagi bersua, kala jarak membuat mereka tak lagi bertegur sapa. Apa yang kiranya akan disampaikan? Yu x Yukiko.

Disclaimer : Persona 4 adalah milik ATLUS

Author's Notes: Selamat Menikmati. Inilah fic pertama saya di sini.


.

PESAN SERIBU KENANGAN

(pesan isi perasaan)

.

Kekasihku,

Sudah tidurkah engkau malam ini? Kuharap pesanku bisa sampai padamu tepat waktu meski harus berliku di antara hutan Inaba sebelum akhirnya naik ke atas peraduanmu yang bewarna merah. Adapun disini aku cuma ditemani secangkir kopi panas, sepiring jagung bakar dan gemerisik radio tua sembari mengenangmu kala menatap selembar foto kita di atas meja. Apakah kau masih tinggal di rumah itu—sebuah Ryokan tua yang senantiasa dikelilingi seribu cemara?

Aku tahu, pertanyaanku ini bagimu mungkin terasa aneh. Seolah aku merasa sangsi akan niatmu yang kau ucap dulu. Seakan aku ragu anggap jawabmu hanya angin lalu. Tapi kira-kira sudah berapa lama ya aku tidak menyambangimu? Berpuisi untukmu sambil mendengarkan lagu. Seperti radio tuaku yang mulai memainkan Yesterday Once More untuk menemani malamku. Agar kudapat selalu membayangkan saat bersamamu di pinggir Samegawa dulu.

Bersama kita lewatkan waktu.

Kuingat sosokmu kala itu dalam balutan kimono merah tampak anggun menatapku. Matamu penasaran menanti diriku membawakan lagu I'll Make Love To You via saksofonku. Yang rupa-rupanya kumainkan dengan sedikit kikuk. Hingga akhirnya kau tertawa gara-gara aku salah menyanyikan lagu. Senda gurau kau pun minta diajari melantunkan Utada Hikaru.

Yah... Tapi itu dulu.

Semua sudah berlalu.

Karena kini aku tak lagi bersamamu. Tidak pula bertegursapa denganmu. Apalagi bertatapmuka denganmu. Aku akui setelah perpisahan itu diriku belum pernah berkirim pesan padamu. Pun walau itu sekedar SMS atau E-mail penawar rindu. Namun sungguh diriku tiada ingin mencampakkanmu, apalagi mengusirmu keluar dari relung hatiku. Sebab kutahu, mustahil 'tuk melakukan itu.

Memang benar, kekasihku.

Setelah perpisahan dulu. Aku tiada pernah menjawab segala pesanmu. Begitu pula dengan panggilan teleponmu. Tapi jangan engkau artikan bahwa pria ini sudah pergi meninggalkanmu. Atau bahkan mengalami kekosongan modal 'tuk jawab semua kabar darimu. Melainkan karena hatiku tengah berada di puncak rindu yang begitu dashyat hingga tak bisa menerimamu. Selain diam mendoakanmu. Berharap dirimu sehat lagi ceria seperti dulu. Jalankan penginapan sebaik kau inapkan hatiku di dasar sanubarimu. Dengan Dewata sebagai pelindungmu.

Hhhhh...

Sayangku, kuharap kau dapat mendengar, atau setidaknya membayangkan Yesterday Once More menjelang selesai. Suara penyiar Aishitteru FM yang stasiun radionya dekat sini samar kembali mengisi acara menjelang pagi. Bacakan kata-kata cinta kala dini hari. Sementara pesanku akan kuakhiri beberapa saat lagi. Kala puisi cinta mulai mengalir di samping secangkir kopi. Menanti deretan lagu cinta lain temani diri. Berharap saja 'kan kudengar suara penyanyi favoritmu yang bernama Angela Aki diantara yuki penghias bumi. Semoga malam ini tidurmu nyenyak dan bermimpi. Di rumahmu dalam kepungan pohon hijau nan asri.

Dari Narukami,

Jangan lagi kau simpan sedih dalam sendiri.

Kutip puisi Neruda penyayat hati.

.

"aku akan mengembara, melantur di seluruh penjuru bumi
bertanya-tanya apakah kau akan kembali?
apakah kau akan meninggalkanku disini meregang mati?"

.

.

END

.


PESAN AKHIR:

Terima kasih saya ucapkan terutama pada Tian Long-heng yang telah mendorong saya untuk menerbitkan fanfic ini. Fanfic pertama yang mungkin masih terasa janggal dan penuh kekurangan sana-sini. Semoga tulisan tak bermakna ini tidak mencemari nama baik perguruan di belakang hari. Jika berkenan sudilah kiranya menulis review disini.

.

.

.

V