Flying Mint Bunny

Disclaimer: Sayangnya hetalia bukan milik saya, apabila Hetalia adalah milik saya maka Romano dan England akan muncul disetiap episode dan Indonesia pun akan turut serta.

Summary : Ketika sedang berada dalam ruang yang digunakan untuk World Meeting, seperti biasa France, England, dan America saling bertengkar, England yang marah mengucapkan mantra pengubah gender pada France, namun sayang bukannya France berubah menjadi wanita tetapi justru seluruh personifikasi berubah menjadi wanita. Melihat kejadian ini Indonesia berniat untuk membantu England.


"… Jadi aku sarankan agar kita semua membuat robot superhero yang besar untuk mengatasi globalwarming!" ucap America mengakhiri pidato panjangnya mengenai robot penghenti global warming dengan semangat tidak peduli akan fakta bahwa mayoritas dari personifikasi lainnya asik berbicara dengan yang lain ataupun tertidur.

"Bloody hell! Bagaimana bisa robot raksasa menghentikan global warming dasar idiot!" seru England seperti biasa menolak setiap usulan yang dilontarkan oleh America.

"Iggy! Kita tidak akan tau sebelum kita mencobanya! Lagipula robot superhero raksasa itu keren!" balas America sambil menggebrak-gebrak meja rapat dengan keras.

"Mon cher, lihatlah hasil dari didikanmu yang tidak benar" kata France dengan muka kecewa seraya mengelus mawar kesayangannya.

"Bloody Frog! Memangnya didikanmu juga baik huh?! Semua yang penah menjadi kolonimu pasti berubah jadi pervert!" England mulai berteriak dengan keras dan wajahnya mulai memerah karena emosi … atau karena malu, entahlah.

"A..aku tidak men..jadi pervert" ucap seseorang yang terdengar bagai bisikan angin dan sukses membuat ketiga personifikasi yang tengah bertengkar itu merinding seraya menoleh kesegala arah untuk mencari sumber suara.

"Ekhm! Walaupun begitu aku tetaplah seorang hero!" seru America seraya memasang pose hero yang ternyata sudah ia latih berkali-kali agar terlihat sempurna.

"Hah! Kau terlalu gemuk untuk menjadi hero!" cerca England yang langsung mendapatkan balasan dari America, France yang tidak mau ketinggalan pun segera mengeluarkan ejekkannya.

"Mmm.. Dan alis matamu itu terlalu tebal untuk disebut normal mon cheri"

"Dasar pervert!"

"Hahaha! Aku adalah hero!"

"DIAM!" teriak Germany yang berhasil membuat ketiga personifikasi tersebut dan personifikasi lainnya terdiam dan menatap sosok pria German yang sepertinya siap untuk meledak tersebut. Ruang yang digunakan untuk rapat tiba-tiba diselimuti oleh keheningan sebelum America tertawa dengan keras.

"Haha.. Kau membuatku kaget saja Germany" ujar America yang seperti merupakan aba-aba untuk personifikasi lainnya untuk kembali melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

Germany hanya dapat menghela nafas panjang seraya memijat pelan keningnya karena mulai merasakan sakit kepala, menanyakan kepada dirinya sendiri kenapa tidak ada yang menganggap bahwa rapat ini penting.

"Ve~" ucap Italy yang duduk disebelah Germany seraya menepuk-nepuk pundak sang pria blonde karena merasa kasihan melihat keadaan temannya, sedangkan Japan yang duduk di sebelah Italy hanya terdiam dan melanjutkan kegiatan membaca doujinshinya.

"Masakanku baik-baik saja!" teriak England yang sepertinya telah melanjutkan pertengkarannya dengan America dan France.

"Ugh! Masakanmu terasa seperti tanah liat Iggy!" ujar America seraya bergidik ngeri mengingat kejadian-kejadian dimana ia terpaksa memakan masakan buatan England.

Ia sendiri juga masih bertanya-tanya bagaimana bisa ia bertahan setelah memakan makanan buruk itu. Ah.. mungkin yang harusnya ia tanyakan terlebih dahulu adalah bagaimana sebuah telur yang di goreng bisa berubah menjadi seonggok makanan? Benda? Cairan? Mm.. sesuatu, ya.. sesuatu yang berwarna hitam keabu-abuan. Mungkin itu adalah salah satu sihir England?

"Fuck off you git!" seru England dengan aksen Inggris yang makin kental karena ia kini tengah marah.

"Makananku tidak terasa seperti tanah liat!" lanjut England yang jujur saja tidak terima makanannya dihina seperti itu.

"Hh.. tidak terasa seperti tanah liat mon cheri tapi terasa seperti abu, aku bahkan tidak dapat merasakan lidahku setelah memakan entah apapun yang mau buat saat itu" France yang juga pernah mendapatkan musibah dalam bentuk mencicipi masakan England ikut mengomentari. Untung saja waktu itu ia tidak harus melakukan operasi lidah untuk mengobati lidahnya yang mati rasa tersebut.

"Shut it you frog!" geram England dengan wajah yang sangat merah entah karena malu atau karena marah, tapi melihat situasi yang ada kemungkinan besar wajahnya memerah karena marah.

"Tapi itu adalah faktanya mon cher"

"Hahaha.. wajahmu sangat merah Iggy"

England yang mendengar jawaban France dan tawa America hanya dapat menggerutu dalam hatinya. Harusnya ia tadi memilih tempat duduk di sebelah Greece atau Japan atau Norway saja mungkin apabila ia duduk disana ia tidak akan diganggu lagi? Hh.. stupid Frace! Stupid America! Fine! Aku akan membalas mereka.

Pria beralis tebal keturunan Inggris itupun segera menutup matanya seraya mengeluarkan sebuah tongkat yang diarahkannya kearah France. Pria blonde bermata ungu tersebut hanya dapat memandang terkejut dan bingung kearah England yang sepertinya sudah mulai menggumamkan kata-kata aneh.

"Luna et sol licem emitteret, Hac voce longa mea, Esse me!" setelah England mengucapkan kata terakhir tiba-tiba ujung tongkat yang diarahkannya kearah France mengeluarkan sinar berwarna hijau yang semakin lama semakin terang dan membuat semua personifikasi yang ada di dalam ruangan menutup mata mereka.

Setelah merasa bahwa cahaya terang tadi sudah menghilang satu persatu personifikasi mulai membuka mata mereka.

"W..What the fuck!" terdengar teriakan dari Romano yang langsung diikuti oleh teriakan-teriakan panik lainnya.

"Hah! Apa ini?! Sejak kapan aku punya boobs!" teriak America sambil menatap dadanya dengan tatapan aneh.

"Kol.. kol.. kol"

"Aniki! Dadamu adalah milikku!" seru Korea seraya berusaha untuk menangkap China yang berlari sekencang angin untuk menjauhi Korea seraya berteriak.

"Aiya! Kau sendiri juga sudah memiliki dada!"

"Ve~ Germany, Germany! Apa menurutmu aku cantik?" Tanya Italy seraya memandang kearah Germany yang telah berubah menjadi wanita.

"Mein gott!" ucap Germany dengan suara yang jauh lebih melengking dibandingkan suara aslinya.

Well.. secara singkat mantra yang tadi diucapkan oleh England adalah mantra pengubah gender yang sebenarnya ingin ia tujukan kepada Frace tapi sayang sepertinya mantra tersebut hilang kendali dan membuat semua personifikasi pria berubah menjadi wanita, semua kecuali…


To be continue..


A/N: Hufh! Fanfic berchapter pertama yang author buat! Harapa berikan kritik dan saran! ^^ Maaf apabila author lama update fanfic ini tapi tenang dan jangan khawatir karena fanfic ini pasti bakal author selesein!