Title : Legend of Blacksmith
Rated : M
Genre : Adventure, Family, Fantasy, Friendship, and Romance (Maybe)
Pairing : NaruSaku (Naruto x Sakura)
Disclaimed : Naruto © Masashi Kishimoto
Summary : Namikaze Naruto seorang Blacksmith handal harus terlibat banyak masalah karena menyembunyikan kekuatan bertarungannya di dalam dirinya yang seorang Blacksmith, Terlebih lagi sang ayah ingin putra satu-satunya menjadi bagian dari Prajurit Konoha. Bagaimana perjalanan kisah Naruto kali ini, ingin tahu? Silahkan baca fiction ini.
Warning : Abal, Gaje, Typo (maybe), OC (maybe) OOC, and Etc.
.
.
Penjelasan singkat kepada para pembaca sebelum membaca Fiction ini.
- Chakra of Sword : Chakra jenis ini adalah Chakra yang dapat dialirkan di suatu pedang untuk menambah daya hancur, seorang ahli dalam Chakra ini bisa memanipulasi menjadi sebuah senjata yang di lapisi elemen alam (Wind Chakra, Lightning Chakra, and Fire Chakra)
- Chakra of Medical : Chakra berwarna Hijau yang berfungsi sebagai penyembuh luka kepada seseorang atau pada dirinya sendiri.
- Chakra of Creator : Chakra yang cukup langka karena penggunanya bisa membuat pedang dari darah sekalipun, Chakra ini juga bisa di alirkan ke dalam sebuah pedang sebagai daya hancur yang sangat mengagumkan. Jenis Chakra ini berwarna Ungu dan perlu di ketahui Chakra jenis ini sudah musnah akibat perang antar prajurit di masa lalu.
.
.
.
Chapter 1: Beginning
Di sebuah desa yang indah dan tentram, sebut saja desa itu adalah Konohagakure, terlihat seorang remaja berusia 17 tahun dengan ciri-ciri rambut kuning jabrik dengan tanda lahir tiga garis kumis kucing di kedua pipinya masih tertidur pulas di dalam kamar.
Remaja tersebut adalah Namikaze Naruto, anak tunggal pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina yang otomatis berganti marga menjadi Namikaze Kushina. Terdengar suara ketukan di depan kamar milik Naruto.
Tok tok tok
"Naruto bangun sudah pagi nak." kata sosok wanita berambut merah maroon di depan pintu kamar sang anak tercinta.
Mendengar suara indah sang bunda Naruto mengganti posisi tidurnya dan menutup wajahnya dengan selimut kemudian berkata, "Lima menit lagi Kaa-san, Naru masih ngantuk." Naruto yang kini sudah tertidur kembali.
Sang bunda yang berada di depan kamar sang anak tercintanya pun membuka pintu kamar sang anak kemudian mendekati Naruto yang masih tertidur dalam balutan selimut yang menutupi wajahnya. Namikaze Kushina nama wanita cantik berambut merah maroon tersebut membuka selimut yang menutupi wajah wajah sang anak kemudian tersenyum lembut kepada sang anak, lalu mencium pipi sebelah kiri sang anak sambil membisikan sesuatu di telinga sang anak.
Detik itu juga Naruto bangun dari tidurnya dan menatap sang bunda dengan tatapan lembut kemudian berkata, "Jangan di tutup ya Kaa-san."
"Kaa-san tidak akan menutupnya tapi kau harus cepat mandi lalu sarapan, kasihan Tou-san mu menunggu dari tadi di meja makan." kata Kushina yang sudah beranjak dari pinggir kasur milik sang anak kemudian berjalan keluar dari kamar sang anak tercintanya.
Naruto pun segera bangun dari tempat tidurnya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Memangnya apa yang di bisikan sang bunda hingga sang anak tercinta begitu cepat bangun dari tidurnya. Sang bunda hanya membisikan 'Kaa-san akan bilang pada Tou-san untuk menutup toko senjata milikmu jika kamu tidak mau bangun juga.'
Toko senjata? Naruto adalah seorang Blacksmith di Konohagakure, setelah lulus dari Akademi Prajurit, Naruto malah ingin menjadi seorang pembuat senjata, mengikuti jejak Namikaze Jiraiya sang kakek tercintanya yang sekarang sudah pensiun dan menikmati sisa hidupnya bersama sang istri yang bernama Namikaze Tsunade.
Awalnya sang ayah menolak keinginan Naruto menjadi seorang pembuat pedang, tapi sayang akhirnya sang ayah yang bernama Namikaze Minato dan juga merupakan Yondaime Hokage luluh dengan keteguhan hati sang anak. Tiga tahun berguru kepada sang kakek, Naruto akhirnya membuka toko senjata miliknya sendiri yang di beri nama 'Naruto's Blacksmith'.
Semua teman-teman Naruto di Akademi dulu mencemooh Naruto yang menjadi pembuat senjata, hingga salah satu sahabat baik Naruto yang bernama Uchiha Sasuke memesan sebuah senjata samurai dari Naruto, setelah samurai itu di buat Sasuke mencoba sparing dengan Hyuuga Neji dan hasilnya memuaskan, pedang samurai Neji patah menjadi dua oleh pedang milik Sasuke yang di buat oleh Naruto. Teman-teman Naruto di akademi dulu yang mencemooh Naruto berbondong-bondong memesan senjata dari toko Naruto dan meminta maaf karena telah mencemooh Naruto.
Dan saat itulah toko senjata milik Naruto menjadi salah satu toko senjata terbaik di Konohagakure. Naruto pun membuatkan sebuah samurai untuk ayahnya dengan bahan berkualitas tinggi yang di beri nama 'Takuetsukaze' yang artinya 'Angin Yang Berhembus'. Pedang yang di pakai oleh Yondaime Hokage sekarang adalah pedang buatan Naruto dan menjadi pedang nomor satu di Konohagakure.
Yondaime Hokage yang merupakan ayah dari Namikaze Naruto pun akhirnya bangga bahwa sang anak bisa membuat senjata yang berkualitas dan menjadikan toko senjata milik Naruto adalah toko tetap untuk pembuatan senjata khusus Anbu.
Di meja makan keluarga Namikaze terlihat sang kepala keluarga sedang menunggu Naruto untuk menyantap sarapan di pagi hari. Tidak berapa lama sang anak yang di tunggu akhirnya datang juga.
"Selamat pagi Tou-san, Kaa-san." sapa Naruto kemudian berjalan ke arah meja makan dan tidak lupa mencium kedua pipi sang bunda. Lalu beranjak untuk duduk di salah satu kursi meja makan, tapi sebelum duduk sebuah suara mengintrupsi Naruto.
"Kok Tou-san tidak di cium?" tanya sang kepala keluarga karena dirinya tidak di cium oleh anak tercintanya.
Naruto menaikan alisnya tanda bingung karena tidak biasa ayahnya meminta di cium, "Hah? Bukankah Tou-san malu kalau Naru cium?" tanya Naruto balik kepada sang ayah. Tapi malah menyanggupi permintaan ayahnya dengan mencium kedua pipi sang ayah.
Sang ayah pun tersenyum, begitu juga sang bunda yang terkikih geli melihat tingkah sang suami, "Tidak biasanya kau minta cium pada Naruto, biasanya saat Naruto ingin menciummu kamu malah menghindar?" tanya sang istri yang tidak lain adalah Namikaze Kushina.
"Kalian berdua ini kompak ya kalau memojokanku." kata Minato menatap sang istri dan sang anak yang kini tertawa melihat tingkah sang Yondaime Hokage.
Sarapan pagi ini di warnai dengan canda tawa keluarga Namikaze, mereka bertiga menikmati hari ini dengan senyuman yang akan membangkitkan semangat aktifitas yang akan di lakukan hari ini.
"Tou-san, Kaa-san, aku pergi dulu." kata Naruto berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Hati-hati di jalan Naruto." kata Kushina yang hanya di balas anggukan oleh sang anak.
"Aku juga pergi dulu Kushina, masih banyak dokumen yang harus ku periksa pagi ini." kata Minato sang kepala keluarga bangkit dari kursi meja makannya kemudian mendekati Kushina tidak lupa mencium kedua pipi sang istri. Kushina yang di perlakukan seperti itu oleh Minato mengeluarkan semburat merah.
- Legend of Blacksmith -
Di sudut jalan terlihat sebuah toko senjata terbaik di Konohagakure, terlihat dari papan toko tersebut tertera nama 'Naruto's Blacksmith'.
Terlihat Naruto sang pemilik toko sedang mengecek data untuk bulan ini, di ceknya dengan teliti data bahan-bahan yang akan di butuhkan sudah lengkap, tapi ada satu bahan yang Naruto sangat butuhkan, sebuah bahan yang bisa di bilang tidak dapat di olah oleh para pembuat senjata. Karena menurut para pembuat senjata membuat senjata dengan bahan tersebut adalah hal mustahil, tapi bagi Naruto itu tidaklah mustahil, karena Naruto memiliki Chakra of Creator, sebuah chakra yang bisa di bilang hanya mitos belaka oleh para pembuat senjata.
Naruto mendesah karena barang tersebut tidak di milikinya, kemudian mengambil data-data tentang penjual bahan-bahan material yang menjadi langganan Naruto memesan bahan material pembuatan senjata, 'Hah, andai aku bisa ke Nami no Kuni untuk membeli bahan tersebut.' batin Naruto melihat data-data tentang penjual bahan material.
"Yo dobe." sapa seseorang yang berada di depan toko milik Naruto.
Naruto pun membalas sapaan tersebut, "Yo teme. Tumben kau kemari?" tanya Naruto kemudian, karena tidak biasanya sang sahabat pagi-pagi berada di toko miliknya.
"Bisa kau tolong cek 'Chidori' ku, aku akan menjalankan misi pagi ini." kata sang sahabat yang di ketahui bernama Uchiha Sasuke sambil menyerahkan sebuah samurai dengan mata pedang yang cukup tajam.
Naruto mengambil samurai tersebut dan mengamatinya dengan teliti, di salurkannya Chakra of Sword pada samurai tersebut, seketika warna mata pedang samurai tersebut berwarna biru langit. Chakra of Sword milik Naruto adalah Wind Chakra jadi menimbulkan efek berwarna biru langit pada mata pedang samurai tersebut. Naruto pun mengayunkan pedang milik Sasuke yang di beri nama 'Chidori' ke arah samping dan merasakan setiap ayunan dalam pedang samurainya.
Sasuke yang melihat Naruto sedang mengecek pedangnya hanya tersenyum tipis karena Sasuke tahu bahwa sahabatnya sangat teliti dalam pemeriksaan dan juga pembuatan pedang. Sasuke bukan orang yang ceroboh seperti kebanyakan prajurit, dia sering rutinitas mengecek keadaan senjatanya kepada sang sahabat. Karena bagi Sasuke pedang adalah nyawa keduanya, walaupun Sasuke sering mengecek pedangnya sendiri. Dan menganggap pedangnya baik-baik saja setelah di cek olehnya sendiri. Tapi tetap Sasuke membutuhkan seseorang yang ahli untuk memastikan senjatanya. Maka dari itu Sasuke sering datang ke toko sahabatnya untuk mengecek pedangnya, karena sahabatnya adalah orang yang sangat ahli dalam pembuatan senjata dan pengecekan senjata.
"Bagaimana?" tanya Sasuke kepada sahabatnya yang sudah selesai memeriksa pedang samurainya.
"Masih bagus." jawab Naruto simple seraya menyerahkan pedang samurai tersebut kembali kepada Sasuke. Sasuke pun menyarungkan kembali pedangnya.
"Harus ku bayar berapa?" tanya Sasuke setengah bercanda karena Naruto sudah mengecek keadaan pedangnya.
"Gah, tidak perlu bayar, lain ceritanya kalau kau memesan sebuah senjata lagi, itu baru kamu bayar." jawab Naruto menanggapi candaan sabahatnya, "Kalau boleh tahu, memangnya misi apa yang akan kamu jalani kali ini?" tanya Naruto.
"Kemarin, Kakashi-sensei menyanggupi misi perlindungan pembuatan jembatan di Nami no Kuni. Makanya hari ini kami mau ke kantor Hokage untuk mengambil misi tersebut." jawab Sasuke seraya memberitahukan misinya.
Mendengar kata Nami no Kuni wajah Naruto berseri-seri lalu berkata, "Tunggu sebentar, aku tutup dulu tokoku, kita sama-sama ke kantor Hokage." kata Naruto yang menutup tokonya kemudian mengambil sebilah samurai kebanggannya yang di beri nama 'Rasengan' dan juga dua buah Scroll of Strorage yang biasa di gunakan para pembuat senjata untuk memasukan bahan-bahan material ke dalam kantong penyimpanan peralatan di belakang pinggang kanannya.
Sasuke menaikan alisnya tanda bingung, karena Naruto mengambil samurai kebanggaannya. "Kenapa kau bawa 'Rasengan' segala dobe?" tanya Sasuke bingung.
"Kau akan tahu nanti." jawab Naruto yang sudah menutup tokonya dan berjalan bersama Sasuke menuju kantor Hokage.
- Legend of Blacksmith -
Di kantor Hokage Team Kakashi yang beranggotakan seorang Jounin yang bernama Hatake Kakashi dan tiga orang Chunin yaitu Uchiha Sasuke, Haruno Sakura, dan Shimura Sai sedang mengambil misi kali ini. Tapi ada yang berbeda kali ini, salah seorang yang merupakan pembuat senjata berada di dalam kantor Hokage, siapa lagi kalau bukan Namikaze Naruto sang putra tunggal dari Yondaime Hokage yang sedang menatap anaknya dengan tatapan heran. Di tambah sang anak membawa samurai kebanggaannya bertengger manis di pinggang kirinya.
"Naruto, apa yang kau lakukan disini?" tanya sang ayah yang tidak lain adalah Namikaze Minato sang Yondaime Hokage.
"Aku ingin ikut bersama mereka ke Nami no Kuni." jawab Naruto santai, perkataan Naruto sukses mengejutkan semua orang yang berada di dalam kantor Hokage.
"APA?!" kaget semua orang di dalam kantor Hokage.
"Jangan bercanda Naruto." kata Minato melihat anaknya ingin ikut misi yang di berikan kepada Team Kakashi.
"Aku tidak bercanda Tou-san, ada bahan material yang harus aku beli di Nami no Kuni." kata Naruto dengan nada yang masih terdengar santai.
"Itu berbahaya Naruto, tunggu satu bulan lagi, baru kau boleh ke Nami no Kuni." kata Minato mencoba membujuk anaknya, karena misi yang di berikan kepada Team Kakashi merupakan misi yang sangat berbahaya, mengingat Team Kakashi harus menjaga pembuatan jembatan penghubung antara Nami no Kuni dengan Hi no Kuni. Pasti Gatou sang penguasa Nami no Kuni tidak terima dengan adanya pembuatan jembatan penghubung dan akan mengerahkan anak buahnya untuk menggagalkan pembuatan jembatan tersebut.
"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi Tou-san, nanti kapal dagang yang membawa bahan material yang aku butuhkan keburu pergi dari Nami no Kuni." kata Naruto berusaha membujuk sang ayah agar di izinkan ikut bersama Team Kakashi.
Minato di landa ke bingungan karena Naruto bersih kukuh ingin ikut Team Kakashi, Minato hanya tidak mau terjadi apa-apa dengan anaknya, hampir 5 tahun Naruto tidak pernah menyentuh dunia prajurit karena setelah lulus Akademi Prajurit Naruto memutuskan untuk menjadi pembuat senjata. Orang tua mana yang tidak khawatir karena anaknya ingin ikut misi yang cukup berbahaya, tapi kalau Naruto seorang prajurit, Minato pasti mengizinkan Naruto ikut. Yang jadi masalah adalah Naruto bukan seorang prajurit.
"Baiklah Tou-san izinkan kamu ikut, tapi ada syaratnya." kata Minato yang akhirnya luluh juga hatinya melihat mata keteguhan sang anak.
"Apa syaratnya Tou-san?" tanya Naruto dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
"Jangan terlibat sesuatu yang membahayakan nyawamu. Itu syaratnya." jawab Minato memberitahukan syaratnya.
"Tenang saja, anakmu ini kuat Tou-san, jadi Tou-san tidak perlu khawatir." kata Naruto mencoba menenangkan hati sang ayah yang masih sedikit khawatir. "Lagi pula ada Team Kakashi yang hebat ini, jadi aku bisa tenang." puji Naruto kepada Team Kakashi.
Team Kakashi yang mendapat pujian dari Naruto pun hanya tersenyum.
"Tenang saja Hokage-sama, kami Team Kakashi akan menjaga Naruto selagi kami menjalankan misi." kata Kakashi seraya tersenyum di balik maskernya.
"Benar yang di katakan Kakashi-sensei Hokage-sama, kami akan menjaga Naruto selama di Nami no Kuni nanti, lagi pula Sakura-san tidak akan membiarkan para bandit atau penjahat menyentuh Naruto sedikit pun. Bukan begitu Sakura-san." kata Sai seraya tersenyum ke arah Sakura yang kini merona akibat perkataan Sai.
Sakura yang wajahnya merona pun menyikut Sai di bagian perutnya dengan sikunya. Bukan rahasia umum lagi di kalangan Rookie 12 kalau putri tunggal pasangan Haruno Kizashi dan Haruno Mebuki ini menyukai Namikaze Naruto, bukan menyukai tapi lebih tepatnya mencintai sosok Namikaze Naruto.
Naruto yang mendengarnya pun tersenyum senang. Karena nampaknya Naruto pun mencintai Sakura, dan perlu di cacat hanya Sasuke saja yang tahu bahwa sahabatnya ini menaruh hati pada Sakura. Sasuke yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya melihat pasangan bodoh yang tidak berani menyatakan cintanya satu sama lain.
'Dasar pasangan bodoh.' batin Sasuke.
"Baiklah kalau begitu kalian bisa berangkat sekarang. Dan Naruto jangan membayakan dirimu di sana nanti." kata Minato menyuruh Team Kakashi beserta Naruto untuk segera berangkat ke Nami no Kuni dan memberi sedikit pesan pada anaknya.
Team Kakashi dan Naruto pun keluar dari ruangan Hokage dan langsung berangkat menuju Nami no Kuni untuk menjalankan misi bagi Team Kakashi dan membeli bahan material bagi Naruto.
- Legend of Blacksmith -
Team Kakashi dan Naruto berjalan menuju Nami no Kuni, saat mereka sedang mengobrol dan bersenda gurau tiba-tiba sebuah pedang besar mengarah kepada mereka. Kakashi yang menyadari adanya bahaya menyuruh mereka merunduk.
"Merunduk!" teriak Kakashi kepada Team Kakashi dan Naruto. Mereka pun menuruti perintah Kakashi dan merunduk.
Benar saja sebuah pedang besar terbang lewat beberapa centi di atas mereka. Pedang besar tersebut tertancap di pohon besar, tidak berapa lama berdirilah seseorang di atas pedang besar tersebut.
Team Kakashi dan Naruto menatap orang tersebut. Terlihatlah seorang laki-laki mengenakan perban di mulutnya disertai ikat kepala yang menandakan bahwa dia berasal dari Kirigakure.
"Tidak ku sangka akan bertemu Momochi Zabuza salah satu pemegang 7 pedang legendaris 'Kubikiribocho' di tempat seperti ini." kata Kakashi yang sudah mencabut pedang samurainya dari pinggang kiri.
"Hahaha, aku cukup tersanjung di kenal oleh Kakashi no Raikiri." kata Zabuza yang sudah turun dari gagang pedang besarnya dan mengambil pedang tersebut yang menancap di pohon.
Setelah berbicara seperti itu muncullah 10 orang dari arah belakang Zabuza dan berdiri di sampingnya. Melihat itu Sasuke, Sai, dan Sakura menyiagakan diri. Sasuke sudah mencabut pedang samurainya, sementara Sai sudah mencabut dua buah pedang katana dari punggungnya.
"Sasuke, Sai, kalian bantu aku melawan mereka. Sakura lindungi Naruto." kata Kakashi memberi perintah.
"Aku yang akan melawan Kakashi, kalian bersenang-senanglah dengan mereka." kata Zabuza kepada 10 anak buahnya.
"Baik Zabuza-sama." kata salah satu dari 10 orang tersebut.
Tanpa perlu di menunggu komando lagi Kakashi dan Zabuza saling serang satu sama lain. Kedua pedang mereka saling bertabrakan sehingga menimbulkan suara yang cukup hebat.
Trang!
Nampaknya Kakashi mengalirkan Lightning Chakra pada samurainya, sedangkan Zabuza mengalirkan Wind Chakra pada Kubikiribocho miliknya.
Sementara Sasuke dan Sai harus menghadapi 10 anak buah dari Zabuza. Sasuke menebas dari atas salah satu dari mereka, tapi di tahan oleh orang tersebut , melihat seranganya di tahan Sasuke memutar badannya kemudian melakukan gerakan menebas secara horizontal. Orang tersebut tumbang dengan luka sabetan di perutnya. Salah satu dari mereka mencoba melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Sasuke, tapi sayang Sasuke menundukan badannya dan kemudian melancarkan serangan tusukan pada perut orang yang menyerang dirinya. Perut orang kedua pun tertusuk pedang milik Sasuke.
Trang! Crash! Jleb!
Itulah yang terdengar di telinga ketika Sasuke membunuh dua orang anak buah Zabuza dengan mudah. Sementara itu di tempat Sai, Sai harus ekstra hati-hati, di silangkan kedua pedang katana miliknya lalu mengayunkan dua buah katananya berlawanan arah sehingga dua orang yang hendak menyerang Sai tertebas di perut mereka berdua.
Crash! Crash!
Dua orang tumbang akibat serangan dari Sai. Sementara empat orang dari enam orang yang tersisa berusaha menyerang Sai dan Sasuke secara bersamaan, sementara dua orang lagi menyerang Sakura yang sedang melindungi Naruto. Salah satunya mencoba menebas Sakura secara horizontal, Sakura yang pasrah karena lengah menutup matanya karena ajal sudah di depan mata. 'Maaf Naruto-kun, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku mencintaimu.' kata Sakura dalam hati karena merasa ajalnya begitu dekat.
Tapi sayang sebuah pedang menahan serangan tersebut dan berkata, "Jika kau lukai gadisku sedikit saja maka temuilah ajalmu." kata suara itu begitu dingin.
Sakura membuka matanya dan melihat siapa yang menolongnya, terlihatlah Naruto sedang menahan serangan orang tersebut. Naruto pun menendang perut orang yang hendak menyerang Sakura kemudian mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan menebas orang tersebut secara diagonal. Melihat kawannya tertebas salah satu yang hendak menyerang Sakura berbalik arah menyerang Naruto, Naruto pun melompat dan menginjak pundak orang yang tertebas tadi kemudian memutar badannya searah jarum jam lalu menebas kepala orang kedua yang hendak menyerangnya. Kepala orang tersebut terpisah dari tubuhnya.
Crash! Crash!
Terdengar suara tebasan yang di lakukan oleh Naruto kepada dua orang yang hendak menyerang Sakura. Sakura yang melihat itu hanya membelakan matanya kaget, karena yang menolongnya adalah Naruto, pemuda yang sangat di cintainya. Seketika mengingat kembali ucapan Naruto tadi membuat kedua pipi Sakura memanas, 'Apa yang di katakan Naruto tadi, aku adalah gadisnya? Kyaaaa!' inner Sakura menjerit kegirangan atas ucapan Naruto.
Naruto pun berbalik arah dan melihat Sakura kemudian tersenyum lembut, "Kau tidak apa-apa kan Sakura-chan?" tanya Naruto karena Sakura diam saja.
"A-aku tidak apa-apa Naruto-kun." jawab Sakura sedikit gugup karena Naruto memandangnya dengan lembut.
"Kamu tunggu disini aku akan membantu Kakashi-nii." kata Naruto kepada Sakura, Sakura pun menjawab dengan anggukan. Naruto pun bergegas menuju tempat Kakashi.
Di tempat Sai dan Sasuke, mereka berdua sudah selesai menghabisi empat orang yang tersisa, kemudian menyarungkan kembali senjata mereka.
Sementara Kakashi dan Zabuza masih berduel dengan sengit, hingga akhirnya tendangan Zabuza mengenai perut Kakashi, Kakashi pun terdorong sejauh 10 meter, tiba-tiba Naruto datang di sebelah Kakashi.
"Kakashi-nii tidak apa-apa?" tanya Naruto kepada Kakashi yang sudah di anggap kakaknya sendiri.
"Aku tidak apa-apa, dan apa yang kau lakukan disini?" tanya Kakashi yang sudah bangun dari jatuhnya lalu memegang perutnya yang sakit akibat serangan Zabuza.
"Tentu saja membantumu." jawab Naruto santai.
"Hohoho, siapa lagi ini yang datang." kata Zabuza mengangkat pedang besarnya dan menaruhnya di pundak.
"Ah Zabuza-san, perkenalkan namaku Namikaze Naruto, senang bisa mengenalmu." kata Naruto yang kini sudah mengambil sarung pedangnya dan memasukan pedang samurainya kemudian memposisikan pedang tersebut di depannya kemudian bergumam.
"Ittōryū Iai: Shishi Sonson" (One Sword Style: Lion's Strike)
Crash!
Kejadiannya begitu cepat, kini Naruto yang tadinya berada di depan Zabuza sudah berpindah posisi tidak jauh di belakang Zabuza seraya menyarungkan pedangnya dengan pelan ke sarung pedangnya yang sekarang berada di pinggang kirinya. Seketika itu juga terdengar suara teriak dari mulut Zabuza.
"ARGGHH!"
Bagian depan Zabuza tertebas secara diagonal akibat serangan cepat dari Naruto. Tampaknya Naruto tidak mengalirkan Wind Chakra pada pedangnya sehingga Zabuza masih hidup.
"Brengsek kau bocah!" umpat Zabuza yang kini tersungkur, darah mengalir dari tempat luka tebasan yang di buat oleh Naruto.
Seketika itu juga sebuah jarum melesat mengenai leher Zabuza, Zabuza pun jatuh dengan menutup kedua matanya. "Terima kasih atas bantuannya, dari sini biar aku yang urus." kata sosok yang muncul tiba-tiba di samping Zabuza, kemudian mengangkat tubuh Zabuza lalu berjalan menjauh dari arena pertarungan.
Kini Team Kakashi dan Naruto sudah berkumpul kembali, Kakashi terus memandang Naruto dengan tatapan tajam seraya meminta penjelasan apa yang telah di lakukan Naruto tadi.
Naruto yang di pandang Kakashi hanya tersenyum kemudian berkata, "Itu cuma kebetulan Kakashi-nii, Hahaha." kata Naruto yang sekarang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kebetulan heh? Rasanya bukan kebetulan." kata Kakashi mendapat jawaban dari Naruto yang sudah di anggap oleh Kakashi adik sendiri.
Sasuke, Sai, dan Sakura bingung apa yang di bicarakan oleh Kakashi dan Naruto, karena bisa di bilang mereka tidak melihat Naruto melakukan jurus yang menurut Kakashi termasuk dalam kategori Tokubetsu Jounin. Karena melihat kecepatan dan ketepatan menebas lawannya.
"Memang kebetulan kok, ngomong-ngomong tadi siapa yang membunuh Zabuza dan membawa mayatnya?" tanya Naruto mencoba mengalihkan pembicaraan yang di lakukan Kakashi atau lebih tepatnya introgasi.
"Tadi adalah Soldier Hunter, atau yang biasa di Konohagakure disebut Anbu. Tugasnya adalah membunuh para kriminal yang berasal dari Kirigakure. Mengingat Zabuza adalah B-Class Criminal dari Kirigakure." kata Kakashi menjelaskan orang yang tadi membunuh Zabuza.
Team Kakashi dan Naruto akhirnya berjalan kembali untuk menuju Nami no Kuni dan meninggalkan sejumlah pertanyaan apa yang di lakukan Naruto tadi, 'Awas kau Naruto, Minato-nii harus tahu tentang ini.' kata Kakashi dalam hati dan akan memberitahukan kejadian ini kepada sang Hokage.
.
.
.
To Be Continued
.
.
Terima kasih karena sudah bersedia membaca Fiction saya, semoga ide baru Fiction ini dapat di sukai oleh kalian para pembaca.
