Love Song

Occ, Gs, Typo(s), tidak sesuai EYD dll.

Ranted : T

Chapter : 1/2

It's KaiSoo Story.

.

Chapter 1 : Meet

.

I do believe all the love you give
All of the things you do
Love you, Love you….

Seorang wanita tengah sibuk membawa setumpuk pakaian sampai menghalangi pemandangannya. Jalannya agak sedikit terhuyung karena dia mengangkat terlalu banyak beban.

DUG

Tiba – tiba saja dia menabrak seseorang membuat beberapa pakaian itu jatuh kelantai. Kyungsoo segera mendongak dan menemukan pria dengan kulit tan, mata gelap yang sangat tajam, bibir tebalnya membentuk sebuah senyuman yang sukses membuat wanita itu mengerjap beberapa kali.

"Kau tau, seharusnya kau tidak membawa pakaian sebanyak ini sendirian." Ucap JongIn membawa pakaian yang bercecer dilantai itu. "Kemana kita akan membawa pakaian ini?" Tanya JongIn.

"Ke ruang kostum." Ucap Kyungsoo dengan suara serak yang kentara. JongIn tersenyum kemudian melenganggang menuju ruang kostum dengan Kyungsoo yang mengikutinya dari belakang.

Mereka sedang ada diruang kostum yang merangkap dengan ruang ganti. Ruangan ini sangat luas dengan beberapa lemari terbuka, beberapa pakaian menggantung tidak rapi dan beberapa diantaranya tergeletak begitu saja dilantai.

Kyungsoo menghela nafas panjang. Kalau saja bukan karena bibinya yang sakit dia tidak akan berada disini membereskan semua baju ini. Bibinya yang seorang asisten fashion stylist boyband grup terkenal yang tak lain adalah EXO. Karena bibinya yang tengah meringkuk dirumah sakit karena menderita maag akut yang membuatnya bekerja disini sampai dia sembuh.

"Khamsahamnida." Ucap Kyungsoo sambil membungkuk.

"Kau membereskan semua ini sendiri?" Tanya JongIn membuat Kyungsoo kembali kedunianya dan menatap pria itu yang tengah duduk di sofa dengan tumpukan pakaian disampingnya. Kyungsoo ikut menumpuk pakaian yang ada ditangannya.

"Sepertinya begitu." Ucapnya sambil menghembuskan nafas panjang dan berjalan menuju lemari pakaian. "Hana eonnie dan beberapa orang yang lainnya ditugaskan melakukan sesuatu yang aku sendiri tak tau apa itu dan akhirnya menyisakan aku seorang diri disini." Lanjutnya mendesah nafas pendek dan mulai membereskan baju – baju itu kembali pada lemari.

Suara derap langkah mendekat. Dan tiba – tiba saja, tangan JongIn ikut membantunya membereskan pakaian itu. "JongIn-sii, tidak usah…" Tapi ucapannya terputus saat JongIn menatap tepat pada matanya. Dan –sialnya- secara mengejutkan jantungnya berderup dengan kecang.

"Pertama, jangan panggil aku seperti itu, kau bisa menanggilku Oppa, yang kedua aku sudah tidak ada lagi kegiatan, beberapa member yang lain bahkan sedang menikmati hari liburnya dengan berjalan – jalan."

Kyungsoo merasa kikuk dan perasaan gugup tiba – tiba saja menyelimutinya. Tapi pria yang ada disampingnya itu melemparkan senyuman membuat deretan gigi putihnya terlihat. Hal itu membuat Kyungsoo sedikit tenang karena sepertinya JongIn memang pria yang mengasyikan. Tapi sialnya hal itu membuat derup jantungnya semakin parah.

"Jongin-sii"

"Sudah aku katakan tak sudah seformal itu denganku." Sela JongIn membuat pipi Kyungsoo bersemu. "Panggil aku Oppa. Kau mengerti?" Kyungsoo mengangguk dan menundukan wajahnya.

"Ne, Oppa." Ujarnya pelan dan kembali pada pekerjaanya.

Kehangatan perlahan menyelimuti mereka, JongIn yang memiliki sifat terbuka dan asik diajak bicara membuat Kyungsoo tidak sungkan. Beberapa kali JongIn menceritakan pengalaman lucu yang pernah dia alami. Salah satunya saat mereka melihat wajah Suho yang lucu ketika leader satu itu menangis.

"Jika kau melihatnya sendiri. Kau benar – benar akan tertawa terbahak – bahak. Percayalah. Kau tau saat itu Suho hyung benar – benar terlihat sangat lucu."

Kyungsoo tertawa sesaat kemudian kembali pada pekerjaanya.

"Sepertinya sangat menyenangkan memiliki teman seperti mereka." Ujar Kyungsoo sambil tersenyum dan menatap JongIn.

"Mungkin akan lebih menyenangkan jika kau menjadi salah satu bagian penting dari kata 'mereka'"

Kyungsoo menatapnya dengan mata yang membulat, terkejut. Tapi kemudian JongIn kembali memperlihatkan senyuman khasnya dan mengusak kepala wanita itu.

"Cepat selesaikan pekerjaanmu." Ucap JongIn sambil menatap pakaian yang ada ditangannya. Kyungsoo mengerjap matanya beberapa kali, sebelum akhirnya mengangguk. JongIn terkekeh pelan dan membantu wanita itu menyelesaikan tugasnnya.

Dari saat itu tanpa ada yang menyadarinya mereka semakin dekat, bahkan tak jarang mereka menghabiskan waktu diruang ganti. Walau sebenenarnya bukan sesuatu yang disengaja, dikarenakan JongIn yang tiba – tiba saja selalu muncul di ruang pakaian dan membantu pekerjaanya.

Mungkin dari sana semua itu dimulai. Perasaan itu mulai tumbuh bagaikan sebuah benih segar yang akan siap tumbuh dengan subur.

I'll keep you safe, don't you worry
I wouldn't leave, wanna keep you near
Cause i feel the same way too

Mereka tengah berada di sebuah fansign dan Kyungsoo tentu saja ada disana untuk membantu kelangsungan fansign ini. Dia berdiri tepat dibelakang JongIn. Pria itu meliriknya sesaat kemudian memberikan senyuman tipis padanya dan kembali menyapa fans yang meneriakan namanya.

Beberapa fans mulai naik keatas panggung yang dijaga oleh beberapa bodyguard dan coordi juga staf yang lain. Para fans itu mulai menyodorkan album untuk ditanda tangani oleh para member. Banyak dari fans itu membawa hadiah untuk sang idola dan disinilah tugas seorang Kyungsoo. Dia akan mengambil hadiah itu dan menaruhnya dibelakang agar tidak menganggu para member memberikan tanda tangan dan bercakap – cakap dengan para fansnya itu.

Sungguh saat itu Kyungsoo merasakan kakinya sangat pegal karena berjam – jam dia berdiri disamping JongIn dan berjalan kesana kemari menaruh barang – barang itu. Kyungsoo menghembuskan nafas panjang mencoba bertahan. 'kau hanya perlu menahannya beberapa menit lagi. Demi Tuhan. Kyungsoo bertahanlah hanya beberapa menit' Ucapnya menyemangati diri sendiri.

"Sebaiknya kau kebelakang dan suruh Ahra Nunna mengantikanmu." Ujar JongIn tanpa menatapnya. Walau begitu wanita yang ada disebelahnya dapat mendengar apa yang baru saja dia katakan walau sedikit tersamakan oleh teriakan para fans.

Detik berikutnya JongIn menatap wanita menandakan kalau dia serius dengan apa yang diucapkannya. Kyungsoo pun mengangguk membuat JongIn kembali menatap fansnya dan melambaikan tangan membuat semua yang ada disana kembali berteriak histeris. Kyungsoo turun dan langsung berlari kecil kebelakang panggung dan memanggil Ahra yang memang tidak bergitu sibuk untuk mengantikannya.

Kyungsoo mendesah saat sebuah Americano hangat dengan lambang starbucks yang dia dapat dari Jae Hwan Ahjussi yang kebetulan membeli beberapa Americano. Dia berjalan ke arah kursi yang ada dibelakang panggung dan mulai menikmati Americanonya itu.

Tak lama kemudian kru mulai kembali kebelakang membuat wanita itu berdiri dan membungkuk ke beberapa orang sebelum kembali duduk.

"Hari ini berjalan lancar." Ucap seorang dengan suara lembut yang khas, tak lain adalah Suho. Kyungsoo kembali bangkit dan membungkuk pada member yang baru saja turun itu. Sampai akhirnya dia bertemu dengan JongIn.

"Kau baik – baik saja bukan?" Tanya pria itu pada Kyungsoo yang hanya memandangnya bingung. Sehun tiba – tiba saja menghampirinya dan menepuk pundaknya membuat wanita itu mengerjap terkejut dan JongIn pun terkekeh.

"A-aku baik – baik saja." Jawab Kyungsoo kemudian membungkuk pada JongIn dan Sehun, membalikan badannya dan berjalan menuju kru yang sedang sibuk membereskan barang – barang.

~Love Song~

Mereka sudah sampai di dorm. Beberapa kru yang memiliki tempat tinggal yang jauh memutuskan untuk menginap di sana, tapi ke banyakan dari mereka memutuskan untuk pulang karena harus mengurus keluarganya atau entahlah Kyungsoo tak begitu memikirkan hal itu, karena sekarang dia harus terjebak di dalam dorm EXO. Demi Tuhan dia benar – benar ingin pulang ke rumah dan membaringkan tubuh lelahnya di kasur empuk, tapi mungkin ini bukan hari keberuntungannya membuat dia harus menelan pil pahit dan mendudukan tubuhnya disofa.

Ada 6 orang kru yang ada di rumah itu ditambah dengan manager dan 6 orang member. Kyungsoo menghela nafas saat dia masuk kedalam kamar mandi untuk membilas wajahnya. Tubuhnya memang sangat lengket tapi tentu saja dia tidak bisa mandi disana. Walau tidak ada orang yang melarang tapi tetap saja dia tidak mau mandi di tempat orang lain dan parahnya disini ada 9 orang pria.

Kyungsoo keluar dari kamar mandi dengan wajah sayu dan terlihat sangat lelah. Tapi saat dia keluar dia menemukan semua ruangan sudah menjadi gelap membuatnya harus menyesuaikan diri untuk beberapa saat.

Wanita itu membaringkan tubuhnya di sofa panjang dan menarik selimut yang dia pinjam dari Suho yang dengan baik hati menawarkan sebuah selimut yang memang benar – benar di butuhkannya. Wanita itu mulai meringkuk dan menenggelamkan tubuhnya dalam selimut tebal.

Suara derap langkah ringan terdengar membuat Kyungsoo yang tadinya akan terlelap kembali terjaga. Tapi wanita itu tidak melakukan apapun, dia hanya diam dan berpura – pura tidur. Dan orang itu ada dihadapannya membuat Kyungsoo semakin membeku.

"Aku tau kau belum tidur." Bisik sebuah suara yang terdengar sangat familiar di telinganya. JongIn. Wanita itu membuka matanya, meraih kacamanya perlahan dan menurunkan selimut itu perlahan sampai sebatas wajah, dia menatap wajah Jongin dalam suasana remang ruang tengah.

"Apa?" Kyungsoo ikut berbisik.

"Tidurlah dikamarku. Disana ada Ahra dan Hanna Nunna." Bisik JongIn.

"Bagaimana dengan Oppa?"

"Aku bisa tidur disini." Ucap JongIn menatap sofa yang sedang digunakan Kyungsoo untuk berbaring. Wanita itu hendak menyela tapi JongIn lebih dulu menghentikannya. "Aku tidak menerima perdebatan. Kau tau ini sudah larut malam, kau tidak mau orang bangun karena kita membuat keributan bukan?" Kyungsoo menimbang sesaat sebelum dia bangkit dengan perlahan dan menarik selimut itu menutupi tubuhnya.

"Gomawo Oppa." Ucapnya sambil membungkuk. JongIn mengangguk dan membaringkan tubuhnya di sofa dengan tangan yang disimpan untuk mengganjal kepala. Kyungsoo pun berjalan menuju kamar JongIn. Tanpa mereka sadar sedari tadi jantung mereka berderup kencang tanpa mereka ketahui pasti apa alasanya.

~Love Song~

Beberapa staf dan coordi tengah berjaga di sepanjang pintu masuk bandara Shanghai. Hari ini EXO harus terbang ke china untuk promosi disana. Dikarenakan fans yang membludak membuat semua staf harus berjaga – jaga termasuk Kyungsoo, tentu saja. Dia berdiri di ambang pintu dan merentangkan tangannya mencoba menjaga agar para fans tetap di barisannya.

Dan saat Exo datang semua fans itu menggila, mereka saling mendorong satu sama lain, Kyungsoo dan beberapa orang yang ada disana termasuk bodyguard mencoba menjauhkan fans dari member EXO yang baru saja masuk.

"CHANYEOL! CHEN! WO AI NI!"

Dan teriakan mereka sudah cukup membuat Kyungsoo pusing bahkan kalau saja dia bisa menyumpal mulut mereka satu persatu pasti hal itu akan di lakukannya sedari tadi.

"SEHUN!" dan saat itu seorang fans mendorongnya sampai tersungkur kelantai membuat lututnya lecet. Tapi dengan cepat seseorang menariknya bangkit dan membawanya dari kerumunan fans yang menggila itu. Saat dia mendongak, dia menemukan JongIn tengah membawanya dengan cepat walau wanita itu yakin sekali dia menumpukan berat badannya pada tubuh JongIn.

Saat mereka sudah sampai diluar, JongIn segera membawa Kyungsoo masuk kedalam mobil, meninggalkan wanita itu tanpa sepatah katapun dan tersenyum pada fans yang meneriakan namanya. Kyungsoo melihat pria itu melambaikan tangannya sebelum Ahra masuk dan berterikan karena melihat darah dari lututnya.

"Tuhan! Ada apa denganmu?" Teriak Ahra sambil menatap lutut Kyungsoo yang mengeluarkan darah. Teriakan Ahra barusan membuat beberapa orang yang berada di mobil langsung melirik kearahnya.

"Aku baik – baik saja eonnie. Tadi aku terjatuh karena seorang fans yang mendorong terlalu kuat membuatku akhirnya tersungkur dan membentur lantai cukup keras."

Ahra masih dengan wajah yang cemas langsung mencari kotak obat yang selalu dibawanya dan mulai mengobati kaki Kyungsoo. Wanita itu meringis tatkala Ahra membersihkan lukanya dengan alkohol. Bau menyengat itu langsung tercium membuat perutnya bergejolak.

"Bagaimana kau bisa sampai disini?" Tanya Ahra setelah selesai menempelkan sebuah plaster pada lututnya.

"JongIn oppa yang menarikku menjauh dan membawaku masuk kedalam mobil." Jawabnya.

"Syukurlah, untung kau baik – baik saja." Ucap Ahra sambil mengangguk dan mengusap bahunya pelan.

Love you, Love you….
Want you to know that I'm with you

Beberapa kru pergi ke hotel tempat dimana mereka akan menginap sedangkan member EXO, manager dan beberapa orang lainnya datang untuk mengisi sebuah acara.

Mereka mulai membereskan barang – barangnya saat tiba – tiba seorang wanita berteriak memanggil Kyungsoo. Wanita itu langsung mendongak mencari sumber suara.

"Wae eon?" Tanya Kyungsoo pada seorang wanita yang menggunakan celana jeans yang dipadukan dengan t-shirt dan sebuah kardigan berwarna ungu.

"Oh Tuhan! Kau tau? Sehun meninggalkan sepatunya disini." Jawab Yoora sambil menunjukan sebuah sepatu.

"Lalu? Bukankah dia memakai sepatu saat pergi kesana? Apa lagi yang harus diributkan?" Tanya Kyungsoo tak mengerti. Yoora menghembuskan nafas panjang dan memijat pelipisnya dengan tangan yang sdang memegang sebuah ponsel.

"Karena dia baru saja menelphoneku dan mengatakan dia harus memakai sepatu ini. Dia mengatakan hari ini dia akan dance bersama Jongin dan tanpa sepatu ini dia tak yakin akan melakukannya dengan benar."

Oh god.

"Sekarang sebaiknya kau pergi kesana dengan menggunakan taksi."

"Kenapa harus menggunakan taksi?"

"Karena Ahjussi sedang pergi mengantarkan… entahlah aku tak ingat. Sekarang, berhentilah bertanya dan turun kelantai bawah. Aku sudah menyiapkan taksi untukmu." Wanita itu hendak menyela tapi akhirnya dia mengangguk dan membawa sepatu dan tasnnya.

Kyungsoo memang bisa bahasa mandarin walau tak begitu lancar. Dia pun masuk dan membiarkan taksi yang sudah dipesan Yoora membawanya pergi.

China terasa sangat padat, kemacetan terjadi dan gerombolan orang berlalu lalang membuatnya terasa pusing. Gedung pencakar langit terlihat dimana – mana. Tak lama akhirnya mereka sampai di sebuah gedung. Supir itu mengatakan dalam bahasa china kalau mereka sudah sampai. Setelah mengucapkan 'Xie – Xie' dan memberikan beberapa lembar yuan. Wanita itupun segera masuk. Dia tidak mau lagi ada fans yang membuat lututnya berdarah atau mungkin lebih. Saat sampai didalam gedung Kyungsoo langsung menelphone manager, menyakan kemana dia harus pergi.

Lantai 21

Lift itu terbuka dengan sendirinya, wanita itu keluar dan segera mencari wajah manager yang sedang menunggunya disana.

"KYUNGSOO!" teriak seseorang membuat wanita itu langsung menengok. "Cepatlah 5 menit lagi mereka harus tampil." Teriaknya lagi membuat Kyungsoo langsung berlari.

Mereka masuk ke sebuah ruangan dengan tulisan pinyin dan sebuah tulisan yang bercetak besar. EXO. Matanya langsung menangkap beberapa orang tengah sibuk mengerjakan sesuatu, beberapa member tengah di make-up dan yang lainnya hanya bersantai dan memainkan gadgetnya.

"Kyungsoo!" Panggil seseorang dengan suara khas, Sehun.

"Terima kasih. Akhirnya kau datang juga." Ujarnya kemudian mengambil sepatu yang ada ditangannya. Kyungsoo menghembuskan nafas panjang dan duduk disamping Sehun.

"Seharusnya oppa tidak melupakan sesuatu penting seperti ini." ucapnya. Sehun hanya tersenyum dan menyikutnya pelan.

"Aku tidak berjanji." Ujarnya sambil tertawa pelan membuat wanita itu menghembuskan nafas panjang dan ikut tertawa.

"AYO SEMUA BERSIAP SEBENTAR LAGI KALIAN TAMPIL." Teriak manager membuat semua member bersiap tak terkecuali Sehun yang ada disampingnya.

Kyungsoo bangkit dan mengucapkan kata 'fighting' dengan semangat kepada semua member sampai akhirnya dia bertemu dengan JongIn.

"Oppa fighting! Oh… Terima kasih untuk yang tadi." Ucapnya sebelum JongIn mengangguk dan mengusak kepalanya dan berjalan keluar tanpa sadar hal kecil tersebut membuat wajah wanita itu mematung dan jantungnya berderup dengan kencang. Kyungsoo menatap pria itu sampai hilang dari pandangannya dan barulah dia menghembuskan nafas. Tunggu, kenapa aku menahan nafas?

Kyungsoo mendudukan badannya dan memainkan gadget. Tiba – tiba saja keinginan untuk membuka twitter muncul membuatnya membuka aplikasi itu. Di Timelinenya penuh sekali dengan teman – temannya yang tengah berbicara sesuatu yang tidak penting dan dia sendiri tak bergitu peduli denganya.

Dengan iseng Kyungsoo mengetik EXO di kolom search tak lama kemudian layar itu menampilkan banyak sekali tweets dan beberapa foto mereka. Tapi ada satu hal yang menarik perhatiannya.

JONGIN! OH HELL! WHO IS THAT GIRL? ….

Kata – kata itu membuatnya tersentak dengan tangan gemetar dia membuka foto itu dan.

Oh dear

Itu adalah foto JongIn yang tadi tengah membantunya berjalan. Masih dengan gemetar Kyungsoo melihat komentar dan tiba – tiba saja ponsel itu jatuh ke sofa yang tengah di dudukinya. Dia menutup mulutnya dengan tangan dan mencoba menahan air mata yang mulai menetes.

Acara sudah selesai dan para member sudah kembali keruangannya. Mereka duduk disopa sedangkan Kyungsoo dengan wajah pucat hanya berdiri di sudut ruangan dan meremas tas yang mengantung di pundak sebelah kanannya.

"Kyungsoo duduk disini." Ucap manager membuat wanita itu mengangguk dan duduk disalah satu kursi yang ada di kerumunan orang itu. "Kau baik – baik saja?" Tanya sang manager. Kyungsoo menganguk dan memaksakan seulas senyum membuat pria itu mengangguk dan kembali berbicara dengan para member. Tapi satu orang masih menatapnya, orang itu tak lain adalah JongIn. Kyungsoo mulai risih dan tiba – tiba dia bangkit, dan berjalan keluar tanpa diketahui siapapun karena semua orang tengah sibuk mendiskusikan sesuatu tentang jadwal mereka untuk esok hari.

Wanita itu akhirnya dapat bernafas lega saat keluar dari ruangan itu. Dia berjalan menuju tangga yang hanya berjarak dua meter dari ruangan itu. Beberapa kali dia membungkuk saat orang melewat dan tersenyum ramah.

Wanita itu duduk di anak tangga dan meronggoh ponselnya dari dalam tas. Layar itu masih menampikan tulisan yang di capslock dengan kata – kata kasar yang sudah jelas – jelas diucapkan dengan nada tak suka.

Mungkin sebentar lagi masalah ini akan terdengar ke telinga manager dan membuatnya marah besar. Tentu saja. Dia hanya anak baru pengganti bibinya yang tengah sakit. Kyungsoo menaruh ponsel itu di lantai tepat di sampingnya. Jari – jari kecil itu mengetuk – ngetuknya dengan sebal dan kadang wanita itu bergumam tak jelas.

Tiba – tiba sesuatu yang dingin terasa di pipinya membuat dia terkejut. Saat mendongak wanita itu menemukan JongIn tengah membawa sebuah minuman kaleng dingin, dan jangan lupakan bahwa pria itu datang dengan senyuman yang membuat dada Kyungsoo terasa sesaak secara tiba - tiba.

Wanita itu hendak berdiri dan lari sejauh mungkin dari pria disampingnya ini, namun JongIn sudah terlanjur duduk disampingnya dan menyodorkan minuman itu. Kyungsoo mengambilnya dan mengucapkan terima kasih, tanpa dia sadar dia menggeser posisi duduknya sedikit menjauhi JongIn dan semakin merapat kearah tembok.

"Kau baik – baik saja?" tanyanya. Kyungsoo mendongak sesaat kemudian mengangguk. Kyungsoo berusaha membuka minuman kaleng itu tapi dia tersentak dan semakin merapat ketembok saat JongIn akan membantunya. Pria itu mengerutkan keningnya dan menatap Kyungsoo dengan aneh.

"Kau kenapa?" tanya JongIn. Kyungsoo menggeleng kemudian bangkit dan menuruni tangga. "Soo… kau meninggalkan ponselmu." Ucap JongIn. Wanita itu tersentak untung saja dia berpegangan kalau tidak dia pasti sudah jatuh. Dengan ragu wanita itu memutar balik tubuhnya.

Oh Shit!

Sayangnya JongIn tengah menatap apa yang ada diponselnya, dia merutuki kecerobohannya yang tidak me-log out aplikasi itu dan menggunakan kata sandi. Pria itu mengalihkan pandanganya sampai mata mereka pun bertemu.

Love you, Love you….
Want you to know that I'm with you

.

.

To Be Continued

Hi Guys^^ ini fic KaiSoo terbaru author, well… author sedang jatuh cinta sekali dengan couple ini xD Yehet! I'm there is so many typo atau mungkin kata yang kalian tidak mengerti atau entahlah,

But….

Review please^^ Thanks for reading my story, Love you. XOXO