A/N(Reborn Angel): Special fic buat perpisahan, khususnya bagi murid-murid kelas IX F yang terlibat dalam kejadian ini. =P Semoga kalian menyukainya. ^^
Terdiri dari beberapa chapter karena lumayan panjang. Kritik dan saran sangat ditunggu, khususnya dari Jeng Putri (faricaLucy).
Misteri di Ujung Atas Sekolah
Pandora Hearts © Jun Mochizuki-Sensei
Misteri di Ujung Atas Sekolah © Reborn Angel From the Past and faricaLucy
Rate: K+
Genre(s): Mystery, Humor, Friendship
WARNING!: Based on true story yang murni nyata 1.000% tapi diubah seperlunya sebanyak 500%, OOC karena tokoh-tokohnya mendapat gabungan sifat(?) dari tokoh-tokoh di dunia nyata, garing, misteri kurang greget, typo & miss typo, abal, yang ngetik edan. *Plak!*
BTW, pairing-pairing yang ada di cerita ini disesuaikan aja dengan cerita asli Pandora Hearts, jadi… yang tidak menyetujui pairing-pairing tersebut harap angkat kepala(?). =P
Summary: Di siang hari yang begitu panas dan begitu bolong pada hari itu, mereka menemukan sesuatu yang tidak terduga di ujung atas sekolah mereka, yaitu… se-ngecot suster ngesot? Atau…?
Pemeran:
Alice Baskerville-Reborn Angel From the Past (Ulrica Husein)
Alyss Baskerville-Orlin
Sharon Rainsworth-faricaLucy (Kanjeng Putri Rosita) *Dilempar harisen*
Ada Vessalius-Oma Lora Elviana
Charlotte Baskerville-Yang Mulia Ratu Dara Glory *Dilempar kamera*
Echo-Shintya Laurensia
Zwei-Cathlin Giovany
Oz Vessalius-Prof. Dr. dr. Drs. Drg. Dra. Ir. Muh. Ricky Kurniawan, ., S.H., S.E., M.A., MBA
Xerxes Break-Angkasa Putra Tatan
Elliot Nightray-Apek Efraim Vincent
Gilbert Nightray-Mr. Well-well-well (Fernando Wellen)
Vincent Nightray-Bernardus Peter
Jack Vessalius-Bayu Anggoro
Rufus Barma-Guru komputer sekolah Khusus SMP (Tahu kan siapa?)
Misteri di Ujung Atas Sekolah
Chapter 1: Persekutuan Para Pelajar Sekarat di Ujung Atas Gedung Baru?
Jumat, 04 Maret 2011, Jam 11.45.
Di hari itu, ketika matahari sedang bersinar dengan begitu agung sampai-sampai satu kota mengutuk betapa kejamnya sang matahari telah memberikan cuaca yang luar biasa panas, tidak ada yang mengira akan ada sebuah misteri! Ya, sebuah misteri yang aneh bin ajaib binti nyata, yang terjadi di sebuah sekolah bernama Abyss Gakuen yang terletak di Leveiyu, ibukota dari sebuah negeri antah-berantah.
Siang itu, ketika jalanan dipenuhi banyak kecelakaan dan kemacetan akibat banyaknya pengendara yang melihat fatamorgana di atas aspal yang sebenarnya tidak ada apa-apa sama sekali, Abyss Gakuen sedang diselimuti suasana gerah dan sepi.
Gerah? Ya, tentu saja. Matahari sedang bersinar dengan kejamnya, menurut warga kota.
Sepi? Oh… Tampaknya tidak. Karena…
BRUUUMMM! BRUUUMMM!
CKIIITTTT! CKIIIT!
BRAK! GUBRAK!
"Gyaaa! Ada yang jatuh dari motor!"
"Uwaaa! Kalian berdua baik-baik saja?"
"Dia terluka! Bawa ke UKS sekarang!"
"Ambulans! Panggil ambulans!"
Sekolah yang sepi itu berubah menjadi ribut ketika ada 2 orang siswa menaiki motor mereka mengitari halaman sekolah dan tiba-tiba saja terjatuh tanpa alasan. Beberapa siswa langsung berlari ke arah mereka untuk mengecek keadaan mereka. Untunglah luka mereka tidak parah.
Alice Baskerville, salah satu siswi Abyss Gakuen yang menyaksikan kejadian itu cuma melongo saja di bawah pohon melihat rentetan kejadian barusan. Dia heran, kenapa 2 orang itu bisa terjatuh padahal tidak ada apa-apa?
Sungguh suatu misteri, pikirnya sambil melahap ayam goreng terakhir yang ada di kotak bekalnya. Perlahan dia berjalan meninggalkan lapangan sekolah, lalu berjalan mendekati salah satu gedung sekolah yang baru saja selesai direnovasi setengah tahun yang lalu.
"Alice!" Terdengar suara yang tidak asing di telinga Alice.
"Ali-chan!" Terdengar suara yang berbeda dengan suara pertama, tapi juga sama sekali tidak asing di telinganya.
Alice melongok ke atas, dan dilihatnya kedua sahabatnya, Sharon Rainsworth dan Ada Vessalius, melambaikan tangan mereka berdua dari atas gedung sekolah.
Alice tersenyum dan melambai balik, lalu berlari menuju gedung baru tersebut dan menaiki salah satu tangga yang ada. Ketika dia tiba di lantai 2, dilihatnya Sharon dan Ada sudah berada di ujung tangga menantinya. Mereka langsung menarik tangan Alice menuju ke suatu tempat.
"Ada apaan, nih?" Tanya Alice penasaran.
"Ikut aja, deh. Daripada bengong sambil makan ayam di bawah pohon." Kata Sharon sambil nyengir.
"Ayo, Alice. Oz juga ada di situ, kok." Sambung Ada sambil sedikit terkikik.
"… Hah? Heh? Hah?" Alice cuma 'hah-heh-hah' saja begitu nama Oz disebut.
Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, yang tak lain adalah ujung atas gedung baru sekolah, atau lebih tepat disebut balkon di ujung atas gedung tersebut. Dilihat Alice seperempat murid dari kelas 3-F, kelasnya, berkumpul di sana.
Ada Lottie Baskerville, saudara angkatnya yang asyik memotret para cowok dengan kameranya, lalu saudara kembar Alice yang sekaligus ketua OSIS sekolah, Alyss Baskerville, sedang asyik mengetik sms. Tapi ketika Ada datang menggoda hubungannya dengan Jack, mereka langsung melanjutkan perang jambak-jambakan rambut yang sempat terhenti beberapa menit yang lalu, kata Sharon.
Lalu para cowok yang terdiri dari Oz, Elliot, Break, Gilbert, Vincent, dan Jack, asyik di pojokan yang jauh dari jangkauan Sang Surya sambil melihat HP mereka bergantian satu sama lain. Tidak lupa sambil cekikikan kayak kuntil-beranak, menurut Alice.
Jika anda semua bertanya kenapa kesebelasan sepak bola(?) ini masih berkumpul di sekolah mereka padahal jam pelajaran telah usai, jawabannya adalah karena mereka harus mengikuti ujian praktek Komputer untuk kelas 3-F yang terpaksa dilaksanakan di luar jam sekolah yang akan diadakan jam 13.00 nanti.
Bukan hanya mereka saja, semua murid kelas 3-F wajib mengikuti ujian itu, maka dari itulah semua murid kelas 3-F masih berkumpul di sekolah, termasuk 2 siswa yang naik motor tadi.
"Grrr… Kenapa sih ujian praktek harus dilaksanakan di siang bolong?" Geram Alice sambil membaca buku yang diperlukan untuk melewati ujian nanti. Dia duduk sambil merenggangkan kakinya di lantai koridor yang sempit.
"Salahkan Pak Rufus! Padahal minggu depan kan masih ada jam pelajarannya!" Teriak Ada frustrasi. Dia juga merenggangkan kakinya sampai menyentuh dinding yang berhadapan dengannya.
"Tapi kalo minggu depan, kelas kita menjadi kelas paling terakhir yang melaksanakan ujian." Kata Alyss lesu. Dia juga ikut merenggangkan kakinya.
"Tapi kenapa harus siang bolong, sih? T^T Panas banget…" Keluh Sharon, merenggangkan kaki juga.
"Mana capek lagi, baru pulang sekolah." Kata Lottie ikut-ikutan duduk di lantai koridor sambil merenggangkan kaki, tapi masih asyik dengan kameranya dan memotret Oz yang lagi bersender di balkon bersama para cowok dengan tampang bak ikan asin(?) baru ditangkap nelayan jam 12 siang.
Jika anda semua dapat melihat dengan mata kepala dan mata kaki(?) anda, kelima siswi Abyss Gakuen ini duduk berderet-deret sambil merenggangkan kaki mereka sehingga koridor yang sempit itu tidak bisa dilewati sama sekali.
Kalo mau lewat, harus bayar tiket seharga Rp 5.000,00 dulu, eh salah… Harus melompati 5 pasang kaki para siswi tersebut dengan gagah berani. Tapi jelas gak mungkin, karena selain tidak sopan, adanya malah akan terjadi kecelakaan di koridor tersebut. Artinya mau tidak mau harus bayar tiket Rp 5.000,00. Hehehe…
Tapi kelihatannya apa yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan, karena…
"Oi! Minggir! Gue mau ambil tas gue di ujung sono!" Kata Elliot sambil berbahasa gaul.
"Gue juga mau ke WC." Tambah Gilbert.
"Gue mau tidur di ruang kelas…" Kata Vincent yang tampangnya mirip zombie bangun kemalaman. Lho, kok malam? Kan zombie beraksi pas malam, artinya malam sama dengan siang bagi mereka. *Gak nyambung*
"Oh, tidak bisa… Bayar tiket Rp 5.000,00 dulu." Kata Ada sambil meniru kata-kata Sule Si Sunda Bule.
"Woi! Gue gak main-main! Minggir!" Teriak Elliot kesal.
"Coba lewat kalo bisa." Kata Alyss mengejek.
Elliot pun mencoba melangkahi kaki para siswi dan…
"WOI! LEPASIN KAKI GUE!" Teriak Elliot.
"ENAK AJA! LOE UDAH GAK SOPAN MELANGKAHI KAKI CEWEK! DOSA, TAHU!" Balas Ada.
Para cewek selain Ada cuma bisa ketawa-ketawa melihat kekonyolan Ada dan Elliot, sementara para cowok kecuali Elliot cuma melongo melihat 5 pasang kaki para cewek yang menghalangi jalan mereka menuju ujung gedung yang lain, lalu ikut tertawa melihat Ada dan Elliot. Mesranya, pikir mereka.
"Si… Sialan… Gimana caranya gue bisa lewat…?" Kata Elliot, setelah 30 detik kakinya ditangkap Ada dan akhirnya dilepaskan.
"Mereka keras kepala…" Kata Vincent setengah mengantuk.
"Elli, Vince, gue punya ide." Kata Gilbert.
Ketiganya berbisik-bisik, lalu kembali ke balkon, lalu berbalik menghadap koridor, lalu mengambil ancang-ancang, dan…
"Satu… Dua… TIGA!" Teriak ketiganya lalu mulai berlari, dan ketika hampir mendekati 5 pasang rintangan…
"KYAAA!" Teriak para cewek ketika ketiga atlet lari(?) dadakan tersebut melompati kaki mereka dan… LULUS! Mereka berhasil melompati 5 pasang kaki para siswi tersebut dengan selamat, lalu berlari menuju tempat tujuan dengan tujuan masing-masing.
Para cowok yg tersisa cuma jawdrop menyaksikan kejadian barusan, sementara para cewek berusaha menormalkan detak jantung mereka karena kaki mereka baru saja DILOMPATI! Ya, dilompati oleh ketiga cowok tersebut!
"Sialan loe, Elliot! Kualat loe ngelompati kaki cewek! Gil sama Vince juga!" Teriak Ada marah, sementara para cewek yang lain cuma mengangguk-angguk, lalu melihat kearah ketiga cowok yang tersisa.
"Kalian juga mau lompat?" Tanya Sharon dengan wajah innocent ke arah Break.
"Errr… Kami coba jalan, eh… maksudnya lewat pinggir aja…" Kata Break berusaha stay cool, soalnya ditanya yayangnya. *Dihajar faricaLucy*
Break pun mencoba jalan melewati pinggir-pinggir, yang bahkan artinya tidak dimengerti Author yang ngetik, dan hasilnya…
"Anu… Bisa lepasin kaki gue…?" Tanya Break sopan ketika dirinya terjebak diantara para cewek yang juga memegangi kakinya agar tidak bisa lewat.
"Bisa. Asal loe bilang suka sama Sharon." Kata Lottie asal. Yang penting bisa dapat foto bagus, pikirnya. Break cuma speechless, Emily yang ada di pundaknya juga, lalu berbalik menuju balkon.
Jack mencoba cara trio atlet lari dadakan tadi, tapi bahkan sebelum dia sempat mengambil ancang-ancang…
"Jack! Gak sopan loe! Kalo loe berani, kencan kita besok malam batal!" Teriak Alyss begitu melihat gelagat Jack. Jack shock, jantungnya hampir copot karena kencannya dengan Alyss nyaris batal.
Sementara Oz, dia mencoba memberi mawar kepada kelima cewek tersebut sebagai ganti ongkos tiket, tapi yang bersangkutan malah disuruh menyatakan suka pada Alice sambil memegang 11 mawar, baru boleh lewat. Reaksinya? Speechless seperti Break, lalu berbalik lagi ke balkon.
Para cewek nyengir karena mereka berhasil mengerjai para cowok, minus trio atlet lari dadakan 5 menit yang lalu, and by the way, mereka tidak merencanakan hal ini, tapi puas karena hasilnya menarik.
Namun sepertinya kemenangan mereka terpaksa dinodai, oleh…
"MINGGIR KALIAN!" Teriak Gilbert dan Elliot yang datang sambil berlari dari arah berlawanan dengan balkon, lalu MELOMPATI LAGI kaki para cewek! Para cewek kembali berteriak, sementara para cowok non-atlet kembali jawdrop plus hiasan sweatdrop.
"Lha? Kok balik lagi?" Tanya Oz yang pertama kali sadar.
"Urusan udah selesai." Kata Elliot sambil menunjukkan tasnya.
"Gue baru dari WC." Kata Gilbert.
"Nah, lho? Vincent mana?" Tanya Jack penasaran.
"Tidur di ruang kelas, katanya." Balas Elliot.
"ELLIOT! KUALAT LOE NGELOMPATI KAKI CEWEK! DASAR PIANIS GEBLEK!" Teriak Ada marah besar, lalu berdiri dan bersiap memukul Elliot.
"BERISIK LOE, NENEK SIHIR! NGAPAIN JUGA PAKE ACARA MERENGGANGKAN KAKI SEGALA?" Balas Elliot dan bersiap membuat perisai tangan.
"Oi, kalian berdua! Kalo bertengkar terus nanti kami ikat bareng-bareng!" teriak Alice sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Sudahlah kalian, jangan bertengkar." Kata Sharon berusaha menenangkan.
"Dasar pasangan serasi." Kata Alyss.
"Apa katamu tadi, Alyss!" Teriak Ada, lalu mengubah sasaran kemarahannya dari Elliot ke Alyss. Perang jambak-jambakan ronde ketiga mereka berdua kembali dimulai, dan kali ini lebih ganas daripada 2 ronde yang sebelumnya. Lottie mencuri kesempatan untuk memotret perang antara Ketua OSIS dan Ketua Klub Occult tersebut.
"Eh, by the way, sekarang jam berapa ya?" Tanya Sharon pada Alice.
"Eh… Jam 12.15. Masih lama…" Kata Alice sambil melihat jam di HP-nya.
"Eh, eh… Mau dengar cerita hantu?" Tanya Break tiba-tiba.
"Hah? Cerita hantu di siang bolong?" Tanya Elliot tidak percaya.
Bersambung…
A/N (Reborn Angel): Sekian Chapter 1. Maaf kalo pendek dan kurang memuaskan. ..v.v..
Special thanks for faricaLucy karena udah ngasih banyak ide buat fic ini, jadi komentator, dan membantu saya untuk mengingat-ingat apa yang terjadi tgl. 4 Maret lalu (Saya sungguh bukan penghafal yang baik, apalagi pas itu lagi panas banget. =="'" *Gak nyambung*)
Maaf kalo ceritanya gajhe dan parah banget, maklum Author lagi stress. =P *PLAK!*
Kritik dan saran sangat ditunggu untuk cerita ini. Sekali lagi, karena cerita ini terinspirasi dari kisah nyata yang pernah dialami Author, maaf kalo karakternya jadi OOC dan abnormal(?). *ditimpuk* Chapter 2 dirilis secepatnya!
Review, nya! =D
