Jigoku Shoujo a.k.a Hell Girl punya Eto Miyuki-sensei.
Author hanya menuliskan imajinasinya.
Oh ya, ini fanfic pertama Author. Karena itu saran,kritik semacam itu sangat dibutuhkan. Tapi dengan baik ya, soalnya Author masih menyesuaikan diri~
'kay, here it goes~
Mamoru melangkahkan kakinya dengan terburu-buru. Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 23.30. Belum pernah Mamoru pulang selarut ini.
"Kalau saja Yoshida tidak mengajakku bermain",keluhnya dalam hati. Namun apa boleh buat, yang lalu biarlah berlalu.
Tepat pukul 24.00 Mamoru sampai di rumah. Ia segera menaruh tasnya dan menjatuhkan diri di atas tempat tidur. Kakinya terasa pegal, bahkan seluruh badannya terasa sakit.
"Rasanya aku mau mati saja",ujarnya seraya bangkit dari tempat tidur. Diraihnya sebuah krim pereda nyeri. "Kuharap ini membantu"
Saat Mamoru baru saja mengoleskan krim tersebut pada kakinya, terdengar suara langkah kaki. Mamoru pun berhenti sejenak, mencoba untuk mendengarkan suara itu. Tapi ia tidak mendengar apa-apa. Maka Mamoru pun berasumsi bahwa ia salah dengar.
"Khu khu~"
Mamoru mengedarkan pandangannya. Baru saja ia mendengar suara cekikikan seorang anak kecil.
"Megumi, kaukah itu?"
Tidak ada jawaban. Mamoru pun mengabaikan hal itu.
"Khu khu~"
Lagi-lagi suara itu. Mamoru pun bangkit dan membuka pintu dengan kasar. Tapi tidak ada seorang pun disana. Ia mengira bahwa Megumi, adiknya, sedang mempermainkannya. Dengan kesal ia menutup pintu.
"Huh! Awas saja kalau sekali lagi-",ucapan Mamoru terhenti. Saat ini di atas tempat tidur Mamoru telah duduk seorang anak kecil.
"S-siapa kau?! Kau masuk dari mana?!"
Anak itu hanya tersenyum. Ah, bukan, menyeringai. Kemudian ia berdiri dan menunjuk Mamoru.
"Main denganku!"
Mamoru menatap anak itu dengan kesal. Baru pertama kali ia bertemu dengan seorang anak kecil yang, secara tidak sopan masuk ke dalam kamarnya tengah malam dan langsung mengajaknya bermain. Hebatnya, ia sama sekali tidak memiliki prasangka buruk akan hal ini.
"Tunggu dulu!",sergah Mamoru. "Kau siapa?!"
Anak kecil itu pun turun dari atas tempat tidur Mamoru. Anak itu terlihat lebih kecil dari sebelumnya. Ia mengenakan obi berwarna ungu, serasi dengan kimono hitamnya. Mata ungunya yang besar terlihat dengan jelas. Rambut cokelatnya bersinar terkena cahaya bulan. Ia melayangkan telunjuknya pada dirinya sendiri.
"Namaku Kikuri. Aku adalah Hime! Mulai sekarang kau adalah temanku!"
